Throffer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240809)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(21 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
 
Dalam [[filsafat politik]], '''''throffer''''' adalah proposal (disebut juga intervensi{{refn|Tawaran, ancaman dan ''throffer'' adalah "intervensi, oleh orang lain, dalam pertimbangan praktis individu".{{sfn|Steiner|1974–75|p=36}}|group=note}}) yang mencampurkan tawaran dengan ancaman yang akan dilakukan jika tawaran tersebut tidak diterima. Istilah ini pertama kali digunakan di media cetak oleh filsuf politik [[Hillel Steiner]]; sementara penulis lain mengikuti, ''throffer'' belum diadopsi secara universal dan kadang-kadang dianggap identik dengan ''[[wortel dan tongkat]]''. Meskipun aspek ancaman dari ''throffer'' tidak perlu terlihat nyata, atau bahkan diartikulasikan sama sekali, contoh jelasnya adalah
 
<blockquote>Bunuh orang ini dan terima £ 100; gagal membunuhnya dan aku akan membunuhmu.{{sfn|Steiner|1974–75|p=39}}</blockquote>
 
Steiner membedakan tawaran, ancaman, dan ''throffer'' berdasarkan preferensi kepatuhan dan ketidakpatuhan untuk subjek jika dibandingkan dengan peristiwa normal yang akan terjadi jika tidak ada intervensi. Akun Steiner dikritik oleh filsuf Robert Stevens, yang sebaliknya menyarankan bahwa yang penting dalam membedakan jenis intervensi adalah apakah melakukan atau tidak melakukan tindakan yang diminta lebih atau kurang lebih disukai daripada jika tidak ada intervensi. ''Throffer'' merupakan bagian dari pertimbangan moral dan politik yang lebih luas dari [[paksaan]], dan merupakan bagian dari pertanyaan tentang kemungkinan [[tawaran koersif]]. Berlawanan dengan anggapan yang diterima bahwa hanya ancaman yang dapat memaksakoersif, ''throffer'' yang tidak memiliki ancaman eksplisit telah dikutip sebagai contoh tawaran koersif, sementara beberapa penulis berpendapat bahwa tawaran, ancaman, dan ''throffer'' semuanya mungkin bersifat koersif jika kondisi tertentu terpenuhi. Bagi yang lain, sebaliknya, jika ''throffer'' itu memaksakoersif, secara eksplisit aspek ancamanlah yang membuatnya demikian, dan tidak semua ''throffer'' bisa dianggap koersif.
 
Masalah teoritis seputar ''throffer'' telah diterapkan secara praktis terkait program [[biaya kerja]]. Dalam sistem tersebut, individu penerima [[Ilmu kesejahteraan sosial|kesejahteraan sosial]] akan mengalami penurunan bantuan jika mereka menolak tawaran pekerjaan atau pendidikan. [[Robert Goodin]] mengkritik program biaya kerja yang memberikan ''throffer'' kepada individu yang menerima kesejahteraan, dan ditanggapi oleh Daniel Shapiro, yang merasa keberatannya tidak meyakinkan. Beberapa penulis juga mengamati bahwa ''throffer'' yang diberikan kepada terpidana kejahatan, terutama pelanggar seks, dapat menghasilkan hukuman yang lebih ringan jika mereka menerima perawatan medis. Contoh lain ditawarkandiberikan oleh psikiater Julio Arboleda-Flórez, yang menyampaikan kekhawatiran tentang ''throffer'' dalam [[psikiatri komunitas]], dan pakar manajemen John J. Clancey, yang berbicara tentang ''throffer'' dalam pekerjaan.
 
== Asal dan penggunaan ==
Baris 51 ⟶ 53:
Filsuf politik [[Kristján Kristjánsson]] membedakan ancaman dan tawaran dengan menjelaskan bahwa yang pertama adalah proposal yang menimbulkan hambatan, sedangkan yang kedua adalah salah satu jenis proposal (contoh lain adalah permintaan) yang tidak.{{sfn|Kristjánsson|1992|p=67}} Ia juga membedakan antara ''proposal tentatif'' dan ''proposal final'', yang menurutnya diabaikan oleh penulis sebelumnya.{{sfn|Kristjánsson|1992|p=68}} Proposal tentatif tidak secara logis menciptakan hambatan apa pun untuk subjeknya, dan dengan demikian, merupakan tawaran. Misalnya, "jika Anda mengambilkan kertas untuk saya, Anda akan mendapatkan permen" adalah proposal tentatif, karena tidak secara logis berarti bahwa kegagalan untuk mengambil kertas tidak akan menghasilkan permen; ada kemungkinan permen dapat diperoleh dengan cara lain. Dengan kata lain, [[Material bersyarat|jika]] subjek mengambil kertas, maka mereka mendapatkan permen.{{sfn|Kristjánsson|1992|p=66}} Sebaliknya, jika proposal adalah proposal final, akan berbentuk "[[jika dan hanya jika]] Anda mengambilkan kertas untuk saya, Anda akan mendapatkan permen". Ini berarti bahwa permen hanya dapat diperoleh jika subjek mengambil kertas, dan tidak ada cara lain. Bagi Kristjánsson, proposal final semacam ini merupakan ''throffer''. Ada tawaran untuk mengambil kertas ("jika"), dan ancaman bahwa permen hanya dapat diperoleh melalui rute ini ("hanya jika"). Dengan demikian, hambatan telah ditempatkan pada rute untuk memperoleh permen.{{sfn|Kristjánsson|1992|p=67}}
 
Penulis sebelumnya (Kristjánsson menyebutmengutip [[Joel Feinberg]], [[Alan Wertheimer]] dan [[Robert Nozick]]) memberikan analisis moral dan statistik dari berbagai [[eksperimen pemikiran]] untuk menentukan apakah proposal yang mereka libatkan merupakan ancaman atau tawaran. Sebaliknya, menurut Kristjánsson, semua eksperimen pemikiran yang dipertimbangkan adalah ''throffer''. Sebagai gantinya, menurutnya, analisis para pemikir sebelumnya berusaha untuk membedakan tawaran yang membatasi kebebasan dari yang tidak. Mereka menggabungkan dua tugas, yaitu membedakan ancaman dan tawaran dan yang membedakan ancaman yang membatasi kebebasan dari ancaman yang tidak membatasi kebebasan.{{sfn|Kristjánsson|1992|pp=68–9}} Dia menyimpulkan bahwa metode para pemikir juga tidak memadai untuk menentukan perbedaan antara ancaman yang membatasi kebebasan dan ancaman yang tidak membatasi kebebasan, yang membutuhkan uji [[tanggung jawab moral]].{{sfn|Kristjánsson|1992|p=69}}
 
=== Akun Rhodes ===
Baris 69 ⟶ 71:
 
== ''Throffer'' dan paksaan ==
Pertimbangan akan ''throffer'' merupakan bagian dari pertanyaan yang lebih luas tentang [[paksaan]] dan, khususnya, kemungkinan [[tawaran koersif]].{{sfn|Anderson|2011}} Menentukan apakah ''throffer'' itu koersif, dan, jika demikian, sampai sejauh mana, itu sulit.{{sfn|Shapiro|2007|p=217}} Asumsi tradisional adalah bahwa tawaran tidak dapat koersif, hanya ancaman yang dapat, tetapi ''throffer'' dapat menantang ini.{{sfn|Anderson|2011}}{{sfn|Kleinig|2009|p=15}} Aspek mengancam dari sebuah ''throffer'' tidak perlu eksplisit, seperti dalam contoh Steiner. Sebaliknya, ''throffer'' dapat berupa tawaran, tetapi membawa ancaman tersirat.{{sfn|Burnell|2008|p=423}} Filsuf [[John Kleinig]] melihat ''throffer'' sebagai contoh saat tawaran saja dapat dianggap koersif. Contoh lain dari tawaran koersif mungkin ketika situasi di mana tawaran tersebut dibuat sudah tidak dapat diterima; misalnya, jika pemilik pabrik memanfaatkan lingkungan ekonomi yang buruk untuk menawarkan upah yang tidak adil kepada pekerja.{{sfn|Kleinig|2009|pp=15–6}} Bagi Jonathan Riley, masyarakat liberal memiliki kewajiban untuk melindungi warganya dari paksaan, baik paksaan itu berasal dari ancaman, tawaran, ''throffer'', atau sumber lain. "Jika orang lain ... mencoba menggagalkan keinginan pemegang hak, maka masyarakat liberal harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah hal ini, berdasarkan hukum jika perlu. Semua pelaksanaan kekuasaan oleh orang lain untuk menggagalkan preferensi individu atau kelompok yang relevan merupakan 'campur tangan' yang tidak beralasan dengan kebebasan dalam urusan pribadi murni."{{sfn|Riley|1989|p=133}}
 
Ian Hunt sependapat bahwa tawaran dapat dianggap koersif, dan mengklaim bahwa, apapun bentuk intervensi yang diambil, tawaran tersebut dapat dianggap koersif "ketika tawaran tersebut memiliki pengaruh yang dapat dikoreksi secara sosial atas tindakan yang mengurangi kebebasan agen secara keseluruhan". Dia menerima bahwa kemungkinan keberatan atas klaimnya adalah bahwa setidaknya beberapa tawaran koersif tampaknya benar-benar meningkatkan kebebasan penerimanya. Misalnya, dalam eksperimen pemikiran [[jutawan bejat]], seorang jutawan menawarkan uang kepada ibu untuk pengobatan penyakit yang mengancam nyawa putranya dengan imbalan dia menjadi simpanan sang jutawan. [[Joel Feinberg]] menganggap tawaran itu koersif, tetapi dalam menawarkan kemungkinan perawatan, jutawan itu telah meningkatkan pilihan yang tersedia bagi ibu, dan dengan demikian kebebasannya.{{sfn|Hunt|2001|pp=141–2}} Bagi Hunt, Feinberg "mengabaikan fakta bahwa tawaran jutawan membuka pilihan (ibu) menyelamatkan anaknya dengan syarat bahwa pilihan untuk tidak menjadi simpanan (sang jutawan) ditutup". Hunt tidak melihat ibu lebih bebas; "Meskipun jelas bahwa dia memiliki kapasitas yang lebih besar untuk mengejar kepentingannya sebagai orang tua setelah tawaran itu dibuat, dan sejauh itu dapat dianggap lebih bebas, jelas juga bahwa kapasitasnya untuk mengejar minat seksualnya mungkin telah berkurang."{{sfn|Hunt|2001|pp=142}} Setiap proposal koersif, baik ancaman, tawaran atau ''throffer'', menurut Hunt, mengandung kerugian dan perolehan kebebasan secara bersamaan.{{sfn|Hunt|2001|pp=142}} Kristjánsson, sebaliknya, berpendapat bahwa pernyataan Feinberg tentang "tawaran koersif" salah karena sama sekali bukan tawaran, tapi ''throffer''.{{sfn|Kristjánsson|1992|p=67}}
 
[[Peter Westen]] dan [[H. L. A Hart]] berpendapat bahwa ''throffer'' tidak selalu koersif, dan, jika memang demikian, secara khusus ancaman yang membuatnya demikian. Agar ''throffer'' menjadi koersif, mereka mengklaim, ancaman tersebut harus memenuhi tiga syarat lebih lanjut; pertama, orang yang membuat ''throffer'' "harus dengan sengaja membawa ancaman untuk ditanggung X agar X melakukan sesuatu, Z<sub>1</sub>", kedua, orang yang membuat ''throffer'' harus tahu bahwa "X tidak akan melakukan atau ingin dibatasi untuk melakukan" Z<sub>1</sub>, dan, ketiga, bagian ancaman dari ''throffer'' harus membuat "pilihan X untuk melakukan Z<sub>1</sub> lebih memenuhi syarat di mata X daripada yang seharusnya".{{sfn|Rhodes|2000|p=100}} Dengan demikian, bagi penulis, ada kemungkinan adanya ''throffer'' non-koersif. Pasangan ini menyajikan tiga contoh yang mungkin. Pertama, ketika aspek ancaman dari ''throffer'' adalah lelucon; kedua, ketika aspek tawaran sudah sangat diinginkan oleh subjek sehingga ancaman tidak mempengaruhi pengambilan keputusan mereka; atau, ketiga, ketika subjek secara keliru meyakini bahwa ancaman tersebut immaterial karena daya tarik tawaran.{{sfn|Hart|Westen|1985|p=582}} Rhodes juga menyimpulkan bahwa jika ''throffer'' itu koersif, itu karena aspek ancaman.{{sfn|Rhodes|2000|p=69}} Baginya, pertanyaannya adalah "apakah seseorang menganggap komponen ancaman dari ''throffer'' sebagai kondisi yang diperlukan dan cukup dari kinerja suatu perilaku".{{sfn|Rhodes|2000|p=99}} Dia berpendapat bahwa jika tawaran tanpa ancaman sudah cukup bagi agen yang tunduk pada proposal untuk bertindak, maka proposal tersebut tidak koersif. Namun, jika aspek tawaran dan ancaman dari ''throffer'' merupakan faktor pendorong, maka sulit untuk menentukan apakah agen yang tunduk pada proposal tersebut dipaksa. Dia menyarankan bahwa membedakan antara "pemaksaan murni" dan "pemaksaan parsial" dapat membantu memecahkan masalah ini,{{sfn|Rhodes|2000|p=69}} dan bahwa pertanyaan tentang pemaksaan dalam kasus ini adalah salah satu tingkat.{{sfn|Rhodes|2000|p=100}}
 
== Contoh praktis ==
Masalah konseptual seputar ''throffer'' secara praktis diterapkan dalam studi di sejumlah bidang, tetapi istilah tersebut juga digunakan di luar dunia akademis. Misalnya, telah digunakan dalam kepolisian Inggris dan di pengadilan Inggris.{{sfn|Cullen|Newell|1999|p=63}}
 
=== Biaya kerja ===
Pemikiran konseptual tentang ''throffer'' secara praktis diterapkan dalam pertimbangan bantuan bersyarat, seperti yang digunakan dalam sistem [[biaya kerja]]. Bagi filsuf dan ahli teori politik Gertrude Ezorsky, penolakan [[kesejahteraan]] ketika subjek menolak pekerjaan adalah lambang dari sebuah ''throffer''.{{sfn|Ezorsky|2011|pp=36–7}} Kesejahteraan bersyarat juga dicap sebagai ''throffer'' oleh filsuf politik [[Robert Goodin]].{{sfn|Goodin|1998|p=180}} Dalam kata-kata Daniel Shapiro, juga seorang filsuf politik, aspek tawaran dari biaya kerja terlihat pada "manfaat yang diterima jika seseorang mempelajari keterampilan baru, mendapat pekerjaan, mengubah perilaku merusak dan sejenisnya", sedangkan aspek ancaman dilakukan dengan "penghapusan atau pengurangan bantuan, jika orang tersebut tidak melakukannya, setelah jangka waktu tertentu, menerima tawaran itu".{{sfn|Shapiro|2007|p=217}} Bagi Goodin, keraguan moral dari aspek ancaman ''throffer'' umumnya dikurangi dengan daya tarik dari aspek tawaran. Dengan cara ini, biaya kerja dapat mewakili ''throffer'' yang "asli", tetapi hanya jika seseorang yang menerima pembayaran kesejahteraan tidak membutuhkan pembayaran tersebut untuk bertahan hidup, dan karenanya memiliki pilihan yang asli untuk menerima ''throffer'' tersebut. Namun, ketika seseorang tidak dapat bertahan hidup jika dia berhenti menerima pembayaran kesejahteraan, tidak ada pilihan yang asli; individu itu, bagi Goodin, tidak mampu menolak ''throffer''. Ini membatalkan faktor yang meringankan moral yang biasanya dimiliki oleh seorang ''throffer''. Ini disajikan sebagai argumen yang menentang biaya kerja, dan Goodin mengantisipasi bahwa para pendukung akan menanggapi [[paternalisme|secara paternalistik]] dengan mengklaim bahwa, terlepas dari masalah kebebasannya, individu yang bersangkutan akan mendapat manfaat dari mengambil bagian dalam pekerjaan atau pendidikan yang ditawarkan.{{sfn|Goodin|1998|pp=181–3}}
 
Shapiro menanggapi argumen Goodin dengan menantang asumsi faktualnya bahwa individu akan kelaparan jika mereka menolak ''throffer'' biaya kerja. Dalam sistem biaya kerja yang disponsori negara (lihat [[negara kesejahteraan]]), dia menyatakan, hanya bantuan moneter yang dihilangkan dengan penolakan untuk menerima ''throffer'', sementara dalam sistem swasta (yaitu, badan amal atau organisasi non-negara yang menawarkan bantuan bersyarat), ada kelompok lain yang mengoperasikan sistem biaya kerja. Dalam sistem mana pun, penerima kesejahteraan juga dapat meminta bantuan keluarga dan teman. Karena alasan-alasan ini, dia tidak menganggap ''throffer'' itu tidak dapat disangkal dalam kasus-kasus yang diyakini oleh Goodin. Keberatan kedua (dan, klaim Shapiro, lebih penting) juga disajikan. Kesejahteraan negara tanpa sanksi gagal mencerminkan cara pekerja yang tidak bergantung pada pembayaran kesejahteraan bertanggung jawab atas hidup mereka. Jika seseorang yang bekerja berhenti bekerja, Shapiro mengamati, mereka biasanya akan mendapati situasi ekonomi mereka memburuk. Kesejahteraan negara tanpa syarat tidak mencerminkan hal ini, dan sebaliknya mencerminkan posisi orang yang tidak biasa yang tidak akan lebih buruk jika mereka menolak untuk bekerja. Karena kesejahteraan tanpa syarat tidak mencerminkan situasi pekerja biasa, ia tidak dapat menentukan apakah orang bersedia bertanggung jawab atas hidup mereka atau tidak.{{sfn|Shapiro|2007|pp=217–8}}
 
Bagi Ivar Lødemel dan Heather Trickey, editor '''An Offer You Can't Refuse': Workfare in International Perspective'', ketergantungan program biaya kerja pada paksaan membuatnya menjadi ''throffer''. Mengutip model Danish sebagai contoh khusus, pasangan tersebut berpendapat bahwa biaya kerja melibatkan penggunaan tawaran wajib; sementara pekerjaan atau pendidikan disajikan sebagai tawaran, karena penerima kesejahteraan bergantung pada bantuan yang akan hilang jika mereka menolak tawaran tersebut, mereka secara efektif tidak punya pilihan. Aspek kompulsif mengungkapkan bahwa setidaknya beberapa penerima kesejahteraan, di mata pembuat kebijakan, membutuhkan paksaan sebelum menerima tawaran pekerjaan. Baik kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan atau partisipasi dalam skema tenaga kerja, sendirian, tidak cukup untuk mendorong beberapa orang agar dengan bebas menerima tawaran yang mereka terima. Paksaan seperti itu berfungsi untuk menyatukan kembali orang-orang ke pasar tenaga kerja, dan berfungsi sebagai semacam "paternalisme baru".{{sfn|Lødemel|Trickey|2001|pp=7–8}} Para penulis prihatin tentang paksaan ini, dan mengajukan beberapa argumen menentangnya yang mungkin atau telah digunakan dalam literatur: Pertama, hal itu berdampak pada hak orang-orang yang menggunakannya. Hal ini mungkin membuatnya tidak menyenangkan dengan sendirinya, atau dapat mengakibatkan hasil yang tidak diinginkan. Kedua, dapat dikatakan bahwa manfaat harus tanpa syarat untuk bertindak sebagai [[Jaring pengaman sosial|jaring pengaman]] yang asli. Ketiga, paksaan merusak umpan balik konsumen, sehingga tidak ada perbedaan yang dapat dibuat antara program baik dan buruk yang disajikan kepada mereka yang menerima kesejahteraan. Keempat, pemaksaan seperti itu dapat berkontribusi pada budaya perlawanan di antara mereka yang menerima kesejahteraan.{{sfn|Lødemel|Trickey|2001|pp=7–8}}
 
=== Narapidana dan kesehatan mental ===
Psikolog forensik Eric Cullen dan gubernur penjara Tim Newell mengklaim bahwa narapidana menghadapi ''throffer'' ketika mereka diberitahu bahwa mereka harus mengakui kesalahan mereka sebelum ditawari [[pembebasan bersyarat]]{{sfn|Cullen|Newell|1999|p=55}} atau dipindahkan ke [[penjara terbuka]]. Cullen dan Newell mengutip contoh seorang narapidana yang secara salah mengaku bersalah pindah ke penjara terbuka; Namun, begitu berada di sana, dia merasa dia tidak bisa lagi berbohong tentang kesalahannya, dan mengaku kepada gubernur penjara. Dia kemudian dipindahkan kembali ke penjara dengan keamanan maksimum.{{sfn|Cullen|Newell|1999|p=63}} Dalam kasus [[pelanggar seks]], ''throffer'' disajikan ketika mereka ditawari pembebasan jika mereka menjalani pengobatan, tetapi diancam dengan hukuman yang diperpanjang jika tidak. Cullen dan Newell prihatin dengan ''throffer'' yang dihadapi para tahanan ini, termasuk mereka yang dinyatakan tidak bersalah dalam proses banding.{{sfn|Cullen|Newell|1999|pp=65–6}} Kekhawatiran seputar ''throffer'' yang diajukan kepada terpidana pelaku kejahatan seks juga telah dibahas di media cetak oleh Alex Alexandrowicz, dirinya dipenjara secara salah, dan kriminolog [[David Wilson (kriminolog)|David Wilson]].{{sfn|Alexandrowicz|Wilson|1999|pp=144–5}} Yang terakhir mengamati kesulitan bagi orang-orang yang tidak bersalah dipenjara yang dihadapkan dengan ''throffer'' untuk mempersingkat hukuman mereka jika mereka "mengakui kesalahan mereka", tetapi mencatat bahwa, karena perspektif narapidana jarang dipertimbangkan, masalahnya biasanya tidak terlihat.{{sfn|Wilson|2001}}
 
Demikian pula, pengobatan terapeutik bagi non-penjahat dengan masalah [[kesehatan mental]] dapat dipertimbangkan dalam kaitannya dengan ''throffer''. Dalam [[psikiatri komunitas]], pasien dengan masalah kesehatan mental terkadang diberikan layanan sosial, seperti bantuan keuangan atau perumahan, sebagai imbalan untuk mengubah gaya hidup mereka dan pelaporan untuk pemberian obat-obatan. Psikiater Julio Arboleda-Flórez menganggap ''throffer'' ini sebagai bentuk [[Rekayasa sosial (ilmu politik)|rekayasa sosial]], dan khawatir bahwa hal itu
 
<blockquote>
memiliki banyak implikasi dalam kaitannya dengan mekanisme koersif dari pembatasan implisit kebebasan hingga anggapan kerentanan. Yang pertama akan mencakup ancaman terhadap otonomi pribadi, menanamkan ketakutan sehubungan dengan potensi hilangnya kebebasan, peningkatan ketergantungan dengan ketidakpercayaan pada kemampuan sendiri untuk mengelola urusan kehidupan dan, karenanya, peningkatan perasaan dan sikap ketidakberdayaan. Anggapan kerentanan mengesampingkan prinsip kesetaraan antara mitra, yang merupakan pelanggaran privasi dan berdampak pada hak-hak positif individu.{{sfn|Arboleda-Flórez|2011|p=90}}
</blockquote>
 
=== Bisnis ===
Menurut peneliti [[manajemen]] John J. Clancey, manajemen ilmiah dapat melibatkan penggunaan ''throffer''. Sementara [[kerja borongan]] telah digunakan sejak [[Abad Pertengahan]], [[Frederick Winslow Taylor]] memadukan [[Rasionalisasi (ekonomi)|dirasionalisasi]] manajemen dengan kerja borongan, untuk menciptakan sistem baru. Proses produktivitas distandarisasi, setelah itu poin manajer dapat memberikan ''throffer'' kepada pekerja: gaji yang lebih tinggi ditawarkan jika mereka mampu melebihi standar, sementara gaji yang lebih rendah diancam untuk siapa saja yang tidak memenuhi harapan.{{sfn|Clancey|1998|p=145}}
 
== Lihat pula ==
* [[Wortel dan tongkat]]
* [[Pemerasan]]
 
== Catatan ==
Baris 78 ⟶ 110:
 
== Bibliografi ==
* {{cite book|last=Alexandrowicz|first=Alex|last2=Wilson|first2=David|date=1999|title=The Longest Injustice: The Strange Story of Alex Alexandrowicz|url=https://archive.org/details/longestinjustice0000alex|publisher=Waterside Press|isbn=9781872870458|author-link2=David Wilson (criminologist)|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Arboleda-Flórez|first=Julio|date=2011|url=https://archive.org/details/coercivetreatmen00kall|title=Coercive Treatment in Psychiatry: Clinical, Legal and Ethical Aspects|publisher=Wiley|isbn=9780470978658|editor-last=Kallert|editor-first=Thomas W.|pages=[https://archive.org/details/coercivetreatmen00kall/page/n102 83]–96|chapter=Psychiatry and the law&nbsp;– do the fields agree in their views on coercive treatment?|editor-last2=Mezzich|editor-first2=Juan E.|editor-link2=Juan Mezzich|editor-last3=Monahan|editor-first3=John|url-access=limited|url-status=live}}
* {{cite journal|last=Alexander|first=Lawrence A.|date=1983|title=Zimmerman on coercive wage offers|url=https://archive.org/details/sim_philosophy-and-public-affairs_spring-1983_12_2/page/160|journal=[[Philosophy & Public Affairs]]|volume=12|issue=2|pages=160–4|jstor=2265311}}
* {{cite web|last=Anderson|first=Scott|date=2011|title=Coercion|url=http://plato.stanford.edu/entries/coercion/|work=[[Stanford Encyclopedia of Philosophy]]|access-date=22 Maret 2021}}
* {{cite book|last=Ayto|first=John|date=2010|title=Oxford Dictionary of English Idioms|url=https://archive.org/details/oxforddictionary0000unse_e8w8|publisher=Oxford University Press|isbn=9780199543786|url-status=live}}
* {{cite book|last=Bardhan|first=Pranab K.|date=2005|url=https://archive.org/details/scarcityconflict0000bard|title=Scarcity, Conflicts, and Cooperation|publisher=MIT Press|isbn=9780262261814|author-link=Pranab Bardhan|url-access=registration|url-status=live}}
* {{cite journal|last=Burnell|first=Peter|date=2008|title=From evaluating democracy assistance to appraising democracy promotion|url=https://archive.org/details/sim_political-studies_2008-06_56_2/page/414|journal=[[Political Studies (journal)|Political Studies]]|volume=56|issue=2|pages=414–34|doi=10.1111/j.1467-9248.2007.00653.x|citeseerx=10.1.1.501.5540}}
* {{cite book|last=Carter|first=Ian|date=2011|url=https://archive.org/details/encyclopediapowe00dowd|title=The Encyclopedia of Power|publisher=Sage Publications|isbn=9781412927482|editor-last=Dowding|editor-first=Keith|editor-link=Keith Dowding|page=[https://archive.org/details/encyclopediapowe00dowd/page/n694 667]|chapter=Throffers|url-access=limited|url-status=live}}
* {{cite book|last=Clancey|first=John Joseph|date=1998|title=The Old Dispensation: Loyalty in Business|url=https://archive.org/details/olddispensationl0000clan|publisher=Fairleigh Dickinson University Press|isbn=9780838637937|url-status=live}}
* {{cite book|last=Cullen|first=Eric|last2=Newell|first2=Tim|date=1999|url=https://archive.org/details/murdererslifeimp0000cull|title=Murderers and Life Imprisonment: Containment, Treatment, Safety and Risk|publisher=Waterside Press|isbn=9781906534332|url-access=registration|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Ezorsky|first=Gertrude|date=2011|year=|title=Freedom in the Workplace?|publisher=Cornell University Press|isbn=9780801459504|orig-year=2007|url-status=live}}
Baris 99 ⟶ 131:
* {{cite journal|last=Lyons|first=Daniel|date=1975|title=Welcome threats and coercive offers|journal=[[Philosophy (journal)|Philosophy]]|volume=50|issue=194|pages=425–36|doi=10.1017/S0031819100025602|jstor=3750051}}
* {{cite book|last=Rhodes|first=Michael R.|date=2000|title=Coercion: A Nonevaluative Approach|publisher=Rodopi|isbn=9789042007895|series=[[Value Inquiry Book Series]]|volume=92|url-status=live}}
* {{cite book|last=Rigby|first=Andrew|date=1991|title=Living the Intifada|url=https://archive.org/details/livingintifada0000rigb|publisher=Zed Books|isbn=978-1856490399|url-status=live}}
* {{cite journal|last=Riley|first=Jonathan|date=1989|title=Rights to liberty in purely private matters: Part 1|url=https://archive.org/details/sim_economics-and-philosophy_1989-10_5_2/page/121|journal=Economics and Philosophy|volume=5|issue=2|pages=121–66|doi=10.1017/S0266267100002364}}
* {{cite book|last=Shapiro|first=Daniel|date=2007|title=Is the Welfare State Justified?|url=https://archive.org/details/iswelfarestateju0000shap|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780511295201|url-status=live}}
* {{cite book|last=Shore|first=Daniel|date=2012|title=Milton and the Art of Rhetoric|url=https://archive.org/details/miltonartofrheto0000shor|publisher=Cambridge University Press|isbn=9781107021501|url-status=live}}
* {{cite journal|last=Steiner|first=Hillel|author-link=Hillel Steiner|date=1974–75|title=Individual liberty|journal=[[Proceedings of the Aristotelian Society]]|volume=75|pages=33–50|doi=10.1093/aristotelian/75.1.33|jstor=4544864}}
* {{cite journal|last=Stevens|first=Robert|date=1988|title=Coercive offers|journal=[[Australasian Journal of Philosophy]]|volume=66|issue=1|pages=84–95|doi=10.1080/00048408812350261}}
* {{cite book|last=Taylor|first=Michael|date=1982|title=Community, Anarchy and Liberty|url=https://archive.org/details/communityanarchy0000tayl|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521270144|author-link=Michael Taylor (ilmuwan politik)|url-status=live}}
* {{cite news|last=Wilson|first=David|author-link=David Wilson (kriminologis)|date=1 Februari 2001|title=Parole chances slim for innocent prisoners|url=http://society.guardian.co.uk/crimeandpunishment/story/0,8150,431944,00.html|work=[[The Guardian]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20030123195440/http://society.guardian.co.uk/crimeandpunishment/story/0%2C8150%2C431944%2C00.html|archive-date=23 Januari 2003|access-date=3 September 2003|url-status=dead}}
* {{cite book|last=Zimmerling|first=Ruth|date=2005|url=https://archive.org/details/influencepowerva0000zimm|title=Influence and Power: Variations on a Messy Theme|publisher=Springer|isbn=9781402029868|url-access=registration|url-status=live}}
* {{cite journal|last=Zimmerman|first=David|date=1981|title=Coercive wage offers|url=https://archive.org/details/sim_philosophy-and-public-affairs_spring-1981_10_2/page/121|journal=[[Philosophy & Public Affairs]]|volume=10|issue=2|pages=121–45|jstor=2264975}}
 
== Bacaan lanjutan ==
Baris 117 ⟶ 149:
[[Kategori:Konsep dalam etika]]
[[Kategori:Konsep dalam filsafat politik]]
[[Kategori:TerminologiIstilah hukum Inggris]]
[[Kategori:Konsep politik]]
[[Kategori:Manipulasi psikologis]]
[[Kategori:Neologisme tahun 1970-an]]
[[Kategori:Pemaksaan]]