Doa bagi orang yang telah meninggal dunia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add 3 books for Wikipedia:Pemastian (20210209)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 29:
=== Tradisi ===
Doa bagi orang yang telah wafat terdokumentasi dengan baik di dalam tulisan-tulisan [[Gereja perdana|Kekristenan awal]], baik di antara para [[Bapa Gereja]] yang terkemuka maupun komunitas Kristen pada umumnya. Dalam [[Gereja Ortodoks|Ortodoksi Timur]], umat Kristen berdoa bagi "jiwa-jiwa yang telah berpulang dengan iman, namun tanpa sempat menghasilkan buah-buah yang sesuai dengan pertobatan".<ref>[http://www.pravoslavieto.com/docs/eng/Orthodox_Catechism_of_Philaret.htm#gen0 The Longer Catechism of the Orthodox, Catholic, Eastern Church], 376</ref> Dalam [[Gereja Katolik]], bantuan yang diterima oleh orang yang telah wafat melalui doa untuk kepentingan mereka berkaitan dengan proses pemurnian yang dikenal sebagai [[purgatorium]] (api penyucian).<ref name="Le Goff">[[Jacques Le Goff|Le Goff, Jacques]]. The birth of purgatory. University of Chicago Press. 1984.</ref><ref>[http://www.usccb.org/catechism/text/pt1sect2chpt3art12.htm Catechism of the Catholic Church] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071102042357/http://www.usccb.org/catechism/text/pt1sect2chpt3art12.htm |date=2007-11-02 }}, 1032</ref> Doa bagi orang yang telah wafat terus berlanjut dalam tradisi-tradisi tersebut dan juga [[Gereja Ortodoks Oriental|Ortodoksi Oriental]] maupun [[Gereja Asiria dari Timur]], sementara banyak kelompok [[Protestanisme|Protestan]] menolak praktik ini.
Makam seorang Kristen yang bernama [[Aberkius dari Hieropolis|Aberkius]] dari [[Hierapolis|Hieropolis]] di [[Frigia]] (akhir abad ke-2) mengandung [[inskripsi]] yang bertuliskan: "Biarlah setiap kawan yang melihat ini berdoa untuk saya", yaitu Aberkius yang melaluinya berbicara sebagai orang pertama.
Baris 113:
Para Reformis Lutheran mengurangi penekanan pada doa bagi orang yang telah wafat, karena mereka meyakini bahwa praktik ini telah menyebabkan banyak pelanggaran dan bahkan doktrin palsu, khususnya doktrin purgatorium dan Misa sebagai kurban pendamaian untuk orang yang berpulang. Tetapi mereka mengakui bahwa [[Gereja perdana]] mempraktikkan doa bagi orang yang telah wafat, dan menerimanya secara prinsip. Oleh karena itu, dalam ''Buku Concordia'' 1580, Gereja Lutheran mengajarkan:
"... kita tahu bahwa orang-orang zaman dahulu berbicara tentang doa bagi orang yang telah meninggal dunia, yang tidak kita larang; tetapi kita tidak menyetujui penerapan ''ex opere operato'' dalam Perjamuan Tuhan untuk kepentingan orang yang telah wafat."<ref>{{Cite web|title = Defense of the Augsburg Confession - Book of Concord|url = http://bookofconcord.org/defense_23_mass.php#para94|website = bookofconcord.org|accessdate = 2015-09-22|archive-date = 2015-10-26|archive-url = https://web.archive.org/web/20151026044923/http://bookofconcord.org/defense_23_mass.php#para94|dead-url = yes}}</ref>
Terlepas dari izin tersebut dalam panduan doktrinal Lutheran, kalangan Lutheran modern umumnya tidak mempraktikkan doa bagi orang yang telah meninggal dunia dan terkadang mengutuknya secara terang-terangan. Edisi ''Katekismus Kecil'' karya Luther yang digunakan secara luas di kalangan Lutheran Amerika Serikat menyatakan:{{quote|Untuk siapa seharusnya kita berdoa?...Kita seharusnya berdoa untuk diri kita sendiri dan untuk semua orang lainnnya, bahkan untuk musuh-musuh kita, namun tidak untuk jiwa-jiwa mereka yang telah meninggal dunia.|source = Pertanyaan 201 dari Katekismus Kecil Luther dengan Penjelasan (Concordia Publishing House, edisi 1991) Sinode Missouri Gereja Lutheran}} Pertanyaan dan jawaban tersebut tidak terdapat dalam teks asli Luther, tetapi mencerminkan pandangan kaum Lutheran abad ke-20 yang menambahkan penjelasan itu ke dalam katekismus.
Baris 160:
== Buddha ==
Seiring dengan pembacaan sutra-sutra Buddha seperti [[Kṣitigarbha Bodhisattva Pūrvapraṇidhāna Sūtra]], [[Sutra Amitabha]], ataupun [[Sutra Intan]], kalangan [[Risshū (Buddhisme)|Ritsu]] [[Tiga Mustika#Susunan kata|mempersembahkan perlindungan]], kalangan [[Buddha Tanah Murni]] mendaraskan [[nianfo]] ataupun melantunkan Dhāraṇī Kelahiran Kembali Tanah Murni, dan kalangan [[Agama Buddha di Tibet|Buddha Tibet]] melantunkan [[Om mani padme hum]] berulang kali.<ref>
== Tao ==
Kalangan [[Taoisme|Tao]] melantunkan Qinghuahao (青華誥) atau Jiukujing (救苦經).<ref>
== Agama lainnya ==
Kalangan [[Zoroastrianisme|Zoroaster]] melantunkan doa-doa dalam upacara pemakaman.<ref>[http://www.avesta.org/ritual/funeral.htm The Funeral Ceremonies of the Parsees]</ref>
Dalam keyakinan [[Baha'i]], doa hanya diperlukan jika almarhum(ah) berusia lebih dari lima belas tahun.<ref>[http://www.bahaiprayers.org/depart1.htm Prayer for the Dead]</ref><ref>
Terdapat juga doa-doa yang diperuntukkan bagi orang yang telah meninggal dunia di dalam agama-agama lain.<ref>
== Lihat pula ==
|