Pabrik Gula Dukuhwringin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Kondisi saat ini: Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
k Membatalkan 1 suntingan by 182.2.40.112 (bicara): Wikipedia bukan blog pribadi Tag: Pembatalan |
||
(50 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Pabrik Gula Dukuhwringin''' atau '''Suikerfabriek Doekoewringin'''
== Sejarah ==
[[Berkas:Lucassen.jpg|jmpl|Colonel Theodore Lucassen (1792-1854) pendiri dan pemilik pertama PG Kemanglen dan PG Dukuhwringin.]]▼
SF Doekoewringin ini adalah salah satu pabrik yang dibangun dengan sistem kontrak gula, yang dikeluarkan oleh Mentri Koloni JC Baud pada tahun 1840. Awalnya Lucassen dan Holmberg berkerjasama untuk membangun sebuah pabrik, namun karena beberapa masalah, mereka berdua akhirnya tidak bekerjasama.▼
=== Berdirinya Pabrik Gula Dukuhwringin ===
▲[[Berkas:Th. Lucassen, KITLV 47A24.
▲SF Doekoewringin ini
Pada awal Maret 1839, Lucassen dan Holmberg yang saat itu berada di [[Belanda]] mengajukan petisi kepada [[Willem I dari Belanda|Raja Willem I]] atas dasar studi mandiri teoretisnya tentang pembuatan gula yang lebih modern, keduanya meminta agar diberikan kontrak gula untuk membangun sebuah pabrik gula seluas 600 hektar di [[Pulau Jawa|Jawa]]. Namun niat kerjasama Lucassen dan Holmberg untuk bersama-sama membangun perusahaan pabrik gula akhirnya gagal karena masalahnya tidak satu pun dari mereka memiliki pengetahuan teknis yang diperlukan tentang pengelolaan tebu menjadi gula, mereka berdua memutuskan untuk membangun pabrik gula sendiri-sendiri. Lucassen memilih mengasosiasikan dirinya dengan Hoevenaar. Terkait kapasitas pengolahan yang optimal, mereka mengubah permintaan dari satu pabrik menjadi dua pabrik dengan masing-masing mendapatkan tanah 400 hektar.<ref>{{Cite web|title=heddema-000622-p (GensDataPro Site)|url=https://www.nazatendevries.nl/Genealogie/Genealogie%20e.d.%20van%20derden/Heddema/Heddema%20GDP/heddema-000622-pframeset.htm?heddema-000622-p.htm|website=www.nazatendevries.nl|access-date=2021-03-07}}</ref>
Roger Knight mencatat bahwa pada tahun 1841-1842 di Kemanglen dan Dukuhwringin telah dibangun sebuah pabrik yang ukurannya besar yang dilengkapi dengan mesin-mesin uap yang diimpor dari pengusaha baja Perancis Belgia Derosne et Cail. Pengusaha inilah yang sebelumnya membuat mesin-mesin pabrikasi di [[Karibia]] dan [[Amerika Serikat|Amerika.]] Pemilik Pabrik Gula Dukuhwringin merupakan seorang pensiunan tentara kerajaan [[Belanda]] yang kaya raya yaitu Colonel Theodore Lucassen yang juga merupakan pemilik [[Pabrik Gula Kemanglen]]. Lucassen inilah yang mengerahkan insinyur-insiyur muda asal [[Skotlandia]] untuk merancang pabrik-pabrik gula di [[Kabupaten Tegal|Tegal]] yang menggunakan teknologi maju pada saat itu.▼
PG Dukuhwringin sendiri kemudian dikelola oleh putra Lucassen yaitu Nicholas Lucassen, sedangkan untuk [[Pabrik Gula Kemanglen|PG Kemanglen]] dikelola oleh Hoeveenar. Pada tahun 1843 kedua pabrik gula milik Lucassen ini menghasilkan gula untuk pertama kalinya. Pada tahun berikutnya Lucassen mendirikan rumah-rumah untuk para pegawai dan karyawan yang dibangun dekat dengan kedua pabrik gula ini. Rumah Lucassen sendiri sangatlah megah, orang-orang Jawa dan Belanda menggambarkan rumahnya sebagai ''"istana Indo-Eropa salah satu yang terindah dan termegah ada di Jawa"'' pada saat itu..▼
Pada tahun 1840 Menteri Koloni JC Baud mengeluarkan sistem kontrak gula. Lucassen yang dibantu Hoevenaar mendapatkan dana sebesar 120.000 gulden untuk pembelian mesin dan 130.000 gulden untuk pembangun pabrik. Sedangkan Holmberg hanya diberikan dana sebesar 80.000 gulden.
Disekitar komplek pabrik juga dibangun stasiun Dukuhwringin, stasiun ini terletak jalur kereta api Tegal-Balapulang yang diresmikan pada tahun 1885 oleh perusahaan kereta api swasta [[Javasche Spoorweg Maatschappij]] (JSM), yang kemudian jalur ini dibeli oleh perusahaan kereta api swasta [[Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij]] (SCS).Kemudian jalur kereta api ini perpanjang hingga ke [[Stasiun Prupuk]] , jalur kereta api ini dioperasikan terutama pada pengangkutan gula yang distribusikan juga oleh PG Dukuhwringin dan PG Kemanglen. Namun Stasiun Dukuhwringin ini sudah lama non aktif dan bekasnya sendiri tidak diketahui, hingga saat ini lokasi tepatnya Stasiun Dukuhwringin masih menjadi misteri. ▼
Setelah dana persiapan untuk pembangunan pabrik, Lucassen dan Holmberg mengunjungi keluarga Hoevenaar di [[Paris]]. Dari tempat inilah Lucassen dan Holmberg menjalin kerjasama dengan pengusaha baja Perancis Derosne et Cail. Pengusaha inilah yang sebelumnya membuat mesin-mesin pabrikasi di [[Kepulauan Karibia|Karibia]] dan [[Amerika Serikat|Amerika]]. Mereka berdua juga mengumpulkan para insinyur-insiyur muda asal [[Skotlandia]] untuk merancang pabrik.
Tidak jauh dari lokasi Pabrik Gula Dukuhwringin tepatnya disebelah timur terdapat sebuah Klinik yang berawal dari Balai Pengobatan perusahaan gabungan pabrik gula se [[Keresidenan Pekalongan|Karesidenan Pekalongan]]. Klinik ini berdiri pada tahun 1917 bernama ''"Kliniek Doekoewringin van de Vereenigde Suikerfabrieken" atau'' Pusat kesehatan Pabrik Gula Dukuhwringin yang sekarang ini menjadi RSUD Dr. Soeselo Slawi. Bangunan Klinik ini sekarang menjadi pelayanan paru di RSUD Dr. Soeselo Slawi. ▼
Setelah beberapa waktu menetap di [[Paris]], Lucassen, Holmberg, dan Hoevenaar yang juga membawa para pekerja berangkat menuju [[Pulau Jawa|Jawa]] menggunakan kapal. Kapal yang mereka tumpangi juga membawa mesin-mesin dan beberapa material bangunan yang digunakan untuk membangun pabrik. Berbulan-bulan lamanya mereka mengarungi lautan, hingga akhirnya mereka sampai di Pulau Jawa, mereka kemudian menuju ke sekitar [[Kabupaten Tegal|Tegal]] yang wilayah tanahnya menjadi sistem kontra gula. Lucassen dan Hoevenaar memilih wilayah [[Slawi]] untuk membangun sebuah pabrik gula, sedangkan Holmberg sendiri membangun pabrik gula di desa [[Ujungrusi, Adiwerna, Tegal|Ujungrusi]].
Pada tahun 1841 Lucassen dan Hoevenaar mendirikan [[Pabrik Gula Kemanglen]], ditahun yang sama Holmberg mendirikan [[Pabrik Gula Adiwerna]]. Setelah selesainya pembangunan Pabrik Gula Kemanglen, Lucassen kemudian mendirikan Pabrik Gula Dukuhwringin pada tahun 1842 bersamaan berdirinya [[Pabrik Gula Jatibarang]].
▲Roger Knight mencatat bahwa pada tahun 1841-1842 di Kemanglen dan Dukuhwringin telah dibangun sebuah pabrik yang
NV Cultuur Maatschappij Doekoewringin didirikan pada tanggal 21-22 Februari 1897, tujuan didirikannya NV ini yaitu membuat undang-undang untuk mengoperasikan perusahaan industri gula. Pada tahun 1863 PG Dukuhwringin pertama kali menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan NHM [[Nederlandsche Handel-Maatschappij]], sebuah perusahaan dagang milik pemerintah [[Hindia Belanda]] untuk mengekspor hasil gula ke [[Eropa]]. Sejak tahun 1897, Factorij bertindak sebagai utusan NV Cultuur Maatschappij di Hindia Belanda. Sejak 1 Agustus 1937, NHM bertindak sebagai direktur; pelaksanaan praktis dari tugas manajemen PG Dukuhwringin berada pada Divisi Kedua dari kantor pusat di Amsterdam. Pada tahun 1930 an merupakan masa kejayaan gula di Nusantara, saat itu komoditas gula sangat laku dipasaran Internasional, perusahaan industri gula termasuk PG Dukuhwringin melakukan ekspor gula ke Eropa dan wilayah lainnya.▼
[[Berkas:Theodore Reinier Nicolaas Lucassen (1830-1897) Putra Lucassen(1).jpg|jmpl|Theodore Reinier Nicholas Lucassen (1830-1897), putra Lucassen.]]
▲PG Dukuhwringin sendiri kemudian dikelola oleh putra Lucassen yaitu Nicholas Lucassen, sedangkan untuk [[Pabrik Gula Kemanglen|PG Kemanglen]] dikelola oleh
▲Disekitar komplek pabrik juga dibangun stasiun Dukuhwringin, stasiun ini terletak jalur kereta api Tegal-Balapulang yang diresmikan pada tahun 1885 oleh perusahaan kereta api swasta [[Javasche Spoorweg Maatschappij]] (JSM), yang kemudian jalur ini dibeli oleh perusahaan kereta api swasta [[Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij]] (SCS).Kemudian jalur kereta api ini perpanjang hingga ke [[Stasiun Prupuk]] , jalur kereta api ini dioperasikan terutama pada pengangkutan gula yang distribusikan juga oleh PG Dukuhwringin dan PG Kemanglen. Namun Stasiun Dukuhwringin ini sudah lama non aktif dan bekasnya sendiri tidak diketahui, hingga saat ini lokasi tepatnya Stasiun Dukuhwringin masih menjadi misteri.
Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, Pabrik gula ini pernah mengalami penjarahan dan pengrusakan. Berbeda dengan [[Pabrik Gula Kemanglen]] yang dibumihanguskan oleh Jepang, Pabrik Gula Dukuhwringin tidak ikut dihancurkan oleh Jepang, melainkan Pabrik ini berubah menjadi pabrik tekstil yang dikelola oleh pemerintah [[Kekaisaran Jepang]], namun tidak berlangsung lama karena Jepang akhirnya kalah pada [[Perang Dunia II]]. ▼
▲Tidak jauh dari lokasi Pabrik Gula Dukuhwringin tepatnya disebelah timur terdapat sebuah Klinik yang berawal dari
▲
[[Berkas:G.J. Netscher (1822-1877) Insinyur di Stoomwezen di Hindia Belanda (NI), yang kemudian menjadi direktur dan administrator perusahaan gula Kemanglen dan Doekoewringin.(1).jpg|jmpl|Gerardus Johannes Netscher (1822-1877), Insinyur di Stoomwezen Hindia Belanda yang kemudian menjadi Direktur dan Administrator [[Pabrik Gula Kemanglen]] dan Dukuhwringin.]]
=== Berakhirnya Pabrik Gula Dukuhwringin ===
Pada Juli 1947 saat [[Agresi Militer Belanda]], kontrol perusahaan Pabrik Gula Kemanglen dan juga Pabrik Gula Dukuhwringin diperoleh kembali oleh Belanda, Belanda berupaya menghidupkaan kembali kedua pabrik gula ini. Namun upaya yang dilakukan untuk menghidupkan kembali Pabrik Gula Dukuhwringin ternyata sia-sia, begitu juga [[Pabrik Gula Kemanglen]] yang kondisinya sama buruknya. Pada akhirnya keberlangsungan perusahaan terbukti tidak menguntungkan. Pada tahun 1950 rapat pemegang saham memutuskan untuk melikuidasi kedua perusahaan pabrik gula ini, proses ini akhirnya selesai pada tahun 1956, kemudian komplek Pabrik Gula Kemanglen dan juga Dukuhwringin secara resmi dinasionalisasi oleh pemerintah [[Indonesia]] pada tahun 1957.▼
▲Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, Pabrik gula ini pernah mengalami penjarahan dan pengrusakan. Berbeda dengan [[Pabrik Gula Kemanglen]] yang dibumihanguskan oleh Jepang, Pabrik Gula Dukuhwringin tidak ikut dihancurkan oleh Jepang, melainkan Pabrik ini berubah menjadi pabrik tekstil yang dikelola oleh pemerintah [[Kekaisaran Jepang]],
[[Berkas:Beberapa pg terdapat pada sebuah surat.jpg|jmpl|Beberapa surat yang ditunjukkan ke [[Pabrik Gula Adiwerna]], Banjaratma, [[Pabrik Gula Kemantran|Kemantran]], dan Dukuhwringin pada tahun 1926.]]▼
▲Pada Juli 1947 saat [[Agresi Militer Belanda I|Agresi Militer Belanda]], kontrol perusahaan Pabrik Gula Kemanglen dan juga Pabrik Gula Dukuhwringin diperoleh kembali oleh Belanda, Belanda berupaya menghidupkaan kembali kedua pabrik gula ini. Namun upaya yang dilakukan untuk menghidupkan kembali Pabrik Gula Dukuhwringin ternyata sia-sia, begitu juga [[Pabrik Gula Kemanglen]] yang kondisinya sama buruknya. Pada akhirnya keberlangsungan perusahaan terbukti tidak menguntungkan. Pada tahun 1950 rapat pemegang saham memutuskan untuk melikuidasi kedua perusahaan pabrik gula ini, proses ini akhirnya selesai pada tahun 1956, kemudian komplek Pabrik Gula Kemanglen dan juga Dukuhwringin secara resmi dinasionalisasi oleh pemerintah [[Indonesia]] pada tahun 1957. Beberapa tahun kemudian komplek Pabrik Gula Dukuhwringin ini terbengkalai lagi karena tidak terurus, bangunan utama pabrik dibongkar, kemudian PG Dukuhwringin beralih fungsi menjadi markas militer [[Brigade Infanteri 4|Brigade Infanteri 4 Dewa Ratna]] sejak tahun 1960-an.
▲[[Berkas:Beberapa pg terdapat pada sebuah surat.jpg|jmpl|Beberapa surat yang ditunjukkan
== Kondisi saat ini ==
[[Berkas:Brigif Dewa Ratna.jpg|jmpl|Markas Komando Brigade Infanteri 4 / Brigif Dewa Ratna.]]
Saat ini bekas lokasi Pabrik Gula Dukuhwringin digunakan sebagai Markas Komando [[Brigade Infanteri 4]] (Brigf Dewa Ratna) kodam Diponegoro, Slawi. Hingga sekarang bangunan utama pabrik sudah dibongkar, tidak berbekas. Namun, beberapa bangunan bekas petinggi pabrik gula digunakan kembali pada lingkungan Brigif Dewa Ratna, seperti Taman Bermain dan Wisma Jendral Ahmad Yani. Disekitar kompleks pabrik ini dulunya terdapat Stasiun Dukuhwringin yang memiliki percabangan ke arah pabrik untuk pengangkutan distribusi gula.<ref>{{Cite web|last=Arif|first=Abdul|title=Mengulik Sejarah, Mako Brigif-4/Dewa Ratna Dulu Ternyata Pabrik Gula - Ayo Semarang|url=https://semarang.ayoindonesia.com/regional/pr-77774300/Mengulik-Sejarah-Mako-Brigif4Dewa-Ratna-Dulu-Ternyata-Pabrik-Gula|website=Mengulik Sejarah, Mako Brigif-4/Dewa Ratna Dulu Ternyata Pabrik Gula - Ayo Semarang|language=id|access-date=2021-10-09}}</ref>
Hal ini dibenarkan oleh Kasi Intel Brigif-4 / Dewa Ratna yaitu Mayor Inf Jendro Narpriyanto. "Wisma Jendral Ahmad Yani sampai sekarang masih ditempati oleh pimpinan" kata beliau. Dia menjelaskan, Brigif 4 / Dewa Ratna diresmikan pada tanggal 12 April 2007. Sebelumnya pada tanggal 18 Januari 1962, Pangdam IV / Diponegoro saat itu Brigjen Sarbini resmi membentuk Brigif 4 dengan lambang Dhuja "Dewa Ratna" terhitung mulai 1 Oktober 1961 sebagai Hari Lahir Brigif 4 / Dewa Ratna.
Terkait dengan tinjauan
Disebelah timur PG Dukuhwringin dulunya terdapat sebuah Klinik berdiri pada tahun 1917 yang bernama 'Kliniek Doekoewringin van de Vereenigde Suikerfabrieken' (pusat kesehatan perusahaan pabrik gula dukuhwringin) yang sekarang menjadi RSUD Dr. Soeselo Slawi. Beberapa rumah-rumah Belanda didepan RSUD Dr. Soeselo yang dulunya merupakan bagian dari rumah pegawai pabrik dan klinik telah dibongkar pada akhir tahun 2020. ▼
[[Berkas:RSUD Dr.Soeselo Slawi.jpg|jmpl|Rumah pelayanan Paru RSUD Dr. Soeselo Slawi yang dulunya merupakan sebuah Klinik.]]▼
▲Disebelah timur PG Dukuhwringin dulunya terdapat sebuah Klinik berdiri pada tahun 1917 yang bernama 'Kliniek Doekoewringin van de Vereenigde Suikerfabrieken'
▲[[Berkas:RSUD Dr.Soeselo Slawi, Kab. Tegal(1).jpg|jmpl|
Untuk Rumah Pegawai PG Dukuhwringin yang masih bisa dilihat yaitu di sebelah barat SMA Negeri 2 Slawi tepatnya sebelah utara jalan yang terdapat beberapa rumah peninggalan Belanda yang terbengkalai.
[[Berkas:Rumah pegawai PG Dukuhwringin saat ini(1).jpg|jmpl|Kondisi saat ini rumah-rumah pegawai PG Dukuhwringin yang ada disebelah barat SMA Negeri 2 Slawi atau sebelah utara jalan.]]
==
Lokasi Ex Pabrik Gula
*[[Brigade infanteri 4|Marko Brigif-4 Dewa Ratna]].
*Jalan DR. Soetomo, [[Dukuhwringin, Slawi, Tegal|Dukuhwringin]], [[Slawi, Tegal|Kecamatan Slawi]], [[Kabupaten Tegal]], [[Jawa Tengah]] 52419.
== Lihat pula ==
Pabrik Gula lainnya yang ada di Tegal :
* [[Pabrik Gula Pangkah]]
Baris 54 ⟶ 68:
* [[Pabrik Gula Kemanglen]]
* [[Pabrik Gula Pagongan]]
* [[Pabrik Gula Kemantran]]
* [[Pabrik Gula Kejambon]]
* [[Pabrik Gula Maribaya]]
* [[Pabrik Gula Balapulang]]
== Referensi ==
<ref>{{Cite journal|last=Knight|first=G. R.|date=1994|title=Gully Coolies, Weed-Women and Snijvolk: The Sugar Industry Workers of North Java in the Early Twentieth Century|url=https://www.jstor.org/stable/312921|journal=Modern Asian Studies|volume=28|issue=1|pages=51–76|issn=0026-749X
[[Kategori:Pabrik gula di
[[Kategori:Slawi, Tegal]]
__PAKSADAFTARISI__
__INDEKS__
<references responsive="" />
|