Resimen Tjakrabirawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 182.1.77.78 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Blue Sonic
Tag: Pengembalian
Dwinug (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(34 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox military unit
{{lindungi}}
|unit_name = Resimen Tjakrabirawa
{{noref}}
|image = [[File:Logo_tjakrabirawa.png|250 px]]
{{rapikan}}
|image_size =
[[Berkas:Logo tjakrabirawa.png|jmpl|Lambang Tjakrabirawa]]
|caption =
'''Resimen Tjakrabirawa''' adalah [[resimen]] yang merupakan pasukan gabungan dari [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] [[TNI Angkatan Darat|Angkatan Darat]], [[TNI Angkatan Laut|Angkatan Laut]], [[TNI Angkatan Udara|Angkatan Udara]] dan [[Polri|Kepolisian]] [[Indonesia|Republik Indonesia]] yang bertugas khusus menjaga keamanan [[Presiden Republik Indonesia|Presiden RI]] dengan [[semboyan]] "Dirgayu Satyawira" yang artinya, "Prajurit Setia Berumur Panjang". Pada zaman pemerintahan [[Soekarno]]. Komandan Resimen Cakrabirawa adalah [[Brigadir Jenderal|Brigadir Jenderal TNI]] [[Sabur]]. Pada zaman pemerintahan [[Soeharto]], resimen ini dibubarkan dan anggotanya dipulangkan. Tetapi pasukan ini dibentuk kembali dan diubah namanya menjadi ''[[Paspampres]]'' (Pasukan Pengaman Presiden).
|start_date = 6 Juni 1962
|end_date = 28 Maret 1966
|country={{INA}}
|allegiance=
|branch=[[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]], [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI AL]], [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polisi]], dan [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|TNI AU]]
|type=Unit keamanan pelindung
|role=Perlindungan dan pengawalan bagi [[Presiden Indonesia|Presiden]], dan keluarganya
|size=3.000
|command_structure=[[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI)
|garrison=[[Jakarta]]
|garrison_label=
|equipment=
|equipment_label=
|nickname=
|motto=''Dirgayu Satyawira''<br>(Prajurit Setia Berumur Panjang)
|colors=Merah Bata
|colors_label=Warna Baret
|march=
|mascot=
|battles=
|decorations=
|battle_honours=<!-- Komandan -->
|current_commander=
|current_commander_label=
|ceremonial_chief=
|ceremonial_chief_label=
|colonel_of_the_regiment=
|colonel_of_the_regiment_label=
|notable_commanders=
*[[Brigjen]] Sabur
*[[Letnan Kolonel]] [[Untung Syamsuri|Untung]]
|website=
}}
 
'''Resimen Tjakrabirawa''' adalah adalah unit pengawal kepresidenan mantan [[Presiden Indonesia]] [[Soekarno]]. Resimen ini dibubarkan pada tahun 1966 karena keterlibatannya dalam upaya kudeta [[Gerakan 30 September]].
[[Cakra]] adalah senjata salah satu tokoh dalam seni perwayangan yaitu [[krisna]]. Birawa sendiri berarti hebat.
 
== Sejarah ==
Pada masa kemerdekaan [[Indonesia|Republik Indonesia]], sejumlah pemuda Indonesia yang merupakan mantan anggota unit ''Tokomu Kosaku Tai'' dari Pasukan [[Pembela Tanah Air]] didasari kebutuhan untuk mengamankan [[Presiden R.I.Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] & [[Wakil Presiden R.IIndonesia|Wakil Presiden Republik Indonesia]] mengusulkan kepada Presiden Soekarno untuk pembentukan suatu pasukan militer tetap yang berfokus kepada pengamanan Presiden R.IRepublik Indonesia.
 
Sejarah mencatat bahwa telah terjadi beberapa kali percobaan pembunuhan terhadap [[Presiden Soekarno]] yang berhasil dicegah dan digagalkan, antara lain: peristiwa perebutan kekuasaan tanggal 3 Juli 1946, peristiwa granat Cikini tanggal 30 November 1957, peristiwa MIG-15 “Maukar” tanggal 9 Maret 1960, peristiwa pelemparan granat di Jalan Cendrawasih tanggal 7 Januari 1962 dan peristiwa penembakan pada saat Idul Adha di halaman Istana Merdeka Jakarta tanggal 14 Mei 1962.<ref>{{Cite web |url=http://paspampres.mil.id/id/sejarah-paspampres/resimen-tjakrabirawa |title="Resimen Cakra Bhirawa" |access-date=2021-08-05 |archive-date=2016-05-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160526191313/http://www.paspampres.mil.id/id/sejarah-paspampres/resimen-tjakrabirawa |dead-url=yes }}</ref>
Resimen Tjakrabirawa terdiri dari prajurit terbaik (elit) gabungan gabungan dari empat angkatan bersenjata yaitu (Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Kepolisian).
 
Mempertimbangkan dan mengantisipasi keadaan yang demikian mengkhawatirkan terhadap keselamatan jiwanya tersebut dan atas usul Menkohankam/KASAB (Kepala Staf Angkatan Bersenjata) pada saat itu [[Jenderal (TNI)|Jenderal]] [[Abdul Haris Nasution]], maka Presiden Soekarno berkeinginan untuk membentuk sebuah pasukan yang secara khusus bertugas untuk menjaga keamanan dan keselamatan jiwa Kepala Negara beserta keluarganya. Pasukan khusus tersebut dikenal dengan RESIMEN TJAKRABIRAWA (Tjakrabirawa adalah nama senjata pamungkas milik [[Batara Kresna]] yang dalam lakon wayang purwa digunakan sebagai senjata penumpas semua kejahatan).
Tjakrabirawa adalah Satuan Tentara Nasional Indonesia yang didirikan khusus untuk mengamankan Presiden Republik Indonesia. Secara keorganisasian Tjakrabirawa di bawah kendali [[Dinas Rahasia Republik Indonesia]] (yang sudah dibubarkan).
 
Selanjutnya bertepatan dengan hari ulang tahun kelahiran Presiden Soekarno tanggal 6 Juni 1962 dibentuklah kesatuan khusus Resimen Tjakrabirawa dengan Surat Keputusan Nomor 211/PLT/1962. Resimen Tjakrabirawa dibentuk dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan pengamanan yang semula Presiden Soekarno hanya dikawal oleh Detasemen Kawal Pribadi (DKP) di bawah pimpinan [[Komisaris Besar Polisi]] Mangil Martowidjoyo menjadi satuan yang anggotanya dipilih dari anggota – anggota terbaik dari empat angkatan yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Kepolisian yang masing – masing angkatan terdiri dari satu batalyon dengan Komandannya [[Brigadir Jenderal]] [[Sabur|Moh. Sabur]] dan Wakil Komandannya [[Kolonel]] Cpm [[Maulwi Saelan]]. Tujuan dibentuknya Resimen Tjakrabirawa ini sebagaimana disebutkan dalam amanat Presiden Soekarno pada upacara penganugerahan “Dhuaja” kepada Resimen Tjakrabirawa tanggal 9 September 1963.
== Tjakrabirawa dan Partai Komunis Indonesia (PKI) ==
 
Sejarah berdasarkan mahkamah militer luar biasa mengatakan bahwa salah satu komandan Tjakrabirawa [[Untung Syamsuri|Letnan Kolonel Untung]] memimpin penangkapan dan pembunuhan terhadap jenderal-jenderal pada peristiwa [[Gerakan 30 September]].
Setelah 3 tahun bertugas, peran Tjakrabirawa sebagai Resimen Khusus yang bertugas melakukan pengawalan dan pengamanan terhadap diri Presiden Republik Indonesia beserta keluarganya berakhir pada tanggal 28 Maret 1966. Kesatuan ini dilikuidasi berdasarkan surat perintah Menteri Panglima Angkatan Darat nomor Sprint/75/III/1966 karena proses sejarah.
 
== Hubungan Resimen Tjakrabirawa dan Dinas Rahasia Republik Indonesia ==
Satuan militer ini memilki tugas fungsional sebagai satuan pemukul militer dari Dinas Rahasia Republik Indonesia (DRRI), merupakan Badan Pengamanan Presiden Republik Indonesia.
 
Tjakrabirawa adalah Satuan Tentara Nasional Indonesia yang didirikan khusus untuk mengamankan Presiden Republik Indonesia. Secara keorganisasian Tjakrabirawa di bawah kendali [[Dinas Rahasia Republik Indonesia]] (yang sudah dibubarkan).
== Anggota-anggota Resimen Tjakrabirawa Bersejarah ==
 
== Anggota-anggota Resimen Tjakrabirawa Bersejarah ==
[[Berkas:BrigjenSaburColonel Sabur.jpg|jmpl|150px|kiri|Komandan Resimen Cakrabirawa, [[Brigadir Jenderal|Brigadir Jenderal TNI]] [[Sabur]]]]
* [[Brigadir Jenderal|Brigadir Jenderal TNI]] [[Sabur]] - Komandan Resimen Tjakrabirawa
* [[Kolonel|Kolonel CPM]] [[Maulwi Saelan]] - Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa
* [[Letnan Kolonel]] [[UntungInfanteri|Inf]] bin[[Untung Syamsuri]] - Komandan Batalyon I Tjakrabirawa - Komandan Gerakan 30 September/G30S
* [[Letnan Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Ali Ebram]] - Staf Asisten I Intelijen Resimen Tjakrabirawa
* [[Letnan Satu]] [[Doel Arif]] - Komandan Resimen Tjakrabirawa - Komandan Regu pada Gerakan 30 September/G30S yang membunuh Jenderal-Jenderal TNI-AD (Pasukan Pasopati Gerakan 30 September/G30S)
* [[Pembantu Letnan Dua]] [[Djahurub]] - Prajurit Resimen TjakrabirwaTjakrabirawa - Bergabung dengan pasukan [[Letnan Satu]] [[Doel Arif]], menyerang dan membunuh Jendral[[Jenderal (TNI)|Jenderal]] A.H. Nasution (lolos)
* [[Sersan Satu|Sersan Satu Marinir]] [[Hadiwinarto P. Soeradi]] (NRP. 37265) - Prajurit Resimen Tjakrabirawa.
 
== Tjakrabirawa dan Partai Komunis Indonesia (PKI) ==
== Referensi ==
Sejarah berdasarkan mahkamah militer luar biasa mengatakan bahwa salah satu komandan Tjakrabirawa [[Untung Syamsuri|Letnan Kolonel Untung]] memimpin penangkapan danterhadap pembunuhan terhadap jenderal-jenderal pada peristiwa [[Gerakan 30 September]].{{citation needed}}
 
== Referensi ==
* [http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1988/09/24/NAS/mbm.19880924.NAS28249.id.html majalah.tempointeraktif.com]
* [http://paspampres.mil.id/profil/about-us paspampres.mil.id]
 
* [http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1988/09/24/NAS/mbm.19880924.NAS28249.id.html majalah.tempointeraktif.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111207032044/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1988/09/24/NAS/mbm.19880924.NAS28249.id.html |date=2011-12-07 }}
{{indo-sejarah-stub}}
* [http://paspampres.mil.id/profil/about-us paspampres.mil.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120607062252/http://paspampres.mil.id/profil/about-us |date=2012-06-07 }}
 
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia]]