Astana Giribangun: Perbedaan antara revisi

| location = [[Girilayu, Matesih, Karanganyar]], [[Jawa Tengah]], Indonesia

| type = Makam keluarga[[Mausoleum]]

| size_ha = 4.,3

'''Astana Giribangun''' adalah sebuah [[mausoleum]] bagi keluarga [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia ke-2]], [[Soeharto]]. Kompleks makam ini terletak di lereng [[Gunung Lawu]] pada ketinggian 660 meter di atas permukaan laut, tepatnya di [[Girilayu, Matesih, Karanganyar|Desa Girilayu]], [[Matesih, Karanganyar|Kecamatan Matesih]], [[Kabupaten Karanganyar]], [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]], sekitar 35&nbsp;km di sebelah timur kota [[Kota Surakarta]].<ref>[{{Cite web |url=https://kolomutama.com/2017/04/astana-giribangun-peristirahatan-presiden-soeharto/"Astana |title=Giribangun, Peristirahatan Presiden Soeharto"] |access-date=2018-08-21 |archive-date=2018-08-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180821163539/https://kolomutama.com/2017/04/astana-giribangun-peristirahatan-presiden-soeharto/ |dead-url=yes }}</ref>

Makam ini dibangun di atas sebuah bukit, tepat di bawah [[Astana Mangadeg]], komplek pemakaman para penguasa [[MangkunegaranKadipatèn Mangkunagaran]], salah satu pecahan [[Kesultanan Mataram]]. Astana Mangadeg berada di ketinggian 750 meter dpl, sedangkan Giribangun pada 660 meter [[dpl]]. Di Astana Mangadeg dimakamkan [[Mangkunegara I|Mangkunegara (MN) I]] alias Pangeran Sambernyawa, MN II, dan MN III. <ref>{{Cite webnews|url=https://solo.tribunnews.com/2017/10/08/mampir-ke-astana-mangadeg-tempat-peristirahatan-terakhir-pangeran-sambernyawa|title=Mampir ke Astana Mangadeg, Tempat Peristirahatan Terakhir Pangeran Sambernyawa|websitework=Tribun Solo[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id-ID|access-date=2020-01-20|last=Pamungkas|first=Putradi}}</ref>

Pemilihan posisi berada di bawah Mangadeg itu bukan tanpa alasan; untuk tetap menghormat para penguasa Mangkunegaran, mengingat Ibu [[Tien Soeharto]] adalah keturunan [[MangkunegoroMangkunegara III]]. Komplek makam ini memiliki tiga tingkatan cungkup (bangunan makam): cungkup Argo Sari teletak di tengah-tengah dan paling tinggi, di bawahnya, terdapat cungkup Argo Kembang, dan paling bawah adalah cungkup Argo Tuwuh.

Makam yang luas itu terdiri dari beberapa bagian. Di antaranya adalah bagian utama yang disebut Cungkup Argosari yang berada di dalam ruangan tengah seluas 81 meter persegi dengan dilindungi cungkup berupa rumah bentuk joglo gaya Surakarta beratap sirap. Dinding rumah terbuat dari kayu berukir gaya Surakarta pula.<ref>{{Cite webnews|url=https://solo.tribunnews.com/2016/04/22/menilik-makam-presiden-soeharto-di-cungkup-argosari-astana-giribangun-karanganyar|title=Menilik Makam Presiden Soeharto di Cungkup Argosari Astana Giribangun Karanganyar|websitework=Tribun Solo[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id-ID|access-date=2020-01-20|last=Labibzamani}}</ref>

Bagi pengunjung yang membawa kendaraan bermotor, dipungut [[retribusi]] oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk pemeliharaan jalan menuju Astana Giribangun. Pada tahun 2012, retribusi untuk minibus adalah sebesar Rp 5Rp5.000. Di lokasi makam, pihak yayasan memungut biaya [[parkir]], untuk minibus sebesar Rp 3Rp3.000.<ref>{{Cite web|url=https://indonesiainside.id/news/2019/03/02/ziarah-khidmat-keluarga-ke-astana-giribangun|title=Ziarah Khidmat Keluarga ke Astana Giribangun|date=2019-03-02|website=Indonesia Inside|language=id-ID|access-date=2020-01-20}}</ref>

Selain itu, terdapat beberapa pungutan tanpa tanda bukti yang dilakukan oleh yayasan. Yayasan memungut "biaya administrasi" untuk selembar surat izin masuk makam dengan nilai seikhlasnya. Surat izin itu diminta kembali oleh yayasan ketika memasuki cungkup Argosari. Keluar dari cungkup Argosari, pengunjung dipungut lagi "biaya kebersihan makam" oleh yayasan, juga dengan nilai seikhlasnya. Yayasan juga menyediakan jasa [[foto]] langsung jadi di dekat makam Pak Harto dengan pungutan sebesar Rp 20Rp20.000 per foto.

Astana Giri Bangun dibangun pada tahun [[1974]] oleh Yayasan Mangadeg Surakarta, dan diresmikan penggunaannya pada tahun23 Juli [[1976]]. Peresmian itu ditandai dengan pemindahan sisa jenazah SoemaharjomoK. P. H Soemoharjomo (ayah Tien Soeharto) dan Siti Hartini Oudang (kakak tertua Ibu Tien), yang keduanya sebelumnya dimakamkan di Makam Utoroloyo, salah satu makam keluarga besar keturunan Mangkunegaran yang berada di Kota SoloSurakarta.

Berkas:Astana Giribangun01.jpg|Makam Pak Harto 1Soeharto

Berkas:Astana Giribangun05.jpg|Makam Pak Harto 2Soeharto

Berkas:Astana Giribangun07.jpg|Pengunjung berfoto di dekat makam Pak HartoSoeharto

* {{id}} [http://swaramuslim.net/galery/sejarah/index.php?page=makam_CDN ASTANA GIRI BANGUN] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080416024202/http://swaramuslim.net/galery/sejarah/index.php?page=makam_CDN |date=2008-04-16 }}

[[Kategori:Makam di KotaJawa SurakartaTengah]]