Rosmalina Pramono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
|birth_name =
|birth_date = {{Birth date|1923|5|13}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Bukittinggi]], [[SumatraSumatera Barat]]
|death_date = {{Death date and age|2018|7|3|1923|5|13}}<ref>https://dream.co.id/news/innalilahi-polwan-pertama-indonesia-tutup-usia-180705m.html</ref><ref>https://hotfokus.com/2018/07/05/rosmalina-pramono-perintis-polwan-berpulang/</ref><ref>http://www.memoonline.co.id/read/1861/20180705/082101/innalillahi-wainna-ilaihi-rojiun-polwan-pertama-indonesia-tutup-usia/</ref>
|death_date = {{Death date and age|2018|7|3|1923|5|13}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]]
|nationality = {{flag|Indonesia}}
|other_names =
Baris 20:
}}
 
'''[[Komisaris Besar Polisi]] (Purn.) Rosmalina Pramono''' ({{lahirmati|[[Bukittinggi]], [[SumatraSumatera Barat]]|13|5|1923|[[Jakarta]]|3|7|2018}}) adalah seorang anggota [[Polwan]] (Polisi Wanita) [[Indonesia]]. Ia bersama lima orang koleganya, yaitu [[Mariana Saanin Mufti]], [[Nelly Pauna Situmorang]], [[Dahniar Sukotjo]], [[Djasmainar Husein]], dan [[Rosnalia Taher]] merupakan perempuan Indonesia pertama yang menjadi Polwan dan juga tercatat sebagai wanita [[ABRI]] pertama di Tanah Air.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509355/6-Polwan-Pertama-Indonesia-Berdarah-Minang ''6 Polwan Pertama Indonesia Berdarah Minang''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131030050843/http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509355/6-Polwan-Pertama-Indonesia-Berdarah-Minang |date=2013-10-30 }} TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 9 September 2013.</ref>
 
== Riwayat ==
Secara resmi pada tanggal 1 September 1948, Rosmalina bersama kelima orang koleganya yang ketika itu sama-sama gadis remaja merupakan perempuan Indonesia angkatan pertama yang masuk Pendidikan Inspektur Polisi pada SPN (Sekolah Polisi Negara) di [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], Sumatra Tengah pada masa [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]] (PDRI) ketika terjadinya [[Agresi Militer Belanda II]]. Pendidikan Inspektur Polisi itu diadakan karena terjadinya pengungsian besar-besaran penduduk untuk menghindari wilayah peperangan yang dibombardir militer [[Belanda]].<ref>[http://www.metrotvnews.com/metronews/video/2013/08/30/1/182351/Mengenang-Sejarah-Lahirnya-Polwan-di-RI ''Mengenang Sejarah Lahirnya Polwan di RI'']{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Metrotvnews.com, 30 Agustus 2013. Diakses 9 September 2013.</ref>
 
Untuk mengantisipasi penyusupan atau pelaku kriminal yang masuk ke wilayah-wilayah yang dikuasai republik, semua pengungsi harus melalui pemeriksaan bahkan penggeledahan. Namun kaum perempuan ketika itu menolak untuk digeledah oleh polisi pria, sehingga Pemerintah Indonesia menginstruksikan Sekolah Polisi Negara (SPN) di Bukittinggi untuk membuka pendidikan inspektur polisi bagi kaum perempuan. Setelah melalui seleksi yang ketat, maka terpilihlah enam orang yang semuanya merupakan perempuan [[Orang Minang|Minangkabau]], dan resmi menjalani pendidikan sejak 1 September 1948. Tanggal tersebut kemudian dinyatakan sebagai hari lahirnya polisi wanita.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509354/Begini-Sejarah-Polwan-di-Indonesia ''Begini Sejarah Polwan di Indonesia''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131030052803/http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509354/Begini-Sejarah-Polwan-di-Indonesia |date=2013-10-30 }} TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 9 September 2013.</ref>
 
== Referensi ==
 
{{Reflist}}
 
{{Polri-stub}}
{{DEFAULTSORT:Pramono, Rosmalina}}
[[Kategori:Polisi Republik Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Polri]]
[[Kategori:Tokoh kepolisian Minangkabau]]
 
 
{{Polri-stub}}