Dinasti Han: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
GuerraSucia (bicara | kontrib)
memperbaiki penggunaan istilah
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 143:
 
Peristiwa banjir menelantarkan ribuan petani; untuk bertahan hidup, banyak dari mereka yang bergabung dengan kawanan pencuri dan kelompok pemberontak seperti [[Alis Merah]].<ref name="hansen 2000 135 de Crespigny 2007 196 bielenstein 1986 241 244"/> Tentara Wang Mang tidak mampu menumpas kelompok pemberontak yang semakin membesar ini. Akhirnya, gerombolan pemberontak menerobos masuk ke [[Istana Weiyang]] dan membunuh Wang Mang.<ref>{{harvp|de Crespigny|2007|p=568}}; {{harvp|Bielenstein|1986|p=248}}.</ref>
 
[[Berkas:S-148 Wang Mang huo bu.JPG|jmpl|kiri|lurus|Koin perunggu berbentuk sekop yang diterbitkan pada masa kekuasaaan [[Wang Mang]] (berkuasa 9—23 M)]]
 
[[Kaisar Gengshi]] (berkuasa 23—25 M), keturunan [[Kaisar Jing dari Han|Kaisar Jing]] (berkuasa 157—141 SM), berupaya memulihkan Dinasti Han dan menduduki Chang'an sebagai ibu kotanya. Namun, pemberontak Alis Merah kemudian menggulingkan, membunuh, dan menggantikannya dengan raja boneka [[Liu Penzi]].<ref>{{harvp|de Crespigny|2007|pp=197, 560}}; {{harvp|Bielenstein|1986|pp=249–250}}.</ref> Saudara laki-laki Gengshi, Liu Xiu (yang menjadi terkenal setelah berhasil memenangi [[Pertempuran Kunyang]] pada tahun 23 M), didesak untuk menggantikan Gengshi sebagai kaisar. Ia dikenal secara anumerta dengan nama [[Kaisar Guangwu dari Han|Kaisar Guangwu]] (berkuasa 25—57 M).<ref>{{harvp|de Crespigny|2007|pp=558–560}}; {{harvp|Bielenstein|1986|pp=251–254}}.</ref>
Baris 239 ⟶ 237:
Keluarga pada zaman Han bersistem [[patrilineal]] dan biasanya terdiri dari empat hingga lima [[keluarga inti]] yang hidup bersama dalam satu rumah tangga. Tidak seperti keluarga pada masa dinasti sesudahnya, anggota-anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah tidak sampai tiga generasi atau lebih.<ref>{{harvp|Hinsch|2002|pp=46–47}}; {{harvp|Ch'ü|1972|pp=3–9}}.</ref> Menurut [[Konfusianisme|norma Kong Hu Cu]], setiap anggota keluarga diperlakukan dengan berbeda. Sebagai contoh, lama periode berkabung untuk ayah dan paman dari pihak ayah tidaklah sama.{{sfnp|Ch'ü|1972|pp=9–10}}
 
Pernikahan di Dinasti Han penuh dengan ritual, terutama bagi mereka yang kaya. Terdapat sejumlah langkah yang harus diikuti, dan yang paling penting adalah pemberian [[mahar]] dari pihak pengantin pria dan pemberian [[harta bawaansesan]] dari pihak pengantin wanita kepada keluarga pengantin pria. Jika mahar dan harta bawaansesan tidak diberikan sama sekali, keluarga yang bersangkutan akan menanggung malu, dan wanitanya tidak akan dianggap sebagai istri, tetapi hanya sebagai selir.{{sfnp|Wiesner-Hanks|2011|p=30}} Perjodohan merupakan hal yang lumrah, dan masukan dari ayah dianggap lebih penting daripada masukan dari ibu.<ref>{{harvp|Hinsch|2002|p=35}}; {{harvp|Ch'ü|1972|p=34}}.</ref> Pernikahan [[monogami]] juga lumrah, walaupun para bangsawan dan pejabat tinggi bisa memiliki selir.<ref>{{harvp|Ch'ü|1972|pp=44–47}}; {{harvp|Hinsch|2002|pp=38–39}}.</ref> Sesuai dengan ketentuan adat (dan bukan hukum), suami dan istri sama-sama bisa bercerai dan menikah lagi kemudian.<ref>{{harvp|Hinsch|2002|pp=40–45}}; {{harvp|Ch'ü|1972|pp=37–43}}.</ref> Namun, wanita yang menjanda tetap menjadi bagian dari keluarga suaminya setelah suaminya meninggal. Agar bisa menikah lagi, sang janda harus membayar keluarga suaminya agar ia bisa kembali ke keluarga asalnya. Anak-anaknya tidak boleh ikut dengannya.{{sfnp|Wiesner-Hanks|2011|p=30}}
 
{{multiple image| align = left | direction = horizontal | header = | header_align = left/right/center | footer = '''Kiri''': Kriya tembikar Han yang menggambarkan seorang pelayan wanita yang mengenakan jubah sutra<br /> '''Kanan''': Kriya tembikar Han yang menggambarkan penari wanita yang mengenakan jubah sutra| footer_align = left | image1 = Cernuschi Museum 20060812 069.jpg | width1 = 175 | caption1 = | image2 = Nswag, dinastia han, figurina dipinta di danzatrice.jpg| width2 = 125| caption2 = }}
 
Dalam sistem waris di keluarga Han, setiap anak lelaki mendapatkan bagian yang sama. Tidak ada sistem [[primogenitur]] (pewarisan kepada anak sulung secara utuh) kecuali untuk pewarisan gelar atau pangkat bangsawan.{{sfnp|Ch'ü|1972|pp=16–17}} Tidak seperti dinasti-dinasti sesudahnya, anak lelaki yang sudah dewasa dan menikah pergi dari rumah orang tua dengan membawa sebagian dari harta keluarga.{{sfnp|Ch'ü|1972|pp=6–9}} Anak perempuan mendapatkan bagiannya dalam bentuk [[harta bawaansesan]] dalam pernikahan, walaupun jumlahnya biasanya lebih rendah daripada bagian yang diterima anak lelaki.{{sfnp|Ch'ü|1972|pp=17–18}} Pewarisan juga bisa ditentukan melalui surat wasiat, tetapi tidak diketahui seberapa lumrah praktik ini di masyarakat Han.{{sfnp|Ch'ü|1972|p=17}}
 
Wanita diharapkan untuk menghormati kehendak ayah, suami, dan anak lelaki mereka yang sudah dewasa. Namun, sumber-sumber dari zaman Han menunjukkan bahwa aturan ini tidak selalu diikuti, terutama dalam hubungan antar ibu dengan anak lelaki, serta maharani yang menyuruh-nyuruh dan mempermalukan ayah dan saudara lelakinya di muka umum.{{sfnp|Ch'ü|1972|pp=49–59}} Wanita dikecualikan dari rodi tahunan untuk bekerja tanpa dibayar, tetapi mereka sering kali bekerja untuk mendapatkan penghasilan dan juga melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak dan membersihkan rumah.{{sfnp|Hinsch|2002|pp=74–75}}
Baris 1.528 ⟶ 1.526:
 
{{Artikel pilihan}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Dinasti Han| ]]
[[Kategori:AbadTiongkok abad ke-3 SM di Tiongkok]]
[[Kategori:Abad ke-2 SM di Tiongkok]]
[[Kategori:Abad ke-1 SM di Tiongkok]]
Baris 1.536 ⟶ 1.535:
[[Kategori:Abad ke-2 di Tiongkok]]
[[Kategori:Dinasti Tiongkok]]
[[Kategori:Bekas negara di dalam sejarah Tiongkok]]