Darmakusuma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AndiAfif FR (bicara | kontrib)
menghapus template tanpa kategori
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: Bot: ProyekWiki Biografi, removed deadend tag
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Prabu Darmakusuma atau Sang Mokteng Winduraja''' adalah Maharaja Sunda Galuh yang memerintah tahun 1157 - 1175 M menantu Prabu Menakluhur. Dari [[Sri Jayabhupati]], kekuasaan diwariskan kepada putranya, Dharmaraja (1042-1064), lalu ke cucu menantunya, Prabhu Langlangbhumi (1064-1154). Prabu Langlangbhumi dilanjutkan oleh putranya, Rakryan Jayagiri Prabu Menakluhur (11541155-11561157), lantas oleh cucunya, Prabhu DharmakusumaDarmakusuma (11561157-1175). Dari Prabu DharmakusumaDarmakusuma, kekuasaan Sunda-Galuh diwariskan kepada putranya, Prabhu[[Darmasiksa|Prabu Guru DharmasiksaDarmasiksa]], yang memerintah selama 122 tahun (1175-1297).<ref>https://abhiseva.id/prabu-darmakusuma-sang-mokteng-winduraja/ diakses 16 Maret 2023</ref>
{{Dead end|date=Oktober 2020}}
Dari Sri Jayabhupati, kekuasaan diwariskan kepada putranya, Dharmaraja (1042-1064), lalu ke cucu menantunya, Prabhu Langlangbhumi (1064-1154). Prabu Langlangbhumi dilanjutkan oleh putranya, Rakryan Jayagiri (1154-1156), lantas oleh cucunya, Prabhu Dharmakusuma (1156-1175). Dari Prabu Dharmakusuma, kekuasaan Sunda-Galuh diwariskan kepada putranya, Prabhu Guru Dharmasiksa, yang memerintah selama 122 tahun (1175-1297).
 
Prabu Guru Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu memiliki putra mahkota Rakeyan Jayadarma, dan berkedudukan di Pakuan. Menurut Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara parwa II sarga 3, Rakeyan Jayadarma adalah menantu Mahisa Campaka di Jawa Timur, karena ia berjodoh dengan putrinya bernama Dyah Lembu Tal. Mahisa Campaka adalah anak dari Mahisa Wong Ateleng, yang merupakan anak dari Ken Angrok dan Ken Dedes dari Kerajaan Singhasari.
 
Rakeyan Jayadarma dan Dyah Lembu Tal berputera Sang Nararya Sanggramawijaya, atau lebih dikenal dengan nama Raden Wijaya yang dikatakan terlahir di Pakuan. Dengan kata lain, Raden Wijaya adalah turunan ke-4 dari Ken Angrok dan Ken Dedes. Karena Jayadarma wafat dalam usia muda, Lembu Tal tidak bersedia tinggal lebih lama di Pakuan. Akhirnya, Raden Wijaya dan ibunya kembali ke Jawa Timur.
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
==Pranala==
{{kotak mulai}}
{{s-bef|before=[[Menakluhur]]}}
{{s-ttl|title=[[Raja]] [[Kerajaan Sunda Galuh]]<br />([[1157]]–[[1175]])}}
{{s-aft|after=[[Darmasiksa]]}}
{{kotak selesai}}
 
{{lifetime|1157|1175|}}
 
[[Kategori:Sejarah]]
[[Kategori:Raja Sunda Galuh]]