LinkNet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kembalikan ke versi stabil halaman Tag: Pengembalian manual |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(79 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox company
|
|
| former_name = PT Seruling Indah Permai <small>(1996 - 2000)
| logo = File:LinkNet.png
| logo_size = 200px
| image =
|
|
|
|
| industry = [[Telekomunikasi]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1996|03|14}}
| fate =
| founder =
| area_served = [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[Marlo Budiman]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://ir.linknet.co.id/corporate/board-of-directors|title=Dewan Direksi|publisher=PT Link Net Tbk|location=Jakarta|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Jonathan Limbong Parapak]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://ir.linknet.co.id/corporate/board-commissioners|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Link Net Tbk|location=Jakarta|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands = {{hlist|[[First Media (telekomunikasi)|First Media]]|[[FastNet]]|[[HomeCable]]|LinkNet Enterprise Business|FirstMediaX|First+}}
| products = [[Internet]] [[pita lebar]] dan [[TV kabel]]
| services = {{hlist|[[Leased line]]|TV korporat|[[Multiprotocol Label Switching|MPLS]]|[[Komputasi awan|Layanan awan]]|[[Pusat data]]|Layanan terkelola|Layanan nilai tambah|[[VSAT]]}}
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 4,465 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 885,319 milyar <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://ir.linknet.co.id/static-files/ff5ec1f2-71f6-4dfc-9142-1ac25719e165|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Link Net Tbk|location=Jakarta|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref>
| owner = [[Axiata|Axiata Group]] (76,4%)<br/>[[XL Axiata]] (19,2%)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 9,747 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 5,249 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 859 <small>(2021)</small><ref name="annual"/>
| subsid = PT First Media Television<br/>PT Infra Solusi Indonesia<br/>Link Net Global Solution Pte Ltd.
| slogan =
| homepage = {{URL|www.linknet.co.id}}
}}
'''PT Link Net Tbk''' adalah sebuah perusahaan [[telekomunikasi]] yang berkantor pusat di [[Jakarta]]. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini telah menyediakan layanan ritelnya di [[Jabodetabek]], [[Cekungan Bandung|Bandung Raya]], [[Serang]], [[Cilegon]], [[Cikampek]], [[Purwakarta]], [[Sukabumi]], [[Cirebon]], [[Semarang]], [[Tegal]], [[Solo]], [[Yogyakarta]], [[Gerbangkertosusila]], [[Malang]], [[Kediri]], [[Bali]], [[Medan]], dan [[Batam]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
== Sejarah ==
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1996 dengan nama "PT Seruling Indah Permai". Perusahaan ini awalnya bergerak di bidang perdagangan barang dan jasa. Pada tahun 2000, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Perusahaan ini juga beralih ke bisnis teknologi informasi dan penyelenggaraan internet, dengan meluncurkan layanan internet pita lebar dengan merek MyNet dan Digital1. Pada tahun 2007, perusahaan ini meluncurkan layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi dengan merek FastNet. Pada tahun 2008, perusahaan ini diakuisisi oleh PT [[First Media]] Tbk, yang kemudian mengonsolidasikan bisnis ISP dan televisi kabelnya dalam LinkNet. Pada tahun 2011, perusahaan ini meluncurkan layanan [[video on demand]]. Pada tahun 2012, perusahaan ini meluncurkan aplikasi First Media Live untuk menyediakan fitur [[perekam video pribadi]] dan [[layanan over-the-top]]. Pada tahun 2013, perusahaan ini meluncurkan layanan FastNet 100 Mbps dan berekspansi ke [[Bandung]]. Pada tanggal 2 Juni 2014, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Perusahaan ini juga mengubah nama aplikasi First Media Live menjadi First Media GO.
Pada tahun 2015, perusahaan ini mengakuisisi PT [[First Media Television]] dan meluncurkan layanan X1. Pada tahun 2016, perusahaan ini mengubah nama aplikasi "First Media GO" menjadi "FirstMediaX", serta meluncurkan layanan FirstNet dan FastNet 1 Gbps. Perusahaan juga berekspansi ke [[Medan]]. Pada tahun 2017, perusahaan ini mengubah nama layanan "DataComm" menjadi "First Media Business" dan membeli ''Java Fiber Backbone''. Pada tahun 2018, perusahaan ini menjalin kerja sama dengan [[Catchplay]]. Perusahaan ini juga menjalin kerja sama dengan [[SoftBank]] mengenai pengembangan dan penerapan [[Internet of Things]] (IoT). Pada tahun 2019, perusahaan ini meresmikan First Media Zone pertama di kawasan [[Meikarta]]. First Media Zone menyediakan layanan terkait semua produk dan jasa yang disediakan oleh First Media, mulai dari keluhan pelanggan, pembukaan jaringan, hingga pendaftaran langganan. Perusahaan ini kemudian juga berekspansi ke [[Batam]].
Pada tahun 2020, perusahaan ini meluncurkan First Academy, sebuah platform pengembangan kompetensi dan kemampuan yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Pada tahun 2021, perusahaan ini meluncurkan paket First+ yang menyediakan akses ke sejumlah platform [[over-the-top]]. Perusahaan ini juga mengubah nama produk "First Media Business" menjadi "Link Net Enterprise Business". Perusahaan ini kemudian juga berekspansi ke [[Solo]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.linknet.id/about-us|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Link Net Tbk|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref>
Pada tanggal 1 Januari 2022, [[Axiata]] dan [[XL Axiata]] masing-masing resmi mengakuisisi masing-masing 46% dan 20% saham perusahaan ini.<ref name="xl">{{Cite news|url=https://inet.detik.com/telecommunication/d-5917558/sah-xl-axiata-akuisisi-link-net-senilai-rp-872-triliun|first=Agus Tri|last=Haryanto|date=27 Januari 2022|title=Sah! XL Axiata Akuisisi Link Net Senilai Rp 8,72 Triliun|language=id|access-date=5 Juni 2022|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> Pasca-akuisisi LinkNet oleh Axiata, target usahanya disebutkan akan berubah. Seluruh operasional layanan internet LinkNet dialihkan ke XL Axiata, termasuk pelanggannya yang berjumlah 750.000. Adapun LinkNet akan dijadikan perusahaan yang berfokus pada pembangunan dan pengoperasian infrastruktur, dimana targetnya mencapai 2 juta rumah ''passed'', sehingga total ''passed'' LinkNet bisa mencapai 6,5 juta.<ref name=link>[https://teknologi.bisnis.com/read/20231227/101/1727399/aksi-korporasi-terbesar-telkomsel-xl-axiata-dan-indosat-demi-fmc-2023 Aksi Korporasi Terbesar Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Demi FMC 2023]</ref><ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/layanan-konvergensi-atau-fmc-jadi-mainan-baru-industri-telekomunikasi Layanan Konvergensi Atau FMC Jadi Mainan Baru Industri Telekomunikasi]</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.linknet.
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Penyelenggara jasa internet Indonesia]]
{{Perusahaan-Indonesia-stub}}
|