Sarah Gilbert: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(14 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
| birth_name = Sarah Catherine Gilbert
| birth_date = {{Birth year and age|1962|04}}
| image = Dr.Sarah Gilbert.jpg
| alma_mater = [[
| workplaces = [[University of Oxford]] <br/>[[Vaccitech]]<br> Delta Biotechnology
| known_for = [[Vaksinologi]]
Baris 16 ⟶ 17:
| website = {{Official URL}}
}}
Dame '''Sarah Catherine Gilbert''' (lahir pada April 1962) adalah seorang ahli [[vaksinasi]] berkewarganegaraan [[Inggris]] yang juga merupakan seorang [[profesor]] [[
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Gilbert mengikuti pendidikan [[Sekolah Menengah Atas]] (SMA) di Kettering High School, kota [[Northamptonshire|Kettering, Northamptonshire]], [[Inggris]], dan di SMA ini dia menyadari bahwa kelak dia ingin bekerja di bidang [[kedokteran]].<ref name=":0">{{Cite web| url=https://www.ndm.ox.ac.uk/working-for-ndm/working-for-ndm-page/career-profiles/professor-sarah-gilbert/| title=Professor Sarah Gilbert| author=Admin| website=Working for NDM| language=en-GB| access-date=24 Maret 2021| archive-date=24 Maret 2021| archive-url=https://web.archive.org/web/20200327225805/https://www.ndm.ox.ac.uk/working-for-ndm/working-for-ndm-page/career-profiles/professor-sarah-gilbert/| url-status=dead}}</ref> Kemudian, Sarah lulus dengan mendapat gelar [[Bachelor of Science]] atau [[Sarjana Sains]] (penghargaan kelas satu atau ''first class honours'') bidang [[ilmu biologi]] dari University of East Anglia di [[Norwich]], [[Inggris]]. Sarah melanjutkan studinya ke University of Hull untuk mendapat gelar [[doktor]], dalam bidang menyelidiki [[genetika]] dan [[biokimia]] dari ragi ''[[Rhodosporidium toruloides]]''.<ref name=":0" /><ref name=sPhD>{{cite thesis|degree=PhD|publisher=University of Hull|title=Studies on lipid accumulaltion and genetics of Rhodosporidium toruloides|first= Sarah Catherine|last=Gilbert|year=1986|id={{EThOS|uk.bl.ethos.381881}}|website=jisc.ac.uk|oclc=499901226|url=https://discover.libraryhub.jisc.ac.uk/search?q=Studies%20on%20lipid%20accumulaltion%20and%20genetics%20of%20Rhodosporidium%20toruloides&rn=1}}</ref
==
Setelah mendapatkan gelar [[doktoral]], Gilbert bekerja sebagai [[peneliti]] [[doktoral|pascadoktoral]] bidang [[industri]] di Yayasan Riset Industri Pembuatan Bir (''Brewing Industry Research Foundation''). Setelah itu, dia pindah ke Leicester Biocentre. Tahun 1990, Gilbert bergabung dengan Delta Biotechnology, sebuah perusahaan [[biofarmasi]] yang memproduksi obat-obatan di kota [[Nottingham]].<ref name=":0" /><ref>{{cite web|url=https://www.sciencemag.org/custom-publishing/webinars/vaccine-matters-can-we-cure-coronavirus|title=Vaccine matters: Can we cure coronavirus?|work=Science Magazine|date=12 August 2020|access-date=24 Maret 2021}}</ref>
Pada tahun 1994, Gilbert kembali bekerja [[akademis]], dengan bergabung di sebuah [[laboratorium]] bernama [[Adrian V. S. Hill]]. Penelitian awal yang dia kerjakan ialah mempertimbangkan interaksi host-parasit di [[malaria]].<ref name=":0" /> Tahun 2004, dia menjadi juru baca [[Vaksin|ahli vaksin]] di [[Universitas Oxford]].<ref name=":0" /> Tahun 2010, Gilbert diangkat menjadi seorang [[profesor]] di [[Jenner Institute]]. Mendapat dukungan dari [[Wellcome Trust]], Gilbert mulai mengerjakan desain dan membuat novel tentang [[Vaksin influenza|vaksinasi influenza]].<ref name=":0" /> Penelitian yang dikerjakan oleh Gilbert dengan mempertimbangkan pengembangan dan pengujian praklinis vaksinasi virus, menanamkan protein [[patogen]] di dalam virus.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://ndm.medsci.ox.ac.uk/podcast-meet-our-researchers/epidemics-vaccines/sarah-gilbert-viral-vectored-vaccines|title=Sarah Gilbert: Viral Vectored Vaccines — Nuffield Department of Medicine|publisher=University of Oxford|access-date=24 Maret 2021}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.hic-vac.org/members/members-profiles/professor-sarah-gilbert|title=Professor Sarah Gilbert {{!}} Hic Vac|website=hic-vac.org|access-date=24 Maret 2021}}</ref> Vaksinasi [[virus]] ini memicu respons [[sel T]], yang dapat digunakan untuk melawan berbagai penyakit seperti [[virus]], [[malaria]], dan [[kanker]].<ref name=":1" />
Baris 30 ⟶ 32:
Gilbert terlibat dalam pengembangan dan uji klinis dari [[vaksin flu universal]]. Tidak seperti vaksinasi konvensional, [[Vaksin influenza|vaksin flu universal]] tidak merangsang produksi [[antibodi]], melainkan memicu munculnya [[sistem kekebalan tubuh]] untuk membuat [[sel T]] yang spesifik untuk [[influenza]].<ref>{{Cite web|url=https://splice-bio.com/world-first-trial-universal-flu-vaccine/|title=World-First Trial for Universal Flu Vaccine|date=11 October 2017|website=Splice|language=en-US|access-date=24 Maret 2021}}</ref> Antibodi tersebut memanfaatkan salah satu [[protein]] inti ([[nukleoprotein]] dan protein matriks 1) di dalam [[virus Influenza A]], bukan protein eksternal yang ada di lapisan luar.<ref name=":2">{{Cite web|last1=Jha|first1=Alok|url=https://www.theguardian.com/society/2011/feb/06/flu-universal-vaccine-test-success|title=Flu breakthrough promises a vaccine to kill all strains|date=6 Februari 2011|work=The Guardian|access-date=24 Maret 2021|last2=correspondent|first2=science|language=en-GB|issn=0261-3077}}</ref> Karena adanya [[sistem kekebalan tubuh]] yang melemah seiring bertambahnya usia, maka vaksinasi konvensional tidak dianjurkan untuk para lansia.<ref name=":2" />
Tahun 2008 merupakan tahun pertama Gilbert melakukan Uji klinis, dengan memantau gejala harian pasien influenza menggunakan [[virus Influenza A subtipe H3N2]].<ref name=":2" /><ref>{{Cite web| url=https://www.jenner.ac.uk/team/sarah-gilbert | title=Sarah Gilbert — The Jenner Institute|website=jenner.ac.uk|access-date=24 Maret 2021}}</ref> Hasil studi pertamanya ini, menemukan adanya rangsangan [[sel T]] sebagai respons terhadap virus flu, dan bahwa [[stimulasi]] ini dapat melindungi seseorang dari penyakit [[flu]].<ref name=":2" /> Penelitian tersebut menemukan hasil bahwa vektor [[Adenoviridae|adenoviral]] ChAdOx1 dapat digunakan untuk membuat vaksinasi yang melindungi [[manusia]] dari [[sindrom pernapasan Timur Tengah]] (MERS) yang ada pada [[tikus]] dan mampu menginduksi respon [[imun]] terhadap MERS.<ref name="MunsterWells2017">{{cite journal|last1=Munster|first1=Vincent J.|last2=Wells|first2=Daniel|last3=Lambe|first3=Teresa|last4=Wright|first4=Daniel|last5=Fischer|first5=Robert J.|last6=Bushmaker|first6=Trenton|last7=Saturday|first7=Greg|last8=van Doremalen|first8=Neeltje|last9=Gilbert|first9=Sarah C.|last10=de Wit|first10=Emmie|last11=Warimwe|first11=George M.|title=Protective efficacy of a novel simian adenovirus vaccine against lethal MERS-CoV challenge in a transgenic human DPP4 mouse model|journal=NPJ Vaccines|volume=2|issue=1|year=2017|page=28|issn=2059-0105|doi=10.1038/s41541-017-0029-1|pmid=29263883|pmc=5643297}} Diakses tanggal 24 Maret 2021.</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.vaccitech.co.uk/new-mers-vaccine-clinical-trial-starts-in-saudi-arabia/|title=New MERS Coronavirus vaccine clinical trial starts in Saudi Arabia |website=www.vaccitech.co.uk|date=20 Desember 2019|access-date=24 Maret 2021}}</ref> Vektor yang sama juga digunakan untuk membuat vaksin melawan [[virus Nipah|Nipah]] yang efektif terdapat di [[
Gilbert kemudian terlibat dalam pengembangan [[vaksinasi]] baru untuk melindungi manusia dari [[Koronavirus]] sejak awal terjadinya [[pandemi COVID-19]] .<ref name=":3">{{Cite web|url=https://www.standard.co.uk/news/health/coronavirus-vaccine-uk-scientists-imperial-college-oxford-university-a4356406.html|title=Two groups of UK scientists in race to develop coronavirus vaccine|date=7 Februari 2020|website=London Evening Standard|language=en|access-date=24 Maret 2021}}</ref><ref name=":4">{{Cite web|url=https://www.gov.uk/government/news/vaccine-trials-among-recipients-of-20-million-coronavirus-research-investment|title=Vaccine trials among recipients of £20 million coronavirus research investment|publisher=Government of the United Kingdom|language=en|access-date=27 March 2020}}</ref><ref name=lancet>{{cite journal | title=Sarah Gilbert: carving a path towards a COVID-19 vaccine | journal=[[The Lancet]] | volume=395 | number=10232 | page=1247 | first=Richard | last=Lane |year= 2020 | doi=10.1016/S0140-6736(20)30796-0|pmid=32305089 |pmc=7162644 }}</ref> Dia menjadi pemimpin dalam pekerjaan ini untuk mencari kandidat vaksin baru, bersama dengan Andrew Pollard, Teresa Lambe, Sandy Douglas, Catherine Green dan Adrian Hill.<ref>{{Cite web|url=https://covid19vaccinetrial.co.uk/|title=COVID-19 Vaccine Trials {{!}} COVID-19|website=covid19vaccinetrial.co.uk|access-date=24 Maret 2021}}</ref> Seperti pekerjaan sebelumnya, [[vaksin COVID-19]] menggunakan vektor [[Adenoviridae|
== Kehidupan pribadi ==
Pada tahun 1998, Gilbert melahirkan anak kembar tiga. Sementara pasangan memutuskan untuk meninggalkan karirnya dan menjadi orang tua utama yang mengurus rumah tangga mereka.<ref name=":0" /><ref>{{cite web|url =https://www.ndm.ox.ac.uk/working-for-ndm/working-for-ndm-page/career-profiles/professor-sarah-gilbert/|title =Working for NDM: Professor Sarah Gilbert|access-date =24 Maret 2021|publisher =Nuffield Department of Medicine|archive-date =24 Maret 2021|archive-url =https://web.archive.org/web/20200327225805/https://www.ndm.ox.ac.uk/working-for-ndm/working-for-ndm-page/career-profiles/professor-sarah-gilbert/|url-status =dead}}</ref> Pada bulan Maret 2021, Gilbert menerima anugerah
== Publikasi terpilih ==
Baris 43 ⟶ 45:
* {{Cite journal |ref=none|last1=McShane|first1=H|last2=Pathan|first2=A A|last3=Sander|first3=C R|last4=Keating|first4=S M|last5=Gilbert|first5=S C|last6=Huygen|first6=K|last7=Fletcher|first7=H A|last8=Hill|first8=A V S|date=Desember 2004|title=Erratum: Recombinant modified vaccinia virus Ankara expressing antigen 85A boosts BCG-primed and naturally acquired antimycobacterial immunity in humans|journal=Nature Medicine|volume=10|issue=12|pages=1397|doi=10.1038/nm1204-1397a|issn=1078-8956|doi-access=free}}
*{{Cite journal |ref=none|last1=McConkey|first1=Samuel J.|last2=Reece|first2=William H. H.|last3=Moorthy|first3=Vasee S.|last4=Webster|first4=Daniel|last5=Dunachie|first5=Susanna|last6=Butcher|first6=Geoff|last7=Vuola|first7=Jenni M.|last8=Blanchard|first8=Tom J.|last9=Gothard|first9=Philip|last10=Watkins|first10=Kate|last11=Hannan|first11=Carolyn M.|year=2003|title=Enhanced T-cell immunogenicity of plasmid DNA vaccines boosted by recombinant modified vaccinia virus Ankara in humans|journal=Nature Medicine|language=en|volume=9|issue=6|pages=729–735|doi=10.1038/nm881|issn=1546-170X|pmid= 12766765|s2cid=6670274}}
*{{Cite journal |ref=none|last=Gilbert|first=S. C.|date=20 Februari 1998|title=Association of Malaria Parasite Population Structure, HLA, and Immunological Antagonism|url=https://archive.org/details/sim_science_1998-02-20_279_5354/page/1173|journal=Science|volume=279|issue=5354|pages=1173–1177|doi=10.1126/science.279.5354.1173|issn=0036-8075|pmid= 9469800|bibcode=1998Sci...279.1173G}} {{closed access}}
== Pranala luar ==
{{scholia|author}}
* {{Google Scholar id |nZ7_XboAAAAJ}}
== Lihat pula ==
* [[Sonia Wibisono]]
* [[Maria Louisa Rumateray]]
* [[Alfandy Cahyono]]
* [[Irmadita Citrashanty]]
== Referensi ==
Baris 53 ⟶ 62:
{{COVID-19}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Dokter]]
[[Kategori:Ilmuwan]]
[[Kategori:Tokoh Inggris]]
|