Tragedi Rumoh Geudong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Membatalkan suntingan oleh 182.3.5.149 (bicara) ke revisi terakhir oleh 36.82.96.210: suntingan uji coba, silakan gunakan bak pasir Tag: Pengembalian SWViewer [1.6] |
||
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Tragedi Rumoh Geudong''' adalah sebuah tragedi penyiksaan terhadap masyarakat Aceh yang dilakukan oleh aparat [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] (
== Sejarah ==
Rumoh Geudong dibangun pada tahun 1818 oleh Ampon Raja Lamkuta, ''[[hulubalang|uleebalang]]'' yang tinggal di Rumoh Raya yang berjarak sekitar 200 meter dari Rumoh Geudong. Semasa perang dengan Belanda, Rumoh Geudong sering digunakan sebagai pos pengatur strategi perang oleh Raja Lamkuta. Setelah Raja Lamkuta wafat, Rumoh Geudong ditempati oleh adiknya, Teuku Cut Ahmad, kemudian Teuku Keujren Rahmad, Teuku Keujren Husein, dan Teuku Keujren Gade. Rumoh Geudong juga dijadikan sebagai basis perjuangan melawan tentara Jepang. Sejak masa Jepang hingga Indonesia merdeka, rumah itu dihuni oleh Teuku Raja Umar dan keturunannya, anak dari Teuku Keujreh Husein.
Saat
== Referensi ==
|