Anton Medan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
|caption =
|birth_name = Tan Hok Liang
|alias = H. Muhammad Ramdhan Efendi<br>Anton Medan
|birth_date = {{Birth date|1957|10|10}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kota Tebing Tinggi]], [[
|death_date = {{Death date and age|2021|3|15|1957|10|10}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Cibinong, Bogor|Cibinong]], [[Kabupaten Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]], Indonesia
|nationality = [[Indonesia]]
|
|known_for = Mantan perampok dan bandar judi
|occupation = [[Mubalig]]
}}
Anton mengaku dirinya semula merupakan penganut agama [[Buddha]], lalu beralih ke [[Kristen]] dan akhirnya [[Islam]].<ref name=antara/>
Sebelum masuk Islam, Anton dibesarkan di tengah-tengah politik gelap Indonesia. Itu selama pemerintahan [[Orde Baru]] [[Suharto]] ketika preman digunakan dalam politik, bisnis dan instansi pemerintah.<ref>{{cite journal|author=Benedict R. O'G. Anderson |title=Indonesian Nationalism Today and in the Future |journal=Indonesia |volume=67 |year=1999| pages=
Pada tahun 1998, Anton Medan dijadikan kambing hitam [[Kerusuhan Mei 1998]] setelah tuduhan itu diam-diam dicabut.<ref name="pp"/> Kerusuhan yang awalnya merupakan demonstrasi mahasiswa untuk memprotes presiden Indonesia [[Soeharto]] berubah menjadi demonstrasi [[anti-Tionghoa]] di ibu kota Jakarta. Anton Medan keturunan [[Tionghoa]], tapi dia turun ke jalan dan ikut kerusuhan untuk membuktikan bahwa dia setia kepada rakyat tapi dia sendiri yang jadi sasaran. Dalam kekacauan politik tahun 1998, dilaporkan pula bahwa [[Prabowo Subianto]], menantu Suharto dan Panglima [[Kopassus]], telah merekrut dan memanipulasi Anton Medan untuk mendapatkan pendukung militan.<ref name="pp">{{cite journal|author=Loren Ryter |title=Pemuda Pancasila: The Last Loyalist Free Men of Suharto's Order |journal=Indonesia |volume=66| year=1998 |pages=
Dalam penyidikan kasus [[kerusuhan 1998]], Anton Medan membantah tuduhan terlibat aktif di balik layar, meski mengaku berada di tengah-tengah massa. Namun, dia menolak untuk bersaksi kecuali [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] merehabilitasi namanya terlebih dahulu.<ref>{{cite news|publisher=Kompas| url=http://www.korantempo.com/news/2003/8/12/Nasional/64.html| language=Indonesian| title=Kasus Kerusuhan Mei - Anton Medan Bersedia Bersaksi Bila Komnas HAM Rehabilitasi Namanya| date=12 August 2003| accessdate=2007-03-29 |archiveurl = https://web.archive.org/web/20070928072304/http://www.korantempo.com/news/2003/8/12/Nasional/64.html |archivedate = September 28, 2007}}</ref>
Baris 32 ⟶ 33:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.indomedia.com/sripo/2004/01/26/2601kot2.htm "Bulan Madu Keliling LP"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081020151709/http://www.indomedia.com/sripo/2004/01/26/2601kot2.htm |date=2008-10-20 }}, diakses 23 Desember 2005
{{indo-bio-stub}}▼
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Medan, Anton}}▼
▲{{DEFAULTSORT:Medan, Anton}}
[[Kategori:Meninggal usia 63]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama ke Islam]]
[[Kategori:Tokoh dari Tebing Tinggi]]
[[Kategori:Dai Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Muslim Tionghoa]]
|