Komodo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Sudah kata tersebut Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k →top: clean-up |
||
(41 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{dab|[[Pulau Komodo|Komodo]] juga merupakan nama sebuah pulau di [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]].}}
{{Disambiginfo}}
{{Speciesbox
| fill = yes
| fossil_range = {{fossil range|3.8|0}}
| status = <!--EN-->
| status_system = <!--IUCN3.1-->
| status_ref = <!--<ref name="IUCN">{{cite iucn |last1=Jessop |first1=Tim |last2=Ariefiandy |first2=Achmad |last3=Azmi |first3=Muhammad |last4=Ciofi |first4=Claudio| |last5=Imansyah |first5=Jeri |author6=Purwandana |first6=Deni |name-list-style=amp |year= 2021 |title=''Varanus komodoensis'' |page=e.T22884A123633058 |doi=10.2305/IUCN.UK.2021-2.RLTS.T22884A123633058.en |access-date=19 November 2021}}</ref>-->
| status2 = CITES_A1
| status2_system = CITES
| status2_ref = <ref>{{cite web|url=https://cites.org/eng/app/appendices.php | title=Appendices |website=CITES |access-date=14 January 2022}}</ref>
| genus = Varanus
| parent = Varanus (Varanus)
| species = komodoensis
| authority = [[Peter Ouwens|Ouwens]], 1912<ref name="Ouwens1912">{{cite journal |last=Ouwens |first=P. A. |author-link=Peter Ouwens |year=1912 |title=On a large ''Varanus'' species from the island of Komodo |journal=Bulletin de l'Institut Botanique de Buitenzorg. |volume=6 |pages=1–3 |series=2 |url=https://www.biodiversitylibrary.org/page/3873564#page/323/mode/1up |access-date=6 March 2017}}</ref>
| binomial_authority = [[Peter Ouwens|Ouwens]], [[1912]]
| range_map = Komodo dragon distribution id.png
}}
'''Komodo'''
Komodo merupakan spesies terbesar dari familia [[Varanidae]], sekaligus kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 [[meter]] dan beratnya bisa mencapai 100 kg. Komodo merupakan pemangsa puncak di habitatnya karena sejauh ini tidak diketahui adanya hewan karnivora besar lain selain biawak ini di sebarang geografisnya.<ref name="world">{{cite book|author=Chris Mattison,|title=Lizards of the World (Of the World)|url=https://archive.org/details/lizardsofworld0000matt|publisher=Facts on File|location=New York|year=1989 & 1992|pages= pp. 16, 57, 99, 175|isbn=0-8160-5716-8|oclc=|doi=}}</ref><ref>{{cite journal |author=Burness G, Diamond J, Flannery T |title=Dinosaurs, dragons, and dwarfs: the evolution of maximal body size |journal=Proc Natl Acad Sci U S A |volume=98 |issue=25 |pages=14518-23 |year=2001 |pmid=11724953}}</ref><ref name="firefly">{{cite book|author=Tim Halliday (Editor), Kraig Adler (Editor)|title=Firefly Encyclopedia of Reptiles and Amphibians|year=2002|url=https://archive.org/details/fireflyencyclope0000unse_p6l7|publisher=Firefly Books Ltd|location=Hove
Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka menjadi salah satu hewan paling terkenal di dunia. Sekarang, habitat komodo yang sesungguhnya telah menyusut akibat aktivitas manusia, sehingga lembaga [[IUCN]] memasukkan komodo sebagai spesies yang [[Spesies rentan|rentan]] terhadap kepunahan. Biawak komodo telah ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia dan
== Anatomi dan morfologi ==
Baris 14 ⟶ 28:
[[Berkas:KDragon1mj.jpg|jmpl|ka|250px|Kaki dan ekor komodo.]]
[[Berkas:Varanus komodoensis3.jpg|jmpl|ka|250px|Komodo yang berjemur.]]
Komodo liar dewasa biasanya memiliki berat sekitar 70 kg,<ref name="animal" /> tetapi komodo yang dipelihara di penangkaran sering kali memiliki bobot yang lebih berat. Spesimen liar terbesar yang pernah ditemukan panjangnya mencapai 3.13 meter dengan berat sekitar 166 kg, termasuk berat makanan yang belum dicerna di dalam perutnya.<ref name="sciam">Ciofi, Claudia. [http://www.sciam.com/article.cfm?articleID=000EFE16-865C-1CD6-B4A8809EC588EEDF The Komodo Dragon] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071010051419/http://www.sciam.com/article.cfm?articleID=000EFE16-865C-1CD6-B4A8809EC588EEDF |date=2007-10-10 }}. ''Scientific American'', March 1999. URL diakses pada [[21 Desember]] [[2006]]</ref> Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya. Meskipun komodo tercatat sebagai kadal terbesar di dunia, namun bukan spesies yang terpanjang. Reputasi panjang tubuh (tidak termasuk berat badan) dipegang oleh [[biawak Papua]] (''Varanus salvadorii'').<ref name="biz">{{cite web |url=http://www.komododragon.biz/KomodoDragonFactSheet |title=Komodo Dragon - An Information Resource - Fact Sheet |accessdate=2008-03-13 |format= |work= |archive-date=2008-03-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080307024159/http://www.komododragon.biz/KomodoDragonFactSheet |dead-url=yes }}</ref> Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara komodo betina biasanya berwarna hijau kecokelatan dan memiliki bercak kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih bervariasi warnanya, dengan warna kuning, hijau dan putih dengan latar belakang hitam.<ref name="location"/>
Sumber [[Indonesia]] ini<ref>Friedhelm Goltenboth, Kris H. Timotius, Paciencia Po Milan, Josef Margraf, Ekologi Asia Tenggara, Salemba Teknika, 2012</ref> menganggap kepada [[Walter Auffenberg]] yang dia telah mengukur Naga Komodo yang panjangnya Sudah jadi 3.50 meter dan beratnya telah jadi 250 Kilogram.
Di dalam mulut komodo dewasa, terdapat sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 [[sentimeter|cm]], yang sering terlepas atau ditanggalkan.<ref name="location"/><ref name="whozoo">[http://whozoo.org/students/amabau/komodo_dragon.htm Whozoo Komodo Dragon] URL accessed December 21, 2006.</ref> Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning kecokelatan dan bercabang.<ref name="sciam"/> Air liur komodo merupakan salah satu hal yang sering dibicarakan banyak orang karena kebanyakan orang menganggapnya beracun seperti bisa ular atau kadal beracun, bahkan dianggap tidak ada obatnya, baik untuk mencegah maupun menetralkan racun tersebut. Walau begitu, hal ini menjadi perdepatan panjang diantara para ahli hewan di dunia.<ref name="docent">[http://szgdocent.org/resource/rr/c-komodo.htm Komodo Dragon] URL accessed [[December 21]], 2006.</ref>▼
▲Di dalam mulut komodo dewasa, terdapat sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 [[sentimeter|cm]] dan terlapis [[besi]]<ref>Sumber: https://www.nature.com/articles/s41559-024-02477-7 ([[Bahasa Inggris]])</ref>, yang sering terlepas atau ditanggalkan.<ref name="location"/><ref name="whozoo">[http://whozoo.org/students/amabau/komodo_dragon.htm Whozoo Komodo Dragon] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071222073425/http://whozoo.org/students/amabau/komodo_dragon.htm |date=2007-12-22 }} URL accessed December 21, 2006.</ref> Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning kecokelatan dan bercabang.<ref name="sciam"/> Air liur komodo merupakan salah satu hal yang sering dibicarakan banyak orang karena kebanyakan orang menganggapnya beracun seperti bisa ular atau kadal beracun, bahkan dianggap tidak ada obatnya, baik untuk mencegah maupun menetralkan racun tersebut. Walau begitu, hal ini menjadi perdepatan panjang diantara para ahli hewan di dunia.<ref name="docent">[http://szgdocent.org/resource/rr/c-komodo.htm Komodo Dragon] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061127173608/http://www.szgdocent.org/resource/rr/c-komodo.htm |date=2006-11-27 }} URL accessed [[December 21]], 2006.</ref>
== Fisiologi ==
[[Berkas:Komodo Dragons in the wild on Rinca island Indonesia..jpg|jmpl|ka|250px|Komodo di Rinca.]]
[[Berkas:Komodo Dragon Eating Rinca.jpg|jmpl|ka|250px|Komodo muda di Rinca yang makan bangkai kerbau.]]
Komodo mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena [[retina]]nya hanya memiliki [[sel kerucut]], hewan ini tidak dapat melihat dengan baik di kegelapan malam. Komodo mampu membedakan warna namun tidak begitu mampu membedakan objek yang tak bergerak.<ref name="nzpfactsheet">{{cite web |url=http://nationalzoo.si.edu/Animals/ReptilesAmphibians/Facts/FactSheets/Komododragon.cfm |title=Komodo Dragon Fact Sheet - National Zoo
Komodo menggunakan lidahnya untuk mencium bau mangsanya seperti halnya sebagian besar [[Squamata]]. Lidah komodo menangkap partikel bau di udara lalu menaruhnya ke organ di langit-langit mulutnya yang disebut [[organ Jacobson]] yang berfungsi untuk menganalisis tanda-tanda dari bau tersebut.<ref name="draconian"/> Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4—9.5 km.<ref name="location"/> Lubang hidung komodo hanya berfungsi untuk bernafas dan bukan mencium bau karena komodo tidak memiliki selaput penerima bau di hidungnya.<ref name="zipcode">[http://zipcodezoo.com/animals/v/varanus_komodoensis.asp Zipcodezoo.com - Varanus komodoensis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070927190225/http://zipcodezoo.com/animals/v/varanus_komodoensis.asp |date=2007-09-27 }} URL accessed February 1, 2007.</ref> Komodo juga tidak memiliki organ perasa di lidahnya, hanya ada sedikit ujung-ujung saraf perasa di tenggorokan dalam.<ref name="draconian">[http://www.draconian.com/dragons/komodo-dragon-background.php Komodo Dragon - Background] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071012215358/http://draconian.com/dragons/komodo-dragon-background.php |date=2007-10-12 }} URL accessed April 13, 2007</ref>
Komodo sempat dianggap tuli ketika penelitian mendapatkan bahwa bisikan, suara yang meningkat dan teriakan ternyata tidak memengaruhi komodo tersebut. Hal ini kemudian terbantahkan ketika karyawan [[Kebun Binatang London ZSL]], Joan Proctor melatih biawak komodo untuk keluar makan dengan suaranya, bahkan juga ketika ia tidak terlihat oleh si biawak.<ref name="liz"/>
Baris 32 ⟶ 48:
[[Berkas:Komodo coin, Indonesia Dscn0057.jpg|jmpl|ka|250px|Koin [[Rupiah]] Indonesia yang bergambar komodo.]]
[[Berkas:Komodo-dragon-1.jpg|jmpl|ka|250px|Dua ekor komodo di Pulau Komodo.]]
Komodo liar hanya terdapat dan hanya bisa ditemukan di [[Indonesia]] di [[Nusa Tenggara Timur]], tepatnya di [[pulau Komodo]], [[pulau Rinca|Rinca]] dan beberapa pulau kecil di sekitarnya serta di pesisir barat [[pulau Flores]].<ref name="sczkd">[http://www.scz.org/animals/d/komodo.html Sedgewick County Zoo information about Varanus Komodoensis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071208055018/http://www.scz.org/animals/d/komodo.html |date=2007-12-08 }} Pranala diakses pada [[21 Desember]] [[2006]].</ref> Habitat komodo adalah padang rumput terbuka (sabana) dan hutan belukar, terkadang juga di pesisir pantai. Komodo beraktivitas pada siang hingga sore hari, tetapi tetap berteduh ketika suhu udara sangat panas.<ref name="gateway-faq"/><ref name="southsea"/>
Komodo adalah binatang yang penyendiri dan hanya berkumpul bersama pada saat makan atau berkembang biak. Biawak ini dapat berlari cepat hingga 20 km/jam pada jarak yang pendek. Komodo juga pandai berenang dan mampu menyelam sedalam 4.5 meter<ref name="jung">[http://www.sfsu.edu/~geog/bholzman/courses/316projects/komodo.htm The Biogeography of the Komodo Dragon] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120901163637/http://www.sfsu.edu/~geog/bholzman/courses/316projects/komodo.htm |date=2012-09-01 }} URL diakses pada [[24 Februari]] [[2007]].</ref> serta pandai memanjat pohon menggunakan cakar mereka yang kuat.<ref name="animal">{{cite book |last = Burnie |first = David |coauthors = Don E. Wilson |title = Animal |publisher = DK Publishing, Inc. |date = 2001 |location = New York, New York |pages = 417, 420 |id = ISBN 0-7894-7764-5}}</ref> Untuk menangkap mangsa yang berada di luar jangkauannya, komodo dapat berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekornya sebagai penunjang.<ref name="liz"/> Seiring bertambahnya umur dan ukuran badan, komodo lebih sering menggunakan cakarnya sebagai senjata, karena ukuran tubuh yang besar menyulitkannya memanjat pohon.
Untuk tempat berlindung, komodo mampu menggali lubang selebar 1–3 meter dengan tungkai depan dan cakarnya yang kuat.<ref name="cogger"/> Karena ukuran tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi hari selanjutnya.<ref>{{cite book|author=Eric R. Pianka and Laurie J. Vitt; with a foreword by Harry W. Greene|title=Lizards: windows to the evolution of diversity|publisher=University of California Press|location=Berkeley|year=2003|page=244|isbn=0-520-23401-4|oclc=|doi=}}</ref>
Baris 41 ⟶ 57:
Komodo adalah hewan pemakan hewan lain ([[karnivora]]). Akan tetapi, biawak ini lebih sering memakan daging bangkai.<ref name="world"/> Penelitian yang ada menunjukkan bahwa biawak komodo berburu mangsa hidup dengan cara mengendap-endap diikuti dengan serangan tiba-tiba terhadap korbannya. Ketika mangsa itu sudah dalam jangkauannya, komodo segera menyerangnya dengan menggigit pada sisi bawah tubuh atau tenggorokan.<ref name="location"/> Komodo menemukan mangsanya dengan menggunakan lidahnya yang dapat merasakan [[bau]] mangsa, binatang mati atau sekarat pada jarak hingga 9,5 kilometer.<ref name="location"/>
Komodo memakan buruannya dengan cara mencabik potongan besar dari daging, lalu menelannya bulat-bulat, sementara tungkai depannya menahan tubuh mangsanya. Untuk mangsa berukuran kecil hingga sebesar [[kambing]], terkadang komodo langsung menghabiskannya sekali telan.<ref name="southsea"/> Air liur pada mulut komodo membantunya menelan mangsanya. Meskipun begitu, proses menelan tetap memerlukan waktu yang panjang, biasanya 15–20 menit diperlukan untuk menelan seekor kambing. Komodo kadang-kadang berusaha mempercepat proses menelan itu dengan menekan daging mangsanya ke [[pohon]] atau batu, untuk memaksa daging "masuk" melewati kerongkongannya.<ref name="southsea"/> Untuk menghindari penyumbatan udara ketika menelan, komodo bernapas melalui sebuah saluran kecil di bawah lidah, yang berhubungan langsung dengan [[paru-paru]]nya.<ref name="location"/> Rahangnya komodo dapat dibuka dengan leluasa karena otot tengkoraknya yang lentur, memungkinkan komodo dapat melahap mangsa yang besar hingga sebesar 80% bobot tubuhnya sendiri dalam sekali makan.<ref name="firefly"/><ref name="reptilis"/> Mangsa komodo dewasa di antaranya [[reptilia]] kecil (termasuk jenisnya sendiri), [[babi hutan]], [[kambing]], [[rusa]], [[kuda]], dan [[kerbau]]. Sedangkan komodo muda memangsa [[serangga]], telur, [[mamalia]] dan [[reptilia]] kecil.<ref name="world"/><ref name="reptilis">[http://reptilis.net/lacertilia/varanidae/komodo.html The Reptipage: Komodo dragons] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071121205125/http://reptilis.net/lacertilia/varanidae/komodo.html |date=2007-11-21 }} URL accessed February 13, 2007.</ref>
Setelah makan, komodo berjalan menyeret tubuhnya yang kekenyangan mencari tempat terbuka untuk berjemur dan mempercepat proses pencernaan. Kalau tidak, makanan itu dapat membusuk dalam perutnya dan meracuni tubuhnya sendiri. Dikarenakan [[metabolisme]]nya yang lamban, komodo besar dapat bertahan dengan hanya makan kira-kira 12 kali setahun atau sekali sebulan.<ref name="location"/> Setelah daging mangsanya tercerna, komodo memuntahkan sisa-sisa tanduk, rambut dan gigi mangsanya, dalam gumpalan-gumpalan bercampur dengan lendir berbau busuk. Kemudian, komodo menyapukan wajahnya ke tanah atau ke semak-semak untuk membersihkan sisa-sisa lendir yang masih menempel di mulutnya.<ref name="location"/>
Baris 47 ⟶ 63:
Ketika makan secara berkelompok, komodo yang berukuran paling besar biasanya makan terlebih dahulu, diikuti dengan komodo lain yang berukuran lebih kecil. Jantan terbesar menunjukkan dominasinya melalui bahasa tubuh dan desisannya, yang kemudian disambut dengan bahasa yang sama oleh jantan-jantan lain yang lebih kecil untuk memperlihatkan pengakuan mereka atas kekuasaan komodo besar itu. Komodo-komodo yang berukuran sama mungkin akan berkelahi mengadu kekuatan, dengan cara berdiri pada dua kaki belakang, lalu saling memukul dan mendorong dengan kaki depan, hingga salah satu mengaku kalah dan mundur walau kadang yang kalah dapat terbunuh dalam perkelahian dan dimangsa oleh si pemenang.<ref name="location"/>
Kadang-kadang komodo juga memangsa [[manusia]] dan mayat yang digali dari lubang makam yang dangkal.<ref name="liz"/> Kebiasaan ini menyebabkan penduduk pulau Komodo menghindari tanah berpasir dan memilih mengubur jenazah di tanah liat, serta menutupi atasnya dengan batu-batu agar tidak dapat digali oleh komodo.<ref name="southsea">{{cite book|author=Alison Ballance; Morris, Rod|title=South Sea Islands: A Natural History|year=2003|url=https://archive.org/details/southseaislandsn0000ball|publisher=Firefly Books Ltd|location=Hove
=== Bisa dan bakteri ===
Pada akhir 2005, peneliti dari Universitas Melbourne, [[Australia]], menyimpulkan bahwa [[biawak Perentie]] (''Varanus giganteus'') dan biawak-biawak lainnya, serta kadal-kadal dari [[
Sebuah kelenjar yang berisi bisa yang sangat beracun telah berhasil diambil dari mulut seekor komodo di [[Kebun Binatang Singapura]], dan meyakinkan para peneliti akan kandungan bisa yang dipunyai komodo.<ref>[http://news.yahoo.com/s/afp/20090519/sc_afp/scienceanimalkomodoaustralia_20090519073836 Scientists discover deadly secret of Komodo's bite] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090522205239/http://news.yahoo.com/s/afp/20090519/sc_afp/scienceanimalkomodoaustralia_20090519073836 |date=2009-05-22 }}, Yahoo News diakses pada 20/05/2009</ref>
[http://find.galegroup.com/ips/start.do?prodId=IPS] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071011021736/http://find.galegroup.com/ips/start.do?prodId=IPS|date=2007-10-11}}.</ref>
Di samping mengandung bisa, air liur komodo juga memiliki aneka [[bakteri]] mematikan di dalamnya; lebih dari 28 bakteri [[Gram-negatif]] dan 29 [[Gram-positif]] telah diisolasi dari air liur ini.<ref>Montgomery JM, Gillespie D, Sastrawan P, Fredeking TM, Stewart GL (2002) "Aerobic salivary bacteria in wild and captive Komodo dragons" ''Journal of Wildlife Diseases'' ''' 38''' (3): 545-551</ref> Bakteri-bakteri tersebut menyebabkan [[Sepsis|septikemia]] pada korbannya. Jika gigitan komodo tidak langsung membunuh mangsa dan mangsa itu dapat melarikan diri, umumnya mangsa yang tidak beruntung ini akan mati dalam waktu sehari atau seminggu akibat infeksi, karena komodo kemungkinan kebal terhadap mikrobanya sendiri, banyak penelitian dilakukan untuk mencari molekul antibakteri dengan harapan dapat digunakan untuk pengobatan manusia.<ref name="nwf"/>
Baris 60 ⟶ 76:
Musim kawin komodo biasanya berlangsung antara bulan [[Mei]] hingga [[Agustus]].<ref name="jung"/> Selama periode ini, komodo jantan sering berkelahi dengan pejantan lain untuk memperebutkan betina dan wilayah kekuasaannya. Dua pejantan "bergulat" dengan jantan lainnya sambil berdiri menggunakan kaki belakang lalu saling mendorong dan memukul dengan kaki depan. Komodo yang kalah akan terjatuh dan "terkunci" ke tanah. Kedua komodo jantan itu dapat muntah atau buang air besar ketika bersiap untuk berkelahi.<ref name="liz"/>
Pemenang pertarungan akan menjulurkan lidah panjangnya pada tubuh si betina untuk melihat penerimaan sang betina.<ref name="firefly" /> Komodo betina bersifat [[antagonis]] dan melawan dengan gigi dan cakar mereka selama awal fase berpasangan. Selanjutnya, jantan harus sepenuhnya mengendalikan betina selama bersetubuh agar tidak terluka.Selama perkawinan, si jantan menggosokkan dagu mereka pada si betina, disertai garukan keras di atas punggung dan menjilat.<ref name="library">[http://library.sandiegozoo.org/Fact%20Sheets/komodo_dragon/Komodo.htm Komodo Dragon: Varanus komodoensis 1998] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051216073115/http://library.sandiegozoo.org/Fact+Sheets/komodo_dragon/Komodo.htm |date=2005-12-16 }} URL accessed January 24, 2007.</ref> Kopulasi terjadi ketika jantan memasukan salah satu [[hemipenis]]nya ke kloaka betina.<ref name="nzpfactsheet"/> Komodo bersifat [[monogami|monogamus]] dan membentuk "pasangan," suatu sifat yang langka untuk kadal.<ref name="liz"/><ref name="reptilis"/>
Komodo betina biasanya meletakkan telurnya di lubang tanah, cekungan di tebing bukit atau gundukan sarang burung [[gosong berkaki-jingga]] yang telah ditinggalkan. Akan tetapi, komodo lebih suka menyimpan telur-telurnya di sarang yang telah ditinggalkan.<ref>Jessop TS, Sumner J, Rudiharto H, Purwandana D, Imansyah MJ, Phillips JA (2004) "Distribution, use and selection of nest type by Komodo Dragons" ''Biological Conservation'' '''117''' (5): 463-470</ref> Sarang komodo rata-rata berisi 20 telur.<ref name="liz"/> Betina berbaring di atas telur-telur itu untuk mengerami dan melindunginya sampai menetas setelah dierami selama 7–8 bulan.<ref name="jung"/>
Baris 66 ⟶ 82:
Proses penetasan adalah usaha melelahkan untuk anak komodo, yang keluar dari cangkang telur setelah menyobeknya dengan [[gigi telur]] yang akan tanggal setelah pekerjaan berat ini selesai. Setelah berhasil menyobek kulit telur, bayi komodo dapat berbaring di cangkang telur mereka untuk beberapa jam sebelum mulai menggali keluar sarang mereka. Ketika menetas, bayi-bayi ini sangat rentan dimangsa oleh predator.<ref name="location"/>
Komodo muda menghabiskan tahun-tahun pertamanya di atas pohon, tempat mereka relatif aman dari predator, termasuk dari komodo dewasa yang kanibal, yang terkadang memangsa biawak-biawak muda yang berhasil diburu.<ref name="liz"/><ref name="factsheet"/> Komodo membutuhkan tiga sampai lima tahun untuk menjadi dewasa, dan dapat hidup lebih dari 50 tahun.<ref name="liz"/><ref name="reptilis"/> .<ref name="cogger">{{cite book|author=consultant editors, Harold G. Cogger & Richard G. Zweifel; illustrations by David Kirshner|title=Encyclopedia of reptiles & amphibians|url=https://archive.org/details/encyclopediaofre0000unse_h2i0|publisher=Academic Press|location=Boston|year=1998|pages=[https://archive.org/details/encyclopediaofre0000unse_h2i0/page/132 132], 157-8|isbn=0-12-178560-2|oclc=|doi=}}</ref>
=== Partenogenesis ===
Baris 73 ⟶ 89:
Di samping proses reproduksi yang normal, terdapat beberapa contoh kasus komodo betina menghasilkan anak tanpa kehadiran pejantan ([[partenogenesis]]), fenomena yang juga diketahui muncul pada beberapa spesies reptil lainnya seperti pada [[Cnemidophorus]].<ref name="animal"/>
"Sungai", seekor komodo di [[Kebun Binatang London]], bertelur pada awal tahun [[2006]] setelah dipisah dari jantan selama lebih dari dua tahun. Ilmuwan pada awalnya mengira bahwa komodo ini dapat menyimpan [[sperma]] beberapa lama dari hasil perkawinan dengan komodo jantan pada waktu sebelumnya, suatu adaptasi yang dikenal dengan istilah [[superfekundasi]].<ref>{{Cite web|url=https://www.metafilter.com/58040/Virgin-Birth-No-Virgin-Hatch|title=Virgin Birth? No, Virgin Hatch.|website=www.metafilter.com|access-date=2020-04-15|archive-date=2020-08-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200815045848/https://www.metafilter.com/58040/Virgin-Birth-No-Virgin-Hatch|dead-url=no}}</ref>
Pada tanggal [[20 Desember]] [[2006]], dilaporkan bahwa "Flora", komodo yang hidup di [[Kebun Binatang Chester]], [[Inggris]] adalah komodo kedua yang diketahui menghasilkan telur tanpa [[fertilisasi]] (pembuahan dari perkawinan). Ia mengeluarkan 11 telur, dan 7 di antaranya berhasil menetas.<ref>Catatan kandangnya di [[Kebun Binatang Chester]], [[Inggris]]</ref>
Peneliti dari [[Universitas Liverpool]] di Inggris utara melakukan tes genetika pada tiga telur yang gagal menetas setelah dipindah ke inkubator, dan terbukti bahwa "Flora" tidak memiliki kontak fisik dengan komodo jantan. Setelah temuan yang mengejutkan ini, pengujian lalu dilakukan terhadap telur-telur "Sungai" dan diketahui bahwa telur-telur itupun dihasilkan tanpa pembuahan dari luar.<ref>{{cite web |url=http://www.timesonline.co.uk/tol/news/uk/article759338.ece |title=Wise men testify to Dragon's virgin birth - Times Online |accessdate=2007-11-26 |format= |work= |archive-date=2020-05-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200528134302/http://www.thetimes.co.uk/ |dead-url=no }}</ref>
Komodo memiliki [[sistem penentuan seks]] kromosomal [[sistem penentuan seks ZW|ZW]], bukan [[sistem penentuan seks XY]]. Keturunan "Flora" yang berkelamin jantan, menunjukkan terjadinya beberapa hal, bahwa telur "Flora" yang tidak dibuahi bersifat [[haploid]] pada mulanya, kemudian menggandakan kromosomnya sendiri menjadi [[diploid]]. Ini menunjukkan bahwa ia tidak menghasilkan telur diploid, sebagaimana terjadi jika salah satu proses pembelahan-reduksi [[meiosis]] pada [[ovarium]]nya gagal.
Ketika komodo betina (memiliki kromosom seks ZW) menghasilkan anak dengan cara ini, ia mewariskan hanya salah satu dari pasangan-pasangan kromosom yang dipunyainya, termasuk satu dari dua kromosom seksnya. Satu set kromosom tunggal ini kemudian diduplikasi dalam telur, yang berkembang secara partenogenetika. Telur yang menerima kromosom Z akan menjadi ZZ (jantan) dan yang menerima kromosom W akan menjadi WW dan gagal untuk berkembang.<ref name="ZW">''[http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/6196225.stm Virgin births for giant lizards] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141104002358/http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/6196225.stm |date=2014-11-04 }}''</ref>
Diduga bahwa adaptasi reproduktif semacam ini memungkinkan seekor hewan betina memasuki sebuah [[relung ekologi]] yang terisolasi (seperti halnya pulau) dan dengan cara partenogenesis kemudian menghasilkan keturunan jantan. Melalui perkawinan dengan anaknya itu pada saat yang berikutnya hewan-hewan ini dapat membentuk populasi yang bereproduksi secara seksual, karena dapat menghasilkan keturunan jantan dan betina.<ref name="ZW" /> Meskipun adaptasi ini bersifat menguntungkan, kebun binatang perlu waspada kerena partenogenesis mungkin dapat mengurangi keragaman genetika.<ref name="pmid">{{cite journal |author=Watts PC, Buley KR, Sanderson S, Boardman W, Ciofi C, Gibson R |title=Parthenogenesis in Komodo Dragons |journal=Nature |volume=444 |issue=7122 |pages=1021-2 |year=2006 |pmid=17183308 |doi=10.1038/4441021a}}</ref>
Pada 31 Januari 2008, Kebun Binatang Sedgwick County di Wichita, [[Kansas]] menjadi kebun binatang yang pertama kali mendokumentasi partenogenesis pada komodo di Amerika. Kebun binatang ini memiliki dua komodo betina dewasa, yang salah satu di antaranya menghasilkan 17 butir telur pada 19-20 Mei 2007. Hanya dua telur yang diinkubasi dan ditetaskan karena persoalan ketersediaan ruang; yang pertama menetas pada 31 Januari 2008, diikuti oleh yang kedua pada 1 Februari 2008. Kedua anak komodo itu berkelamin jantan.<ref>{{cite web |url=http://www.scz.org/n_recent.html |title=Recent News - Sedgwick County Zoo |accessdate=2008-02-12 |format= |work= |archive-date=2008-02-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080211184900/http://www.scz.org/n_recent.html |dead-url=yes }}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.msnbc.msn.com/id/23058689/ |title=Komodo dragons hatch with no male involved - Science - MSNBC.com |accessdate=2008-02-12 |format= |work= |archive-date=2012-10-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121023073929/http://www.msnbc.msn.com/id/23058689/ |dead-url=yes }}</ref>
== Evolusi ==
Perkembangan evolusi komodo dimulai
== Komodo dan manusia ==
Baris 94 ⟶ 110:
[[Berkas:Makan_bareng.jpg|jmpl|ka|250px|Segerombolan komodo sedang makan seekor kambing di [[Kebun Binatang Surabaya]].]]
=== Penemuan ===
Komodo pertama kali didokumentasikan oleh orang [[Eropa]] pada tahun 1910. Namanya meluas setelah tahun 1912, ketika [[Pieter Antonie Ouwens]], direktur Museum Zoologi di [[Buitenzorg]] (kini [[Kota Bogor|Bogor]]), menerbitkan jurnal tentang komodo setelah menerima foto dan kulit reptil ini.<ref name="liz">{{cite book|author=text by David Badger; photography by John Netherton|title=Lizards: a natural history of some uncommon creatures, extraordinary chameleons, iguanas, geckos, and more|url=https://archive.org/details/lizards00davi|publisher=Voyageur Press|location=Stillwater, MN|year=2002|pages=[https://archive.org/details/lizards00davi/page/32 32], 52, 78, 81, 84, 140-145, 151|isbn=0-89658-520-4|oclc=|doi=}}</ref><ref name="factsheet">[http://www.komododragon.biz/KomodoDragonFactSheet Facts and Data on the Komodo Dragon] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080104225849/http://www.komododragon.biz/KomodoDragonFactSheet |date=2008-01-04 }} URL diakses pada [[5 Januari]] [[2006]].</ref>
=== Penelitian ===
Karena menyadari berkurangnya jumlah hewan ini di alam bebas, para ilmuwan dan organisasi internasional melarang perburuan komodo dan membatasi jumlah hewan yang diambil untuk penelitian ilmiah. Ekspedisi komodo terhenti semasa [[Perang Dunia II]], dan tak dilanjutkan sampai dengan tahun 1950an dan 1960an, saat dilakukan penelitian-penelitian terhadap perilaku makan, reproduksi, dan temperatur tubuh komodo. Pada tahun-tahun itu, sebuah ekspedisi yang lain dirancang untuk meneliti komodo dalam jangka panjang. Tugas ini jatuh ke tangan keluarga Auffenberg, yang kemudian tinggal selama 11 bulan di Pulau Komodo pada tahun 1969. Selama masa itu, Walter Auffenberg dan Putra Sastrawan sebagai asistennya, berhasil menangkap dan menandai lebih dari 50 ekor komodo.<ref name="nwf">{{cite web |url=http://www.nwf.org/nationalwildlife/article.cfm?articleId=810&issueId=63 |title=Chasing the Magic Dragon - National Wildlife Magazine |accessdate=2007-11-06 |format= |work= |archive-date=2009-02-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090220164644/http://www.nwf.org/nationalwildlife/article.cfm?articleId=810&issueId=63 |dead-url=yes }}</ref> Hasil ekspedisi ini ternyata sangat berpengaruh terhadap meningkatnya penangkaran komodo.<ref name="komo"/> Penelitian-penelitian berikutnya kemudian memberikan gambaran yang lebih terang dan jelas mengenai sifat-sifat alami komodo, sehingga para biolog seperti halnya Claudio Ciofi dapat melanjutkan kajian yang lebih mendalam.<ref name="natgeo"/>
=== Konservasi ===
Biawak komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikatagorikan sebagai spesies Rentan dalam daftar [[IUCN Red List]].<ref>{{IUCN2006|assessors=World Conservation Monitoring Centre|year=1996|id=22884|title=Varanus komodoensis|downloaded=11 May 2006}} Listed as Vulnerable (VU B1+2cde v2.3) URL accessed December 21, 2006</ref> Sekitar 4.000–5.000 ekor komodo diperkirakan masih hidup di alam liar. Populasi ini terbatas menyebar di pulau-pulau Rinca (1.300 ekor), Gili Motang (100), Gili Dasami (100), Komodo (1.700), dan Flores (mungkin sekitar 2.000 ekor).<ref name="komo"/> Meski demikian, ada keprihatinan mengenai populasi ini karena diperkirakan dari semuanya itu hanya tinggal 350 ekor betina yang produktif dan dapat berbiak.<ref name="amnh" /> Karena kekhawatiran ini, pada tahun 1980 Pemerintah Indonesia menetapkan berdirinya [[Taman Nasional Komodo]] untuk melindungi populasi komodo dan ekosistemnya di beberapa pulau termasuk Komodo, Rinca, dan Padar.<ref name="knp">{{cite web |url=http://www.komodonationalpark.org/ |title=The official website of Komodo National Park, Indonesia. |accessdate=2007-02-02 |format= |work= |archive-date=2017-09-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170906181650/http://www.komodonationalpark.org/ |dead-url=yes }}</ref> Belakangan, ditetapkan pula Cagar Alam Wae Wuul dan Wolo Tado di Pulau Flores untuk membantu pelestarian komodo.<ref name="natgeo"/> Namun di sisi lain, ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa komodo, setidaknya sebagian, telah terbiasa dengan kehadiran manusia. Komodo-komodo ini terbiasa diberi makan karkas hewan ternak, sebagai atraksi untuk menarik turis pada beberapa lokasi kunjungan.<ref name="world"/>
Aktivitas [[vulkanis]], gempa bumi, kerusakan habitat, kebakaran (populasi komodo di Pulau Padar hampir punah karena kebakaran alami pernah terjadi di sana), berkurangnya mangsa, meningkatnya pariwisata, dan perburuan gelap, membuat komodo semakin rentan terhadap kepunahan. [[CITES]] (''the Convention on International Trade in Endangered Species'') telah menetapkan bahwa perdagangan komodo, baik kulitmaupun bagian-bagian lain dari hewan ini adalah ilegal.<ref name="location">{{cite book|author=Tara Darling (Illustrator)|title=Komodo Dragon: On Location (Darling, Kathy. on Location.)|publisher=Lothrop, Lee and Shepard Books|location=|year=|pages=|isbn=0-688-13777-6|oclc=|doi=}}</ref><ref name="zipcode"/><ref name="natgeo">{{cite web |url=http://news.nationalgeographic.com/news/2003/01/0129_030129_komodo.html |title=Trapping Komodo Dragons for Conservation |accessdate=2007-11-08 |format= |work= |archive-date=2017-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170309055154/http://news.nationalgeographic.com/news/2003/01/0129_030129_komodo.html |dead-url=no }}</ref>
Meskipun jarang terjadi, komodo diketahui dapat membunuh manusia. Pada tanggal 4 Juni 2007, seekor komodo diketahui menyerang seorang anak laki-laki berumur delapan tahun. Anak ini kemudian meninggal karena perdarahan yang parah. Ini adalah catatan pertama mengenai serangan yang berakibat kematian pada 33 tahun terakhir.<ref>{{cite web |url=http://www.msnbc.msn.com/id/19026658/ |title=Komodo dragon kills boy in Indonesia - Asia-Pacific - MSNBC.com |accessdate=2007-06-07 |format= |work= |archive-date=2007-06-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070607135725/http://www.msnbc.msn.com/id/19026658/ |dead-url=no }}</ref>
====Pembebasan 6 Ekor Naga Komodo Terlahir Penangkapan Di Wae Wuul====
Pada [[27 Februari]] [[2020]] telah lahir 6 ekor Naga Komodo di [[Kebun Binatang]] di [[Bogor]]. Pada [[23 September]] [[2023]] sesama 6 ekor Naga Komodo sudah dibebas di [[Cagar Alam]] [[Wae Wuul]].<ref>https://visual.republika.co.id/berita/rzdpue283/sebanyak-6-ekor-komodo-dikembalikan-dari-bogor-ke-tanah-asal-di-ntt ([[Bahasa Indonesia]])</ref><ref>https://www.kompas.id/baca/english/2023/09/24/en-enam-komodo-pulang-kampung-ke-habitat-asli-di-manggarai ([[Inggris]])</ref>
=== Penangkaran ===
Baris 115 ⟶ 133:
Penelitian terhadap komodo peliharaan membuktikan bahwa hewan ini senang bermain. Suatu kajian mengenai komodo yang mau mendorong sekop yang ditinggalkan oleh pawangnya, nyata-nyata memperlihatkan bahwa hewan itu tertarik pada suara yang ditimbulkan sekop ketika menggeser sepanjang permukaan berbatu. Seekor komodo betina muda di Kebun Binatang Nasional di [[Washington, D.C.]] senang meraih dan mengguncangkan aneka benda termasuk patung-patung, kaleng-kaleng minuman, lingkaran plastik, dan selimut. Komodo ini pun senang memasuk-masukkan kepalanya ke dalam kotak, sepatu, dan aneka objek lainnya. Komodo tersebut bukan tak bisa membedakan benda-benda tadi dengan makanan; ia baru memakannya apabila benda-benda tadi dilumuri dengan darah tikus. Perilaku bermain-main ini dapat diperbandingkan dengan perilaku bermain mamalia.<ref name="firefly" />
Catatan lain mengenai kesenangan bermain komodo didapatkan dari Universitas [[Tennessee]]. Seekor komodo muda yang diberi nama "Kraken" bermain dengan gelang-gelang plastik, sepatu, ember, dan kaleng, dengan cara mendorongnya, memukul-mukulnya, dan membawanya dengan menggigitnya di mulut. "Kraken" memperlakukan benda-benda itu berbeda dengan apa yang menjadi makanannya.<ref>"Such jokers, those Komodo dragons. (Reptiles)." Science News 162.5 (August 3, 2002): 78(1). Student Resource Center - Gold. Gale. 8 Oct. 2007 [http://find.galegroup.com/ips/start.do?prodId=IPS] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071011021736/http://find.galegroup.com/ips/start.do?prodId=IPS|date=2007-10-11}}.</ref>
Komodo yang tampak jinak sekalipun dapat berperilaku agresif secara tidak terduga, khususnya apabila teritorinya dimasuki oleh orang yang tidak dikenalnya. Pada bulan Juni 2001, serangan seekor komodo menimbulkan luka-luka serius pada Phil Bronstein—editor eksekutif harian ''[[San Francisco Chronicle]]'' dan bekas suami [[Sharon Stone]], seorang aktris Amerika terkenal—ketika ia memasuki kandang binatang itu atas undangan pawangnya. Bronstein digigit komodo itu di kakinya yang telanjang, setelah si pawang menyarankannya agar membuka sepatu putihnya, yang dikhawatirkan bisa memancing perhatian si komodo.<ref>''[
<http://find.galegroup.com/ips/start.do?prodId=IPS {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071011021736/http://find.galegroup.com/ips/start.do?prodId=IPS |date=2007-10-11 }}>.</ref>
== Lihat pula ==
Baris 132 ⟶ 150:
* {{cite book|author=Auffenberg, Walter|title=The Behavioral Ecology of the Komodo Monitor|publisher=University Presses of Florida|location=Gainesville|year=1981|pages=|isbn=0-8130-0621-X|oclc=|doi=}}
* King, Dennis & Green, Brian. 1999. ''Goannas: The Biology of Varanid Lizards''. University of New South Wales Press. ISBN 0-86840-456-X
* {{cite book|author=Richard L. Lutz, Judy Marie Lutz,|title=Komodo, the Living Dragon: The Living Dragon|year=1997|url=https://archive.org/details/komodolivingdrag00lutz_0|publisher=DiMI Press|location=Salem, Or
* {{cite book|author=W. Douglas Burden,|title=Dragon Lizards of Komodo: An Expedition to the Lost World of the Dutch East Indies|publisher=Kessinger Publishing|location=|year=|pages=|isbn=0-7661-6579-5|oclc=|doi=}}
Baris 138 ⟶ 156:
{{commons|Varanus komodoensis}}
{{wikispecies|Varanus komodoensis}}
* {{en}} [http://uninews.unimelb.edu.au/unarticleid_3009.html Discovery of venom in monitor lizards]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{en}} [http://news.nationalgeographic.com/news/2006/12/061220-virgin-dragons.html National Geographic NEWS: Virgin Birth Expected at Christmas -- By Komodo Dragon]
* {{en}} [http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/6196225.stm BBC NEWS: 'Virgin births' for giant lizards (Komodo Dragon)]
* {{en}} [http://www.sciam.com/article.cfm?articleID=000EFE16-865C-1CD6-B4A8809EC588EEDF The Komodo Dragon]
* {{en}} [http://www.isidore-of-seville.com/komodo/ Komodo Dragon Central] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150407095819/http://www.isidore-of-seville.com/komodo/ |date=2015-04-07 }}
* {{en}} [https://www.facebook.com/revolvingdoorsKE/videos/3554035608174445 Naga-naga Komodo makan Jagung di sisi Babi-babi hutan]
{{featured article}}
{{Taxonbar|from=Q4504}}
{{Authority control}}
|