Lokomotif B16: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariqnr9 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ahmed Fikrie (bicara | kontrib)
k Melengkapi informasi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
|caption='''B16'''
|powertype=[[Uap]]
|serialnumber=[[B16]]
|fueltype=Kayu
|gauge=1.067 mm
Baris 10:
|builddate=1896 - 1900
|totalproduction=17
|whytetype=0-4-0 Tr
||aarwheels=B
|uicclass=B
Baris 25:
|railroad=[[Probolinggo Stoomtram Maatschappij]] (PbSM),
[[Pasoeroean Stoomtram Maatschappij]] (PsSM),
[[Kereta Api Indonesia|Djawatan Kereta Api]] (DKA)]]}}
 
Tram'''Lokomotif B16''' adalah lokomotif trem uap dengan susunan roda 0-4-0Tr merupakan lokomotif uap yang memiliki silinder berdimensi 230 mm Xx 300 mm dengan roda penggerak berdiameter 800 mm. Berat keseluruhan 13 ton. Lokomotif ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 30 km/jam.
Pada masa pemerintah [[Hindia Belanda]], kota [[Pasuruan]] dan kota [[Probolinggo]] merupakan sentra dari produksi [[gula]]. Kota [[Pasuruan]] dikenal sebagai pusat percobaan [[gula]] dan kota [[Probolinggo]] menjadi sentra distribusi dan pengapalan produksi [[gula]], [[tembakau]] dan [[beras]]. Sebagai sentra distribusi dan perdagangan perantara, kedua kota tersebut mempunyai letak yang berfungsi dengan baik, dilengkapi dengan dermaga dan gudang-gudang pengiriman barang. Untuk mempermudah distribusi barang di kota [[Pasuruan]] dan kota [[Probolinggo]], Pemerintah [[Hindia Belanda]] memberikan konsesi kepada perusahaan kereta api swasta [[Pasoeroean Stoomtram Maatschappij]] (PsSM) pada tahun 1893 dan perusahaan kereta api swasta [[Probolinggo Stoomtram Maatschappij]] (PbSM) pada tahun 1894. PsSM mendapat konsesi untuk membangun jalan rel di kota [[Pasuruan]] dan sekitarnya hingga ke Wonorejo. Pada tahun 1896 - 1912, PsSM telah berhasil membangun jalan rel dengan total panjang 32&nbsp;km. PbSM mendapat konsesi untuk membangun jalan rel di kota [[Probolinggo]] dan sekitarnya hingga ke [[Kraksaan, Probolinggo|kota Kraksaan]] dan [[Paiton, Probolinggo]]. Pada tahun 1897 – 1912, PbSM telah berhasil membangun jalan rel dengan total panjang 41&nbsp;km. Untuk melayani rute tersebut, PbSM mendatangkan 7 lokomotif [[B16|B 16]] sedangkan PsSM mendatangkan 10 unit lokomotif [[B16|B 16]]. 17 unit lokomotif uap [[B16|B 16]] didatangkan pada tahun 1896 - 1900 dari pabrik Hohenzollern (Jerman). Tram ini digunakan untuk angkutan penumpang dan barang/hasil bumi. Tram dengan lokomotif uap ini digunakan untuk menarik rangkaian gerbong barang yang berisi [[gula]].<ref>{{cite book |last1=Bagus Prayogo |first1=Yoga |author-link1= |last2=Yohanes Sapto |first2=Prabowo |author-link2= |last3=Radityo |first3=Diaz|date=2017 |title=Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. |url= |location=Yogyakarta |publisher=Jogja Bangkit Publisher |page=37|isbn=978-602-0818-55-9 |author-link=}}</ref>
 
Pada masa pemerintahan [[Jepang]] di [[Indonesia]], 2 lokomotif [[B16|B 16]] milik PbSM dibongkar pada tahun 1942 (tidak diketahui alasan pembongkaran ini) sedangkan 2 lokomotif [[B16|B 16]] milik PsSM dipindah untuk beroperasi di rute Saketi – BayahSaketi–Bayah (80&nbsp;km). Pemerintah [[Jepang]] membangun jalan rel rute Saketi – BayahSaketi–Bayah (80&nbsp;km) pada tahun 1942-1945 untuk mengangkut batu bara dari tambang batu bara Cikotok ([[Banten]]). Saat itu, Bayah dikenal sebagai penghasil utama batu bara, yang digunakan untuk bahan bakar kereta api, kapal laut dan pabrik. Di akhir masa dinasnya, pada tahun 1977, masih dapat dijumpai 1 lokomotif [[B16|B 16]] yang beroperasi jalan rel milik perusahaan kereta api swasta Oost-[[Oost-Java]] Stoomtram Maatschappij]] (OJS). OJS memiliki jalan rel untuk tram di kota [[Surabaya]] dan sekitarnya dengan panjang 95&nbsp;km. Dari 17 lokomotif [[B16|B 16]], saat ini masih tersisa 1 lokomotif [[B16|B 16]], yaitu [[B16|B 16]] 02 (milik PbSM, mulai operasional tahun 1897). [[B16|B 16]] 02 dipajang di dalam pabrik PT. INKA ([[Industri Kereta Api]]), kota [[Madiun]], [[Jawa Timur]].
Tram uap dengan susunan roda 0-4-0Tr merupakan lokomotif uap yang memiliki silinder berdimensi 230&nbsp;mm X 300&nbsp;mm dengan roda penggerak berdiameter 800&nbsp;mm. Berat keseluruhan 13 ton. Lokomotif ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 30&nbsp;km/jam
 
Pada masa pemerintah [[Hindia Belanda]], kota [[Pasuruan]] dan kota [[Probolinggo]] merupakanadalah sentra dari produksi [[gula]]. Kota [[Pasuruan]] dikenal sebagai pusat percobaan [[gula]] dan kota [[Probolinggo]] menjadi sentra distribusi dan pengapalan produksi [[gula]], [[tembakau]] dan [[beras]]. Sebagai sentra distribusi dan perdagangan perantara, kedua kota tersebut mempunyai letak yang berfungsi dengan baik, dilengkapi dengan dermaga dan gudang-gudang pengiriman barang. Untuk mempermudah distribusi barang di kota [[Pasuruan]] dan kota [[Probolinggo]], Pemerintah [[Hindia Belanda]] memberikan konsesi kepada perusahaan kereta api swasta [[Pasoeroean Stoomtram Maatschappij]] (PsSM) pada tahun 1893 dan perusahaan kereta api swasta [[Probolinggo Stoomtram Maatschappij]] (PbSM) pada tahun 1894. PsSM mendapat konsesi untuk membangun jalan rel di kota [[Pasuruan]] dan sekitarnya hingga ke Wonorejo. Pada tahun 1896 - 1912, PsSM telah berhasil membangun jalan rel dengan total panjang 32&nbsp;km. PbSM mendapat konsesi untuk membangun jalan rel di kota [[Probolinggo]] dan sekitarnya hingga ke [[Kraksaan, Probolinggo|kota Kraksaan]] dan [[Paiton, Probolinggo]]. Pada tahun 1897 – 19121897–1912, PbSM telah berhasil membangun jalan rel dengan total panjang 41&nbsp;km. Untuk melayani rute tersebut, PbSM mendatangkan 7 lokomotif [[B16|B 16]] sedangkan PsSM mendatangkan 10 unit lokomotif [[B16|B 16]]. 17 unit lokomotif uap [[B16|B 16]] didatangkan pada tahun 1896 - 1900 dari pabrik Hohenzollern (Jerman). TramTrem ini digunakan untuk angkutan penumpang dan barang/hasil bumi. TramTrem dengan lokomotif uap ini digunakan untuk menarik rangkaian gerbong barang yang berisi [[gula]].<ref>{{cite book |last1=Bagus Prayogo |first1=Yoga |author-link1= |last2=Yohanes Sapto |first2=Prabowo |author-link2= |last3=Radityo |first3=Diaz|date=2017 |title=Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. |url= |location=Yogyakarta |publisher=Jogja Bangkit Publisher |page=37|isbn=978-602-0818-55-9 |author-link=}}</ref>
Pada masa pemerintahan [[Jepang]] di [[Indonesia]], 2 lokomotif [[B16|B 16]] milik PbSM dibongkar pada tahun 1942 (tidak diketahui alasan pembongkaran ini) sedangkan 2 lokomotif [[B16|B 16]] milik PsSM dipindah untuk beroperasi di rute Saketi – Bayah (80&nbsp;km). Pemerintah [[Jepang]] membangun jalan rel rute Saketi – Bayah (80&nbsp;km) pada tahun 1942-1945 untuk mengangkut batu bara dari tambang batu bara Cikotok ([[Banten]]). Saat itu, Bayah dikenal sebagai penghasil utama batu bara, yang digunakan untuk bahan bakar kereta api, kapal laut dan pabrik. Di akhir masa dinasnya, pada tahun 1977, masih dapat dijumpai 1 lokomotif [[B16|B 16]] yang beroperasi jalan rel milik perusahaan kereta api swasta Oost-[[Java]] Stoomtram Maatschappij (OJS). OJS memiliki jalan rel untuk tram di kota [[Surabaya]] dan sekitarnya dengan panjang 95&nbsp;km. Dari 17 lokomotif [[B16|B 16]], saat ini masih tersisa 1 lokomotif [[B16|B 16]], yaitu [[B16|B 16]] 02 (milik PbSM, mulai operasional tahun 1897). [[B16|B 16]] 02 dipajang di dalam pabrik PT. INKA ([[Industri Kereta Api]]), kota [[Madiun]], [[Jawa Timur]].
 
== Lihat pula ==
*
* [[Lokomotif C25]]
* [[Depo lokomotif]]
* [[Diesel elektrik]]
Baris 41 ⟶ 43:
* [[Kereta api ringan]]
 
== Daftar Referensi ==
{{reflist}}
 
Baris 48 ⟶ 50:
{{commonscat|PT Kereta Api}}
 
[[Kategori:Lokomotiflokomotif uap di Indonesia]]
[[Kategori:Transportasi rel di Indonesia]]
 
 
{{lokomotif-stub}}