Sayid Muhammad Yasin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(39 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Rumah
== Sayid Muhammad Yasin ==▼
Islam. Orangtuanya bernama Qutb Wujud al-Habib Sayid Abdurrahim bin Sayid Abdulqadir, yang merupakan seorang ulama yang sangat berpengaruh dimasanya. Beliau dimakamkan di Puloe Ie samping makam ayahnya. Habib Muhammad Yasin populer dengan gelar Teungku Padang Sali. Dalam berbagai dokumen Belanda dan buku-buku sejarah ada yang menulis Padang Si Ali, tulisan yang benar adalah Padang Sali.<ref>Sejarah Habib Abdurrahim Seunagan dan keturunannya oleh Said Syahrul Rahmad Cetakan Pertama: November 2019 ISBN: 978-602-50126-5-5</ref> ▼
▲'''Sayyid Muhammad Yasin''' diperkirakan lahir pada tahun 1836 M, dilahirkan dari keluarga yang taat dalam Islam. Orangtuanya bernama
sekarang, beliau sudah memulai berjuang secara diam-diam sejak awal masuk Belanda ke Aceh, yang diperkirakan sudah berjuang sejak tahun 1873 M.<ref>Ibid</ref><ref>H.M. Thamrin Z, Edy Mulyana “Pantai Barat Aceh di Panggung Sejarah”Banda Aceh : Badan Perpustakaan NAD, 2009</ref> <ref>T. Tjoet Achmad“(95 Tahun Tantangan Ultimatum Keradjaan Belanda terhadap Keradjaan Atjeh” Diterbitkan Seksi Publikasi/Dokumentasi Panitia Peringatan Pahlawan Nasional dari Atjeh, Medan dan Sekitarnya. 1961.</ref>▼
==Riwayat Hidup==
===='''Sering berpindah tempat tinggal'''====▼
Sayid Muhammad Yasin lama menetap di dusun Padang Sali makanya kemudian nama daerah tersebut dilaqabkan menjadi namanya. Padangsali sekarang masuk dalam wilayah Blang Baroe Rambong - Beutong. Beliau sering berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari dari pengejaran tentara Belanda.<ref>Said.Op.Cit</ref> ▼
===
Beliau pernah mendapat informasi bahwa Belanda mau masuk ke Aceh Barat Selatan, Sayyid Muhammad Yasin sudah mulai mewaspadai tentang akan situasi di daerahnya. Perjuangan beliau semata-semata untuk melawan kejahatan agar rakyat bisa hidup bebas dan beribadah dengan nyaman tanpa ada gangguan apapun, perjuangannya juga dibantu oleh keponakan yang bernama [[Sayid Abdurrani Teungku Putik]].
▲
'''Referensi :'''▼
▲
== Kehidupan Pribadi ==
=== '''Sebagai Mursyid''' [[Tarekat Syattariyah]] ===
Disamping sebagai pejuang Sayyid Muhammad Yasin juga bertindak sebagai ulama yang meneruskan dakwah leluhurnya dan ikut mengembangkan [[Zikir Rapai Tuha Nagan#Zikir Rapai Tuha Nagan|Zikir Rapai Tuha Nagan]]. Secara sanad, beliau sebagai merupakan Mursyid [[Tarekat Syattariyah]] yang ke 30 dari Rasulullah [[Muhammad]] SAW dengan sanad sebagai berikut :
# Nabi [[Muhammad]] SAW
# Sayyidina [[Ali bin Abi Thalib]]
# Sayidina [[Husain bin Ali]]
# Sayidina Zainal Abidin
# Sayidina [[Muhammad al-Baqir]]
# Sayidina [[Ja'far ash-Shadiq]]
# Syaikh Muhammad Magribi
# Syaikh Abi Yazid ([[Abu Yazid Al-Busthami]])
# Syaikh Abi Muzafar
# Syaikh Abi Hasan
# Syaikh Khadafi
# Syaikh Muhammad Asyiq
# Syaikh Muhammad Arif
# Syaikh Abdillah Syatari
# Syaikh Qadhi
# Syaikh Hidayatullah
# Syaikh Hadhuwar
# Syaikh Muhammad Qusya
# Syaikh Wajiuddin
# Syaikh Shifatullah
# Syaikh Ahmad Tsanawi
# Syaikh Sayyid [[Ahmad al-Qusyasyi]]
# Syaikh Muhammad Tahir
# Syaikh Ibrahim
# Syaikh Muhammad Sa'id
# Syaikh Muhammad Su'ud
# Syaikh Muhammad Ali
# Syaikh Muhammad Langing
# Syaikh Qutbul Wuju Sayyid Abdurrahim bin Sayyid Abdul Qadir
== Meninggal Dunia ==
Sayyid Muhammad Yasin wafat pada 10 Ramadhan dan dimakamkan di Pulo Ie Rambung Cut berdampingan dengan makam orangtuanya.
<references />
[[Kategori:Arab-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Aceh]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Aceh]]
|