Artidjo Alkostar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(40 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
|
|
|
|
| caption =
| office = Anggota [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi]]
|birth_date = {{Birth date|1948|5|22}}▼
| term_start = 20 Desember 2019
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Situbondo, Situbondo|Situbondo]], [[Jawa Timur]]▼
| term_end = 28 Februari 2021
|death_date = {{Death date and age|2021|2|28|1948|5|22}}▼
| president = [[Joko Widodo]]
| successor = [[Indriyanto Seno Adji]]
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]▼
| alongside = [[Albertina Ho]], [[Syamsuddin Haris]], [[Harjono]], dan [[Tumpak Hatorangan Panggabean]]
| office2 = [[Daftar hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia|Hakim Agung Indonesia]]
|alma_mater = [[Universitas Islam Indonesia]] <br> [[Universitas Northwestern]]▼
| term_start2 = 2 September 2000
|occupation = Advokat, hakim, dosen ▼
| term_end2 = 1 Juni 2018
|
▲ | birth_date = {{Birth date|1948|5|22}}
▲ | birth_place = {{negara|Indonesia}} [[
|children = ▼
▲ | death_date = {{Death date and age|2021|2|28|1948|5|22}}
|parents = ▼
| death_place = {{negara|Indonesia}} [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]]
▲ | alma_mater = [[Universitas Islam Indonesia]] <br> [[
| religion = [[Islam]]
| spouse = Sri Widyaningsih
▲ | children =
▲ | parents =
}}
'''[[Doktor|Dr.]] Artidjo Alkostar, [[Sarjana Hukum|S.H.]], [[w:en:Legum Magister|LL.M.]]''' ({{lahirmati|[[
== Riwayat Hidup ==
=== Kehidupan awal dan pendidikan ===
Artidjo Alkostar lahir di [[Situbondo]], [[Jawa Timur]]. Ayah dan ibunya berasal dari [[Kota Sumenep, Sumenep|Sumenep]], [[Madura]]. Ia menamatkan pendidikan SMA di [[Asem Bagus]], [[Situbondo]]. Artidjo meraih gelar [[sarjana hukum]] (
=== Karier ===
[[Berkas:Artidjo Alkostar KPK.png|jmpl|Artidjo sebagai Anggota Dewan Pengawas KPK]]
Karier Artidjo Alkostar di bidang hukum dimulai pada tahun 1976. Awalnya, ia menjadi tenaga pengajar di FH [[UII]] [[Yogyakarta]]. Pada tahun 1981, ia menjadi bagian dari [[Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta]], masing-masing menjadi wakil direktur (1981-1983) dan direktur (1983-1989).<ref name=":0" />
Ketika masih sebagai [[pengacara]], Artidjo tercatat sering menangani perkara berisiko.<ref name=":1">{{Cite news|last=Bramasta|first=Dandy Bayu|date=2021-02-28|title=Tutup Usia, Ini Profil Artidjo Alkostar, Mantan Hakim Agung yang Ditakuti Koruptor|url=https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/28/161700365/tutup-usia-ini-profil-artidjo-alkostar-mantan-hakim-agung-yang-ditakuti|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-03-08|editor-last=Nugroho|editor-first=Rizal Setyo}}</ref> Ia pernah menjadi [[penasihat hukum]] [[kasus Komando Jihad]], [[kasus penembakan gali]] atau [[bromocorah]] di Yogyakarta, [[kasus Santa Cruz]] (Timor Timur), [[Muhammad Syafrudin|kasus pembunuhan wartawan Bernas Muhammad Syafruddin]] (Udin), dan ketua tim pembela gugatan [[Kecurangan Pemilu 1997 di Pamekasan]], Madura.<ref name=":1" />
Artidjo Alkostar mengawali kariernya sebagai hakim agung pada tahun 2000, dan pensiun pada 22 Mei 2018. Sepanjang 18 tahun mengabdi, ia telah menyelesakan sebanyak 19.708 berkas perkara di [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|Mahkamah Agung]]<ref>{{Cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/05/31/11482391/artidjo-alkostar-18-tahun-19000-perkara-dan-urus-kambing|title=Artidjo Alkostar, 18 Tahun, 19.000 Perkara, dan Urus Kambing... Halaman all|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-05-31}}</ref>. Berbagai kasus besar telah ia tangani, seperti kasus proyek pusat olahraga Hambalang, suap impor daging, dan suap ketua Mahkamah Konstitusi<ref>{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/putusan-putusan-hakim-agung-artidjo-bikin-koruptor-sekarat.html|title=Putusan-putusan Hakim Agung Artidjo bikin koruptor 'sekarat'|website=merdeka.com|language=en|access-date=2020-05-31}}</ref>.▼
===
▲Artidjo Alkostar mengawali kariernya sebagai hakim agung pada tahun 2000, dan pensiun pada 22 Mei 2018. Sepanjang 18 tahun mengabdi, ia telah
Kiprah Artidjo sebagai hakim agung terkemuka sebab ia berani berbeda pendapat dengan majelis hakim lain pada perkara mantan Presiden [[Soeharto]] dan [[skandal Bank Bali]] dengan terdakwa [[Djoko Tjandra|Djoko Soegiarto Tjandra]]. Pada [[kasus Djoko Tjandra]], ia menyimpulkan terdakwa bersalah dan dihukum 20 tahun meski dua hakim agung lain membebaskannya. Putusan kasus ini memperkenalkan ''[[dissenting opinion]]'' dari Artidjo yang membuat namanya kian mencuat. Menurutnya, melalui ''dissenting opinion'' tersebut ia berharap orang tidak menganggapnya sebagai pecundang, karena adanya dukungan kepada pendapatnya.<ref name=":1" /> Sembari berkelakar, ia menambahkan adanya kemajuan dari dirinya, sebab ketika jadi pengacara ia kerap kalah dalam menangani kasus karena tidak mau memberi suap kepada hakim dan jaksa.<ref name=":1" />
Sebagai Hakim Agung, ia kerap memberi putusan kasasi dengan tambahan masa hukuman dalam kasus korupsi. Oleh karena itu, koruptor rajin mencabut perkaranya ketika mengetahui Artidjo yang akan menangani perkaranya.<ref>{{Cite news|last=Sukmana|first=Yoga|date=2018-05-31|title=Artidjo Alkostar, 18 Tahun, 19.000 Perkara, dan Urus Kambing...|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/05/31/11482391/artidjo-alkostar-18-tahun-19000-perkara-dan-urus-kambing|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-03-08|editor-last=Krisiandi}}</ref>
== Kehidupan pribadi ==
Artidjo menikah dengan Sri Widyaningsih pada 1998 atau 1999.<ref name=":2">{{Cite web|date=2003-09-11|title=Artidjo Alkostar: Hakim Agung yang Melawan Arus|url=https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol8790/artidjo-alkostar-hakim-agung-yang-melawan-arus/|website=hukumonline.com|language=Indonesia|access-date=2021-03-08}}</ref>
Pada awalnya, Artidjo tidak pernah berniat untuk berkarir di dunia hukum dan justru bermaksud mengambil jurusan eksakta dan masuk Fakultas Pertanian. Sayangnya, pendaftaran untuk fakultas pertanian sudah ditutup sehingga ia mendaftar di Fakultas Hukum [[Universitas Islam Indonesia]] untuk mengisi waktu sampai pembukaan pendaftaran di tahun depan. Setelah setahun berlalu, ternyata Artidjo merasa betah di Fakultas Hukum dan hilang minat untuk mendaftar di Fakultas Pertanian.<ref name=":2" />
Menurut Artidjo, kualitas manusia terletak pada pola pikir dan substasi perbuatan yang dilakukan seseorang untuk masyarakat, bangsa dan negara.<ref>{{Cite news|last=Saputra|first=Andi|title=Hakim Agung: Pak Artidjo Tetap Hidup Bersahaja Seperti Orang Desa|url=https://news.detik.com/berita/d-4035071/hakim-agung-pak-artidjo-tetap-hidup-bersahaja-seperti-orang-desa|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2021-03-08}}</ref> Ia juga pernah mengatakan bahwa seorang hakim harus lebih pintar dari pembuat Undang-Undang dan koruptor.<ref name=":1" />
Artidjo juga pernah mengeluarkan beberapa buku, diantaranya berjudul "Artidjo Alkostar Titian Keikhlasan, Berkhidmat untuk Keadilan," "Dimensi Filosofis Ilmu Hukum dan hukum Pidana (70 Tahun Artidjo Alkostar Mengabdi Kepada Bangsa dan Negara)," dan "Alkostar Sebuah Biografi yang ditulis oleh Puguh Windrawan."<ref name=":1"/>
=== Kematian ===
Artidjo meninggal dunia pada Minggu, 28 Februari 2021 di Jakarta.<ref>{{Cite news|date=28 Februari 2021|title=Anggota Dewas KPK Artidjo Alkostar Meninggal Dunia|url=https://news.detik.com/berita/d-5475131/anggota-dewas-kpk-artidjo-alkostar-meninggal-dunia|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=28 Februari 2021}}</ref> Komplikasi penyakit paru-paru, jantung, dan ginjal diyakini menjadi penyebab beliau wafat. Komplikasi ini dikatakan telah lama dideritanya. Penyakit [[COVID-19]] bukan termasuk salah satu penyebab kematian beliau.<ref>{{Cite news|last=Teresia|first=Ananda|date=28 Februari 2021|title=Mahfud MD: Artidjo Meninggal Karena Komplikasi Jantung, Paru-paru, Ginjal|url=https://kumparan.com/kumparannews/mahfud-md-artidjo-meninggal-karena-komplikasi-jantung-paru-paru-ginjal-1vGTzX7QDGt/full|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|access-date=2021-03-02}}</ref>
== Penghargaan ==
=== Tanda kehormatan ===
* [[Berkas:Bintang Mahaputera Adipradana rib.svg|50x50px]] [[Bintang Mahaputera Adipradana]] – 2021<ref>{{Cite news|last=Kamil|first=Irfan|date=12 Agustus 2021|title=Artidjo Alkostar, Eks Hakim Agung dan Algojo Koruptor yang Dianugerahi Bintang Mahaputra|url=https://nasional.kompas.com/read/2021/08/12/10315061/artidjo-alkostar-eks-hakim-agung-dan-algojo-koruptor-yang-dianugerahi?page=all|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-08-12}}</ref>
== Referensi ==
Baris 42 ⟶ 69:
== Pranala luar ==
* [https://scholar.google.co.id/citations?user=V2GWPD0AAAAJ&hl=en Artidjo Alkostar] di [[Google Scholar]]
{{DEFAULTSORT:Alkostar, Artidjo}}
[[Kategori:Tokoh hukum Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Northwestern]]▼
[[Kategori:Alumni Universitas Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Madura]]
[[Kategori:Tokoh dari Situbondo]]
[[Kategori:
▲[[Kategori:Alumni Universitas Islam Indonesia]]
▲[[Kategori:Alumni Universitas Northwestern]]
|