Muawiyah bin Yazid: Perbedaan antara revisi

| name = Mu'awiyahMuawiyah bin Yazid <br/> معاوية بن يزيد

| predecessor = [[Yazid Ibin Muawiyah]]

| successor = [[Marwan Ibin al-Hakam]]

| dynastyfather = [[UmayyadYazid bin dynasty|UmayyadMuawiyah]]

| birth_date = {{circa}} 664 CEM

| birth_placedeath_date = [[Bilad{{circa}} 684 al-Sham]]M

'''Mu'awiyahMuawiyah bin Yazid''' ({{lang-ar|معاوية بن يزيد|Mu‘āwiyahMuāwiyah bin Yazīd}}; {{circa}} 664–684) atau '''Mu'awiyahMuawiyah II''' adalah khalifah yang menggantikan ayahnya [[Yazid bin Mu'awiyahMuawiyah]] sebagai khalifah Umayyah ketiga dan khalifah terakhir dari cabang Sufyani, sebutan untuk keturunan [[Abu Sufyan bin Harb]]. Dia berkuasa pada masa yang singkat pada tahun 683 sampai 684 (64 H) sebelum dia meninggal.<ref name=Bosworth/>

Mu'awiyahMuawiyah adalah putra dari [[Yazid bin Mu'awiyahMuawiyah]] dan seorang ibu yang tidak diketahui dari [[BaniBanu Kalb]]. Jati dirinya kerap dikelirukan dengan [[:ar:أم هاشم بنت أبي هاشم|Fakhitah binti Abi Hasyim]], ibu dari saudara tiri Mu'awiyahMuawiyah, [[Khalid bin Yazid]].<ref name=Bosworth/>

Mu'awiyahMuawiyah menjadi khalifah sepeninggal ayahnya, [[Yazid bin Muawiyah|Yazid bin Mu'awiyah]], mangkat pada tahun 683. Sebagaimana yang dilakukan Mu'awiyahMuawiyah bin Abu Sufyan, Yazid juga mengumpulkan baiat pada Mu'awiyahMuawiyah bin Yazid saat Yazid masih hidup. Mu'awiyahMuawiyah bin Yazid naik tahta saat masih muda, berusia antara 17 sampai 23 tahun. Dia didukung oleh Bani Kalb, tetapi statusnya sebagai khalifah tersaingi oleh '[[Abdullah bin Zubair|'Abdullah bin Zubair]] yang juga menyatakan dirinya sebagai khalifah dari pusat kekuasaannya di [[Hijaz]].<ref name=Bosworth/>

Mu'awiyahMuawiyah lebih sering menghabiskan waktu di istana lantaran kesehatannya yang buruk, sehingga urusan pemerintahan diwakilkan oleh salah seorang penasihatnya yang juga menjabat sebagai Gubernur Damaskus, [[Adh-Dhahhak bin Qais|Adh-Dhahhak bin Qais Alal-Fihri]].<ref name="Bosworth" /> Mu'awiyahMuawiyah sendiri lebih tertarik untuk urusan agama daripada menangani masalah di pemerintahan.

Terdapat perbedaan pendapat mengenai akhir kekuasaannya atau meninggalnya. Sebagian menyatakan bahwa dirinya turun tahta dan meninggal beberapa waktu setelahnya. Penyakit kuning dan [[pes]] ditengarai sebagai penyebab kematiannya. Mu'awiyahMuawiyah tidak meninggalkan anak dan tidak memilih penerus,<ref name="Tabari" />{{rp|577}} sehingga kekuatan Umayyah sempat padam sehingga upaya perlawanan terhadap 'Abdullah bin Zubair terhenti. Beberapa daerah seperti kawasan Iraq dan Iran juga kemudian menyatakan kesetiaan pada 'Abdullah bin Zubair. Syria yang menjadi pusat kekuatan Umayyah sendiri terpecah dan sebagian gubernur dan tokohnya beralih memihak 'Abdullah bin Zubair, di antaranya adalah Adh-Dhahhak bin Qais. Sementara pengaruh Umayyah memudar, 'Abdullah bin Zubair mendapat dukungan dari kawasan Hijaz, Iraq, Iran, dan Mesir. Hal ini berlanjut sampai [[Marwan bin al-Hakam]] dilantik sebagai khalifah.<ref name="Bosworth" />

* '''Kakek''' — [[Mu'awiyahMuawiyah bin Abu Sufyan|'''Mu'awiyah''' bin Abu Sufyan]]. Khalifah yang berkuasa pada 661–680.

|thn_lahir_m = 661