Masjid Qiblatain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
 
Baris 6:
Pada permulaan Islam, orang melakukan salat dengan kiblat ke arah [[Baitul Maqdis]] (nama lain [[Masjidilaqsa|Masjid Al-Aqsa]]) di [[Yerusalem]]/[[Palestina (wilayah)|Palestina]]. Baru belakangan turun wahyu kepada [[Muhammad|Rasulullah SAW]] untuk memindahkan kiblat ke arah [[Masjidil Haram]] di [[Mekkah]].
 
Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah hari Senin bulan Rajab waktu dhuhur di Masjid Bani Salamah ini. Ketika itu Rasulullah SAW tengah salat dengan menghadap ke arah [[Masjidilaqsa|Masjidil Aqsha]]. Di tengah salat, tiba-tiba turunlah wahyu surat [[Al Baqarah]] ayat 144,<ref name="ghani">Abdul Ghani, M. Ilyas. 2005. ''Sejarah Madinah Munawwarah bergambar''. (Terj.). Al Rasheed Printers, Madinah. Hal. 67.</ref>, yang artinya:
 
:<small>“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Alkitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”</small><ref>Anonim. 1971. ''Al Qur’an dan Terjemahnya''. Departemen Agama RI dan Pemerintah Arab Saudi. Hal. 37</ref>