Animisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Wadaihangit (bicara | kontrib) k Menambahkan foto ke halaman #WPWP |
||
(22 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Hombres ojibwe.jpg|jmpl|Orang-orang Ojibwe]]
'''Animisme''' (dari [[bahasa Latin]] ''anima'' atau "roh") adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan [[roh]] merupakan asas kepercayaan [[agama]] yang mula-mula muncul di kalangan [[manusia purba]].<ref> {{
Selain daripada jiwa dan roh yang mendiami di tempat-tempat yang dinyatakan di atas, kepercayaan animisme juga mempercayai bahwa roh orang yang telah mati bisa masuk ke dalam tubuh [[hewan]]. Roh-roh orang yang telah mati juga bisa memasuki tubuh [[babi]] atau [[harimau]] dan dipercayai akan membalas dendam orang yang menjadi musuh bebuyutan pada masa hidupnya. Bahkan hal tersebut dipercayai sampai turun temurun.
Kepercayaan ini berbeda dengan kepercayaan [[reinkarnasi]] seperti yang terdapat pada agama [[Hindu]] dan [[Buddha]], di mana dalam reinkarnasi, jiwa tidak pindah langsung ke tubuh hewan lain yang hidup, melainkan melalui proses kelahiran kembali kedunia dalam bentuk kehidupan baru. Pada agama [[Hindu]] dan [[Buddha]] juga terdapat konsep Hukum [[karma]] yang berbeda dengan kepercayaan animisme ini.
== Etimologi ==
Istilah "animisme" berasal dari [[bahasa Latin]] yaitu ''anima'' atau ''animae''. Kata ini berarti [[pernapasan]] atau [[roh]].<ref>{{Cite book|last=Lubis|first=Dahlia|date=2019|url=http://repository.uinsu.ac.id/8473/1/9.%20BUKU%20ALIRAN%20KEPErcayaan%20final%20cetak.pdf|title=Aliran Kepercayaan atau Kebatinan|location=Medan|publisher=Perdana Publishing|isbn=978-623-7160-60-1|pages=30|url-status=live}}</ref> Pengembangan konsep dari animisme ialah adanya jiwa atau roh pada tiap-tiap benda hidup maupun benda mati. Keberadaan ini kemudian membuat penganut animisme memuliakan benda-benda. Tujuaan pemuliaan ini agar benda-benda tersebut tidak memberikan gangguan kepada manusia, tetapi memberikan keberuntungan. Dalam animisme, tiap [[benda]] diyakini mampu memberikan manfaat dan pertolongan.<ref>{{Cite book|last=Kasno|date=2018|url=http://repository.uinsby.ac.id/id/eprint/1155/1/Kasno_Filsafat%20Agama.pdf|title=Filsafat Agama|location=Surabaya|publisher=Alpha|isbn=978-602-6681-18-8|editor-last=Salsabila|editor-first=Intan|pages=33|url-status=live}}</ref>
== Referensi ==
|