Pasar malam (Indonesia): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Pasar Malam Rawasari 11.JPG|jmpl|300px|Pengunjung terlibat tawar-menawar di Pasar Malam Rawasari, [[Jakarta Pusat]].]]
'''Pasar malam''' adalah [[pasar]] yang melakukan [[transaksi]] perdagangan di [[malam hari]]. Berbagai barang dagangan atau jasa diperjualbelikan di sini. Pasar malam biasanya merupakan atraksi pariwisata penting di negara-negara [[sub-tropis]] dan [[tropis]], ini berhubungan dengan suhu udara di malam hari yang tidak begitu dingin dibandingkan dengan wilayah ber[[iklim dingin]]. Pasar malam sangat lazim terdapat di [[Hong Kong]], [[Taiwan]], dan [[Asia Tenggara]].
 
Dalam pasar malam terhimpun berbagai gerai dan kedai yang biasanya menjual barang dan makanan, seperti aneka jajanan dan makanan ringan, hidangan favorit lokal, buah-buahan, pakaian, sepatu, mainan, balon, jam tangan dan jam alarm, pernak-pernik, dan ornamen dengan harga yang relatif murah. Keping DVD, cakram padat, dan perangkat lunak komputer bajakan sering dijual di pasar malam.
[[Berkas:Bianglala.jpg|jmpl|Wahana bianglala di pasar malam Pamekasan, Jawa Timur]]
 
Pasar malam menyerupai festival, karnaval, atau ''fair'', di mana permainan karnaval dan wahana permainan anak-anak, seperti korsel mini, komidi putar, dan kereta api mini juga tersedia. Beberapa camilan klasik seperti gulali, es krim, ''hot dog'', roti bakar, burger, dan sosis panggang, juga populer di samping makanan tradisional setempat. Pasar malam lazim digelar satu sampai beberapa hari dalam sepekan, karena para pedagang berputar di sekitar lingkungan yang berbeda pada hari-hari yang berbeda dalam sepekan. Tawar-menawar harga adalah praktik umum di pasar semacam ini.
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Liouho-Night-Market-KaohsiungPakan_Malam_(jaarmarkt)_te_Fort_de_Kock,_KITLV_33527.jpgtiff|jmpl|Pasar malam di [[Kaohsiung]]Bukittinggi]]
Pasar malam ([[Hanzi]]: 夜市, [[pinyin]]: ye shi) sudah ada pada zaman [[Dinasti Sui]] di [[Tiongkok]] kuno. Di zaman tersebut, penyelenggaraan pasar diatur secara ketat oleh kekaisaran. Pasar malam pertama tercatat di [[Chang'an]], yang merupakan kota terbesar pada zaman tersebut. Dari Chang'an, pasar malam kemudian meluas ke beberapa kota besar lainnya seperti [[Kaifeng]], [[Luoyang]] dan [[Yangzhou]].
 
Sampai pada tahun [[965]] pada zaman [[Dinasti Song]], kekaisaran menghapuskan larangan berdagang setelah tengah malam. Di Kaifeng muncul pasar malam yang diadakan sampai pagi hari. Pasar malam seperti ini dikenal dengan istilah "pasar hantu" (鬼市). Kebiasaan ini kemudian membudaya dan menyebar ke kota-kota lainnya di seluruh Tiongkok.[[Berkas:Liouho-Night-Market-Kaohsiung.jpg|jmpl|Pasar malam di [[Kaohsiung]]]]Di [[Nusantara]], pasar secara tradisional diadakan pada hari yang berbeda dengan lokasi yang bergilir di antara desa-desa yang berpartisipasi. Kebiasaan ekonomi tradisional ini di Jawa dikenal dengan sebutan "Hari Pasaran". Setelah dikembangkan lebih lanjut, pasar didirikan lebih permanen seperti sekarang ini. Pasar malam dapat dianggap sebagai kelanjutan dari budaya "pasar kaget" atau pasar non-permanen ini. Pasar malam biasanya diadakan pada acara khusus atau festival, seperti festival Sekaten di Jawa, atau diadakan di malam [[Ramadhan]], kira-kira sepekan sebelum [[Lebaran]].
 
Di [[Nusantara]], pasar secara tradisional diadakan pada hari yang berbeda dengan lokasi yang bergilir di antara desa-desa yang berpartisipasi. Kebiasaan ekonomi tradisional ini di Jawa dikenal dengan sebutan "Hari Pasaran". Setelah dikembangkan lebih lanjut, pasar didirikan lebih permanen seperti sekarang ini. Pasar malam dapat dianggap sebagai kelanjutan dari budaya "pasar kaget" atau pasar non-permanen ini. Pasar malam biasanya diadakan pada acara khusus atau festival, seperti festival Sekaten di Jawa, atau diadakan di malam [[Ramadhan]], kira-kira sepekan sebelum [[Lebaran]].
 
Setelah ditemukannya [[listrik]] dan bola lampu, pasar malam lebih sering diadakan di Hindia Belanda pada awal abad ke-20. Yang paling besar adalah [[Pasar Gambir]], sebuah pasar malam yang diadakan pertama kali pada 1906, dan kemudian digelar secara berkala tiap tahun sejak 1921 sampai pecahnya Perang Dunia II pada tahun 1942. Pasar Gambir digelar di Koningsplein, Batavia, Hindia Belanda (kini Lapangan Monas atau Medan Merdeka di Jakarta) untuk merayakan ulang tahun Ratu Wilhelmina dari Belanda. Acara ini telah menjadi pendahulu dari Pekan Raya Jakarta (Jakarta Fair) dan Tong Tong Fair di Den Haag yang sebenarnya merupakan pasar malam yang digelar selama beberapa pekan.
Baris 34 ⟶ 32:
{{commons category|Night markets}}
* [http://eng.taiwan.net.tw/m1.aspx?sNo=0002040 Biro Pariwisata Taiwan Pasar Malam] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110720150808/http://eng.taiwan.net.tw/m1.aspx?sNo=0002040 |date=2011-07-20 }}{{en}}
{{budaya-stub}}
 
[[Kategori:Pasar]]