Telesera: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(50 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Company
| name =
| logo =
| type = [[Anak perusahaan]]
| predecessor =
| logo_caption = '''Slogan''': "''For Your Future''"
|
| fate = [[Merger dan akuisisi|Merger]] dengan Mobile-8 Telecom
| owner = [[Telekomindo Primabhakti]] ([[Rajawali Wira Bhakti Utama]]) (1990-2001)<br>[[Telkom]] (2001-2003)<br>[[Centralindo Pancasakti Cellular]] ([[Bimantara Citra]]/[[Bhakti Investama]]) (2003-2004)<br>[[Mobile-8 Telecom]] ( | trading_name = Telesera
| traded_as =
| parent =
| location = Graha Telesera<br>Jl. Patimura No. 69<ref>[https://web.archive.org/web/20020809061459/http://www.metrosel.co.id/news.htm Alamat Mitra]</ref><br>[[
| key_people =
| industry = [[Daftar produk telekomunikasi di Indonesia|Operator
| foundation = 1990
| defunct = 11 Juni 2007
| products = [[AMPS]] (
| revenue =
| net_income =
| homepage = {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20021012123113/http://www.telesera.co.id/default.htm |date=12 Oktober 2002|title=www.telesera.co.id }}
}}
Bisnisnya bermula di awal 1990-an, ketika PT Telekomindo membangun jaringan AMPS berkapasitas 7.800 pengguna di [[Palembang]], [[Denpasar]] dan [[Samarinda]]-[[Balikpapan]]-[[Banjarmasin]], menggunakan sistem dari [[Motorola]] untuk kebutuhan [[telepon mobil]] (istilah resminya STKB-N, Sistem Sambungan Telepon Kendaraan Bermotor Nasional).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=D7gVAQAAMAAJ&pg=PA119&dq=centralindo+pancasakti+1988&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj97tbV8LjuAhVD7XMBHU-wD1gQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=centralindo%20pancasakti%201988&f=false 50 tahun peranan pos & telekomunikasi]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=sR8WAQAAMAAJ&q=telekomindo+1990&dq=telekomindo+1990&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjX7rr7lbnuAhXPb30KHSkaDu8Q6AEwAXoECAAQAg Profile of Indonesian Telecommunications Industry & Development]</ref> Mulai tahun 1993, PT Telekomindo juga mengoperasikan layanan seluler AMPS di daerah-daerah tersebut, lewat kerjasama [[bagi hasil]] bersama [[Telkom Indonesia|Telkom]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=LG8eAQAAIAAJ&q=centralindo+panca+sakti+amps&dq=centralindo+panca+sakti+amps&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj10bat7Pz9AhUw4TgGHWlxC2w4ChDoAXoECAgQAg Cellular Communications: Worldwide Market Development]</ref> Setelah pendirian Telesera, maka pengoperasian AMPS PT Telekomindo dialihkan pada perusahaan ini.
Bagaimanapun, dikarenakan pasar di wilayah yang diberikan padanya oleh pemerintah tidak terlalu besar, maka Telesera tetap menjadi perusahaan AMPS terkecil di Indonesia. Sejak awal berdirinya, Telesera hanya memiliki 6.000-7.000 pelanggan: pada akhir 1995 sebanyak 7.500, pada 1997 sebesar 6.705 (walaupun mempunyai kapasitas pelanggan sebesar 11.500), pada April 1999 menjadi 6.792, dan menjadi 7.556 pada akhir 2001.<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=vZ61AAAAIAAJ&dq=smallest+telekomindo&focus=searchwithinvolume&q=bali Yearbook of Asia-Pacific Telecommunications]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=Jt7sAAAAMAAJ&q=TELESERA+AMPS&dq=TELESERA+AMPS&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi_u8i_jLnuAhXY7XMBHcVPBX4Q6AEwAXoECAkQAg Informasi, Masalah 203-208]</ref> Mungkin, karena itulah, perusahaan ini merupakan satu-satunya perusahaan AMPS yang tetap mempertahankan sistem bagi hasil yang telah dijalankannya sejak operasionalnya masih berada di bawah PT Telekomindo. Sistem bagi hasil antara keduanya dipatok sebesar 30% untuk Telkom dan 70% untuk Telesera. Keuntungan Telkom pun tidak besar, pada 1998 misalnya hanya mendapat Rp 6,1 M dan pada 1999 sebesar Rp 5,7 M.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=vZ61AAAAIAAJ&q=telekomindo+primabhakti+telesera&dq=telekomindo+primabhakti+telesera&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiakZfkj7nuAhVw7HMBHflSC28Q6AEwAHoECAEQAg Yearbook of Asia-Pacific Telecommunications]</ref><Ref>[https://books.google.co.id/books?id=NvjZDwAAQBAJ&pg=PT222&dq=Telekomindo+Bali&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjXi5LmlLnuAhU1IbcAHbiECh4Q6AEwAHoECAUQAg Untold Story IPO Telkom di NYSE & BEJ]</ref> Seiring waktu, kerjasama bagi hasil antara Telkom dan PT Telekomindo berakhir sehingga seluruh saham dan aset Telesera beralih ke Telkom sejak Juni 2001.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=bYGyAAAAIAAJ&q=TELESERA+telkom&dq=TELESERA+telkom&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwirxPrFi7nuAhVIfisKHXNoA2U4ChDoATACegQIABAC AsiaCom Yearbook]</ref> Awalnya, setelah Telesera 100% menjadi anak perusahaan Telkom, perusahaan ini sempat direncanakan untuk diubah sistemnya menjadi [[CDMA]]. (Rencana ini tidak dilanjutkan karena penjualan Telesera, dan Telkom pada 2003 akan meluncurkan [[Flexi]] sebagai layanan CDMA-nya).<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=vZ61AAAAIAAJ&dq=smallest+telekomindo&focus=searchwithinvolume&q=bali Yearbook of Asia-Pacific Telecommunications]</ref>▼
▲Bagaimanapun, dikarenakan pasar di wilayah yang diberikan
Seiring dengan kondisi ekonomi dan program restrukturisasi perusahaan, PT Telkom kemudian memutuskan untuk melepaskan seluruh saham perusahaanya yang menggunakan AMPS, termasuk Telesera.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=tCEWAQAAMAAJ&q=Komselindo+METROSEL&dq=Komselindo+METROSEL&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjOo4aW1LfuAhWf63MBHaIqCXw4ChDoATACegQIBRAC On becoming a customer-centric company: transformasi Telkom menjadi perusahaan berbasis pelanggan]</ref> Pada 8 Agustus 2003, penjualan itu akhirnya tercapai ketika PT Centralindo Pancasakti Cellular (yang terafiliasi dengan [[Bimantara Citra]]) dan Telkom sepakat melakukan pertukaran saham. Dalam transaksi ini, Telkom menjual 100% sahamnya di Telesera kepada PT Centralindo (ditambah 14,20% saham [[Komselindo]] dan 20,17% saham [[Metrosel]]) dengan biaya Rp 185,10 M, dan sebagai gantinya, PT Centralindo menyerahkan saham PT [[Transvision|Indonusa Telemedia]] (penyelenggara [[televisi berlangganan|TV kabel]] TelkomVision) sebesar 35% dan memberi hak untuk membeli 16,85% sahamnya di [[Pasifik Satelit Nusantara]] pada Telkom. Manajemen sendiri menyediakan dana sebesar Rp 900 M untuk menuntaskan transaksi ini.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=UcQTAQAAMAAJ&q=.+Sebelumnya+,+Bimantara+berikutnya+,+Bimantara+akan+mengakuisisi+PT+Komunikasi+Selular+Indonesia+(+Komselindo+)+dan+PT+Metro+Selular+...&dq=.+Sebelumnya+,+Bimantara+berikutnya+,+Bimantara+akan+mengakuisisi+PT+Komunikasi+Selular+Indonesia+(+Komselindo+)+dan+PT+Metro+Selular+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj3tIaF17fuAhU04XMBHe4fAS4Q6AEwAHoECAEQAg Tempo, Volume 31,Masalah 48-52]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=utjsAAAAMAAJ&q=185+10+PASIFIK+METROSEL&dq=185+10+PASIFIK+METROSEL&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj4xM_uhLnuAhXIT30KHWuZB7QQ6AEwAHoECAAQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 15,Masalah 18-26]</ref> ▼
Seiring waktu, kerjasama bagi hasil antara Telkom dan PT Telekomindo berakhir sehingga seluruh saham dan aset Telesera beralih ke Telkom sejak 5 Desember 2001.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=bYGyAAAAIAAJ&q=TELESERA+telkom&dq=TELESERA+telkom&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwirxPrFi7nuAhVIfisKHXNoA2U4ChDoATACegQIABAC AsiaCom Yearbook]</ref> Transaksi pengalihan kepemilikan ini, juga melibatkan pertukaran saham dimana Telkom melepaskan sahamnya di [[Telekomindo Primabhakti]]. Seluruh transaksi ini memakan biaya lebih dari Rp 200 miliar.<ref>[https://www.sec.gov/Archives/edgar/data/1001807/000114554904001020/u92366e6vk.htm Perusahaan Perseroan (Persero) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA]</ref> Awalnya, setelah Telesera 100% menjadi anak perusahaan Telkom, perusahaan ini sempat direncanakan untuk diubah sistemnya menjadi [[CDMA]]. (Rencana ini tidak dilanjutkan karena penjualan Telesera, dan Telkom pada 2003 akan meluncurkan [[Flexi]] sebagai layanan CDMA-nya).<ref name="books.google.co.id"/> Ada juga rencana pada pertengahan 2001 untuk menggabungkan Telesera dengan Komselindo dan Metrosel menjadi satu operator nasional bersistem CDMA,<Ref>[https://jawawa.id/newsitem/three-cellular-operators-plan-to-merge-this-year-1447893297 JP/Three cellular operators plan to merge this year]</ref> yang sayangnya tidak terwujud.
Manajemen Bimantara (via PT Centralindo) yang kemudian menjadi pengelola baru Telesera memutuskan untuk membangun perusahaan baru dengan sistem baru, yaitu [[CDMA]]. Perusahaan baru itu dikenal dengan nama [[Mobile-8]] Telecom yang didirikan akhir 2002, dan sebagai persiapannya Bimantara menjadikan perusahaan komunikasi yang telah diakusisinya, yaitu Telesera, Metrosel dan Komselindo menjadi anak perusahaan Mobile-8.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=rPwNWb1M64YC&pg=PA103&dq=komselindo+metrosel&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjg2_TS4rTuAhVCH7cAHaYCBaEQ6AEwBHoECAYQAg#v=onepage&q=komselindo%20metrosel&f=false Telecommunications Reform in the Asia-Pacific Region]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=UcQTAQAAMAAJ&q=komselindo+bimantara&dq=komselindo+bimantara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj7hqqx47TuAhXLdCsKHdVSC8EQ6AEwBXoECAcQAg Tempo, Volume 31,Masalah 48-52]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=NDvjAAAAMAAJ&q=BIMANTARA+METROSEL&dq=BIMANTARA+METROSEL&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjb3u_V47TuAhUQ7XMBHRCpCvMQ6AEwA3oECAEQAg Gamma, Volume 3,Masalah 6-14]</ref> Pada akhirnya, sebagai "penerus" Telesera adalah Fren yang diluncurkan pada 8 Desember 2003 yang berbasis CDMA 2000 dengan modal awal salah satunya adalah bekas pelanggan AMPS Telesera. Sejak saat itu, Telesera hanya menjadi anak perusahaan Mobile-8 yang tidak terlalu aktif, dan pada akhirnya di[[merger]] dengan induknya, Mobile-8 pada 11 Juni 2007.<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-792154/merger-tiga-anak-usaha-mobile-8-efektif Merger Tiga Anak Usaha Mobile-8 Efektif]</ref>▼
▲
▲Manajemen Bimantara/Bhakti (via PT Centralindo) yang kemudian menjadi pengelola baru Telesera,
== Lihat pula ==
|