Pamukan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Alamnirvana (bicara | kontrib) k →Sejarah |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Pamukan'''<ref>Pammucan [http://books.google.co.id/books?id=z_A_AAAAYAAJ&dq=pammucan&pg=PA31#v=onepage&q=pammucan&f=false {{nl}} L. C. van Dijk, Ne©erland's vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Camobdja, Siam en Cochin-China, Scheltema, 1862]</ref> adalah wilayah berbentuk semenanjung yang terdapat di daratan [[pulau Kalimantan]] bagian tenggara yang termasuk dalam wilayah [[Kabupaten Kotabaru]], Provinsi [[Kalimantan Selatan]] dan [[Kabupaten Paser]], Provinsi [[Kalimantan Timur]]. Daerah ini dahulu merupakan Kerajaan [[Tjingal]],<ref>{{Cite web |url=http://www.indonesianhistory.info/map/borneozelfb1900.html |title=Native states (zelfbesturen) in Dutch Borneo, 1900 |access-date=2011-06-30 |archive-date=2012-05-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120505054754/http://www.indonesianhistory.info/map/borneozelfb1900.html |dead-url=yes }}</ref>
# [[Pamukan Barat, Kotabaru]]
# [[Pamukan Utara, Kotabaru]]
Baris 10:
== Sejarah ==
Pamukan merupakan salah satu daerah tertua yang ada di Kabupaten Kotabaru, sebagai vazal Kesultanan Banjar yang mengantarkan upeti kepada Raja Banjar Sultan [[Suriansyah dari Banjar|Suriansyah]]pada awal abad ke-16, Hikayat Banjar menyebutkan: <br />
''Sudah itu maka orang [[Sebangau Kuala, Pulang Pisau|Sebangau]], [[orang Mendawai]], [[orang Sampit]], orang [[Seruyan|Pembuang]], orang [[Kerajaan Kotawaringin|Kota Waringin]], orang [[Kerajaan Tanjungpura|Sukadana]], orang [[Kabupaten Melawi|Lawai]], [[orang Sambas]] sekaliannya itu dipersalin sama disuruh kembali. Tiap-tiap musim barat sekaliannya negeri itu datang mahanjurkan upetinya, musim timur kembali itu. Dan orang [[Takisung, Tanah Laut|Takisung]], orang [[Kuala Tambangan, Takisung, Tanah Laut|Tambangan Laut]], orang [[Kintap, Tanah Laut|Kintap]], orang [[Asam Asam, Jorong, Tanah Laut|Asam-Asam]], orang [[Pulau Laut|Laut-Pulau]], orang Pamukan, [[orang Paser]], [[orang Kutai]], [[orang Berau]], orang [[Suku Suluk|Karasikan]], sekaliannya itu dipersalin, sama disuruh kembali. Tiap-tiap musim timur datang sekaliannya negeri itu mahanjurkan upetinya, musim barat kembali.''<ref name="hikayat banjar">{{ms}}[[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]], Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref>
Kerajaan Pamukan merupakan kerajaan suku Dayak Samihim (Dayak Dusun Maanyan) yang semula berkedudukan di sungai Cengal. Kerajaan ini kemudian hancur karena serangan dari luar. Orang-orang Dayak Dusun Maanyan merupakan rakyat Kesultanan Banjar ini kemudian meminta kepada Sultan Banjar agar ditempatkan seorang penguasa yang memimpin mereka dan sebagai pengganti Kerajaan Pamukan yang telah hancur tersebut. Kemudian Sultan Banjar mengutus Pangeran Dipati Tuha bin Sultan Saidullah untuk mendirikan kerajaan baru di daerah ini dengan ibu kota kerajaan tidak lagi di sungai Cengal tetapi di sungai Bumbu anak sungai Sampanahan, karenanya kerajaan ini kemudian dikenal sebagai [[Kerajaan Tanah Bumbu]] dengan cakupan wilayah yang lebih luas. Bekas Daerah Pamukan kemudian lebih dikenal sebagai
Akhir-akhir ini pemerintah Kabupaten Kotabaru berencana memekarkan wilayah di daerah ini yang akan dinamakan Kabupaten Pamukan.
Baris 22:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{indo-geo-stub}}▼
[[Kategori:Kabupaten Kotabaru]]
Baris 28 ⟶ 27:
[[Kategori:Pamukan Selatan, Kotabaru]]
[[Kategori:Pamukan Barat, Kotabaru]]
▲{{indo-geo-stub}}
|