Kabupaten Belu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Laktutus Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
DANA 2024 |
||
(60 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2|settlement_type=Kabupaten
|nama = Kabupaten
|
|caption = Tari Likurai
|
|peta = Lokasi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Belu.svg
|koordinat
|motto
|semboyan
|propinsi
|ibukota
|luas = 1284,94
|luasref =<ref name="BPS BDA2018"/><br/>1.284,97 km<sup>2</sup> (Mendagri)<ref name="Permendagri">{{cite web |url=https://www.kemendagri.go.id/pages/detail/108-permendagri-no137-tahun-2017 |title=Permendagri no.137 tahun 2017 |date=27 Desember 2017 |access-date=22 September 2018 |archive-date=2019-09-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190919205500/https://www.kemendagri.go.id/pages/detail/108-permendagri-no137-tahun-2017 |dead-url=yes }}</ref>
|kecamatan = 12 [[kecamatan]]<ref name="Permendagri"/>
|kelurahan = 12 [[kelurahan]]<ref name="Permendagri"/>
|desa = 69 [[desa]]<ref name="Permendagri"/> dan 18 [[desa persiapan]]
|dasar hukum = UU Nomor 69 Tahun 1958<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=7 Desember 2021|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
|
|
|kepala daerah = [[Daftar Bupati Belu|Bupati]]
|nama kepala daerah = [[
|wakil kepala daerah =
|nama wakil kepala daerah = [[
|sekretaris daerah = Frans Manafe ([[
|ketua DPRD =
|penduduk = 231452
|
|penduduktahun = 30 Juni 2024
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|{{Tree list}}
* 95,83% [[Kekristenan|Kristen]]
** 88,47% [[Katolik]]
** 7,36% [[Protestan]]
{{Tree list/end}}
|
|bahasa = {{collapsible list| [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[Bahasa Tetun|Tetun Belu]]<br>[[Bahasa Kemak|Kemak]]<br>[[Bahasa Bunak|Bunak]]<br>[[Bahasa Welaun|Welaun]]}}
|
|
|kodepos = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Belu|85700]]
|nomor_polisi = DH
|APBD = Rp 1.014.010.000.000,- ([[2024]])<ref name="APBD">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd?periode=11&tahun=2024&provinsi=24&pemda=02|title=Postur APBD Kabupaten Belu Tahun 2024|website=djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=9 November 2024}}</ref>
|PAD = Rp 120.990.000.000,- ([[2024]])<ref name="APBD"/>
|DAU = Rp 527.359.875.000,- ([[2024]])<ref name="DAU2024">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2023/09/Rincian-Alokasi-DAU-DBH-TA-2024.pdf|title=Rincian Dana Transfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=9 November 2024|format=PDF}}</ref>
|DAK = Rp 250.172.272.000,- ([[2024]])<ref name="DANA">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-nusa-tenggara-timur|title=Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi NTT|website=djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=9 November 2024|page=23}}</ref>
|zona waktu = [[UTC+08:00]] ([[Waktu Indonesia Tengah|WITA]])
|web = {{URL|https://www.belukab.go.id/}}
}}
Secara astronomis, kabupaten ini terletak pada 124°40’33” [[Bujur Timur|BT]] – 125°15’23”[[Bujur Timur|BT]] dan 08°70’ 30”[[Lintang Selatan|LS]] – 09°23’30”[[Lintang Selatan|LS]], dengan berbatasan geografi dengan [[Selat Ombai]] di utara, Kabupaten [[Kabupaten Malaka|Malaka]] di selatan, [[Timor Leste]] di timur, dan Kabupaten [[Kabupaten Timor Tengah Utara|TTU]] di barat.<ref name=BELUKAB_geo>{{cite web |url=https://belukab.go.id/keadaan-geografis/ |title=KEADAAN GEOGRAFIS - Kabupaten Belu |accessdate=27 Mei 2019 |archive-date=2019-04-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190414050703/https://belukab.go.id/keadaan-geografis/ |dead-url=no }}</ref><ref name=bps_infosingkat>[https://web.archive.org/web/20170313215243/https://belukab.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Belu-Dalam-Angka-2015.pdf Sejarah Kabupaten Belu] - Halaman ''3'' Publikasi BPS Kabupaten Belu. Diakses tanggal 13 Maret 2017</ref>
Kabupaten ini juga merupakan kabupaten dengan penanggulanganan [[korupsi]] terbaik di [[Nusa Tenggara Timur]], diikuti oleh [[Kabupaten Manggarai]] pada posisi kedua.<ref>{{
== Sejarah ==
=== Masa Prasejarah ===
Umumnya penduduk Kabupaten Belu berasal dari ras [[Melayu Tua]] (''[[Proto Melayu]]''), ras yang diyakini lebih tua dan lebih awal mendiami [[Pulau Timor]]. Selain Ras [[Melayu Tua]], terdapat juga ras [[Melayu Muda]] (''[[Deutero Melayu]]'') dan [[Asia]] ([[Tiongkok|Cina]]). Baik ras [[Proto Melayu]], [[Deutero Melayu]] dan [[Asia]], telah berbaur dan telah terikat dalam sistem ''kawin-mawin'', sejak beratus-ratus bahkan beribu-ribu tahun silam. Di Kota [[Atambua]], juga beberapa
==== Menurut Kepercayaan Adat Belu ====
Baris 82 ⟶ 78:
==== Menurut Penelitian ====
Manusia Belu pertama yang mendiami wilayah Belu adalah "''[[Suku Melus|Melus]]''". Orang Melus dikenal dengan sebutan "''Emafatuk Oan Ema Ai Oan''", (manusia penghuni [[batu]] dan [[kayu]]). Tipe manusia Melus adalah berpostur kuat, kekar dan bertubuh pendek. Semua para pendatang yang menghuni Belu sebenarnya berasal dari “"''Sina Mutin Malaka''". Malaka merupakan tanah asal-usul pendatang di Belu yang berlayar menuju [[Timor Barat|Timor]] melalui [[Larantuka]]. Konon "Malaka" ini merujuk pada wilayah semenanjung Malaka yang kini menjadi wilayah Negara Malaysia yang juga meliputi sebagian Cina Selatan. Khusus untuk para pendatang baru yang mendiami daerah Belu terdapat berbagai versi cerita. Kendati demikian, intinya bahwa, ada kesamaan [[universal]] yang dapat ditarik dari semua informasi dan data.<ref name=bps_sejarah>[https://web.archive.org/web/20170313215243/https://belukab.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Belu-Dalam-Angka-2015.pdf Sejarah Kabupaten Belu] - Halaman ''lv'' Publikasi BPS Kabupaten Belu. ''Diakses 12 Maret 2017''</ref><ref name="S.BELU, PEMKAB">{{cite web |url=http://belukab.go.id/tentang-belu/sejarah/ |title=Sejarah Kabupaten Belu |accessdate=20 Desember 2018 |archive-date=2018-12-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181203180539/http://belukab.go.id/tentang-belu/sejarah/ |dead-url=no }} - Pemkab Belu</ref>
{{div col}}
Baris 103 ⟶ 99:
Ketiga orang bersaudara dari Malaka tersebut bergelar [[raja]] atau ''loro'' dan memiliki wilayah kekuasaan yang jelas dengan persekutuan yang akrab dengan masyarakatnya. Kedatangan mereka dari tanah [[Kabupaten Malaka|Malaka]] hanya untuk menjalin hubungan dagang antar daerah di bidang kayu [[Cendana]] dan hubungan etnis keagamaan.
Penguasa asli dan origin Timor terkhusus Belu adalah Manuaman Lakaan Nain, di Belu Utara atau Kabupaten Belu sekarang.
Para pendatang di Belu dari Malaka Malaysia adalah Sina Mutin Malaka, mendiami wilayah Belu Selatan.
Penguasa Asli Manuaman Lakaan dan Pendatang Sina Mutin Malaka tidak membagi Belu atas utara dan selatan.
Menurut para [[sejarahwan]], pembagian Belu menjadi Belu bagian Selatan dan Utara hanyalah merupakan strategi pemerintah jajahan Belanda untuk mempermudah system pengontrolan terhadap masyarakatnya. Dalam keadaan pemerintahan adat tersebut muncullah siaran dari pemerintah rajaraja dengan apa yang disebutnya “Zaman Keemasan Kerajaan”. Apa yang kita catat dan dikenal dalam sejarah daerah Belu adalah adanya [[Kerajaan Wehali|Kerajaan Wewiku-Wehali]] (pusat kekuasaan separuh Belu).
Ada juga [[kerajaan Fialaran]] di Belu bagian Utara yang dipimpin ''Dasi Mau Bauk'' dengan kaki tangannya seperti ''Loro Bauho'', ''Lakekun'', ''Naitimu'', ''Mandeu'', ''Asumanu'', ''Dualilu'', ''Takirin'', ''Lasiolat'' dan ''Lidak''. Selain itu ada juga nama seperti ''Dafala'', ''Manleten'', ''Umaklaran'', ''Sorbau'' dan ''Selaoan'', serta "Torilai Balibo Dirbati Mauubu, Bobiknuan Maubara, Atabae Atsabe Leimea'', juga ''Lookeu''. Dalam perkembangan pemerintahannya muncul lagi tiga bersaudara yang ikut memerintah di Utara yaitu'' Tohe Nain'', ''Maumutin'' dan ''
Sesuai pemikiran sejarawan Belu, perkawinan antara ''Loro Bauho'' dan ''Klusin'' yang dikenal dengan nama '''''As Tanara''''' membawahi dasi sanulu yang dikenal sampai sekarang ini yaitu Lasiolat, Asumanu, Lasaka, Dafala, Manukleten, Sorbau, Lidak, Tohe Maumutin dan
=== Masa Kolonial Belanda ===
Baris 115 ⟶ 113:
[[Berkas:DE HAVEN VAN ATAPOEPOE.jpg|jmpl|250px|[[Pelabuhan Atapupu|Atapupu]] pada 1915, bila dilihat dari atas.]]
Pada masa penjajahan Belanda, wilayah Kabupaten Belu merupakan gabungan dari 20 wilayah [[Swapraja]]/[[Kerajaan]] yang meliputi Belu dan sebagian [[Kabupaten Timor Tengah Utara|Timor Tengah Utara]] yaitu [[Wewiku, Malaka|Wewiku]], Haitimuk, Alas, Wehali, Fatuaruin, Lakekun, Dirma, Mandeu, [[Insana, Timor Tengah Utara|Insana]], Biboki, Harneno, Naitimu, Lidak, Jenilu, Fialaran, Silawan, Maukatar, Lamaknen, Makir, dan Lamaksanulu. Tahun [[1862]] pusat pemerintahannya berada di [[Atapupu]] dengan kepala pemerintahannya disebut [[Gezakheber]]. Pada tahun [[1910]] [[Swapraja]] Anas diserahkan kepada [[Swapraja]] [[Kabupaten Timor Tengah Selatan#Sejarah|Amanatun]] ([[Kabupaten Timor Tengah Selatan|Timor Tengah Selatan]]). Pada tanggal [[25 Maret]] [[1913]], Kerajaan Lidak digabung dengan Kerajaan Jenilu yang dipimpin oleh Raja [[Don Josef Da Costa]] dengan nama [[Swapraja]] Jenilu.<ref>''Sejarah Singkat Rai Belu'', 2011:1-2</ref><ref name="ETD UGM">{{cite web |url=http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/106237/potongan/S2-2016-372788-introduction.pdf |title=Bab I: Pendahuluan |accessdate=20 Desember 2018 |archive-date=2023-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230309145040/http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/106237 |dead-url=no }}</ref>
Kemudian setelah lahirnya ''Beslit Gubernemen'' [[7 Oktober]] [[1914]] maka Kerajaan Jenilu dan Naitimu digabung menjadi sebuah kerajaan baru bernama [[Kecamatan Kakuluk Mesak|Kakuluk Mesak]] di bawah pimpinan Raja [[Don Josef Da Costa]]. Jumlah kerajaan di Belu pun tinggal 17 dari sebelumnya 18 buah. Kemudian tanggal [[1 April]] [[1915]], Swapraja Insana, Swapraja Biboki, dan Swapraja Harneno, dimasukkan ke dalam wilayah Timor Tengah Utara sehingga jumlah kerajaan di Belu tinggal 14 buah. Sebulan kemudian tanggal [[29 Mei]] [[1915]], ''Civil Militair Asisten Resident Gramberg'' menggelar rapat di Besikama dihadiri oleh Swapraja Wehali, Wewiku, Haitimuk, Fatuaruin, Lakekun, Dirma, dan Mandeu. Dalam rapat ini disepakati pembentukan sebuah Swapraja baru bernama '''Swapraja Malaka'''.<ref name="ETD UGM"/><ref>''Belu Pemimpin dan Sejarah:Jejak Tapak Dari Masa Ke Masa'', 2007:4</ref> Sementara itu, Beredao yang terletak di tapal batas dengan [[Timor Portugis]] telah menjadi Benteng Pertahanan Belanda dari [[1911]] hingga [[1916]]. Pada tahun [[1916]], Pusat Pemerintahan [[Hindia Belanda|Belanda]] untuk Belu Utara dipindahkan dari [[Atapupu]] ke [[Atambua]].<ref name=sejarahsingkat>{{cite web |url=http://belulahankritis.weebly.com/sejarah-kabupaten.html |title=Sejarah Singkat Kabupaten Belu |accessdate=14 Maret 2017 |archive-date=2017-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170713062540/http://belulahankritis.weebly.com/sejarah-kabupaten.html |dead-url=no }}</ref>
Pada tanggal [[19 Januari]] [[1916]], ''Gesachebber'' melaksanakan rapat dengan Swapraja Makir, Lamaknen, Lamaksanulu, Kakuluk Mesak, Fialaran, dan Silawan yang mengasilkan terbentuknya “Swapraja ''Belu Tasifeto''”. Pada tanggal [[20 September]] [[1923]], Controleur Belu [[Van Raesfild Meyer]] menerbitkan memori tentang struktur pemerintahan di wilayah Belu, yang meliputi seluruh wilayah Belu ditambah [[Insana, Timor Tengah Utara|Insana]], dan [[Biboki, Timor Tengah Utara|Biboki]] di TTU (sekarang),<ref name=sejarahsingkat/>
# Menghapuskan Swapraja Malaka dan Swapraja Belu Tasifeto.
# Membentuk satu Swapraja yang terdiri dari wilayah Belu seluruhnya ditambah Swapraja Insana dan Biboki (Timor Tengah Utara).
# Mengakui, walau kemudian menolak Bria Nahak sebagai Raja Belu dengan gelar “Maromak Oan”.
# Dalam melaksanakan pemerintahan Maromak Oan dibantu oleh seorang mangkubumi yang bergelar Liurai.
Baris 139 ⟶ 137:
Pada tanggal [[1 April]] [[1951]], Kepala Daerah Timor ([[H. A. Koroh]]) mengangkat Raja Lamaknen ([[A. A. Bere Tallo]]) sebagai anggota [[Dewan Pemerintahan Daerah]] (DPD) Timor di Kupang sekaligus merangkap Pj. Ketua Panitia Pemerintahan Sementara (PPS) [[Swapraja]] Belu di Atambua dan Raja Lamaknen. SKP Gubernur NTT di Singaraja Nomor Des.2/1/2 tanggal [[15 Februari]] [[1954]], mengesahkan [[Majelis Pemerintah Harian]] Swapraja Belu dengan Ketua [[A. A. Bere Tallo]]. Kemudian dengan SKP Gubernur NTT di Singaraja Nomor 115/UP.3/3//63 tanggal [[9 Juni]] [[1954]], mengangkat [[A. A. Bere Tallo]] sebagai Kepala Pemerintahan Setempat (KPS) Belu.<ref name="ETD UGM"/><ref>Sejarah Singkat Rai Belu, 2011:3-4</ref>
Pada [[29 Oktober]] [[1958]], lahirlah UU No. 69 Tahun 1958, tentang Pembentukan [[Daerah tingkat II|Daerah-daerah Tingkat II]] dalam Wilayah [[Daerah Tingkat I]] [[Bali]], [[Nusa Tenggara Barat]], [[Nusa Tenggara Timur]], dan terbentuk pula [[Daerah Tingkat II]] Belu. Kabupaten Belu berdiri pada tanggal [[20 Desember]] [[1958]] berdasarkan [[Undang-undang Republik Indonesia]] Nomor 69 tahun 1958 dengan [[Atambua]] sebagai ibu kota kabupaten dan terdiri dari 6 kecamatan.<ref name=bps_sejarah.admin>[https://web.archive.org/web/20170313215243/https://belukab.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Belu-Dalam-Angka-2015.pdf Sejarah Kabupaten Belu] - Halaman ''lix'' Publikasi BPS Kabupaten Belu. ''Diakses 12 Maret 2017''</ref>
[[Pejabat Pemerintahan]] Belu terpilih pada [[16 Februari]] [[1960]], yakni [[A. A. Bere Tallo|Alfonsius Andreas Bere Tallo]] sebagai [[Daftar Bupati Belu|Kepala Daerah Tingkat II Belu]], ia kemudian dilantik oleh [[Daftar Gubernur Nusa Tenggara Timur|Gubernur NTT]] [[W. J. Lalamentik]] pada [[9 Mei]] [[1960]]. Pada [[20 Mei]] [[1959]], [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah|DPRD]] [[DPRD Peralihan|Peralihan]] Daerah Tingkat II Belu berdiri yang terdiri dari 15 Anggota dengan Ketua B.J Manek dan Wakil Ketua C. Mau.<ref name=sejarahsingkat/>
Baris 243 ⟶ 241:
== Identitas daerah ==
[[Berkas:Lambang Kabupaten Belu.jpg|jmpl|
=== Lambang daerah ===
'''Bentuk Lambang'''<ref name="logo daerah">{{cite web |url=http://belukab.go.id/lambang-daerah/ |title=Lambang Daerah Kabupaten Belu |accessdate=20 Desember 2018 |archive-date=2018-12-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181220230607/http://belukab.go.id/lambang-daerah/ |dead-url=no }} - Situs Resmi Pemkab Belu</ref>
Bentuk Lambang Daerah adalah Perisai bersisi lima mempunyai arti sebagai berikut:
Baris 265 ⟶ 263:
* Padi dan kapas melambangkan '''kemakmuran sandang pangan''';
* Padi 20 butir dan kapas 12 biji serta angka 1958 menunjukkan '''hari, tanggal, dan tahun terbentuknya Kabupaten Belu''' dalam wilayah daerah Provinsi [[Nusa Tenggara Timur]];
*
* Kelewang dalam keadaan tersarung terletak di antara warna merah dan Kuning melambangkan '''perjuangan keberanian, kesungguhan hati dan semangat''';
* Pohon beringin melambangkan '''persatuan dan tempat rakyat berlindung''', terletak di atas tiber dan kelewang;
Baris 271 ⟶ 269:
=== Nama daerah ===
Nama Lain: ''Rai Belu'', ''Tasifeto'', ''Fialaran
Kata "Belu" menurut penuturan para tetua adat bermakna "persahabatan" yang bila diterjemahkan secarah harafiah ke dalam bahasa Indonesia berarti "teman" atau "sobat". Ini merupakan makna simbol yang mendeskripsikan bahwa pada zaman dahulu para penghuni Belu memang hidup saling memperhatikan dan bersahabat dengan siapa saja. Namun secara politis oleh Pemerintah Belanda, Belu dibagi menjadi dua bagian yaitu Belu bagian utara dan Belu bagian selatan, yang hingga sekarang masih terasa pengaruhnya.<ref>
== Geografi ==
Baris 418 ⟶ 336:
|utara = [[Selat Ombai]]
|selatan = [[Kabupaten Malaka]]
|timur = [[Distrik Bobonaro]], [[Timor Leste]]
|barat = [[Kabupaten Timor Tengah Utara
}}
=== Klimatologi ===
Secara umum Kabupaten Belu beriklim [[Iklim sabana tropis|sabana tropis]] yang kering (
Biasanya hujan turun antara Bulan [[Desember]] sampai Bulan [[Maret]], sedangkan kemarau berlangsung antara Bulan [[April]] sampai Bulan [[November]]. Curah hujan di Kabupaten Belu tahun 2005 sebesar 10.903 mm, dengan angka rata-rata curah hujan untuk setiap stasiun sebesar 727 mm. Rata-rata hari hujan 40 hari/tahun, stasiun Haekesak ([[Raihat, Belu|Raihat]]) mencatat jumlah hari hujan terbesar, yaitu 97 hari hujan sedangkan terendah di tercatat di stasiun Wemasa ([[Kobalima, Malaka|Kobalima]]) sebesar 19 hari hujan.
Baris 431 ⟶ 349:
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Bupati Belu}}
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
|-
! No
! colspan=2|Bupati
! Mulai menjabat
! Akhir menjabat
! colspan=2|Wakil Bupati
|-
! 10
| [[Berkas:Bupati Belu 2021 AT.jpg|100px]]
| [[Agustinus Taolin]]
| 26 April 2021
| ''Petahana''
| [[Berkas:Wabup Belu 2021 AHS.jpg|100px]]
| [[Aloysius Haleserens]]
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Belu}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Belu}}
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Belu}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Belu}}
== Demografi ==
=== Kependudukan ===
{{Historical populations
|title= Populasi historis<br/><small>''(Sebelum berpisahnya Malaka)''</small>
|source = Situs Web [[Badan Pusat Statistik|BPS Kabupaten Belu]]<ref name="PEND HISTORY">{{cite web|title=Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Belu-Malaka berdasarkan Sensus Penduduk tahun 1971 - 2010|url=https://belukab.bps.go.id/statictable/2015/04/02/8/jumlah-penduduk-kabupaten-belu-malaka-berdasarkan-sensus-penduduk-menurut-kecamatan-tahun-1971-1980-1990-2000-2010.html|accessdate=4 Januari 2019|archive-date=2020-09-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200906053908/https://belukab.bps.go.id/statictable/2015/04/02/8/jumlah-penduduk-kabupaten-belu-malaka-berdasarkan-sensus-penduduk-menurut-kecamatan-tahun-1971-1980-1990-2000-2010.html|dead-url=no}}</ref>
|1971 |153164
|1980 |181069
|1990 |216061
|2000 |277484
|2010 |352296
}}
{{Historical populations
|title= Populasi historis<br/><small>''(Sejak berpisahnya Malaka''</small>
|source = [[Badan Pusat Statistik|BPS Kabupaten Belu]]
|2013<ref name="PEND 2013">"[https://belukab.bps.go.id/statictable/2015/04/02/7/jumlah-penduduk-menurut-jenis-kelamin-dan-kecamatan-di-kabupaten-belu-2013.html Jumlah Penduduk Kabupaten Belu 2013]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}" (Static Table). Diakses tanggal 4 Januari 2018.</ref> |197002
|2014<ref name="PEND 2014">"[https://web.archive.org/web/20190104175843/http://belukab.go.id/download/belu-dalam-angka-2015/ Jumlah Penduduk Kabupaten Belu 2014]" Halaman 77 buku "Belu Dalam Angka 2015". Diakses tanggal 4 Januari 2018.</ref> |201734
|2015<ref name="PEND 2015">"[https://belukab.bps.go.id/statictable/2016/08/15/90/jumlah-penduduk-menurut-jenis-kelamin-dan-kecamatan-di-kabupaten-belu-2015.html Jumlah Penduduk Kabupaten Belu 2015'" (Static Table). Diakses tanggal 4 Januari 2018.]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |204541
|2016<ref name="PEND 2016">"[https://web.archive.org/web/20200916233459/https://belukab.bps.go.id/publication/2017/08/11/fe19910249a93c28e6b544d6/kabupaten-belu-dalam-angka-2017.html Jumlah Penduduk Kabupaten Belu 2016]" Halaman 66 buku "Belu Dalam Angka 2017". Diakses tanggal 4 Januari 2018.</ref> |207170
|2017<ref name="PEND 2018">"[https://web.archive.org/web/20191204053724/https://belukab.bps.go.id/publication/2018/08/16/5ee89ea322164d9b33c3becf/kabupaten-belu-dalam-angka-2018.html Jumlah Penduduk Kabupaten Belu 2017]" Halaman 64 buku "Belu Dalam Angka 2018". Diakses tanggal 4 Januari 2018.</ref> |213596
|2018<ref name=NTTda2019/> |216780
|2023<ref name="DUKCAPIL"/> |230364
}}
Berdasarkan data dari [[Badan Pusat Statistik]] Kabupaten Belu tahun 2018,<ref name="BUKU BDA 2018">''Halaman 64'' {{cite book |title=Belu Dalam Angka 2018 |publisher=[[Badan Pusat Statistik]] Kabupaten Belu |url=https://belukab.bps.go.id/publication/2018/08/16/5ee89ea322164d9b33c3becf/kabupaten-belu-dalam-angka-2018.html |isbn=0215-6962 |access-date=2018-12-19 |archive-date=2019-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191204053724/https://belukab.bps.go.id/publication/2018/08/16/5ee89ea322164d9b33c3becf/kabupaten-belu-dalam-angka-2018.html |dead-url=no }}</ref> jumlah penduduk kabupaten Belu pada akhir tahun 2017 adalah '''213.596''' jiwa; dibagi menjadi '''106.782''' jiwa laki-laki dan '''106.814''' jiwa perempuan. Laju pertumbuhan penduduk di kabupaten Belu antara rahun 2016 dan 2017 adalah 3,00%, dengan angka pernikahan sebanyak 826 rumah tangga baru dan angka kelahiran sebanyak 8843 jiwa. Rasio jenis kelamin tahun 2017 adalah 1,00 yang berarti jumlah penduduk laki-laki dan perempuan hampir sama.<ref name="BUKU BDA 2018"/>
Pada tahun 2018, jumlah penduduk Kabupaten Belu adalah 216.780, dengan laju pertumbuhan penduduk 2,40% per tahun, menjadikannya kabupaten dengan pertumbuhan penduduk tertinggi ke-5 di [[Nusa Tenggara Timur]]. 4,02% penduduk Nusa Tenggara Timur tinggal di Kabupaten Belu.<ref name=NTTda2019/>
Jumlah [[kemiskinan|penduduk miskin]] di Kabupaten Belu pada tahun 2018 adalah sekitar 33.910 jiwa (15,70%).<ref>{{cite web |url=https://belukab.bps.go.id/dynamictable/2018/11/05/66/penduduk-miskin-di-kabupaten-belu-2010-2018.html |title=Penduduk Miskin di Kabupaten Belu, 2010-2018 |accessdate=31 Agustus 2019 |archive-date=2019-08-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190831073513/https://belukab.bps.go.id/dynamictable/2018/11/05/66/penduduk-miskin-di-kabupaten-belu-2010-2018.html |dead-url=no }}</ref> Angka ini turun dari sebelumnya 15,92% pada tahun 2017, dan 15,82% pada tahun 2016. Sementara itu, [[Indeks Pembangunan Manusia]] di Kabupaten Belu pada tahun 2018 adalah 61,86, turun dari sebelumnya 63,42 pada tahun 2017.
<div style="overflow:auto">
{|class=wikitable style="text-align:center"
|-
!width=225px| Deskripsi !!width=50px| 2010 !!width=50px| 2011 !!width=50px| 2012 !!width=50px| 2013 !!width=50px| 2014 !!width=50px| 2015 !!width=50px| 2016 !!width=50px| 2017 !!width=50px| 2018
|-
| Persentase penduduk miskin<ref>{{cite web |url=https://belukab.bps.go.id/dynamictable/2018/11/05/65/presentase-penduduk-miskin-di-kabupaten-belu-2010-2018.html |title=Presentase Penduduk Miskin di Kabupaten Belu, 2010-2018 |accessdate=31 Agustus 2019 |archive-date=2019-08-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190831073511/https://belukab.bps.go.id/dynamictable/2018/11/05/65/presentase-penduduk-miskin-di-kabupaten-belu-2010-2018.html |dead-url=no }}</ref> || 15,48% || 14,61% || 14,54% || 14,58% || 14,24% || 16,81% || 15,82% || 15,92% || 15,70%
|-
| Indeks Pembangunan Manusia<ref>{{cite web |url=https://belukab.bps.go.id/dynamictable/2018/11/05/56/indeks-pembangunan-manusia-ipm-menurut-kabupaten-di-nusa-tenggara-timur-2015---2017.html |title=Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Kabupaten di Nusa Tenggara Timur, 2015 - 2018 |accessdate=31 Agustus 2019 |archive-date=2019-08-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190831073508/https://belukab.bps.go.id/dynamictable/2018/11/05/56/indeks-pembangunan-manusia-ipm-menurut-kabupaten-di-nusa-tenggara-timur-2015---2017.html |dead-url=no }}</ref> || – || – || – || – || – || 63,01 || 63,21 || 63,42 || 61,86
|}</div>
=== Ketenagakerjaan ===
Berdasarkan hasil Sakernas 2017, angkatan kerja tahun 2017 berjumlah 97.869 orang atau 70,55 persen terhadap penduduk kabupaten Belu usia 15 tahun ke atas. Dari jumlah tersebut sebanyak 97,53 persen berstatus pekerja. Tingkat pengangguran kabupaten Belu tahun 2017 tercatat 2414.<ref name="BUKU BDA 2018"/>
Pada tahun 2018, [[Tingkat Pengangguran Terbuka]] di Kabupaten Belu adalah 5,26%.<ref name=NTTda2019>{{cite book |url=https://ntt.bps.go.id/publication/2019/08/16/da2737bf17e4d09b5c5022bc/provinsi-nusa-tenggara-timur-dalam-angka-2019.html |title=Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2019 |isbn=0215-2223 |accessdate=31 Agustus 2019 |publisher=[[Badan Pusat Statistik]] Provinsi Nusa Tenggara Timur |archive-date=2019-08-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190831074659/https://ntt.bps.go.id/publication/2019/08/16/da2737bf17e4d09b5c5022bc/provinsi-nusa-tenggara-timur-dalam-angka-2019.html |dead-url=no }}</ref>
=== Agama ===
{{bar box
|title=Agama di Kabupaten Belu<ref name="DUKCAPIL"/>
|titlebar=#ddd
|left1=Agama
|right1=persen
|float=left
|bars=
{{bar percent|[[Katolik]] |DarkOrchid|88.47}}
{{bar percent|[[Kristen Protestan|Protestan]]|DodgerBlue|7.36}}
{{bar percent|[[Islam]] |Green|4.02}}
{{bar percent|[[Hindu]] |Orange|0.14}}
{{bar percent|[[Buddha]]|Yellow|0.01}}
}}
Mayoritas penduduk di Kabupaten Belu beragama [[Katolik]] 88,47% dengan diikuti [[Kristen Protestan]] 7,36%, [[Islam]] 4,02%, [[Hindu]] 0,14%, dan [[Buddha]] 0,01%.<ref name="DUKCAPIL"/>
=== Budaya ===
==== Asal-usul ====
[[Berkas:Timor Sprache id.png|220px|ka|jmpl|Berbagai bahasa dan budaya di Pulau Timor - antara lain Dawan (Uab Meto), Tetun, Kemak, dan Bunak merupakan beberapa bahasa yang dapat ditemukan di Kabupaten Belu]]
Secara [[adat]]-istiadat dan [[kebudayaan]], Kabupaten Belu merupakan masyarakat [[Suku Timor|adat Timor]], yang hidup dalam empat kelompok suku-bangsa dan bahasa. Penduduk Kabupaten Belu, kebanyakan Orang [[Bahasa Tetun|Tetun]]. Selain Orang Tetun yang berkonsentrasi di sebagian besar Tasifeto; terdapat juga Orang [[Bahasa Marae|Marae]] atau [[Bahasa Bunak|Bunak]] yang berkonsentrasi di hampir seluruh wilayah [[Lamaknen, Belu|Lamaknen Utara]] dan [[Lamaknen Selatan, Belu|Lamaknen Selatan]] serta beberapa perkampungan lain di Tasifeto; Orang Kemak yang berkonsentrasi di Sadi ([[Tasifeto Timur, Belu|Tasifeto Timur]]), dan beberapa perkampungan lain di Tasifeto serta Orang [[Bahasa Dawan|Dawan R]] yang berkonsentrasi di Manlea dan Biudukfoho, wilayah Malaka. Umumnya penduduk Kabupaten Belu, berasal dari ras [[Melayu Tua]] (''[[Proto Melayu]]''), ras yang diyakini lebih tua dan lebih awal mendiami Pulau Timor. Selain Ras Melayu Tua, terdapat juga ras [[Melayu Muda]] (''[[Deutero Melayu]]'') dan [[Asia]] ([[Tiongkok|Cina]]). Baik ras [[Proto Melayu]], [[Deutero Melayu]] dan [[Asia]], telah berbaur dan telah terikat dalam sistem kawin-mawin, sejak beratus-ratus bahkan beribu-ribu tahun silam.<ref name="budaya">{{cite web |url=http://belulahankritis.weebly.com/budaya-kabupaten.html |title=Budaya Kabupaten Belu - BLK |accessdate=20 Desember 2018 |archive-date=2018-12-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181220230627/http://belulahankritis.weebly.com/budaya-kabupaten.html |dead-url=no }}</ref>
==== Corak bahasa dan budaya ====
Di [[Atambua]], juga beberapa kota kecil seperti [[Atapupu]], dan [[Halilulik]], terdapat juga sejumlah kecil penduduk yang berasal dari luar Kabupaten Belu, entah dari [[Pulau Timor]] sendiri, ataupun dari luar Pulau Timor. Bahasa daerah Kabupaten Belu adalah bahasa tetun. Bahasa ini sama seperti bahasa daerah dari Kabupaten Malaka, karena kedua kabupaten tersebut memiliki satu [[nenek moyang]].
Daerah kabupaten Belu pada umumnya terdiri atas daratan [[bukit]] dan [[pegunungan]] serta [[hutan]]. Daerah Belu tergolong daerah yang curah hujannya sedikit yang secara tidak langsung iklim tersebut mempengaruhi pola hidup dan watak keseharian masyarakat Belu.
==== Tradisi ====
Tempat tinggal orang-orang Belu dahulunya banyak berada di daerah per[[bukit]]an yang dikelilingi oleh semak berduri dan batu karang yang tidak mudah didatangi orang dan hidup secara berkelompok, dengan maksud untuk menjaga keamanan dari gangguan orang luar maupun binatang buas. Rumah asli penduduk Belu bernama ''[[Klobor-Laen]]'', yaitu rumah yang berbentuk seperti kapal terbalik dan ada yang seperti gunung. Atapnya menjulur ke bawah hampir menyentuh tanah. Dinding rumah terbuat dari Pelepah [[Gewang]], biasa disebut ''Bebak'', tiang-tiangnya terbuat dari kayu-kayu balok, sedang atapnya dari daun [[gewang]]. Di bagian dalam rumah dibagi menjadi dua ruangan yaitu bagian luar diberi nama ''Sulak'', untuk ruang tamu, tempat tidur tamu, dan tempat anak-anak laki-laki dewasa. Pada bagian dalam disebut ''Nanan'', yaitu tempat untuk tidur keluarga dan tempat makan. Sebelum pengaruh [[agama]] masuk ke daerah ini masyarakat di sini sudah mempunyai kepercayaan kepada ''Sang Pencipta'', ''Sang Pengatur'', yang biasa mereka sebut dengan ''[[Uis Neno]]'', Dewa Langit dan ''[[Uis Afu]]'', Dewa Bumi. Banyak ragam upacara dan sesaji yang ditujukan kepada dewa-dewa tersebut untuk meminta berkah kesuburan tanah, hasil panen dan lain-lain. Salah satu contoh adalah upacara [[Hamis Batar|Hamis Batar no Hatama Mamaik]] suatu upacara sebagai tanda rasa syukur dimulainya musim petik jagung.<ref name="budaya"/>
==== Objek budaya ====
Adapula Kerajaan Terpenting di Kabupaten Belu adalah [[Loro Bauho-Fialaran]] dan [[Kerajaan Lamaknen|Lamaknen]]; Gereja Tertua adalah Paroki Atapupu, Paroki Lahurus, Paroki Halilulik, Katedral Atambua, dan Paroki Nualain; Tarian Asli Belu, yakni [[Likurai]], [[Tebe]] dan [[Bidu Kikit]]; Bahasa Daerah Terpenting yakni [[Bahasa Tetun|Tetun]], [[Bahasa Bunak|Bunak]], [[Bahasa Kemak|Kemak]] dan [[Bahasa Dawan|Dawan]].
Lagu Daerah Terkenal yakni [[Oras Loro Malirin]], [[Manumutin Torok]], [[Olala]], dan [[Lolon Gol]]; Hotel Terkenal antara lain Hotel Matahari, Hotel King Star, dan Hotel Timor; dan Makanan Terkenal yakni Ut Moruk, Sambal Tomat Lahurus, Bawang Weluli, Ikan Atapupu, Padi Haekesak, [[Jagung Bose]], Batar Da'an, Tua Mutin, dan roti paung.
== Perekonomian ==
{{Pie chart
|caption = 10 besar perekonomian Kabupaten Belu (2017)<ref name="PDB">{{cite web |url=https://belukab.bps.go.id/dynamictable/2018/11/04/39/produk-domestik-bruto-kabupaten-belu-atas-dasar-harga-berlaku-menurut-lapangan-usaha-2015-2017.html |title=PDRB Kabupaten Belu menurut Lapang Usaha, 2015-2017 - '''BPS Kabupaten Belu''' |accessdate=21 Desember 2018 }}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
|value1 = 22.809
|label1 = Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan | color1 = red
Baris 483 ⟶ 484:
Kegiatan perekonomian juga mendapatkan dorongan yang pesat setelah munculnya restoran bergaya barat, [[KFC]] di Atambua Plaza pada [[November]] [[2015]] yang lalu.
== Kesehatan ==
=== Rumah sakit ===
{{utama|Daftar rumah sakit di Kabupaten Belu}}
{{:Daftar rumah sakit di Kabupaten Belu}}
== Pariwisata ==
Baris 489 ⟶ 495:
=== Wisata Alam dan Bahari ===
Tempat Wisata Gunung antara lain Ksadan Takirin, Ksadan Fatulotu, [[Gunung Lakaan]], [[Fulan Fehan]], Air Terjun Sihata Mauhalek, Anin Nawan, Bukit Mandeu, Bukit Lidak, Mata air Lahurus, Mata air Webot Haekesak, Niki Tohe Leten, Kampung Kewar, Air Terjun Weró, Bendungan Rotiklot; Tempat Wisata Pantai antara lain Pasir Putih, [[Kolam Susuk]], dan Teluk Gurita.
'''Padang [[Fulan Fehan]]''' <br />[[Fulan Fehan]] merupakan suatu padang sabana yang sangat luas dan berada di kaki [[Gunung Lakaan]], di [[Lamaknen, Belu|Kecamatan Lamaknen]]. Jarak dari pusat kota [[Atambua]] ke [[Fulan Fehan]] adalah 29,3 km, dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam (apabila cuaca memungkinkan). Kondisi jalan ke tempat ini juga sudah cukup bagus.
'''Air Terjun Sihata Mauhalek''' <br />Air terjun ini berada di [[Lamaknen, Belu|Kecamatan Lamaknen]]. Air terjun ini biasa disebut ''Air Terjun Bidadari'' karena bentuknya sangatlah indah. Lokasinya juga berdekatan dan searah dengan padang [[Fulan Fehan]]. Jarak dari pusat kota [[Atambua]] adalah 31,6 km
'''Pantai Pasir Putih Atapupu'''<br />Pantai ini terletak di [[Kakuluk Mesak, Belu|Kecamatan Kakuluk Mesak]], berjarak 29,3 km dari pusat Kota [[Atambua]], pantai ini dapat dijangkau dalam waktu kurang dari 45 menit. Pantai ini memiliki fasilitas yang baik dan ramah pengunjung, seperti lopo, Toilet, warung & kios, serta dalam beberapa hari dalam setahun, pemerintah menggelar acara ''Music on Vacation'' di tempat ini.
'''Wisata Mangrove Kolam Susuk'''<br />Tempat wisata ini merupakan salah satu tempat wisata baru di Kabupaten Belu. Tempat wisata ini menawarkan panorama eksotis hutan [[Mangrove]] sepanjang kurag lebih 1 km. Terdapat pula lopo-lopo dan ragam kios di sekitar objek wisata ini. Anda juga bisa membeli ikan bandeng yang banyak dijual oleh warga sekitar dengan harga yang amat terjangkau.
'''PLBN Terpadu Motaain'''<br />Merupakan gerbang utama negara Indonesia dengan [[Timor Leste]], merupakan suatu tempat dengan keindahan arsitektur.
'''Bendungan Rotiklot'''<br />Merupakan suatu [[bendungan]] yang dibangun pada masa pemerintahan [[Joko Widodo]] dengan tujuan menyediakan [[irigasi]] bagi lahan pertanian para petani. Bendungan ini diresmikan pada 20 Mei 2019,<ref>{{Cite news |url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4556296/bendungan-rotiklot-ntt-diresmikan-hari-ini |title=Bendungan Rotiklot Diresmikan Hari Ini |publisher=detikFinance |date=20 Mei 2019 |accessdate=27 Mei 2019 |work=[[Detik.com|detikcom]] |archive-date=2019-05-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190527022100/https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4556296/bendungan-rotiklot-ntt-diresmikan-hari-ini |dead-url=no }}</ref> dan belum dibuka untuk umum hingga pemeliharaan berakhir pada Agustus 2019 (tiga bulan setelah diresmikan).<ref>Berdasarkan hasil tinjauan langsung ke lapangan</ref><ref>{{youtube|id=tAw66evwmU4|title=Di NTT, Presiden Joko Widodo Resmikan Bendungan Rotiklot|user=KemenPU}}</ref>
'''Pantai Sukaerlaran'''<br />Pantai ini merupakan saingan Pantai Pasir Putih. Pantai ini menawarkan pemandangan yang lebih ''alami'' karena banyak ditumbuhi pepohonan. Pantai ini luas dan biasanya penuh saat musim liburan dan akhir pekan tiba.<gallery mode="packed-hover" heights="100" caption="Daftar tempat wisata di Kabupaten Belu">
Pantai Pasir Putih1.jpg|Pantai Pasir Putih Atapupu
PLBNT Motaain NTT.jpg|PLBN Terpadu Motaain
Baris 512 ⟶ 519:
=== Kuliner ===
Beberapa kuliner yang dapat ditemui di Kabupaten Belu antara lain [[jagung bose
== Referensi ==
{{reflist|25em}}
=== Catatan ===
<references group="note"/>
{{Commonscat|Motaain}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://belukab.go.id/ Situs Resmi Pemerintah]
* {{id}} [
* {{id}} [http://belukab.bps.go.id/ Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu]
* {{id}} [http://protokol.belukab.go.id/ Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Belu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210427153921/http://protokol.belukab.go.id/ |date=2021-04-27 }}
* {{id}} [https://kominfo.belukab.go.id/ Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belu]
{{NTT Timur}}
{{Kabupaten Belu}}
{{NTT}}
{{Mayoritas Kristen Indonesia}}
{{Authority control}}
|