Bank Danamon Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Alex Neman (bicara | kontrib) |
||
(104 revisi perantara oleh 43 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kotak info perusahaan
| company_name
| company_logo
| company_type
| traded_as = | founder =
| foundation
| predecessor = Asia-Afrika Banking
▲| location = {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| num_employees =
▲| key_people = [[Yasushi Itagaki]]<br />[[CEO|Presiden Direktur]]
|
| slogan = Saatnya Pegang Kendali▼
| subsid = [[Adira Dinamika Multi Finance|Adira Finance]]
▲| industry = [[Jasa keuangan]]
▲| products = [[Keuangan]]
▲| laba bersih =
| owner = [[Mitsubishi UFJ Financial Group]] (92,47%) </br> [[Publik]] (7,53%)▼
▲| homepage = [http://www.danamon.co.id www.danamon.co.id]
▲| owner=[[Mitsubishi UFJ Financial Group]]
}}
'''PT Bank Danamon Indonesia Tbk''' (sebelumnya bernama '''Bank Kopra Indonesia''') atau lebih dikenal dengan nama '''Bank Danamon''' atau '''Danamon''' saja, adalah sebuah [[bank]] di [[Indonesia]].<ref name="profil">[http://www.danamon.co.id/Home/AboutDanamon/CorporateInformation/CompanyProfile/tabid/223/language/id-ID/Default.aspx Profil]</ref>
▲'''PT Bank Danamon Indonesia Tbk''' (sebelumnya bernama '''Bank Kopra Indonesia''') atau lebih dikenal dengan nama '''Bank Danamon''' atau '''Danamon''' saja, adalah sebuah [[bank]] di [[Indonesia]].<ref name="profil">[http://www.danamon.co.id/Home/AboutDanamon/CorporateInformation/CompanyProfile/tabid/223/language/id-ID/Default.aspx Profil]</ref> Slogan dan motto adalah '''Saatnya Pegang Kendali'''.
== Sejarah ==
{{multiple image
|direction = vertical
|width = 200
|image1 = DANAMON LAMA.gif
|alt1 = Logo pertama Bank Danamon, digunakan dari
|caption1 = Logo pertama Bank Danamon, digunakan dari
|image2 = Bank Danamon 2002.svg
|alt2 = Logo kedua Bank Danamon, digunakan dari
|caption2 = Logo kedua Bank Danamon, digunakan dari
|image3 = Danamon.svg
|alt3 = Logo ketiga Bank Danamon, digunakan dari tanggal 16 Juli 2007 sampai 15 Juli 2024
|caption3 = Logo ketiga Bank Danamon, digunakan dari tanggal 16 Juli 2007 sampai 15 Juli 2024
|image4 = Danamon MUFG.svg
|alt4 = Logo pertama Bank Danamon sebagai anggota [[MUFG]], digunakan dari tanggal 16 Juli 2021 sampai 15 Juli 2024
|caption4 = Logo pertama Bank Danamon sebagai anggota [[MUFG]], digunakan dari tanggal 16 Juli 2021 sampai 15 Juli 2024
|image5 = Danamon (2024, with MUFG byline).svg
|alt5 = Logo kedua Bank Danamon sebagai anggota [[MUFG]], digunakan dari tanggal 16 Juli 2024 sampai sekarang
|caption5 = Logo kedua Bank Danamon sebagai anggota [[MUFG]], digunakan dari tanggal 16 Juli 2024 sampai sekarang
}}
=== Sejarah awal ===
Bank Danamon didirikan pada tanggal [[16 Juli]] [[1956]] dengan nama PT Bank Kopra Indonesia (Indonesia Copra Banking Corp. Ltd.),<ref name="sejarah">[http://www.danamon.co.id/Home/AboutDanamon/CorporateInformation/Milestones/tabid/249/language/id-ID/Default.aspx Sejarah]</ref> yang dua tahun kemudian (21 Agustus 1958) berganti nama menjadi PT Bank Persatuan Nasional (Union National Bank Ltd.).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=l3kkAQAAMAAJ&q=bank+persatuan+nasional+union+bank&dq=bank+persatuan+nasional+union+bank&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjO1MCIsrmDAxUxRmcHHcHgBJUQ6AF6BAgFEAI Trade Directory of Indonesia]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=igiKAAAAMAAJ&q=bankpersatuan+nasional+danamon&dq=bankpersatuan+nasional+danamon&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj0rJbJsbmDAxWf9DgGHSPdAKcQ6AF6BAgEEAI PPP, 30 tahun bersama ummat]</ref> Mulanya bank ini merupakan bank kecil yang didirikan dan dimiliki oleh banyak pemegang saham, seperti [[Rusli Halil]], Daud Badaruddin,<ref>[https://kabar24.bisnis.com/read/20170427/16/648790/keluarga-pendiri-bank-kopra-tuntut-bank-danamon Keluarga Pendiri Bank Kopra Tuntut Bank Danamon]</ref> Masjhur Azhari, Roestam Gelar Radja Basa, J.P. Pardede, Tan Tju Jan, dan Tay Siew Cheng. Kepemilikan sahamnya pun sempat berganti-ganti, dengan jatuh ke sejumlah individu seperti Iwa Koswara dan Raden Soetrisno.<ref name=max>[https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/11eb0861a731a850a0e7313235353037/pdf/4be5d10850b9051885411f3ff782d172 Putusan MA 909 2016]</ref>
Pada 13 Agustus 1976, 100% saham PT Bank Persatuan Nasional diakuisisi oleh pengusaha asal [[Lampung]], [[Usman Admadjaja]] (Njauw Jauw Woe) dan namanya berganti menjadi PT Bank Danamon Indonesia.<ref name=max/><ref name=sngkat>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=DdnsAAAAMAAJ&dq=Bank+persatuannasional+lampung&focus=searchwithinvolume&q=persatuan Informasi, Volume 13,Masalah 151-154]</ref> Nama "Danamon" diambil dari dua kata, yaitu "dana" dan "moneter".<ref>[https://www.liputan6.com/bisnis/read/4612794/cerita-singkat-di-balik-kesuksesan-bank-danamon-selama-65-tahun-berdiri Cerita Singkat di Balik Kesuksesan Bank Danamon Selama 65 Tahun Berdiri]</ref> Demi memperluas operasionalnya, pada tanggal 31 Agustus 1981 Bank Danamon melakukan merger (pertamanya) dengan PT [[Asia-Afrika Banking Corporation]] yang memiliki 6 kantor di Jakarta dan [[Bandung]].<ref name=admaj>[https://123dok.com/article/gambaran-umum-perusahaan-sejarah-perusahaan.y938l9vy Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan]</ref><ref name=danamon1>[http://web.archive.org/web/19980128015018/http://www.danamon.co.id/ HISTORY AND DEVELOPMENT]</ref> Meskipun demikian, kinerjanya cenderung lambat hingga akhir 1980-an, dengan hanya menjadi bank nondevisa beraset kecil,<ref name=his>[https://books.google.co.id/books?id=ySgCXWkmP8AC&pg=PA122&dq=bank+danamon+1976+usman&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiW7q6YsLmDAxXpzDgGHUjNBb4Q6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=bank%20danamon%201976%20usman&f=false Cases in Management Seri 2 (Kasuskasus Manajemen)]</ref> dimana pada 1986 memiliki 11 kantor cabang yang mempekerjakan 500 orang.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=ZO6gCgAAQBAJ&pg=PA3&dq=bank+danamon+1976+usman&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiW7q6YsLmDAxXpzDgGHUjNBb4Q6AF6BAgMEAI#v=onepage&q=bank%20danamon%201976%20usman&f=false Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches (4th edition)]</ref>
Penerbitan Pakto 88 pada Oktober 1988-lah yang membuka jalan bagi Bank Danamon untuk menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia. Di tahun tersebut (5 November 1988), bank ini meraih status bank devisa, dan mencatatkan aset Rp 311 miliar, naik dari Rp 109 miliar pada 1986. Setahun kemudian, di tanggal 8 Desember 1989, Bank Danamon ''go public'' di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]], dengan melepas 12 juta sahamnya ke masyarakat seharga Rp 12.000/lembar.<ref name=his/><ref name=danamon1/> Dengan promosi yang masif, bank ini memacu operasionalnya di sektor ritel dengan produk-produk simpanan atau kredit bermerek "Prima", seperti Primadana, PrimaGold, PrimaCash dan PrimaGriya serta [[maskot]] "Si Kumbang Madu" yang berhasil meraih sambutan hangat dari masyarakat.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=yZ9LAQAAIAAJ&dq=bank+danamon+usman+primadana&focus=searchwithinvolume&q=primadana Asian Company Handbook]</ref><ref name=admaj/> Meskipun demikian, Danamon juga menyentuh sektor-sektor lain, seperti terlihat dari 40% pinjamannya yang dialokasikan untuk sektor ekspor-impor.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=apCFBIjUBSoC&dq=bank+danamon+telepon+kota+kebon+sirih&focus=searchwithinvolume&q=peringkat+pertama Emiten pasar modal Indonesia]</ref>
Sejak saat itulah, langkah Bank Danamon dan Usman seakan tidak terbendung. Di tahun 1990, didirikan bank campuran bersama [[Korea Exchange Bank]], yang diberi nama PT Korea Exchange Bank Danamon (terakhir bernama PT [[Bank KEB Indonesia]]). Beberapa tahun kemudian, pemerintah juga meminta Bank Danamon menyehatkan keuangan sejumlah bank yang sakit, seperti Bank Sampoerna International (1992, kemudian menjadi [[Bank Delta]], selanjutnya dimerger bersama Danamon)<ref name=admaj/> dan Continental Bank (1994, kemudian menjadi [[Bank Dana Asia]]). Usman, dibantu oleh saudarinya, Nienie Narwastu,<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=riVYAAAAMAAJ&dq=bank+danamon+usman+narwastu&focus=searchwithinvolume&q=narwastu Indonesian Capital Market Directory]</ref> kemudian mengepakkan sayap Danamon ke bidang finansial lewat pendirian sejumlah perusahaan di bidang asuransi, sekuritas, pembiayaan utang (''financing''), dan lainnya. Dalam waktu yang terbilang singkat, Bank Danamon tampil sebagai bank swasta terbesar ketiga di Indonesia, dengan memiliki 251 kantor cabang, 422 kantor pembantu, 700 ATM di 27 provinsi, ditambah kantor cabang di luar negeri.<ref name=danamon1/><ref name=sngkat/>
=== Danamon dalam krisis moneter ===
Pada 3 tahun berikutnya, Bank Danamon mengalami restrukturisasi besar-besaran mulai dari bidang [[manajemen]], [[sumber daya manusia]], [[organisasi]], [[sistem informasi]], [[anggaran dasar]] dan logo perusahaan. Usaha keras yang dilakukan ini akhirnya berbuah hasil dalam membentuk fondasi dan [[infrastruktur]] bagi Bank Danamon dalam tujuannya untuk meraih pertumbuhan yang maksimal berdasarkan [[transparansi]] kerja, tanggung jawab kepada masyarakat, integritas sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia dan sikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia (atau lebih dikenal dengan istilah TRIP).▼
Sayang, kesuksesan itu tidak didampingi ''good corporate governance'' dari sang pemilik bank. Tertarik dengan menjamurnya bisnis properti pada pertengahan 1990-an, Usman pun banyak menyalurkan kredit banknya ke sektor tersebut, yang diantaranya melalui perusahaan fiktif.<ref name=his/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=6hhYAAAAMAAJ&q=danamon+Land&dq=danamon+Land&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi31rnouLmDAxWx-jgGHZmcBjMQ6AF6BAgFEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 12,Masalah 12-19]</ref> Alhasil, ketika krisis moneter mulai menerjang Indonesia pada akhir 1997, Bank Danamon menjadi terguncang kredit macet, mengingat sektor properti merupakan yang paling terdampak oleh krisis. Sempat berusaha menjalin kerjasama dengan [[Salim Group]] lewat pembelian 19% saham Usman di Bank Danamon,<ref name=Th>[https://books.google.co.id/books?id=GnKZBQAAQBAJ&pg=PA568&dq=PT+Indo+TambangrayaMegah+salim&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiB_5rvt-P3AhXiS2wGHbGiA-QQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=coal&f=false Liem Sioe Liong's Salim Group: The Business Pillar of Suharto's Indonesia]</ref> nyatanya nasib Danamon kemudian semakin memburuk. [[Penarikan dana besar-besaran]] pun menimpa bank ini, dimulai pada November 1997 (pada bulan likuidasi 16 bank), yang dilanjutkan ''rush'' yang lebih masif pada Maret 1998. Akibatnya, Bank Danamon kehilangan sekitar Rp 8,1 triliun simpanan nasabahnya yang membuat situasinya makin kritis.<ref name=his/>
Akhirnya, pada 4 April 1998, Bank Danamon resmi diambilalih operasionalnya oleh pemerintah dan ditempatkan di bawah pengawasan [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional]] (BPPN). Bank ini dapat selamat dari upaya likuidasi karena pemerintah saat itu menganggap nasabahnya jumlahnya cukup signifikan, yaitu sebesar 3 juta rekening. Di bawah BPPN, Bank Danamon mulai melakukan sejumlah efisiensi, seperti pengurangan karyawan serta perubahan manajemen pada Juni 1998 yang sempat memperbaiki kondisinya. Namun, pada Agustus 1998, ''rush'' kembali menimpa bank ini, sehingga BPPN memutuskan menguasai seluruh saham Bank Danamon sepenuhnya, menjadikannya sebagai ''Bank Take Over'' atau BTO.<ref name=his/><ref name=admaj/>
=== Temasek Holdings ===▼
BPPN kemudian melakukan pembenahan total pada Bank Danamon dengan berusaha membersihkan aset-aset dan kreditnya yang bermasalah dari neracanya, yang tuntas dilakukan pada Januari 1999. Tiga bulan kemudian, pemerintah memberikan dana segar kepada Bank Danamon dalam bentuk obligasi rekapitalisasi yang totalnya mencapai Rp 32 triliun. Bank ini kemudian dijadikan sebagai bank jangkar dalam proyek pemerintah melakukan konsolidasi pada industri perbankan nasional. Dimulai pada Agustus-Desember 1999, sebuah bank campuran, [[Bank PDFCI]], dimerger ke Bank Danamon. Merger yang lebih besar lagi dilakukan pada tahun 2000, dengan melakukan penggabungan bersama 8 BTO swasta lain: [[Bank Tiara Asia]] (eks-milik keluarga Santosa, pemilik Ometraco/[[Japfa]]); [[Bank Nusa Nasional]] (eks-milik [[Bakrie Group]]); [[Bank Pos Nusantara]] (eks-milik [[Rajawali Corpora|Rajawali Corporation]]); [[Bank Rama]]; [[Bank Risjad Salim Internasional]] (eks-milik Risjadson Group); [[Bank Duta]] (eks-milik yayasan Soeharto); [[Bank Jaya Internasional]] (eks-milik [[Pembangunan Jaya|Jaya Group]]); dan [[Bank Tamara]] (eks-milik Tamara Group). Merger massal ini merupakan yang terbesar dalam sejarah perbankan Indonesia.<ref name=his/><ref name="sejarah"/> Dalam merger ini pemerintah juga menyuntikkan dana segar (obligasi rekapitalisasi) kembali senilai Rp 28,9 triliun.<ref>[http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2011/04/asal-usul-sejarah-bank-danamon.html Asal usul Sejarah Bank Danamon]</ref>
▲
Pada tanggal 2 April 2012, bank asal Singapura [[DBS Bank|DBS]] mengumumkan rencananya mengakuisisi 100% saham Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd. yang pada saat itu memiliki 67,37% saham pada Bank Danamon, dengan target untuk menjadikan Bank Danamon sebagai bank terbesar kelima di Indonesia.<ref>{{Cite web|url=https://www.dbs.com/newsroom/DBS_to_acquire_PT_Bank_Danamon_Indonesia_Tbk_to_become_fifth_largest_in_Indonesia_MIGRT|title=DBS to acquire PT Bank Danamon Indonesia Tbk to become fifth largest in Indonesia|website=www.dbs.com|access-date=2019-01-09}}</ref> Transaksi tersebut kemudian batal diselesaikan,<ref>{{Cite news|url=https://www.reuters.com/article/us-dbs-danamon-idUSBRE96U0F020130731|title=DBS pulls the plug on Bank Danamon deal|date=2013-07-31|newspaper=Reuters|language=en|access-date=2019-01-09}}</ref> dengan alasan di antaranya permintaan regulator Indonesia kepada otoritas Singapura untuk mengizinkan bank asal Indonesia melakukan ekspansi bisnis di Singapura.<ref>{{Cite web|url=https://www.todayonline.com/business/dbs-walks-away-bid-acquire-indonesias-bank-danamon|title=DBS walks away from bid to acquire Indonesia’s Bank Danamon|website=TODAYonline|access-date=2019-01-09}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://finance.detik.com/moneter/d-2322806/dbs-batal-akuisisi-100-saham-bank-danamon-ini-tanggapan-agus-marto|title=DBS Batal Akuisisi 100% Saham Bank Danamon, Ini Tanggapan Agus Marto|website=detikfinance|access-date=2019-01-09}}</ref> DBS memutuskan untuk mengakhiri perjanjian jual-beli bersyarat yang telah ditandatanganinya pada 1 Agustus 2013, yang merupakan tenggat waktu berakhirnya (''lapse'') perjanjian tersebut.<ref>{{Cite web|url=https://www.ft.com/content/23374da2-f9cd-11e2-b8ef-00144feabdc0|title=Subscribe to read|website=Financial Times|language=en-GB|access-date=2019-01-09}}</ref>▼
Selain penyehatan Bank Danamon, pemerintah juga dihadapkan pada masalah lain, yaitu pembayaran [[Bantuan Likuiditas Bank Indonesia]] (BLBI) yang sempat diserap bank ini, yang pertanggungjawabannya diberikan kepada Usman Admadjaja dan keluarga. Diperkirakan Bank Danamon per 29 Januari 1999 telah menyedot BLBI sebesar Rp 23,05 triliun, yang diantaranya digunakan untuk kepentingan di luar penyehatan bank. Sempat pada 6 November 1998 BPPN dan Usman menandatangani perjanjian penyelesaian utang dalam bentuk ''Master Refinancing and Note Issuance Agreement'' (MRNIA) yang bernilai Rp 12,53 triliun. Meskipun Usman sempat menyerahkan aset-asetnya dalam wadah PT Bentala Kartika Abadi, namun dirinya diketahui baru melunasi Rp 3 triliun saja dari upayanya tersebut. Hingga saat ini tidak jelas bagaimana pengusutan hukum atau hutang BLBI Usman yang belum terbayarkan seluruhnya.<ref>[https://djonyedward.wordpress.com/2009/01/28/apa-kabar-usman-admadjaja/ Apa kabar Usman Admadjaja]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=lEGrOWWEvswC&pg=PA45&dq=bank+danamon+1976+usman&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiW7q6YsLmDAxXpzDgGHUjNBb4Q6AF6BAgNEAI#v=onepage&q=bank%20danamon%201976%20usman&f=false Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia]</ref>
▲=== Danamon di bawah Temasek Holdings ===
Sama seperti bank lainnya yang diambilalih BPPN, saham pemerintah di Bank Danamon kemudian dilepas ke investor strategis, yang dimulai prosesnya pada Januari 2003.<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/1375/bppn-mulai-divestasi-bank-danamon BPPN Mulai Divestasi Bank Danamon]</ref> Pada awalnya ada sekitar 15-20 calon investor asing yang berminat mengambilalih 51% saham pemerintah di bank ini.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/50270/investor-asing-berminat-ikut-divestasi-bank-danamon Investor Asing Berminat Ikut Divestasi Bank Danamon]</ref> Namun, pada 21 Maret 2003, BPPN mengumumkan hanya 3 calon [[konsorsium]] saja yang lolos: Asia Finance (Indonesia) Pte. Ltd. (milik [[Temasek Holdings]] dan [[Deutsche Bank]]), konsorsium [[Bank Mega]] (bersama [[Bhakti Capital Indonesia]], [[Credit Suisse]]) dan konsorsium di bawah [[Bank Artha Graha]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=l_7YDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=danamon+divestasi+investor+2003&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwidhtumw7mDAxXRUGwGHbLCDdsQ6AF6BAgMEAI#v=onepage&q=danamon%20divestasi%20investor%202003&f=false Rekam Jejak Bisnis Chairul Tanjung]</ref><Ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20220421/90/1525514/historia-bisnis-divestasi-bank-danamon-2003-konsorsium-bank-mega-gandeng-credit-suisse Historia Bisnis : Divestasi Bank Danamon 2003, Konsorsium Bank Mega Gandeng Credit Suisse]</ref> Pada Mei 2003, konsorsium Asia Finance berhasil memenangkan tender tersebut dengan harga Rp 3 triliun.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/56638/manajemen-baru-bank-danamon-diumumkan Manajemen Baru Bank Danamon Diumumkan]</ref><ref>[https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/87410/antiklimaks-tender-danamon Antiklimaks tender Danamon]</ref>
Sejak 22 April 2004, Bank Danamon sudah menjadi bank sehat kembali, sehingga pengawasannya dikembalikan dari BPPN ke Bank Indonesia.<ref>[https://finance.detik.com/moneter/d-128657/bppn-kembalikan-bank-danamon-bii-dan-bank-permata-ke-bi BPPN Kembalikan Bank Danamon, BII dan Bank Permata ke BI]</ref> Dengan hadirnya manajemen baru, maka dicanangkanlah penataulangan [[model bisnis]] dan strategi usaha Bank Danamon dalam usahanya untuk terus melakukan perubahan total dalam desain yang sudah dirancang untuk menjadikan Bank Danamon sebagai salah satu bank nasional terkemuka di Indonesia dan bank pemain utama di kawasan [[Asia]]. Pada tahun 2004, Bank Danamon meluncurkan Danamon Simpan Pinjam<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.danamon.co.id/id/Tentang-Danamon/ProfilPerusahaan/Tonggak-Sejarah|title=Tonggak Sejarah {{!}} Bank Danamon|website=www.danamon.co.id|access-date=2019-01-08}}</ref> untuk menggapai pangsa pasar mikro. Pada tahun yang sama, Bank Danamon mengakuisisi 75% Adira Finance,<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|url=https://adira.co.id/sekilas-adira-finance/|title=The Company at a GlanceSekilas Perusahaan|website=Sahabat Setia Selamanya|access-date=2019-01-08|archive-date=2019-01-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20190108200614/https://adira.co.id/sekilas-adira-finance/|dead-url=yes}}</ref> sebuah perusahaan pembiayaan, yang kemudian ditingkatkan kepemilikannya hingga setinggi-tingginya mencapai 95% pada tahun 2009.<ref name=":0" /> Selanjutnya, pada 22 Februari 2006, Bank Danamon juga mengakuisisi bisnis [[kartu kredit]] dari kantor cabang [[American Express]] di Indonesia, sehingga bertindak menjadi penerbit utama dari kartu bank asal AS tersebut.<ref>[https://finance.detik.com/moneter/d-545577/danamon-ambilalih-kartu-kredit-american-express Danamon Ambilalih Kartu Kredit American Express]</ref>
▲Pada tanggal 2 April 2012, bank asal Singapura [[DBS Bank|DBS]] (juga milik Temasek) mengumumkan rencananya mengakuisisi 100% saham Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd. yang pada saat itu memiliki 67,37% saham pada Bank Danamon, dengan target untuk menjadikan Bank Danamon sebagai bank terbesar kelima di Indonesia.<ref>{{Cite web|url=https://www.dbs.com/newsroom/DBS_to_acquire_PT_Bank_Danamon_Indonesia_Tbk_to_become_fifth_largest_in_Indonesia_MIGRT|title=DBS to acquire PT Bank Danamon Indonesia Tbk to become fifth largest in Indonesia|website=www.dbs.com|access-date=2019-01-09}}</ref> Transaksi tersebut kemudian batal diselesaikan,<ref>{{Cite news|url=https://www.reuters.com/article/us-dbs-danamon-idUSBRE96U0F020130731|title=DBS pulls the plug on Bank Danamon deal|date=2013-07-31|newspaper=Reuters|language=en|access-date=2019-01-09}}</ref> dengan alasan di antaranya permintaan regulator Indonesia kepada otoritas Singapura untuk mengizinkan bank asal Indonesia melakukan ekspansi bisnis di Singapura.<ref>{{Cite web|url=https://www.todayonline.com/business/dbs-walks-away-bid-acquire-indonesias-bank-danamon|title=DBS walks away from bid to acquire Indonesia’s Bank Danamon|website=TODAYonline|access-date=2019-01-09}}</ref><ref>{{Cite
=== Investasi strategis MUFG ===
Pada 26 Desember 2017, grup keuangan terbesar asal Jepang, [[Mitsubishi UFJ Financial Group]] (MUFG), melalui entitas perbankannya, [[MUFG Bank]], mengumumkan rencananya<ref>{{Cite news|url=https://www.reuters.com/article/us-mufg-m-a-bank-danamon-idUSKBN1EK11H|title=Japan's MUFG seeks majority of Indonesia's Bank Danamon|date=2017-12-26|newspaper=Reuters|language=en|access-date=2019-01-09}}</ref> untuk mengakusisi kepemilikan mayoritas Bank Danamon melalui perjanjian jual-beli bersyarat dengan Asia Financial (Indonesia) dan entitas terafiliasi lainnya.<ref>{{Cite web|url=http://www.bk.mufg.jp/global/newsroom/news2017/pdf/newse12263.pdf|website=www.bk.mufg.jp|access-date=2019-01-08}}</ref><ref>{{Cite
Pada tanggal 25 April 2019, Bank Danamon mengumumkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan telah memberi persetujuan dilakukannya merger antara Bank Danamon dengan [[Bank Nusantara Parahyangan]] (bank lain milik MUFG di Indonesia).<ref>{{Cite
=== Akuisisi portofolio Pinjaman Ritel Konvensional [[Standard Chartered]] Bank Indonesia ===
Pada tanggal 17 April 2023, Bank Danamon menandatangani perjanjian akuisisi portofolio Pinjaman Ritel Konvensional [[Standard Chartered]] Bank Indonesia (SCBI). Nasabah yang terdampak adalah nasabah [[kartu kredit]], [[kredit pemilikan rumah]], [[kredit tanpa agunan]], dan kredit kendaraan bermotor. Peralihan portofolio keempat hal tersebut dari SCBI ke Bank Danamon telah selesai pada tanggal 9 Desember 2023, dan semua kartu kredit Standard Chartered berubah menjadi kartu kredit Danamon.<ref>{{Cite news |last=Aprilia |first=Zefanya |date=2023-12-05 |title=Aset Rp1 T Milik Standard Chartered Pindah ke BDMN Pekan Ini |url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20231205135750-17-494670/aset-rp1-t-milik-standard-chartered-pindah-ke-bdmn-pekan-ini |website=CNBC Indonesia |publisher=Trans Media |access-date=2023-12-10}}</ref>
== Jaringan usaha ==
Baris 61 ⟶ 79:
Seluruh jaringan Bank Danamon di Indonesia beroperasi di bawah sembilan kantor wilayah:<ref>Laporan Tahunan 2017 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., h. 60.</ref>
* Kantor Wilayah Jakarta: Meliputi Lampung, Tangerang, Bogor, Serang, Cilegon, Bekasi, dan Karawang;
* Kantor Wilayah Bandung: Meliputi Sukabumi, Tasikmalaya, Purwakarta, dan Cirebon;
* Kantor Wilayah Surabaya: Meliputi Kediri, Malang, dan Jember;
* Kantor Wilayah Makassar: Meliputi Jayapura, Ambon, Palu, Pare Pare, Kendari, Ternate, Manado, dan Gorontalo;
* Kantor Wilayah Balikpapan : Meliputi Samarinda, Pontianak, Bontang, Palangkaraya dan Tarakan;
* Kantor Wilayah Medan: Meliputi Banda Aceh, Lhokseumawe, Siantar, Sibolga, dan Batam;
* Kantor Wilayah Semarang: Meliputi Solo, Purwokerto, Yogyakarta, Kudus, dan Tegal;
Baris 71 ⟶ 89:
* Kantor Wilayah Palembang: Meliputi Palembang, Padang, Bengkulu, Jambi, dan Pekanbaru.
===
Sepanjang berdirinya, Bank Danamon beberapa kali memindahkan kantor pusatnya ke beberapa gedung. Mulanya kantor pusatnya di Jakarta berlokasi di Jl. Malaka No. 5, yang kemudian didampingi gedung lain yang berlokasi di Jl. Telepon Kota No. 7.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=IkbYK1lG40EC&pg=RA7-PA55&dq=bank+persatuan+nasional+telepon+kota&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiH-LrVp7yDAxUc7DgGHSVoATsQ6AF6BAgNEAI#v=onepage&q=bank%20persatuan%20nasional%20telepon%20kota&f=false Ekonomi, keuangan dan bank, Bagian 2,Masalah 1-10]</ref><Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=l3kkAQAAMAAJ&dq=bank+persatuan+nasional+telepon+kota&focus=searchwithinvolume&q=telepon+kota Trade Directory of Indonesia]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=3-pHAAAAYAAJ&q=bank+danamon+telepon+kota&dq=bank+danamon+telepon+kota&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjv3vy2qLyDAxUe8DgGHZmoA_8Q6AF6BAgGEAI Economics and finance in Indonesia, Volume 27-28]</ref> Adapun yang terakhir ini sampai sekarang masih menjadi salah satu kantor cabangnya. Memasuki akhir 1980-an, Bank Danamon memusatkan operasionalnya di gedung yang lebih besar dan berlokasi di wilayah strategis, yaitu di Jl. Kebon Sirih No. 15.
Bank Danamon bergerak dalam berbagai lini bisnis perbankan.▼
Pada tahun 1997 bank ini memindahkan kantor pusatnya lagi di gedung yang berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman No. 45-46, yang diberi nama Anggana Danamon. Gedung kembar tersebut dibangun dari tahun 1993-1996 dan kepemilikannya dikuasai perusahaan Usman Admadjaja bernama PT Danamon Land. Sayangnya, akibat terjerat hutang BLBI untuk banknya, Usman terpaksa melepas gedung Anggana Danamon kepada BPPN, yang setelah sempat berganti pemilik<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=J3hYAAAAMAAJ&dq=anggana+danamon&focus=searchwithinvolume&q=9%2C7+hektare Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 17,Masalah 3-4]</ref> dan renovasi, kini dikenal dengan nama [[Sampoerna Strategic Square]].<ref>[https://setiapgedung.id/2021/05/sampoerna-strategic-square.html Sampoerna Strategic Square]</ref> Sementara itu banknya sendiri (yang kini juga sudah tidak dikuasai Usman Admadjaja) pada 28 Agustus 2002<ref name=admaj/> berpindah ke kantor sewa yang berlokasi di Menara Asiatic yang baru selesai dibangun. Bank ini kemudian membeli hak penamaannya juga, sehingga nama gedung tersebut menjadi Menara Bank Danamon. Gedung milik perusahaan properti PT [[Roda Vivatex]] Tbk tersebut kini dikenal dengan nama [[Mandiri Inhealth Tower]] setelah Danamon tidak lagi menempatinya.<Ref>[https://setiapgedung.id/2021/05/mandiri-inhealth-tower.html Mandiri Inhealth Tower]</ref>
Lini bisnis ini melayani nasabah dari segmen korporasi, komersial, dan lembaga keuangan, melalui layanan-layanan seperti kredit, manajemen kas, pembiayaan perdagangan, dan tresuri.<ref>Laporan Tahunan 2017 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., h. 96.</ref>▼
Alasan efisiensi menjadi pertimbangan bank ini untuk memiliki kantor pusat yang dimiliki sendiri kembali. Maka, di tahun 2013, sebuah gedung kantor cabang Bank Danamon di Jl. H.R. Rasuna Said No. 10 yang sudah ada sejak awal 1990-an, dibongkar. Di atasnya dibangun gedung baru berlapis kaca setinggi 108 meter dan memiliki 22 lantai, yang selesai pengerjaannya pada Maret 2016. Sejak 29 Juli 2016, gedung ini resmi diberi nama Menara Bank Danamon dan menjadi kantor pusatnya hingga sekarang.<Ref>[https://setiapgedung.id/2021/05/menara-bank-danamon.html Menara Bank Danamon]</ref>
Lini bisnis ini melayani segmen perusahaan dan bisnis (termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah) melalui layanan manajemen kas, pembiayaan perdagangan, dan pembiayaan rantai pemasok (''supply chain'').<ref>Laporan Tahunan 2017 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., h. 100.</ref>▼
▲Bank Danamon bergerak dalam berbagai lini bisnis perbankan.
Lini bisnis ini menyediakan layanan bagi nasabah perorangan (individu).<ref>Laporan Tahunan 2017 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., h. 104.</ref>▼
▲* ''Enterprise Banking and Financial Institution'': Lini bisnis ini melayani nasabah dari segmen korporasi, komersial, dan lembaga keuangan, melalui layanan-layanan seperti kredit, manajemen kas, pembiayaan perdagangan, dan tresuri.<ref>Laporan Tahunan 2017 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., h. 96.</ref>
▲* ''Transaction Banking'': Lini bisnis ini melayani segmen perusahaan dan bisnis (termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah) melalui layanan manajemen kas, pembiayaan perdagangan, dan pembiayaan rantai pemasok (''supply chain'').<ref>Laporan Tahunan 2017 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., h. 100.</ref>
▲* Perbankan Konsumer: Lini bisnis ini menyediakan layanan bagi nasabah perorangan (individu).<ref>Laporan Tahunan 2017 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., h. 104.</ref>
== Slogan dan Motto ==
*1988-1997: '''Mitra Usaha Terpercaya'''
*1997-1998: '''Untuk Anda'''
*1999-2002: '''Tumbuh Bersama Kepercayaan Anda'''
*2002-2008: '''Percaya Pada Keyakinan Anda'''
*2008-2016: '''Untuk Anda Bisa'''
*2024-sekarang: '''Tumbuh Bersama'''
== Sponsor ==
Baris 102 ⟶ 124:
{{Bank di Indonesia}}
[[Kategori:Bank di Indonesia|Danamon]]
|