Subiakto Tjakrawerdaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Agus tinang (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Pada sumber rujukan, tertulis 'miliar' bukan 'triliun' seperti yang tertulis di sini. |
||
(23 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|name =
|image =
|imagesize =
|caption =
Baris 12:
|predecessor2 = [[Bustanil Arifin]]
|successor2 = [[Adi Sasono]]
|birth_date = {{birth date|1944|
|birth_place = {{negara|Jepang}} [[Cilacap]], [[Jawa Tengah]], [[Masa Pendudukan Jepang]]
|death_date = {{Death date and age|2021|1|
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]]
|death_cause = [[COVID-19]]
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|party = [[Partai
|otherparty = [[Golongan Karya]] (sebelum 1998)
|spouse =
|children = 3
|residence =
|alma_mater = [[Universitas Kristen Indonesia]]
|occupation = [[Politikus]]
|religion = [[Islam]]
}}
'''Subiakto Tjakrawerdaya''' ({{lahirmati|[[Cilacap]], [[Jawa Tengah]]|
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Subiakto Tjakrawerdaya lahir pada 10 Agustus 1944 di [[Kabupaten Cilacap]] pada masa [[pendudukan Jepang di Hindia Belanda]] dari ayah dan ibu orang Jawa bernama Soewarko dan Rudiastuti.<ref name=":0">{{Cite web|date=2001|title=Subiakto Tjakrawerdaya|url=https://archive.org/details/SubiaktoTjakrawerdaya|website=Panduan Parlemen Indonesia|publisher=Yayasan API}}</ref> Ia memulai pendidikannya di sekolah dasar di Cilacap pada tahun 1953 dan lulus dari sekolah tersebut pada tahun 1956.<ref>{{Cite news|last=Tim Kompas|date=18 March 1993|title=Wajah-wajah Baru Kabinet Pembangunan VI|work=Kompas|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18782475}}</ref> Ia melanjutkan studinya di Sekolah Menengah Pertama Negeri No. 1 di Cilacap dari tahun 1956 hingga tahun 1959 dan di [[SMA Negeri 1 Cilacap|Sekolah Menengah Atas Negeri No. 1 di Cilacap]] dari tahun 1959 hingga tahun 1962. Setelah lulus SMA, ia pindah ke Jakarta dan mendaftar di Fakultas Ekonomi [[Universitas Kristen Indonesia]], di mana ia diterima sebagai mahasiswa dan belajar di universitas tersebut dari tahun 1962 hingga 1972.<ref name=":0" />
== Karier ==
Tjakrawerdaya memulai kariernya sebagai anggota dewan di sebuah bisnis swasta segera setelah lulus dari universitas. Ia meninggalkan bisnis pada tahun 1978 dan mengejar karier di Kementerian Muda Koperasi, dimulai dari pekerjaannya sebagai staf ahli di Kementerian Muda Koperasi. Setelah kementerian berubah menjadi departemen penuh, ia dipromosikan menjadi Kepala Biro Perencanaan Departemen Kerjasama pada tahun 1983. Ia dipromosikan sekali lagi pada bulan September 1987 sebagai Direktur Jenderal Pengembangan Usaha Koperasi di Departemen Kerjasama.<ref name=":1">{{Cite journal|last=The Editors|date=April 1993|title=The Sixth Development Cabinet Announced March 17, 1993|url=https://ecommons.cornell.edu/xmlui/handle/1813/54004|journal=Indonesia|volume=55|pages=172}}</ref>
Tjakrawerdaya mendaftar di [[Lembaga Ketahanan Nasional]] pada tahun 1985. Ia lulus pada tahun 1986<ref name=":0" /> sebagai salah satu dari tiga lulusan terbaik.<ref name=":1" />
== Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil ==
[[Berkas:Subiakto_Tjakrawerdaya_on_a_meeting_with_Commission_VII_of_the_People's_Representative_Council.jpg|jmpl|Subiakto Tjakrawerdaya (tengah) dalam rapat dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat]]
Pada 17 Maret 1993, Presiden [[Soeharto]] mengumumkan susunan kabinet keenamnya kepada publik. Suharto memasukkan Subiakto Tjakrawerdaya sebagai Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dalam kabinetnya.<ref name=":1" /> Setelah masa jabatan kabinet berakhir, ia diangkat kembali untuk posisi yang sama di kabinet ketujuh Suharto pada 14 Maret 1998 sampai Suharto mundur pada 21 Mei 1998.<ref>{{cite journal|last=Malley|first=Michael|date=April 1998|title=The 7th Development Cabinet: Loyal to a Fault?|url=https://ecommons.cornell.edu/bitstream/handle/1813/54137/INDO_65_0_1106953915_155_178.pdf?sequence=1&isAllowed=y|journal=Indonesia|volume=65|pages=161|access-date=17 May 2020}}</ref>
Selama menjabat sebagai menteri, Tjakrawerdaya sangat dekat dengan anak-anak Soeharto dan bisnis mereka. Tjakrawerdaya mengizinkan [[Tommy Suharto]], putra bungsu Soeharto, untuk melakukan [[monopoli]] atas perdagangan [[cengkih]] di Indonesia.<ref>{{cite journal|last=Malley|first=Michael|date=April 1998|title=The 7th Development Cabinet: Loyal to a Fault?|url=https://ecommons.cornell.edu/bitstream/handle/1813/54137/INDO_65_0_1106953915_155_178.pdf?sequence=1&isAllowed=y|journal=Indonesia|volume=65|pages=172|access-date=17 May 2020}}</ref>
Pada 1996, Tjakrawerdaya mencalonkan diri sebagai calon [[Dewan Perwakilan Rakyat]] di [[Lampung (daerah pemilihan)|daerah pemilihan Lampung]]. Tjakrawerdaya memenangkan satu kursi dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat sejak 1 Oktober 1997.<ref>{{Cite news|last=Secretariat General of the People's Consultative Assembly|date=1998|title=DAFTAR NAMA & ALAMAT ANGGOTA MPR RI PERIODE TAHUN 1997–2002|page=73|work=Media Sidang Umum MPR RI, 1–11 Maret 1998|url=https://books.google.com/books?id=0lRC73GkRzgC&pg=PA73}}</ref> Sejak saat itu, Tjakrawerdaya merangkap jabatan sebagai menteri dan [[anggota parlemen]]. Ia diberhentikan dari keanggotaannya di Dewan Perwakilan Rakyat setelah pengangkatan keduanya sebagai menteri.<ref name=":0" />
== Karier politik selanjutnya ==
Setelah [[Kejatuhan Soeharto|Soeharto lengser]], [[Partai Kebangkitan Bangsa]] dibentuk dua bulan kemudian. Tjakrawerdaya bergabung dengan partai dan menjadi Utusan Daerah [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] mewakili partai asal Jawa Timur. Dia menjabat dari 1 Oktober 1999 sampai penangkapannya pada 18 Maret 2002.<ref name=":0" />
Pada 30 November 1999, Presiden Abdurrahman Wahid membentuk Dewan Ekonomi Nasional untuk menyelesaikan [[krisis finansial Asia 1997|krisis keuangan Indonesia]]. Tjakrawerdaya termasuk sebagai wakil ketua dewan. Keanggotaan Tjakrawerdaya di dewan itu diprotes para ekonom dari [[Universitas Indonesia]] dan [[Universitas Gadjah Mada]] karena sebelumnya menjabat sebagai menteri di kabinet Soeharto.<ref>{{Cite news|last=IKA/BUR|date=4 November 1999|title=Gus Dur yang Menghendaki Subiakto dan Fuad Bawazier|work=Kompas|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18367782|access-date=3 January 2021}}</ref> Wahid menanggapi dengan menyatakan bahwa dewan adalah badan penasehat dan tidak dapat secara langsung mempengaruhi keputusan presiden.<ref>{{Cite news|last=ELY/OSD/DMU/GUN/SMN|date=5 November 1999|title=Presiden Abdurrahman Wahid: DEN tak Perlu Ditakuti|work=Kompas|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18367544|access-date=3 January 2021}}</ref>
Pada [[pemilihan umum legislatif Indonesia 2004]], Tjakrawerdaya mencalonkan dirinya sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Daerah]] daerah pemilihan Jawa Tengah, nomor urut 25.<ref>{{Cite web |url=http://www.kpu.go.id/prodpd/data/Jateng.jpg |title=Ballot for the Regional Representative Council of Central Java |access-date=2005-10-29 |archive-date=2005-10-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20051029054651/http://www.kpu.go.id/prodpd/data/Jateng.jpg |dead-url=no }}</ref> Tjakrawerdaya berada di urutan ke-16 dan memperoleh 315.191 suara — 2,01% dari total suara — dalam pemilihan. Dia tidak memenangkan satu kursipun dalam pemilu.<ref>{{cite web|title=Hasil Perhitungan Suara Sah DPD|url=http://www.kpu.go.id/suara/hasilsuara_dpd_sah.php|archive-url=https://web.archive.org/web/20050206035550/http://www.kpu.go.id/suara/hasilsuara_dpd_sah.php|archive-date=6 February 2005|access-date=30 June 2020}}</ref>
== Penangkapan ==
Tjakrawerdaya dituding melakukan korupsi dana sebesar Rp 20 miliar dari Koperasi Pegawai Departemen Koperasi. Ia dibawa ke [[Polda Metro Jaya]] pada pagi hari tanggal 18 Maret 2002 dan diperiksa selama 13 jam. Dia ditangkap malam itu.<ref>{{Cite news|last=Priyono|first=Edi|last2=Akbar|first2=Johny|date=19 March 2002|title=Subiakto Resmi Ditahan Polda Jakarta|url=https://www.liputan6.com/news/read/30975/subiakto-resmi-ditahan-polda-jakarta|access-date=3 January 2021|work=[[Liputan6.com]]|language=id}}</ref>
== Wafat ==
Subiakto Tjakrawerdaya dinyatakan positif [[COVID-19]] dan dibawa ke Rumah Sakit Penyuluhan Simprug, rumah sakit sementara yang dibangun oleh Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk merawat pasien COVID-19. Tjakrawerdaya meninggal pada pukul 23.15 tanggal 2 Januari 2021 di rumah sakit.<ref>{{Cite news|date=3 January 2021|title=Mantan Menkop dan UKM Subiakto Tjakrawerdaja Meninggal Dunia|url=https://nasional.sindonews.com/read/288358/15/mantan-menkop-dan-ukm-subiakto-tjakrawerdaja-meninggal-dunia-1609635693|access-date=3 January 2021|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID}}</ref>
== Penghargaan ==
*{{Flag|Indonesia}} :
**[[File:Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|70px]] [[Bintang Mahaputera Adipradana]] (30 Juli 1996)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
**[[File:Pita (Ribbon) Satyalencana Pembangunan.png|70px]] [[Satyalancana Pembangunan]] (1986)<ref name=":0" />
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://www.gemari.or.id/artikel/1414.shtml Profil] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160315090658/http://www.gemari.or.id/artikel/1414.shtml |date=2016-03-15 }}<references />
{{kotak mulai}}
{{s-off}}
{{kotak suksesi|pendahulu=[[Bustanil Arifin]]|tahun=1993 – 1998|pengganti=[[Adi Sasono]]|jabatan=[[Daftar Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia|Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Indonesia]]}}
{{kotak selesai}}{{Kabinet Pembangunan VII}}{{Kabinet Pembangunan VI}}
{{DEFAULTSORT:Tjakrawerdaya, Subiakto}}
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh dari Cilacap]]▼
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]▼
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
▲[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Cilacap]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Kematian akibat pandemi COVID-19 di Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Pembangunan]]
|