Unit gawat darurat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k RaFaDa20631 memindahkan halaman Unit Gawat Darurat ke Unit gawat darurat menimpa pengalihan lama: Bukan nama diri |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k nama lain UGD |
||
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Emergency Department in the Wagga Wagga Rural Referral Hospital.jpg|jmpl|Ilustrasi ruangan pasien Unit Gawat Darurat (UGD).]]
'''Unit gawat darurat (UGD)''' atau '''instalasi gawat darurat (IGD)''' dalah salah satu unit di [[rumah sakit]] yang memberikan perawatan awal untuk [[pasien]] dengan [[penyakit]] atau [[cedera]] yang dapat mengancam [[Kehidupan|hidup]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Santoso|first=Bagus Budi|date=2017-02-10|title=Mengenal Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) di Rumah Sakit|url=https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-instalasi-gawat-darurat-igd-dan-pediatric-intensive-care-unit-picu-di-rumah-sakit|website=Ikatan Dokter Anak Indonesia|language=Bahasa Indonesia|access-date=2024-07-24}}</ref> UGD menyediakan perawatan [[Diagnosis|diagnostik]] dan [[Ilmu kesehatan|pengobatan]] mendesak untuk [[pasien]] dengan [[cedera]], serangan [[penyakit]] mendadak, [[eksaserbasi]] penyakit, atau penyakit yang terjadi di luar jam kerja [[Klinik|poliklinik]] dan hari libur.<ref name=":1">{{Cite book|last=Garg|first=Ajay|date=2023|url=https://doi.org/10.1007/978-981-99-6663-9_2|title=Emergency Department|location=Singapore|publisher=Springer Nature|isbn=978-981-99-6663-9|editor-last=Garg|editor-first=Ajay|pages=21–55|language=en|doi=10.1007/978-981-99-6663-9_2}}</ref> UGD melakukan [[Pelayanan kesehatan|pelayanan medis]] selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu.<ref name=":0" />
[[Darurat|Gawat darurat]] sendiri adalah keadaan [[klinis]] yang membutuhkan tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan [[Disabilitas|kecacatan]].<ref name=":2">Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan. </ref> Gawat adalah keadaan yang berkenaan dengan suatu [[penyakit]] atau kondisi lainnya yang mengancam jiwa, sedangkan darurat adalah keadaan yang terjadi tiba-tiba dan tidak diperkirakan sebelumnya, suatu [[kecelakaan]], kebutuhan yang segera atau mendesak.<ref name=":0" />
Secara lokasi, [[departemen]] gawat darurat sebaiknya terletak di lantai dasar, di bagian depan [[rumah sakit]] dengan pintu masuk yang terpisah.<ref name=":1" /> UGD menggunakan sistem dengan pendekatan [[Antardisiplin|multidisiplin]] dan multiprofesi.<ref name=":2" /> Pendekatan terpadu yang memprioritaskan pengenalan dini, [[Resusitasi jantung paru|resusitasi]], dan [[Ilmu kesehatan|pengobatan]] kondisi [[darurat]] dapat mengurangi [[morbiditas]] dan [[Angka kematian|mortalitas]] [[pasien]] dengan berbagai kondisi kegawatdaruratan.<ref>{{Cite web|title=Emergency care|url=https://www.who.int/health-topics/emergency-care|website=World Health Organization|language=en|access-date=2024-07-24}}</ref>
== Prosedur Penanganan Pasien UGD ==
[[Kategori:Rumah sakit]]▼
Prosedur penanganan [[pasien]] yang datang ke UGD secara umum dibagi menjadi empat: [[triase]], survei primer, survei sekunder, dan tata laksana definitif.<ref name=":2" />
=== Triase ===
Triase berasal dari kata [[Prancis|Perancis]] "trier," yang berarti proses penyortiran dan pengorganisasian.<ref name=":3">{{Cite book|last=Yancey|first=Charles C.|last2=O'Rourke|first2=Maria C.|date=2024|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557583/|title=Emergency Department Triage|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=32491515}}</ref> Triase adalah proses khusus memilah [[pasien]] berdasarkan beratnya [[cedera]] atau [[penyakit]] untuk menentukan jenis penanganan atau [[intervensi]] kegawatdaruratan.<ref name=":2" /> Sejarah triase darurat berawal dari [[kedokteran]] [[militer]]. Sejak abad ke-18, terdapat dokumentasi yang menunjukkan bagaimana [[ahli bedah]] dengan cepat memeriksa [[prajurit]] dan menentukan tindakan yang dapat dilakukan untuk [[prajurit]] yang terluka.<ref name=":3" />
==== Prinsip dan Tujuan Triase ====
Triase melibatkan pemberlakuan sistem prioritas dengan penentuan dan penyeleksian pasien yang harus didahulukan untuk mendapatkan penanganan, didasarkan pada tingkat ancaman jiwa yang timbul. Proses triase ini memastikan bahwa sumber daya [[Kedokteran|medis]] yang terbatas dapat digunakan secara efektif untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa.<ref name=":2" /> Di kondisi sehari-hari, sistem triase dapat digunakan untuk menyediakan perawatan sebaik mungkin bagi setiap pasien. Sedangkan, dalam kondisi bencana, sistem ini dapat digunakan untuk menyediakan perawatan yang lebih efektif bagi pasien dalam jumlah banyak.<ref>{{Cite web|last=Ikandani|first=Agnes|date=2022-06-12|title=Mengenal Triase Sistem Pemilahan Pasien pada Kondisi Gawat Darurat|url=https://unair.ac.id/mengenal-triase-sistem-pemilahan-pasien-pada-kondisi-gawat-darurat/|website=Universitas Airlangga|access-date=2024-07-24}}</ref>
==== Alur Triase ====
Pasien datang dan diterima tenaga kesehatan di UGD untuk segera dilakukan penilaian secara singkat dan cepat. Penilaian dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan cara menilai tanda vital dan kondisi umum pasien, kebutuhan medis, kemungkinan bertahan hidup, bantuan yang memungkinkan, dan memprioritaskan penanganan definitif. Triase diakhiri dengan penentuan status pasien menurut kegawatdaruratannya, apakah masuk ke dalam kategori merah, kuning, hijau atau hitam berdasarkan prioritas atau penyebab ancaman hidup.<ref name=":2" />
=== Survei Primer (Resusitasi dan Stabilisasi) ===
Setelah mengevaluasi potensi jalan nafas (''airway''), status pernapasan (''breathing''), sirkulasi ke jaringan (''circulation''), serta status mental yang diukur melalui ''Alert Verbal Pain Unresponsive'' (AVPU), tindakan resusitasi harus segera diberikan kepada pasien dengan kategori merah.<ref name=":2" />
Resusitasi merupakan upaya untuk mengembalikan fungsi vital ketika kehidupan tampak hilang atau menurun.<ref>Singer, Daniel J., et al. "Resuscitation and Stabilization." ''Critical Care'' Eds. John M. Oropello, et al. McGraw-Hill Education, https://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?bookid=1944§ionid=143515474 </ref> Resusitasi melibatkan serangkaian intervensi yang dilakukan untuk memastikan pasokan oksigen dan sirkulasi darah ke tubuh.<ref>{{Cite book|last=Goyal|first=Amandeep|last2=Sciammarella|first2=Joseph C.|last3=Cusick|first3=Austin S.|last4=Patel|first4=Pujan H.|date=2024|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470402/|title=Cardiopulmonary Resuscitation|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=29261985}}</ref>
=== Survei Sekunder ===
Melakukan anamnesis untuk mendapatkan informasi mengenai apa yang dialami pasien, melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh (head to toe), dan melakukan pemeriksaan penunjang. Survei sekunder tidak diwajibkan apabila kondisi pasien memerlukan tindakan definitif segera.<ref name=":2" />
=== Tata Laksana Definitif ===
Penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap pasien. Penentuan tindakan yang diambil berdasarkan hasil kesimpulan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang oleh tenaga kesehatan yang berwenang, yakni dokter.<ref name=":2" />
== Referensi ==
▲[[Kategori:Rumah sakit]]
[[Kategori:Layanan medis darurat]]
<references />
{{Authority control}}
[[da:Skadestue]]
[[de:Notaufnahme]]
|