Puisi lama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(13 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
 
=== Mantra ===
[[Berkas:Maha-mantra.png|pra=https://wiki-indonesia.club/wiki/Berkas:Maha-mantra.png|jmpl|Salah{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} satu mantra yang digunakan di dalam sekolah [[Agama Hindu|Hindu]] yang beraliran [[Masyarakat Internasional Kesadaran Kresna|Hare Krishna]].]]
Penulisan mantra berbentuk bait dengan keberadaan rima yang tidak menentu. Mantra lebih mengutamakan irama dibandingkan rima. [[Bahasa]] yang digunakan di dalam mantra adalah [[metafora]] dan dianggap memiliki kekuatan [[sihir]] atau doa.<ref name=":0" /> Mantra hanya boleh diucapkan atau dibacakan oleh [[pawang]] atau [[dukun]]. Penggunaan utama dari mantra adalah untuk mencegah terjadinya [[bencana]]. Penggunaan mantra merupakan bagian dari [[budaya Indonesia]]. Dalam [[masyarakat]] [[Melayu]], mantra digunakan untuk keperluan [[adat]] dan kepercayaan [[Mistisisme|mistis]] dan jarang digunakan sebagai [[karya sastra]].{{Sfn|Sumaryanto|2010|p=9-10}}
 
Baris 13:
Pantun adalah puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat baris. Setiap barisnya terdiri atas 8–12 suku kata. Bari di dalam pantun terbagi menjadi sampiran dan isi. Sampiran berada di baris pertama dan baris kedua, sedangkan isi berada di baris ketiga dan baris keempat. Pola sajak pada pantun adalah a-b-a-b. Pantun memperhatikan penggunaan rima. [[Kalimat]] pertama dan kalimat ketiga mempunyai bunyi akhir yang sama. Kalimat kedua dan keempat juga memiliki bunyi akhir yang sama.{{Sfn|Kosasih|2008|p=9}}
 
=== SelokaSaloka ===
SelokaSaloka adalah pantun yang mempunyai beberapa bait saling sambung-menyambung. Nama lain dari selokasaloka adalah pantun berkait atau pantun berantai. Baris pertama dan ketiga pada bait kedua menggunakan isi yang sama dengan baris kedua dan keempat dari bait pertama. Pola ini digunakan secara terus-menerus pada bait berikutnya.{{Sfn|Kosasih|2008|p=11}} Kata "selokasaloka" merupakan [[kata serapan]] dari [[bahasa Sanskerta]], yaitu ''[[sloka]]''. Seloka merupakan salah satu jenis puisi [[Melayu]] klasik yang berisikan [[Peribahasa|pepatah]] atau [[perumpamaan]]. Pesan yang disampaikan di dalam seloka dapat berupa candaan, sindiran atau ejekan. SelokaSaloka umumnya ditulis dalam bentuk pantun atau [[syair]] dengan empat baris. Selain itu, ada juga selokasaloka yang ditulis lebih dari empat baris.{{Sfn|Sumaryanto|2010|p=13}}
 
=== Gurindam ===
Baris 24:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
<references />
 
== Daftar pustaka ==
 
#* {{cite book|last=Ahyar|first=Juni|date=Oktober 2019|year=2019|url=https://repository.unimal.ac.id/5007/2/Isi%20Buku%20Apa%20Itu%20Sastra_v.3.0_Unesco.pdf|title=Apa Itu Sastra: Jenis-Jenis Karya Sastra dan Bagaimanakah Cara Menulis dan Mengapresiasi Sastra|location=Yogyakarta|publisher=Deepublish|isbn=978-623-02-0145-5|pages=|ref={{sfnref|Ahyar|2019}}|url-status=live}}
#* {{cite book|last=Kosasih, E.|first=|date=|year=2008|url=https://tabloidsastra.files.wordpress.com/2015/11/apresiasi-sastra-indonesia-_-e-kosasih.pdf|title=Apresiasi Sastra Indonesia|location=Jakarta|publisher=Nobel Edumedia|isbn=978-602-8219-57-0|pages=|ref={{sfnref|Kosasih|2008}}|url-status=live}}
#* {{cite book|last=Sumaryanto|first=|date=|year=2010|url=http://ebook.pustaka.sumbarprov.go.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=402&bid=379|title=Mengenal Puisi dan Syair|location=Semarang|publisher=PT. Sindur Press|isbn=978-979-067-054-9|pages=|ref={{sfnref|Sumaryanto|2010}}|url-status=live}}
 
[[Kategori:Puisi]]