Teori keunggulan komparatif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Typo |
||
(14 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Teori keunggulan komparatif''' adalah teori yang menyatakan bahwa barang yang memiliki nilai kegunaan pasti juga memiliki nilai penukaran
== Sejarah dan perkembangan ==
Pada tahun 1786, [[Adam Smith]] mengemukakan konsep [[Keunggulan kompetitif|keunggulan bersaing]] yang dapat diterapkan secara mutlak. Keunggulan mutlak dapat diperoleh oleh suatu negara jika memiliki [[sumber daya]] unggulan atau teknologi unggulan yang memproduksi [[komoditas]] dengan [[biaya]] yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain.<ref>{{Cite journal|last=Firdaus, M., dan Silalahi, B.G.S.|first=|date=Desember 2007|title=Posisi Bersaing Nenas dan Pisang Indonesia di Pasar Dunia|url=https://jai.ipb.ac.id/index.php/jurnalagribisnis/article/view/5980/4639|journal=Jurnal Agribisnis dan Ekonomi Pertanian|volume=1|issue=2|pages=24|doi=}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> [[Teori keunggulan mutlak]] kemudian dikembangkan oleh [[Robert Torren]] dalam bukunya yang berjudul ''An Essay on the External Corn Trade'' pada tahun 1815. Teori keunggulan komparatif kemudian muncul sebagai perkembangan teori keunggulan bersaing. Teori ini digagas oleh David Richardo dalam bukunya yang berjudul ''On the Principles of Political Economy and Taxation'' tahun 1817. Secara rinci, teori keunggulan komparatif dikemukakan pada Bab 7 dengan tema perdagangan luar negeri.{{Sfn|Boudreaux|2018|p=23}} Richardo menjelaskan bahwa kerugian mutlak oleh dua negara dapat diatasi dengan melakukan [[produksi]] komoditas yang tidak diunggulkan oleh negara yang diajak bekerja sama dalam perdagangan. Negara harus melakukan produksi dan [[ekspor]] terhadap komoditas yang memiliki keunggulan mutlak yang lebih besar dan melakukan [[impor]] terhadap komoditas yang memiliki keunggulan mutlak yang lebih kecil.{{Sfn|Aisyah dan Kuswantoro|2017|p=57}} Teori keunggulan komparatif yang digagas oleh Richardo kemudian dikembangkan lagi oleh [[Eli Heckscher]] (1919) dan [[Bertil Gotthard Ohlin|Bertil Ohlin]] (1933).<ref>{{Cite journal|last=Jamli, A., dan RIzaldy, R.|first=|date=1998|title=Kinerja Komoditas Elektronika Indonesia 1981-1995: Pendekatan Keunggulan Komparatif|url=https://jurnal.ugm.ac.id/jieb/article/download/39572/22376|journal=Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia|volume=13|issue=3|pages=|doi=|issn=2338-5847}}</ref> Menurut Heckscher-Ohlin, keunggulan komparatif akan membuat suatu negara melakukan perdagangan dengan negara lain. Keunggulan ini berupa kepemilikan [[faktor produksi]] dan [[teknologi produksi]].
== Pola ==
Baris 11 ⟶ 10:
=== Pengembangan teori perdagangan internasional ===
Teori keunggulan komparatif telah menjadi dasar bagi teori perdagangan internasional. Penekanan utamanya adalah pada keunggulan komparatif absolut dan relatif dalam produksi komoditas dibandingkan dengan negara lain. Proses ekspor dilakukan oleh negara terhadap komoditas dengan keunggulan komparatif yang tinggi. Komoditas dengan keunggulan komparatif yang rendah diperoleh melalui impor. Perdagangan internasional dengan model perdagangan bebas akan membuat sumber daya yang langka dapat dimanfaatkan secara tepat guna. Setiap negara juga dapat melakukan perdagangan sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya pada bagian spesifikasi produksi.<ref>{{Cite journal|last=Yusdja|first=Yusmichad|date=Desember 2004|title=Tinjauan Teori Perdagangan Internasional dan Keunggulan Kooperatif|url=http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/download/4086/3413|journal=Forum Penelitian Agro Ekonomi|volume=22|issue=2|pages=126|doi=10.21082/fae.v22n2.2004.126-141|issn=2580-2674|access-date=2020-10-05|archive-date=2020-12-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20201204205648/http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/download/4086/3413|dead-url=yes}}</ref> Keunggullan komparatif akan memberikan peluang dalam meraih keuntungan untuk perusahaan yang menjadi [[spesialis]] jika biaya yang ditetapkan berbeda.{{Sfn|Boudreaux|2018|p=29}} Keuntungan diperoleh ketika efisiensi produksi ditingkatkan. [[Spesialisasi]] membuat keuntungan tetap ada meski tidak terjadi peningkatan [[produktivitas]] pekerja secara [[individu]].{{Sfn|Boudreaux|2018|p=7}}
== Referensi ==
Baris 21 ⟶ 20:
# {{cite book|last=Boudreaux|first=Donald J.|date=2018|year=2018|url=https://repository.cips-indonesia.org/media/285715-peran-perdagangan-bebas-dalam-menciptaka-4ff75733.pdf|title=Peran Perdagangan Bebas dalam Menciptakan Kesejahteraan|location=Jakarta Selatan|publisher=Yayasan Cipta Sentosa|isbn=978-602-51379-1-4|pages=|ref={{sfnref|Boudreaux|2018}}|url-status=live}}
# {{cite journal|last=Jayadi. A., dan Azis, H.A.|first=|date=Desember 2016|title=Peta Persaingan Produk Ekspor Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand|url=https://e-journal.unair.ac.id/JIET/article/download/3277/2472|journal=Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan|volume=1|issue=2|pages=1–16|doi=10.20473/jiet.v1i2.3277|issn=2528-1879|ref={{sfnref|Jayadi dan Azis|2016}}|url-status=live}}
{{Perdagangan internasional}}
[[Kategori:Teori ekonomi]]
|