Gaya Coriolis: Perbedaan antara revisi

'''EfekGaya Coriolis''' adalah [[Gaya (fisika)|gaya]] pada [[Rotasi Bumi|rotasi bumi]] yang membelokkan arah [[arus air laut]]. Pembelokan arus ke kanan terjadi di [[Kutub Utara|kutub utara]] sedangkan pembelokan arus ke kiri terjadi di [[Kutub Selatan|kutub selatan]]. Efek Coriolis menghasilkan [[aliran Gyre]] yang [[Arah jarum jam|searah jarum jam]] pada kutub utara dan yang berlawanan dengan arah jarum jam pada kutub selatan.<ref>{{Cite journal|last=Kasharjanto, A., Rahuna, D., dan Rina|first=|date=Desember 2017|title=Kajian Pemanfaatan Energi Arus Laut di Indonesia|url=http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/jurnalwave/article/download/3070/pdf|journal=Jurnal Wave|volume=11|issue=2|pages=76-77|doi=10.29122/jurnalwave.v11i2.3070|issn=2614-641X|access-date=2020-10-04|archive-date=2022-08-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20220819150506/https://ejurnal.bppt.go.id/index.php/jurnalwave/article/download/3070/pdf|dead-url=no}}</ref>

Efek Coriolis dapat terjadi karena dua model pengamatan. Pertama, pengamatan secara diam oleh [[objek]] yang bergerak secara rotasi terhadap benda yang ber[[gerak lurus]]. Kedua, pengamatan terhadap [[gaya fiktif]] dalam perputaran bumi. Kedua model pengamatan ini akan menampilkan kutub utara bergerak ke arah kanan sedangkan kutub selatan bergerak ke arah kiri. Perbedaan antara gerakan [[Kutub geografis|kutub]] dan gerakan [[Khatulistiwa|equator]] menjadi penyebab perbedaan gerakan ini.<ref>{{Cite journal|last=Kusumawati|first=Ika|date=2016|title=Pemodelan Dinamika Arus Perairan Indonesia yang disebabkan oleh Angin|url=http://jurnal.utu.ac.id/jptropis/article/download/31/25|journal=Jurnal Perikanan Tropis|volume=3|issue=1|pages=3|doi=10.35308/jpt.v3i1.31|issn=2355-5572|access-date=2020-10-04|archive-date=2021-09-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20210922052252/http://jurnal.utu.ac.id/jptropis/article/download/31/25|dead-url=no}}</ref>

Penyeimbangan gaya [[gradien tekanan]] mendatar oleh efek coriolis akan menghasilkan [[arus geostropik]] pada permukaan laut. Pergerakan arus terjadi secara mendatar oleh gaya gradien tekanan dan rotasi bumi memunculkan efek coriolis yang mempengaruhi pergerakan arus. Arus geostropik ini tidak mengalami gesekan dengan [[angin]] dan [[udara]].<ref>{{Cite journal|last=Suhana et al.|first=|date=Februari 2018|title=Pola dan Karakteristik Sebaran Medan Massa, Medan Tekanan dan Arus Geostropik Perairan Selatan Jawa|url=https://ojs.umrah.ac.id/index.php/dinamikamaritim/article/view/318/261|journal=Dinamika Maritim|volume=6|issue=2|pages=23|doi=|issn=2086-8049|access-date=2020-10-04|archive-date=2021-09-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20210917134414/https://ojs.umrah.ac.id/index.php/dinamikamaritim/article/view/318/261|dead-url=no}}</ref> Pembelokan oleh efek Coriolis terjadi lebih besar pada arus laut yang bergerak lebih lambat, sedangkan pembelokan yang lebih kecil terjadi pada arus laut yang bergerak lebih cepat.<ref>{{Cite journal|last=Octavia, Y.P., Jumaranga, M.I., dan Apriansyah|first=|date=2018|title=Estimasi Arus Laut Permukaan Yang Dibangkitkan Oleh Angin Di Perairan Indonesia|url=http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpfu/article/download/11169/pdf|journal=Prisma Fisika|volume=6|issue=1|pages=3|doi=|issn=2337-8204|access-date=2020-10-04|archive-date=2022-11-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20221126234456/https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpfu/article/download/11169/pdf|dead-url=no}}</ref>

[[Kategori:Rotasiperputaran]]