Bob Hasan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(22 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|name =
|image = Bob Hasan.jpg
|imagesize =
|caption =
|office = Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia
|order = ke-16
|term_start = 16 Maret 1998
|term_end = 21 Mei 1998
|succeeding =
|president = [[Soeharto]]
|predecessor = [[Tungki Ariwibowo]]
Baris 14:
|birth_name =
|birth_date = {{birth date|1931|2|24}}
|birth_place =
|death_date = {{death date and age|2020|3|31|1931|2|24}}<ref>{{
|death_place =
|death_cause = [[Kanker paru-paru]]
|nationality = [[Indonesia]]
|party =
|spouse = Pertiwi Hasan
|birth_name=The Kian Seng
|relations =
|children = 2
|alma_mater =
|occupation =
|profession =
|religion = [[Islam]]
|signature =
|website =
|footnotes =
}}
'''
Namanya mencuat karena berbisnis dalam industri kayu. Bob Hasan juga menjabat sebagai Honorary Life Council Member [[IAAF|International Associations of Athletic Federation]]. Ia adalah pendiri media Gatra. Ia pernah diberi penghargaan [[prestisius]] [[Kalpataru]] pada tahun 1997.
== Kehidupan awal ==
Lahir dengan nama The Kiang Seng di Semarang, Jawa Tengah, pada Februari 1931 dari seorang pedagang tembakau Tionghoa, Hasan menjadi anak angkat [[Gatot Soebroto]], seorang jenderal [[TNI Angkatan Darat]], yang saat itu memimpin Kolonel
== Karier bisnis ==
Baris 44:
Setelah Soeharto mengambil alih kursi kepresidenan pada tahun 1966, ia memprakarsai perluasan besar-besaran penebangan komersial Indonesia, terutama di pulau-pulau di luar [[Jawa]]. Pada tahun 1970-an, Hasan menjabat sebagai "mitra" Indonesia yang dibutuhkan untuk perusahaan asing yang ingin memanen kayu di Indonesia, terutama bekerja dengan perusahaan [[Amerika Serikat]], [[Georgia Pacific]], dan juga mendirikan sejumlah usaha patungan antara dia dan perusahaan milik pemerintah. Pada tahun 1981 pemerintah melarang ekspor kayu yang tidak digiling, yang menyebabkan banyak perusahaan asing menjual kegiatan mereka di Indonesia kepada pemilik dalam negeri yang tertarik untuk mendirikan operasi pengolahan; Hasan, yang sudah menjadi pemegang saham utama dalam operasi Georgia Pacific di Indonesia, menjadi pemilik tunggal ketika perusahaan tersebut meninggalkan Indonesia pada tahun 1983.<ref name="barr1998"/> Berawal dari perkayuan, ia mengembangkan bisnisnya ke bidang keuangan, asuransi, otomotif, dan industri lainnya, terutama melalui perusahaan induk Kalimanis miliknya.<ref name="saragosa">Saragosa, Manuel (1997). Indonesian tycoon plays influential role. ''Financial Times'' February 13. p 6.</ref> Grup Kalimanis milik Hasan dilaporkan menguasai lebih dari 2 juta hektar (7.700 mil persegi) konsesi utama di [[Kalimantan]].<ref name="Economist1997"/>
Hasan juga Ketua Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo). Di bawah Hasan, Apkindo diberikan kendali penuh atas harga kayu lapis, pemasaran, dan ekspor. Apkindo membantu Indonesia memperoleh sekitar tiga perempat dari pasar ekspor kayu lapis dunia pada awal 1990-an, kadang-kadang menggunakan teknik yang digambarkan oleh pengamat sebagai "[[predatory pricing|harga predator]]". Hasan secara pribadi mendapatkan keuntungan dari kepemimpinannya baik dengan mendukung bisnis yang dimilikinya maupun melalui pengendalian biaya yang dibayarkan kepada organisasi oleh anggota lain.<ref name="barr1998"/> Ketenarannya dalam industri kayu lapis membuatnya dijuluki "raja
Hasan menjalankan PT Nusantara Ampera Bakti (Nusamba) yang 80% sahamnya dimiliki oleh yayasan yang dikendalikan oleh Suharto.<ref name="Economist1997">{{cite web|title=Indonesia’s Uncle Bob (Mar 27, 1997)|url=http://www.economist.com/node/367251?_ga=1.41763362.1244557049.1469992653|publisher=The economist|accessdate=31 July 2016}}</ref><ref name=WSJ021697>{{cite news|last1=Borsuk|first1=Richard|title=Freeport Beats Out Canadians To Develop Busang Gold Mine|url=https://www.wsj.com/articles/SB856111694777478500|accessdate=31 July 2016|work=The Wall Street Journal|date=Feb 16, 1997}}</ref>
Baris 65:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/10/08/0052.html]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{S-start}}
{{s-off}}
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Daftar Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia|Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia]] |tahun = 1998 |pendahulu = [[Tungki Ariwibowo]] |pengganti = [[Rahardi Ramelan]]}}
{{Kotak_selesai}}{{Kabinet Pembangunan VII}}{{Menteri Perindustrian Indonesia}}
{{lifetime|1931|2020}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Wirausahawan transportasi Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Perindustrian Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama ke Islam]]
▲[[Kategori:Koruptor Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]]
▲[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
▲[[Kategori:Orde Baru]]
|