Luwuk, Banggai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WahyuNF (bicara | kontrib)
menambahkan tulisan dan rujukan
Farans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(50 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox settlement
{{kecamatan
| name = Kecamatan Luwuk
|foto =[[Berkas:luwuk-malam1.jpg|300px|Teluk Lalong di Luwuk pada waktu malam hari]]
| official_name =
|keterangan =Teluk Lalong di Luwuk pada waktu malam hari
|nama native_name_lang =Luwuk id
| settlement_type = [[Ibu kota|Ibu kota kabupaten]]
|dati2 =Kabupaten
| image_skyline = {{multiple image|border=infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|nama dati2 =Banggai
|perrow = 1/2
|provinsi =Sulawesi Tengah
|image1=luwuk-malam1.jpg
|luas =72,82 km²
|image2=Kilo 5 Luwuk.jpg
|penduduk =37.719 jiwa (2016)
|image3=Kantor Bupati Banggai.jpg
|kelurahan =2/8
|nama camat =Drs. Subhan Lanusi, M.Si.
|kepadatan =518 jiwa/km²
}}
| imagesize = 300px
'''Luwuk''' adalah sebuah [[kecamatan]] sekaligus pusat pemerintahan Kabupaten [[Kabupaten Banggai|Banggai]], Provinsi [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]. Luwuk berjarak 610 kilometer dari Kota [[Kota Palu|Palu]], ibu kota provinsi Sulawesi Tengah. Setelah pemekaran kecamatan [[Luwuk Utara, Banggai|Luwuk Utara]], [[Luwuk Timur, Banggai|Luwuk Timur]] dan [[Luwuk Selatan, Banggai|Luwuk Selatan]] kecamatan Luwuk memiliki wilayah seluas 72,82 km² dengan kondisi geografi berbatasan dengan laut dan dikelilingi perbukitan dengan ketinggian mencapai 170 mdpl. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banggai tahun 2016, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 37.719 jiwa. Luwuk digadang-gadang akan menjadi ibu kota [[Provinsi Sulawesi Timur]] apabila moratorium pemekaran daerah dicabut dan usulan pemekaran dari provinsi Sulawesi Tengah tersebut disetujui oleh Pemerintah Pusat.
| image_caption = Dari atas, kiri ke kanan:<br />Panorama Kota Luwuk Malam, Pesisir laut Luwuk, Kantor Bupati Banggai
| image_flag =
| image_seal =
| nickname =
| motto =
| image_map =
| mapsize = 300px
| image_map1 =
| map_caption1 =
| map_caption = Location within
| pushpin_map = Indonesia_Sulawesi#Indonesia
| pushpin_map_caption = Lokasi [[Sulawesi]] dan [[Indonesia]]
| coordinates = {{coord|0|56|69|S|122|47|18|E|display=inline,title}}
| subdivision_type = Negara
| subdivision_name = {{flag|Indonesia}}
| subdivision_type1 = [[Provinsi]]
| subdivision_name1 = [[Sulawesi Tengah]]
| subdivision_type2 = [[Kabupaten]]
| subdivision_name2 = [[Kabupaten Banggai|Banggai]]
| established_title =
| established_date =
| seat_type = Jumlah Satuan Pemerintahan
| seat = '''Daftar'''<br /> Desa: 2<br /> Kelurahan: 8
| seat1_type =
| seat1 =
| seat2_type =
| seat2 =
| leader_title = [[Camat]]
| leader_name = Irfan Milang
| leader_title1 = [[Sekretaris kecamatan|Sekretaris Camat]]
| leader_name1 = -
| area_magnitude =
| area_total_km2 = 59,43
| area_land_km2 =
| area_water_km2 =
| area_water_percent =
| area_urban_km2 =
| area_metro_km2 =
| elevation_m =
| elevation_ft =
| population_total = 33470
| population_as_of = [[2021]]|
| population_metropolitan =87270 <ref>{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|access-date=2021-08-27|format=Visual}}</ref>
| population_density_km2 = 563
| population_urban =
| population_metro =
| population_density_metro_km2 = auto
| population_note =
| demographics_type1 = Demografi
| demographics1_title1 = [[Demonim]]
| demographics1_title2 = [[Agama]]
| demographics1_title3 = [[Bahasa]]
| postal_code_type = [[Kode pos]]
| postal_code = [[Daftar kode pos di Indonesia|94711 – 94713]]
| blank1_name = Kode Kemendagri
| blank1_info = 72.01.04<ref>{{Cite web|title=Kode Kemendagri di Kecamatan Luwuk|url=|website=Kode Wilayah Administrasi Kecamatan Luwuk}}</ref>
| blank2_name = Kode SNI 7657:2023
| blank2_info = LWK
| area_code = +62 461
| area_code_type = [[Nomor Telepon di Indonesia|Kode area]]
| registration_plate = '''[[Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Indonesia|DN]]''' ''xxxx'' C*/R*
| blank_name_sec1 =
| website =
{{URL|https://luwuk.banggaikab.go.id/}}
| footnotes =
| demographics1_info1 = ''Torang Luwuk''
| demographics1_info2 = {{plainlist|
[[Islam]] 77,52%<br />[[Kristen]] 21,43%<br />- [[Katolik]] 1,47%<br />- [[Protestan]] 19,96%<br />[[Buddha]] 0,44%<br />[[Hindu]] 0,6%<br />[[Khonghucu]] 0,01%}}<ref>{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|access-date=2021-08-27|format=Visual}}</ref>
| demographics1_info3 = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)
| timezone = [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
| utc_offset = +08:00
}}
'''Kecamatan Luwuk''' adalah [[ibu kota]] Kabupaten Banggai yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dari Kabupaten Banggai. sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Banggai]], provinsi [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]. Luwuk berjarak 610 kilometer dari kota [[Kota Palu|Palu]], ibu kota provinsi Sulawesi Tengah. Setelah pemekaran kecamatan [[Luwuk Utara, Banggai|Luwuk Utara]], [[Luwuk Timur, Banggai|Luwuk Timur]] dan [[Luwuk Selatan, Banggai|Luwuk Selatan]], kecamatan Luwuk memiliki wilayah seluas 72,82&nbsp;km² dengan kondisi geografi berbatasan dengan laut dan dikelilingi perbukitan dengan ketinggian mencapai 170 mdpl. Berdasarkan data dari [[Kementerian Dalam Negeri]] tahun [[2020]], kota Luwuk memiliki jumlah penduduk sebanyak 35.074 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/>
 
== Sejarah ==
Secara etimologi, Luwuk dari asal kata Luwok, Huk, yang artinya "Teluk". Sebelum menjadi nama Kota Luwuk, wilayah ini merupakan pelabuhan masyarakat Keleke, AsamaAsam Jawa dan Soho serta Dongkalan. Dalam perjalanan Pemerintahan, Luwuk ditetapkan menjadi pusat pemerintahan oleh [[Hindia Belanda]] pada tahun 1906, ibu kota Afdeling Sulawesi Bagian Timur, kemudian tahun 1908 dipindahkan ke [[Bau-Bau]], Luwuk menjadi pusat wilayah ''[[onderafdeling]]'' pada tahun 1924. Kampung pertama yang terbentuk di pesisir Luwuk (teluk), yaitu:
# Kampung Asam Jawa, Kepala Kampung Pauh (1901-1926);
# Kampung Soho, Kepala Kampung Toansi Pauh (1926-1963;);
# Kampung Dongkalan, Kepala Kampung H. Kailo Sinukun (1940).
 
Masuknya pemerintahan Jepang tahun 1942, Luwuk menjadi kota pemerintahan Jepang dengan pemimpin bergelar [[Bunken Kanrikan]]. Pada tahun 1943, Jepang memerintahkan raja Banggai terakhir [[Syukuran Aminuddin Amir]] untuk memindahkan ibu kota Kerajaan Banggai di Luwuk, dan dirinya diangkat sebagai pemimpin dengan pangkat Suco (raja) Banggai. Pada tahun 1952, pemerintah Indonesia menetapkan Luwuk sebagai ibu kota Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) Swapraja Banggai, dan pada tanggal 4 Juli 1952 Kota Luwuk ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Banggai, berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959.<ref>Buku Sejarah Kabupaten Banggai, Haryanto Djalumang, Rajawali Press, Jakarta, 2012</ref>
 
 
===Sejarah Luwuk jadi Ibukota===
 
Menurut laporan bertarikh 1682 dari Gubernur Belanda di Ternate yaitu Robert Padtbrugge<ref>GUBERNUR VOC, Robert Padtbrugge (1638 tot na 1688), [https://www.delpher.nl/nl/boeken/results?query=robert+padtbrugge+1638&page=1&coll=boeken], Diakses 18 Juni 2023.</ref> (1637-1703), [[Kerajaan Banggai]] terdiri dari [[Pulau Banggai]], [[Pulau Peleng|Peling (atau Gapi)]], [[Labobo, Banggai Laut|Labobo]], ratusan pulau kecil, dan bagian tenggara Sulawesi yang dikenal sebagai [[Balantak, Banggai|Balantak]] dan [[Batui, Banggai|Mondona]], jadi tidak termasuk Tanjung Pati-pati yang merupakan batas timur wilayah [[Kerajaan Tojo]], Tanjung Pati-pati yang sekarang terletak di wilayah Kecamatan Bualemo, [[Kabupaten Banggai]]. Dan dalam rentang waktu tahun 1905 sampai 1907 dibukalah Area Perkebunan baru dan membentuk Kecamatan [[Bunta, Banggai|Bunta]], hal ini menjadi era kekuasaan baru bagi Pemerintahan [[Hindia Belanda]] dan akhir dari kekuasaan [[Kerajaan Tojo]] di bagian paling ujung timur dari Provinsi [[Sulawesi Tengah]].
 
Di tahun 1908 Belanda mendeklarasikan berdirinya [[Landschap Banggai]], yang bukan lagi Wilayah [[Kesultanan Ternate]] ataupun [[Kerajaan Tojo]], [[Landschap Banggai]] —yang sebelumnya merupakan bagian dari [[Kesultanan Ternate]] ataupun [[Kerajaan Tojo]]— mulai berhubungan langsung dengan pemerintah Hindia Belanda sejak tanggal 1 April 1908, dan pemerintahannya telah menjadi pemerintahan sendiri.
[[Landschap Banggai]] yang ibukotanya di Luwuk, merupakan Bentuk Pemerintahan Belanda yang merupakan saingan dari [[Kerajaan Banggai]] yang terletak di [[Pulau Banggai]].
 
Melalui [[Staatsblad]] (Lembaran Negara) No. 367 Tahun 1907 yang mengatur penambahan salah satu pemerintahan mandiri di Ternate —termasuk Banggai— di Karesidenan Celebes en Onderhoorigheden, dan sebuah afdeling di Pantai Timur Sulawesi terbentuk dengan ibu kota Luwuk, yang terletak di bagian timur dari Sulawesi. Pada tahun 1911 (item No. 605), posisi ibu kota dialihkan ke [[Kota Baubau|Baubau]]. Melalui [[Staatsblad]] No. 365 Tahun 1924, beberapa landschap, termasuk Banggai, ditambahkan menjadi wilayah administratif Karesidenan Manado.
Pada tahun yang sama, [[Afdeling Poso]] dibentuk dan [[Landschap Banggai]] dibagi menjadi dua onderafdeling, sesuai dengan isi [[Staatsblad]] No. 366. Pada dekade 1930-an, melalui [[Staatsblad]] No. 571 Tahun 1932, kedua onderafdeling tersebut digabungkan kembali ke Onderafdeling Banggai, dengan Luwuk sebagai ibu kota.{{sfn|Dormeier|1947|p=1}}
 
== Geografi ==
Luwuk memiliki luas sebesar 132,59,00 [[kilometer persegi]]. Lokasinya berada di [[lembah]] antara dua [[pegunungan]] yaitu Pegunungan Paka dan Pegunungan Pongoti. Keadaan tanah di wilayah Luwuk bagian selatan terdiri atas [[tanah liat]] yang ber[[pasir]] dan kapur kerang. Sementara itu, di daerah pegunungan khususnya Keleke dan Mangkin Piala, jenis tanahnya adalah neoin. Tanah di daerah pegunungan dijadikan lahan [[perkebunan]] karena [[Presipitasi (meteorologi)|curah hujan]] rata-rata berkisar antara 955 - 1.723 [[Milimeter|mm]] per tahun. Arah hembusan [[angin]] di wilayah Luwuk memiliki ciri khas tertentu. Setiap bulan [[Maret]] hingga bulan [[Mei]], angin bertiup ke arah timur. Pada bulan [[Juni]] dan [[Juli]], angin bertiup ke arah barat. Angin bertiup ke arah selatan antara bulan [[Agustus]] hingga bulan [[Oktober]] bertiup angin Selatan. Pada bulan [[November]] hingga [[Desember]], angin bertiup ke arah tenggara yang menyebabkan [[musim kemarau]].<ref>{{Cite book|last=Kaunang, I.R.B, Haliadi, dan Rabani, L.O.|first=|date=2016|url=http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5f5fb646044330d686d0/6f68aa623c26bbbe878d094b06e1e48c.pdf|title=Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi|location=Jakarta|publisher=Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=978-602-1289-43-3|pages=212-213|url-status=live|access-date=2021-02-10|archive-date=2021-04-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20210421170733/http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5f5fb646044330d686d0/6f68aa623c26bbbe878d094b06e1e48c.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Batas wilayah ===
Baris 135 ⟶ 217:
=== Agama ===
Kota Luwuk merupakan pusat kegiatan keagamaan. Masjid Pertama adalah Masjid Al Hikmah Soho (1920), dirintis oleh Toansi Pauh, Imam Talla, Lengkas, Djafili, Ustadz Ngadimin, kemudian Masjid Mutahidah Dongkalan (1930), yang dirintis oleh Habib Said Al Bakar, Habib Awad Al Bakar, H. Kailo Sinukun, H. Thalib, H. Kalia Makmur, H. Siradjuddin Datu Adam.dan lainnya. Gereja pertama adalah Gereja Bukit Zaitun (1943), perintisnya, Pandeta Tumbelaka, Mantiri. Sedangkan Pusat Pemerintahan berada di wilayah Soho (1906 s/d 1963), Luwuk.
 
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2020 mencatat bahwa mayoritas penduduk Luwuk beragama [[Islam]] yakni 77,52%. Kemudian pemeluk agama [[Kristen]] sebanyak 21,43%, dimana [[Protestan]] 19,96% dan [[Katolik]] 1,47%. Sebagian kecil lagi beragama [[Hindu]] 0,60%, [[Agama Buddha|Buddha]] 0,44% dan [[Agama Konghucu|Konghucu]] 0,01%.<ref name="DUKCAPIL"/>
 
== Sosial ==
Baris 158 ⟶ 242:
Kota Luwuk mempunyai sebuah [[bandara]] nasional yang berada di dalam kota, yaitu [[Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir|Bandara Syukuran Aminuddin Amir]], terletak di Desa Bubung, Kecamatan [[Luwuk Selatan, Banggai|Luwuk Selatan]].
=== Transportasi Laut ===
Kota Luwuk juga mempunyai sebuah [[Pelabuhan]] Nasional yang juga berada di dalam wilayah kota, yaitu Pelabuhan Luwuk, Pelabuhan Luwuk terletak di [[Luwuk, Banggai|Kecamatan Luwuk]], Kelurahan Karaton.
 
=== Transportasi Darat ===
Baris 183 ⟶ 267:
# Fasilitas pendidikan tinggi: Universitas Tompotika Luwuk dan Universitas Muhammadiyah Luwuk.
# Surat Kabar harian [[Luwuk Post]] dan tabloid mingguan Media Banggai.
 
Wacana pembentukan [[Kota Luwuk]] sebagai calon ibukota Provinsi Sulawesi Timur merupakan pemekaran dari [[Kabupaten Banggai]] yang meliputi beberapa Kecamatan antara lain:
# Kecamatan Luwuk
# [[Luwuk Timur, Banggai|Kecamatan Luwuk Timur]]
# [[Luwuk Selatan, Banggai|Kecamatan Luwuk Selatan]]
# [[Luwuk Utara, Banggai|Kecamatan Luwuk Utara]]
# [[Nambo, Banggai|Kecamatan Nambo]]<ref>{{cite web|url=https://anakuntad.com/2018/09/luwuk-kota-mungil-kaya-akan-objek-wisata/|title=Luwuk Kota Mungil Kaya Akan Objek Wisata|website=anakuntad.com|access-date=4 Agustus 2021}}</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Kabupaten Banggai]]
* Banggai Tano Monondok
 
== Galeri ==
Baris 193 ⟶ 288:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Commonscat|Luwuk}}
{{Luwuk, Banggai}}
{{Kabupaten Banggai}}