Gigantopithecus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
k perbaikan kesalahan tik
 
(17 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
|name = ''Gigantopithecus''
|fossil_range = [[Plestosen]]
|image = Gigantopithecus mandible.jpg
|image_caption =
|regnum = [[Animalia]]
Baris 19:
†''[[Gigantopithecus giganteus]]''
}}
'''''Gigantopithecus''''' adalah [[kera]] terbesar yang pernah ditemukan hingga saat ini. Tinggi mereka diperkirakan mencapai sekitar 3 [[meter]] (10 kaki) dan mempunyai [[massa]] mencapai sekitar 500 [[kilogram]] (1100 pon).<ref>{{Cite Merekaweb|date=2016-01-05|title=The ditemukanLargest diApe beberapaThat wilayahEver diLived Was Doomed By Its Size|url=https://www.nationalgeographic.com/science/article/160106-science-evolution-apes-giant|website=Science|language=en|access-date=2021-12-20|archive-date=2021-03-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20210304022651/https://www.nationalgeographic.com/science/article/160106-science-evolution-apes-giant|dead-url=no}}</ref> Gigantopithecus adalah genus kera yang telah punah yang hidup pada masa [[asiaPleistosen Awal]], termasukhingga [[TiongkokPleistosen Tengah|Tengah]] di Tiongkok selatan, dengan potensi identifikasi di Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Gigantopithecus hidup pada akhir periode [[Tersier]] sampai awal periode [[Kuarter]]. Gigantopithecus memilkimemiliki bentuk seperti [[orang utan]] zaman modern. ''Gigantopithecus'' adalah [[omnivor]], memakan [[bambu]] dan tanaman lain. Genus ini diwakili oleh satu spesies, ''[[Gigantopithecus blacki]]''.
 
Sisa-sisa pertama Gigantopithecus, dua gigi molar ketiga, diidentifikasi di sebuah toko obat di [[Hong Kong]] oleh antropolog [[Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald|Ralph von Koenigswald]] pada 1935, yang kemudian mendeskripsikan kera tersebut.<ref name=":0">{{Cite web|last=Magazine|first=Smithsonian|last2=Wayman|first2=Erin|title=Did Bigfoot Really Exist? How Gigantopithecus Became Extinct|url=https://www.smithsonianmag.com/science-nature/did-bigfoot-really-exist-how-gigantopithecus-became-extinct-16649201/|website=Smithsonian Magazine|language=en|access-date=2021-12-20|archive-date=2023-01-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230131231753/https://www.smithsonianmag.com/science-nature/did-bigfoot-really-exist-how-gigantopithecus-became-extinct-16649201/|dead-url=no}}</ref> Pada 1956, rahang bawah pertama dan lebih dari 1.000 gigi ditemukan di Liucheng, dan sejak saat itu, lebih banyak lagi sisa-sisa yang ditemukan di 16 lokasi termasuk Tiongkok, Vietnam, dan India. Gigantopithecus pernah dianggap sebagai anggota garis keturunan manusia, tetapi sekarang diyakini berkerabat dekat dengan orang utan dan diklasifikasikan dalam subfamili Ponginae. Satu-satunya sisa-sisa Gigantopithecus yang diketahui adalah gigi dan empat rahang bawah, karena elemen kerangka lainnya kemungkinan besar dikonsumsi oleh landak sebelum menjadi fosil. Berdasarkan hasil penelitian fosil, ''Gigantopithecus'' diperkirakan berkerabat dekat dengan [[orang utan]] modern dan [[Sivapithecus]].<ref name=":0" />
Gigantopithecus ditemukan pertama kali tahun [[1935]], ketika seorang [[paleontologi]] Jerman menemukan [[fosil]] gigi yang dijual di toko obat Tiongkok. Ia tahu bahwa gigi itu berasal dari [[primata]] yang belum teridentifikasi. Ada teori bahwa Gigantopithecus ini masih hidup sampai sekarang. Beberapa orang percaya bahwa hewan ini adalah [[yeti]] atau manusia salju yang katanya hidup di gua [[Himalaya]].
 
{{Sejarah-stub}}
Gigantopithecus diyakini sebagai kera besar, dengan kemungkinan berat antara 200–300&nbsp;kg ketika hidup, meskipun ini sangat spekulatif karena terbatasnya sisa-sisa yang ditemukan. Spesies ini mungkin telah menunjukkan [[dimorfisme seksual]], dengan jantan jauh lebih besar daripada betina. Gigi seri kecil, sementara gigi taringnya tampak berfungsi seperti gigi premolar dan geraham. Gigi premolar memiliki mahkota yang tinggi, dan gigi premolar keempat sangat mirip geraham. Gigi gerahamnya merupakan yang terbesar di antara kera yang diketahui, dengan permukaan yang relatif datar. Gigantopithecus memiliki email paling tebal di antara kera lainnya, dengan ukuran hingga 6&nbsp;mm di beberapa area, meskipun ketebalan ini hanya cukup tebal jika ukuran gigi diperhitungkan.
 
Gigantopithecus adalah herbivora yang memakan tanaman hutan C3 dan memiliki rahang yang beradaptasi untuk menggiling, menghancurkan, dan memotong tanaman yang keras dan berserat. Enamelnya yang tebal membantu menahan makanan yang kasar seperti batang, akar, dan umbi-umbian yang kotor. Beberapa gigi menunjukkan bukti adanya buah dari keluarga ara dalam makanannya. Kera ini hidup di hutan subtropis hingga tropis dan kemungkinan punah sekitar 300.000 tahun yang lalu akibat mundurnya habitat yang disebabkan oleh perubahan iklim dan mungkin karena aktivitas manusia purba. Ukurannya yang besar dan penampilannya yang mirip gorila membuat beberapa orang berspekulasi bahwa kera ini bisa jadi merupakan identitas makhluk mitos seperti [[yeti]] atau [[bigfoot]].<ref name=":0" />
 
== Referensi ==
<references />
{{Taxonbar|from=Q310434}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Fosil]]
Baris 28 ⟶ 36:
[[Kategori:Mamalia Plestosen]]
[[Kategori:Primata]]
 
 
{{arkeologi-stub}}
{{Sejarahbiologi-stub}}