Al-Musta'shim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
k →‎Masa pemerintahan: mengganti referensi
 
(12 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox officeholder
'''Al-Musta'shim Billah''' ([[bahasa Arab]]: المستعصم بالله) bergelar ''Abu Ahmad'' dan bernama lengkap ''Abdullah bin [[al-Mustanshir|al-Mustanshir Billah]]'' (lahir [[1213]] - [[20 Februari]] [[1258]]) adalah [[khalifah]] terakhir [[Bani Abbasiyah]] di [[Baghdad]]; dia berkuasa dari [[1242]] hingga [[1258]].
|honorific-prefix = [[khalifah|khalīfat]]<br>[[Amirul Mukminin|Amir al-Mu'minīn]]
|name= al-Musta'shim
|native_name= {{lang|ar|المستعصم بالله}}
|image = File:Dinar Abbasside - al-Musta'sim bi-llah - 641 AH.jpg
|caption = Dinar Abbasiyah pada masa kekhalifahan al-Musta'shim
|office = [[Daftar Khalifah|Khalifah]] [[Kekhalifahan Abbasiyah]] di [[Baghdad]] terakhir
|predecessor = [[Al-Mustanshir]]
|successor = [[Al-Mustanshir Billah]] (sebagai khalifah di kairo)|birth_date = 1213|birth_place = Baghdad|death_date = 20 Februari 1258 (umur 45)|death_place = Baghdad|burial_place = Irak|full name = Abu Ahmad Abdallah bin al-Mustanshir al-Musta'sim Billah|dynasty = [[Dinasti Abbasiyah|Abbasiyah]]|father = [[al-Mustanshir]]|mother = Hajir<ref>Al-Hawadith al-Jami'a. Ibnul Fuwaṭi</ref>|religion = [[Sunni]]}}
'''Al-Musta'shim Billah''' ([[bahasa Arab]]: {{lang-ar|المستعصم بالله}}) bergelar ''Abu Ahmad'' dan bernama lengkap ''Abdullah bin [[al-Mustanshir|al-Mustanshir Billah]]'' (lahir [[1213]] - [[20 Februari]] [[1258]]) adalah [[khalifah]] terakhir [[Bani Abbasiyah]] di [[Baghdad]]; dia berkuasa dari [[1242]] hingga [[1258]]. Lalu kekuasaaan pindah dari Baghdad ke Kairo Mesir 1261, estafet kekhilafahan Bani Abbasiyaah dipimpin oleh Khalifah [[Al-Mustanshir II]].
 
Dilahirkan pada tahun 609 H / [[1213]], beribukan seorang mantan budak yang bernama Hajar. Dilantik sebagai khalifah setelah kematian ayahnya. Diriwayatkan ia merupakan sosok yang pemurah, penyabar, batinnya sehat dan agamanya baik. Pada masanya, wilayah Kedaulatan Islam sedang terancam penyerbuan bangsa Mongol, bahkan beberapa wilayah Kedaulatan Islam telah jatuh ketangan Bangsa Mongol. Sementara di Andalusia, wilayah kedaulatan Islam sudah menyempit, sehingga akhirnya tinggal Granada saja yang tersisa. Sementara pertikaian yang melanda Kesultanan Ayubiyah turut memperlemah Kedaulatan Islam.
Baris 5 ⟶ 14:
Dalam keadaan seperti itu, Khalifah Al Mutashim terlalu lemah. Ia banyak tergantung kepada wazirnya, yang bernama Muayidin Al Alqami Ar Rafidhi yang diangkat pada tahun 1244. Ternyata ibnu Alqami yang beraliran Syi’ah ini berambisi merebut kekhalifahan Abbasiyah dan menyerahkannya kepada kaum Syiah. Ketika bangsa Mongol merebut wilayah-wilayah islam, Ia aktif berkores-podensi dengan mereka dan mendukung mereka agar menyerang Bagdadh. Ibnu Alqami juga melakukan demobilisasi terhadap pas-kan yang telah disiapkan mendiang Khalifah Al Mustanshir untuk menghadapi pasukan mongol. Jumlah pasukan yang mencapai seratus ribu orang, oleh ibnu Alqami dikurangi dengan cara mencoret nama-nama pasukan dari daftar Negara dan menghapus gajinya. Ia meyakinkan kepada Khalifah Al Musta’sim bahwa pasukan Mongol tidak akan menyerang Bagdad dan menasehatkannya untuk mengirim hadiah kepada pasukan mongol agar tidak menyerang Bagdad. Hadiah tersebut tidak perlu mewah. Selain itu Ibnu Alqami juga berusaha memperkecil jumlah pasukan Al Mustashim hingga tinggal sepuluh ribu personel.
 
Digantikan oleh [[Al-Mustanshir II]] ,pemerintahan Khilafah Abbasiyah pindah ke Kairo,Mesir.
 
== SeranganMasa Mongolpemerintahan ==
Al-Musta'shim memerintah di [[Kekhalifahan Abbasiyah]] sejak tahun 1242 hingga tahun 1258 M.<ref>{{Cite book|last=Zakariya|first=Din Muhammad|date=Juli 2018|url=http://repository.um-surabaya.ac.id/4980/1/SEJARAH_PERADABAN_ISLAM.pdf|title=Sejarah Peradaban Islam: Prakenabian hingga Islam di Indonesia|location=Malang|publisher=CV. Intrans Publishing|isbn=978-602-08996-4-0|pages=24|url-status=live}}</ref> Pengangkatannya sebagai khalifah menggantikan Al-Mustanshir yang wafat pada tahun 640 H atau 1242 M.<ref>{{Cite book|last=Syauqi, A., dkk.|date=Mei 2016|url=https://idr.uin-antasari.ac.id/7275/1/Sejarah%20Kebduayaan%20Islam%2C%20Rev..pdf|title=Sejarah Peradaban Islam|location=Sleman|publisher=Aswaja Pressindo|editor-last=Badrian|pages=54-55|url-status=live}}</ref> Al-Musta'shim menjadi khalifah yang ke-37 dalam Dinasti Abbasiyah.{{Sfn|Zaghrut|2022|p=41-42}}
Sementera itu cucu [[Jenghis Khan]], [[Hulagu Khan|Huagu]] bergerak dari Mongol memimpin pasukan berkekuatan besar untuk membasmi kelompok Hasyasyin (1255). Ia mengundang Khalifah untuk bekerjasama membasmi kelompok itu. Tetapi tidak mendapat tanggapan. Akhirnya sejumlah besar benteng Hasyasin termasuk pusatnya, Alamut, berhasil dihancurkan (1256). Hulagu kemudian terus maju ke [[Baghdad]], dan tatkala sampai di [[Khurasan]] (September 1257), ia mengultimatum Khalifah agar menyerah dan mendesak agar tembok kota di luar diruntuhkan. Tetapi Khalifah enggan memberikan jawaban. Tentara Mongol pimpinan Hulagu akhirnya tiba di luar kota Baghdad pada bulan November 1257. Hulagu sekali lagi mengirim utusan kepada khalifah agar menyerah, tetapi khalifah menolak dan memberi peringatan kepada Hulagu bahwa mereka akan menghadapi murka Allah jika mereka tetap menyerang kekhalifahan yang dipimpinnya.
 
Al-Musta'shim merupakan salah satu khalifah dengan kekuasaan yang lemah di Kekhalifahan Abbasiyah.{{Sfn|Zaghrut|2022|p=41-42}} Pada masa pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah berakhir sehingga ia menjadi khalifah yang terakhir. Kekuasaannya berakhir setelah Bagdad dihancurkan oleh [[Hulagu Khan]] dari [[Kekaisaran Mongol]] pada tahun 1258 M.<ref>{{Cite journal|last=Irfan|date=2016|title=Peranan Baitul Hikmah dalam Menghantarkan Kejayaan Daulah Abbasiyah|url=https://media.neliti.com/media/publications/293622-peranan-baitul-hikmah-dalam-menghantarka-35ba848c.pdf|journal=Jurnal As-Salam|volume=1|issue=2|pages=153|issn=2528-1402}}</ref> Al-Musta'shim dibunuh secara keji di Bagdad oleh pasukan Kekaisaran Mongol pada tahun 656 H.{{Sfn|Zaghrut|2022|p=28}}
 
=== Serangan Mongol ===
Sementera itu cucu [[Jenghis Khan]], [[Hulagu Khan|HuaguHulagu Khan]] bergerak dari Mongol memimpin pasukan berkekuatan besar untuk membasmi kelompok Hasyasyin (1255). Ia mengundang Khalifah untuk bekerjasama membasmi kelompok itu. Tetapi tidak mendapat tanggapan. Akhirnya sejumlah besar benteng Hasyasin termasuk pusatnya, Alamut, berhasil dihancurkan (1256). Hulagu kemudian terus maju ke [[Baghdad]], dan tatkala sampai di [[Khurasan]] (September 1257), ia mengultimatum Khalifah agar menyerah dan mendesak agar tembok kota di luar diruntuhkan. Tetapi Khalifah enggan memberikan jawaban. Tentara Mongol pimpinan Hulagu akhirnya tiba di luar kota Baghdad pada bulan November 1257. Hulagu sekali lagi mengirim utusan kepada khalifah agar menyerah, tetapi khalifah menolak dan memberi peringatan kepada Hulagu bahwa mereka akan menghadapi murka Allah jika mereka tetap menyerang kekhalifahan yang dipimpinnya.
 
Hulagu segera membagi pasukannya menjadi dua bagian besar untuk menyerbu Baghdad yaitu dari Barat dan Timur sungai Tigris. Awalnya pasukan muslim berhasil memukul mundur serbuan dari barat, tetapi mereka berhasil dikalahkan di pertempuran berikutnya. Serangan bangsa Mongol akhirnya berhasil menyusup ke garis belakang pasukan muslim dan tanpa ampun membantainya dan sebagian gugur tenggelam.
Baris 40 ⟶ 55:
{{kotak suksesi|jabatan=[[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]]|pendahulu=[[Al-Mustanshir]]|pengganti=[[Al-Mustanshir II]]|tahun=([[1242]]–[[1258]])}}
{{kotak selesai}}
 
== Referensi ==
 
=== Catatan kaki ===
<references />
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=Zaghrut|first=Fathi|date=April 2022|title=Tragedi-Tragedi Besar dalam Sejarah Islam|location=Jakarta Timur|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-978-9|editor-last=Artawijaya|translator-last=Irham|translator-first=Masturi|ref={{sfnref|Zaghrut|2022}}|url-status=live}}
 
== Pranala luar ==