Napan Group: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(32 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox_Company |
company_name =
company_logo = Logo Napan Persada.png|
company_type = Kelompok usaha|
former_name = |
Baris 7:
foundation = Maret 1972|
founder = [[Henry Pribadi]]<br>Andry Pribadi<br>Wilson Pribadi|
location = [[Wisma Indocement]] Lt.6<br>[[Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta)|Jl.
key_people = Henry Pribadi|
industry = [[Konglomerat]]|
products = [[Manufaktur]]<br>[[Hotel]]<br>[[Komunikasi]]<br>Dan lainnya|
homepage = {{URL|http://napanpersada.com/}}
}}
'''Napan Group''' (awalnya merupakan singkatan dari
{{Cite web |url=http://www.scm.co.id/news/SCmAR02.pdf |title=LapTahunan SCM 2002 |access-date=2004-05-07 |archive-date=2004-05-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20040507184717/http://www.scm.co.id/news/SCmAR02.pdf |dead-url=no }} </ref> bersama dua saudaranya, Andry Pribadi dan Wilson Pribadi sejak Maret 1972.<ref>[http://napanpersada.com/our-profile/10/company-overview Company Overview]</ref> Kelompok ini dirintis oleh Henry, awalnya dari bisnis orangtuanya di bidang perdagangan. Dalam mengembangkan bisnisnya, awalnya Henry dibantu oleh [[Grup Salim]] (dahulu PT Waringin Kentjana), mengingat Henry masih punya hubungan sepupu dengan rekan [[Sudono Salim]] di PT Waringin, yaitu [[Djuhar Sutanto]].<ref name="Liem Sioe Liong's Salim Group">[https://books.google.co.id/books?id=6hxqDwAAQBAJ&pg=PT110&dq=henry+djuhar&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi6_JKrpvbuAhUEXisKHfllARwQ6AEwBnoECAgQAg#v=onepage&q=henry%20djuhar&f=false Liem Sioe Liong's Salim Group]</ref> Di PT Waringin, sejak 1966 Henry bekerja sebagai pembantu administratif dalam beberapa urusan perusahaan yang sedang berkembang ini. Kemudian, Henry juga bekerja di [[Indocement]].<ref name="books.google.co.id">[https://books.google.co.id/books?id=ZO6gCgAAQBAJ&pg=PA225&dq=tri+polyta+Napan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj_yvmIq_buAhXJH7cAHU1WC5cQ6AEwAnoECAYQAg#v=onepage&q=tri%20polyta%20Napan&f=false Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches (4th edition)]</ref> Namun, kemudian Henry mampu melepaskan diri dari bayang-bayang Om Liem (karena diberi kebebasan olehnya) dan membangun bisnisnya sendiri.<
Pasca [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi 1997-1998]], Henry dan Napan Group kemudian terjerat hutang di [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional|BPPN]] sebagai salah satu obligor terbesar (ke-9) dengan tunggakan Rp 2,98
==Anak usaha==
===Saat ini===
Beberapa bisnis Henry yang pada saat ini masih ada,
* PT [[Argha Karya Prima Industry]], dimiliki bersama dengan [[Risjadson Group]] dan Henry Liem. Memproduksi [[plastik]] dalam bentuk kemasan. Kepemilikan Napan disini sebesar 13,55% menjadikannya pemegang saham terbesar.<ref>[https://inilah.com/news/2415728/pt-argha-karya-terjadi-perubahan-kepemilikan PT Argha Karya Terjadi Perubahan Kepemilikan]{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* PT Sumatera Prima Fiberboard, salah satu produsen papan kayu jenis ''Medium Density Fiberboard'' di [[Palembang]], [[
* PT [[Intinusa Selareksa]], bergerak di bidang pengolahan [[batu alam]]
* PT Praja Puri Indah Real Estate ([[Pasar Pagi Mangga Dua]])
Baris 29 ⟶ 31:
* PT Lumbung Nasional Flour Mill, salah satu kilang [[terigu]] terbesar (nomor 3) di Indonesia
* PT [[Centralindo Panca Sakti]], bergerak di bidang komunikasi seperti [[penyedia jasa internet]] (dengan merek seperti NetStar dan Central) dan jasa-jasa komunikasi lainnya. Sebelumnya, Centralindo juga pernah menjadi operator jasa telekomunikasi seperti [[AMPS]] dengan merek [[Metrosel]] dan [[penyeranta|pager]] dengan merek Telepage.
* [[Grand Candi Hotel
Selain itu, dikabarkan bahwa Henry juga mempunyai PT Citrabumi Sacna, yang bergerak di bidang pertambangan [[batu bara]] dan kontraktor, serta pernah memperoleh [[konsesi]] [[jalan tol]] [[Jalan Tol Cikopo–Palimanan|Subang
===Bisnis lainnya===
Selain itu, bisnis lain yang dulu pernah/tercatat pernah ditekuni oleh Napan Group, yaitu:
* PT
* PT [[Branta Mulia]] Tbk, awalnya dimiliki oleh Henry, Risjadson dan [[Robby Sumampow]]. Pada tahun 2007, perusahaan produsen kain ban (''tyre cord'') ini dijual pada perusahaan [[Turki]] Kordsa (anak usaha [[Sabanci Holdings]]), dan menjadi PT Indo Kordsa Tbk.<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-830924/branta-mulia-berubah-jadi-indo-kordsa Branta Mulia Berubah Jadi Indo Kordsa]</ref>
* PT [[PP London Sumatra Indonesia|Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia]] Tbk. Pada 1994, Henry, Henry Liem (sepupu Sudono Salim) dan [[Ibrahim Risjad]] membeli perusahaan ini dari pemegang saham asal [[Britania Raya|Inggris]], [[Harrisons & Crossfield]] senilai
* PT [[Bank Andromeda]], dimiliki secara patungan dengan [[Prajogo Pangestu]] 50%
* PT Polyprima Karyareksa, didirikan pada 1995 dan mulai memproduksi ''[[Asam tereftalat|Purified terephthalic acid]]'' (PTA) sejak 1997 dengan kapasitas 350.000 ton.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=gpmuBgAAQBAJ&pg=PA131&dq=napan+polyprima&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi-_96DqfbuAhW8IbcAHTqoCGAQ6AEwA3oECAAQAg#v=onepage&q=napan%20polyprima&f=false Indonesia Mining, Oil and Gas Industry Export-Import, Business Opportunities ...]</ref> Pasca krisis ekonomi 1997-1998, perusahaan ini terjerat kredit macet Rp 2,65
* PT Polypet Karyapersada, memproduksi [[Polietilena tereftalat|PET]] [[resin]].<
* PT [[Chandra Asri Petrochemical|Tri Polyta Indonesia]], dimiliki oleh [[Bimantara Citra]] (lewat Bima Kimia Citra, 31%), [[Prajogo Pangestu]], Napan, Ibrahim Risjad, [[Sudwikatmono]] dan beberapa pemegang saham lain. Pada 1999 Henry melepas saham minoritasnya di perusahaan ini kepada Bimantara.<
* Bisnis distributor terigu [[Bogasari]].<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=HxYWAQAAMAAJ&dq=Nawa+Panduta&focus=searchwithinvolume&q=bogasari International Financing Review: IFR., Masalah 1131-1134]</
* 3,3% saham di [[Astra International]], dilepaskan pada September 1997.<
*
* [[Amcol Holdings]], [[Singapura]], dilepas pada 1997.<
* PT Bali Perkasa Sukses. Tidak diketahui kapan Henry melepas perusahaannya ini,
[https://www.agungpodomoroland.com/pages/download.php?downloadpressreleases=15&file=1 PT AGUNG PODOMORO LAND TBK TO DEVELOP SECOND HOTEL IN BALI]{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} </ref> * PT Kuningan Persada, mengembangkan
* [[Menara Imperium]]
* Apartemen dengan PT Sarilembah Tirtahijau, PT Dewata Persada dan Kuningan Persada
* [[Kawasan industri]] dengan kepemilikan PT Panca Puripermata Indah, PT Multi Dwimakmur dan PT Dwi Marunda Makmur<ref>[https://books.google.co.id/books?id=Jt7sAAAAMAAJ&q=kuningan+persada&dq=kuningan+persada&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwju-8aRuvbuAhVOAHIKHXE4DvcQ6AEwBHoECAEQAg Informasi, Masalah 203-208]</ref>
* PT Astenia, menjadi agen perdagangan kimia [[Nalco]], sahamnya dipegang bersama Sudwikatmono dan beberapa pihak.<
* PT Megarimba Karyatama
* PT Adhikara Nirmala<
Dan masih banyak lagi.<ref name="thefreelibrary.com"/><ref name="ReferenceA"/>
==Referensi==
|