Artidjo Alkostar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Tambahan kehidupan pribadi dan organise this page in general. |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(28 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|
|
|
|
|
| office = Anggota [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi]]
| term_start = 20 Desember 2019
| birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kabupaten Situbondo]], [[Jawa Timur]]▼
|
| president = [[Joko Widodo]]
| death_place = {{negara|Indonesia}} [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]▼
|
| alongside = [[Albertina Ho]], [[Syamsuddin Haris]], [[Harjono]], dan [[Tumpak Hatorangan Panggabean]]
| other_names = ▼
| office2 = [[Daftar hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia|Hakim Agung Indonesia]]
| alma_mater = [[Universitas Islam Indonesia]] <br> [[Universitas Northwestern]]▼
|
|
|
|
▲ | birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
| children = ▼
|
▲ | death_place = {{negara|Indonesia}} [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]]
| nationality = {{flag|Indonesia}}
▲ | alma_mater = [[Universitas Islam Indonesia]] <br> [[
| occupation = Advokat, hakim, akademisi
| religion = [[Islam]]
| spouse = Sri Widyaningsih
}}
'''[[Doktor|Dr.]] Artidjo Alkostar, [[Sarjana Hukum|S.H.]], [[w:en:Legum Magister|LL.M.]]''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Situbondo]], [[Jawa Timur]]|22|5|1948|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|28|2|2021}}) adalah seorang
== Riwayat Hidup ==
=== Kehidupan awal dan pendidikan ===
Artidjo Alkostar lahir di [[Situbondo]], [[Jawa Timur]]. Ayah dan ibunya berasal dari [[Kota Sumenep, Sumenep|Sumenep]], [[Madura]]. Ia menamatkan pendidikan SMA di [[Asem Bagus]], [[Situbondo]]. Artidjo meraih gelar [[sarjana hukum]] (S.H.) di Fakultas Hukum [[Universitas Islam Indonesia]] pada tahun 1976 dan magister (LL.M.) di [[Universitas Northwestern]], [[Chicago]], [[Amerika Serikat]] pada tahun 2002.<ref name=":0"/><ref>{{Cite web|last=Christina Malau|first=Maria|date=2019-12-20|title=Profil Artidjo Alkostar, Anggota Dewas KPK yang Ditakuti Koruptor saat Menjabat Hakim Agung|url=https://www.inews.id/news/nasional/profil-artidjo-alkostar-anggota-dewas-kpk-yang-ditakuti-koruptor-saat-menjabat-hakim-agung|website=iNews.ID|language=id|access-date=2020-05-31}}</ref> Di Northwestern, Artidjo menulis disertasi mengenai
=== Karier ===
[[Berkas:Artidjo Alkostar KPK.png|jmpl|Artidjo sebagai Anggota Dewan Pengawas KPK]]
Karier Artidjo Alkostar di bidang hukum dimulai pada tahun 1976. Awalnya, ia menjadi tenaga pengajar di FH [[UII]] [[Yogyakarta]]. Pada tahun 1981, ia menjadi bagian dari [[Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta]], masing-masing menjadi wakil direktur (1981-1983) dan direktur (1983-1989).<ref name=":0" /> Pada saat yang sama, ia bekerja selama dua tahun di [[Human Rights Watch|Human Right Watch]] divisi Asia di [[New York]]. Sepulang dari Amerika, ia mendirikan kantor hukum [[Artidjo Alkostar and Associates]] hingga tahun 2000. Selanjutnya, pada tahun 2000 ia terpilih sebagai [[Hakim Agung Republik Indonesia]].
Ketika masih sebagai [[pengacara]], Artidjo tercatat sering menangani perkara berisiko.<ref name=":1">{{Cite
===
Artidjo Alkostar mengawali kariernya sebagai hakim agung pada tahun 2000, dan pensiun pada 22 Mei 2018. Sepanjang 18 tahun mengabdi, ia telah menyelesaikan sebanyak 19.708 berkas perkara di [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|Mahkamah Agung]].<ref>{{Cite
Kiprah Artidjo sebagai hakim agung terkemuka sebab ia berani berbeda pendapat dengan majelis hakim lain pada perkara mantan Presiden [[Soeharto]] dan [[skandal Bank Bali]] dengan terdakwa [[Djoko Tjandra|Djoko Soegiarto Tjandra]]. Pada [[kasus Djoko Tjandra]], ia menyimpulkan terdakwa bersalah dan dihukum 20 tahun meski dua hakim agung lain membebaskannya. Putusan kasus ini memperkenalkan ''[[dissenting opinion]]'' dari Artidjo yang membuat namanya kian mencuat. Menurutnya, melalui ''dissenting opinion'' tersebut ia berharap orang tidak menganggapnya sebagai pecundang, karena adanya dukungan kepada pendapatnya.<ref name=":1" /> Sembari berkelakar, ia menambahkan adanya kemajuan dari dirinya, sebab ketika jadi pengacara ia kerap kalah dalam menangani kasus karena tidak mau memberi suap kepada hakim dan jaksa.<ref name=":1" />▼
Sebagai Hakim Agung, ia kerap memberi putusan kasasi dengan tambahan masa hukuman dalam kasus korupsi. Oleh karena itu, koruptor rajin mencabut perkaranya ketika mengetahui Artidjo yang akan menangani perkaranya.<ref>{{Cite
== Kehidupan pribadi ==
Artidjo menikah dengan Sri Widyaningsih pada 1998 atau 1999.<ref name=":2">{{Cite web|date=2003-09-11|title=Artidjo Alkostar: Hakim Agung yang Melawan Arus|url=https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol8790/artidjo-alkostar-hakim-agung-yang-melawan-arus/|website=hukumonline.com|language=Indonesia|access-date=2021-03-08}}</ref>
Pada awalnya, Artidjo tidak pernah berniat untuk berkarir di dunia hukum dan justru bermaksud mengambil jurusan eksakta dan masuk Fakultas Pertanian. Sayangnya, pendaftaran untuk fakultas pertanian sudah ditutup sehingga ia mendaftar di Fakultas Hukum [[Universitas Islam Indonesia]] untuk mengisi waktu sampai pembukaan pendaftaran di tahun depan. Setelah setahun berlalu, ternyata Artidjo merasa betah di Fakultas Hukum dan hilang minat untuk mendaftar di Fakultas Pertanian.<ref name=":2" />
Menurut Artidjo, kualitas manusia terletak pada pola pikir dan substasi perbuatan yang dilakukan seseorang untuk masyarakat, bangsa dan negara.<ref>{{Cite
Artidjo juga pernah mengeluarkan beberapa buku, diantaranya berjudul "Artidjo Alkostar Titian Keikhlasan, Berkhidmat untuk Keadilan," "Dimensi Filosofis Ilmu Hukum dan hukum Pidana (70 Tahun Artidjo Alkostar Mengabdi Kepada Bangsa dan Negara)," dan "Alkostar Sebuah Biografi yang ditulis oleh Puguh Windrawan."<ref
===
Artidjo meninggal dunia pada Minggu, 28 Februari 2021 di Jakarta.<ref>{{Cite news|date=28 Februari 2021|title=Anggota Dewas KPK Artidjo Alkostar Meninggal Dunia|url=https://news.detik.com/berita/d-5475131/anggota-dewas-kpk-artidjo-alkostar-meninggal-dunia|work=[[
▲Artidjo Alkostar mengawali kariernya sebagai hakim agung pada tahun 2000, dan pensiun pada 22 Mei 2018. Sepanjang 18 tahun mengabdi, ia telah menyelesaikan sebanyak 19.708 berkas perkara di [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|Mahkamah Agung]].<ref>{{Cite web|last=Sukmana|first=Yoga|date=31 Mei 2018|title=Artidjo Alkostar, 18 Tahun, 19.000 Perkara, dan Urus Kambing...|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/05/31/11482391/artidjo-alkostar-18-tahun-19000-perkara-dan-urus-kambing|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-05-31}}</ref> Berbagai kasus besar telah ia tangani, seperti kasus proyek pusat olahraga Hambalang, suap impor daging, dan suap ketua Mahkamah Konstitusi.<ref>{{Cite web|last=Mardani|date=10 Juni 2015|title=Putusan-putusan Hakim Agung Artidjo bikin koruptor 'sekarat'|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/putusan-putusan-hakim-agung-artidjo-bikin-koruptor-sekarat.html|website=merdeka.com|access-date=2020-05-31}}</ref>
== Penghargaan ==
▲Kiprah Artidjo sebagai hakim agung terkemuka sebab ia berani berbeda pendapat dengan majelis hakim lain pada perkara mantan Presiden [[Soeharto]] dan [[skandal Bank Bali]] dengan terdakwa [[Djoko Tjandra|Djoko Soegiarto Tjandra]]. Pada kasus Djoko Tjandra, ia menyimpulkan terdakwa bersalah dan dihukum 20 tahun meski dua hakim agung lain membebaskannya. Putusan kasus ini memperkenalkan ''dissenting opinion'' dari Artidjo yang membuat namanya kian mencuat. Menurutnya, melalui ''dissenting opinion'' tersebut ia berharap orang tidak menganggapnya sebagai pecundang, karena adanya dukungan kepada pendapatnya.<ref name=":1" /> Sembari berkelakar, ia menambahkan adanya kemajuan dari dirinya, sebab ketika jadi pengacara ia kerap kalah dalam menangani kasus karena tidak mau memberi suap kepada hakim dan jaksa.<ref name=":1" />
=== Tanda kehormatan ===
▲Sebagai Hakim Agung, ia kerap memberi putusan kasasi dengan tambahan masa hukuman dalam kasus korupsi. Oleh karena itu, koruptor rajin mencabut perkaranya ketika mengetahui Artidjo yang akan menangani perkaranya.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2018-05-31|title=Artidjo Alkostar, 18 Tahun, 19.000 Perkara, dan Urus Kambing...|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/05/31/11482391/artidjo-alkostar-18-tahun-19000-perkara-dan-urus-kambing|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2021-03-08}}</ref>
* [[Berkas:Bintang Mahaputera Adipradana rib.svg|50x50px]] [[Bintang Mahaputera Adipradana]] – 2021<ref>{{Cite news|last=Kamil|first=Irfan|date=12 Agustus 2021|title=Artidjo Alkostar, Eks Hakim Agung dan Algojo Koruptor yang Dianugerahi Bintang Mahaputra|url=https://nasional.kompas.com/read/2021/08/12/10315061/artidjo-alkostar-eks-hakim-agung-dan-algojo-koruptor-yang-dianugerahi?page=all|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-08-12}}</ref>
▲Artidjo meninggal dunia pada Minggu, 28 Februari 2021 di Jakarta.<ref>{{Cite news|date=28 Februari 2021|title=Anggota Dewas KPK Artidjo Alkostar Meninggal Dunia|url=https://news.detik.com/berita/d-5475131/anggota-dewas-kpk-artidjo-alkostar-meninggal-dunia|work=[[detik.com]]|access-date=28 Februari 2021}}</ref> Komplikasi penyakit paru-paru, jantung dan ginjal diyakini menjadi penyebab beliau wafat. Komplikasi ini dikatakan telah lama dideritanya. Penyakit [[COVID-19]] bukan termasuk salah satu penyebab kematian beliau.<ref>{{Cite web|last=Teresia|first=Ananda|date=28 Februari 2021|title=Mahfud MD: Artidjo Meninggal Karena Komplikasi Jantung, Paru-paru, Ginjal|url=https://kumparan.com/kumparannews/mahfud-md-artidjo-meninggal-karena-komplikasi-jantung-paru-paru-ginjal-1vGTzX7QDGt/full|website=kumparan.com|access-date=2021-03-02}}</ref>
== Referensi ==
Baris 57 ⟶ 69:
== Pranala luar ==
* [https://scholar.google.co.id/citations?user=V2GWPD0AAAAJ&hl=en Artidjo Alkostar] di [[Google Scholar]]
{{DEFAULTSORT:Alkostar, Artidjo}}
[[Kategori:Tokoh hukum Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Northwestern]]▼
[[Kategori:Alumni Universitas Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Madura]]
[[Kategori:Tokoh dari Situbondo]]
[[Kategori:
▲[[Kategori:Alumni Universitas Islam Indonesia]]
▲[[Kategori:Alumni Universitas Northwestern]]
|