Taman Wisata Alam Gunung Selok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Datin KSDAE (bicara | kontrib) Informasi tentang kawasan taman wisata alam Gunung Selok |
+Kategori:Taman wisata alam; +Kategori:Adipala, Cilacap; +Kategori:Pendirian tahun 1975 di Indonesia; +Kategori:Tempat wisata di Jawa Tengah menggunakan HotCat |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Unreferenced|date=April 2021}}
{{Infobox protected area|area=12.620 Ha|established=1975|governing_body=[[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|Balai KSDA Jawa Tengah]]|label='''TWA Gunung Selok'''|label_position=left|lat_NS=S|lat_d=7|lat_m=
Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Selok secara geografis terletak antara
Batas-batas TWA Gunung Selok adalah sebagai berikut :
* Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Karangbenda ;
* Sebelah Timur :
* Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kali/Sungai Bengawan Adiraja dan Samudera Indonesia ;
* Sebelah Barat : berbatasan dengan Kali/Sungai Bengawan Adiraja.
== Sejarah ==
Kawasan Gunung Selok ditunjuk sebagai taman wisata berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. SK.399/Kpts/Um/10/1975 tanggal 9 Oktober 1975. Penunjukan tersebut diperkuat oleh Menteri Kehutanan dalam Surat Keputusan Nomor : 359/Menhut-II/2004 tanggal 1 Oktober 2004 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. SK.435/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Adapun penetapan TWA Gunung Selok berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.2998/Menhut-VII/KUH/2014 dengan luas 116,166 Ha.
== Keunikan ==
Kawasan TWA Gunung Selok ditunjuk karena pemandangan alamnya menarik untuk kepariwisataan dan keberadaan sejarah di dalam kawasan tersebut. Pola penataan ruang yang ada saat ini pada awalnya adalah mewadahi kegiatan wisata yang sudah ada. Jenis wisata alam yang ada di TWA Gunung Selok ada beberapa jenis yaitu wisata religius / budaya (terdapat beberapa padepokan dan situs yang pada waktu – waktu tertentu dikunjungi masyarakat yang melakukan aktifitas ritual. Keberagaman kawasan TWA Gunung Selok menjadikan kawasan ini mempunyai nilai indeks daya saing pariwisata di Kabupaten Cilacap pada urutan kedua setelah kawasan / kluster Teluk Penyu – Benteng Pendem.
Selain itu, dilihat dari perkembangan daerah tujuan wisata, kawasan TWA Gunung Selok termasuk dalam kategori mapan yang ditandai antara lain dengan adanya pengelolaan yang jelas, mudah dijangkau, retribusi rutin / PNBP, fasilitas pariwisata, dan adanya fasilitas umum.
== Topografi ==
[[Berkas:Acacia auriculiformis (588615565).jpg|jmpl|''Acacia auriculiformis'']]
Kondisi lapangan TWA Gunung Selok dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok ekosistem. Pada bagian barat, + 38 % dari seluruh kawasan keadaan lapangannya datar, yang merupakan sungai dan sebagian rawa (daerah pasang-surut). Di daerah datar tersebut terdapat + 11 ha area yang tidak terkena pengaruh pasang surut. Di bagian timur + 63 % dari luas kawasan seluruhnya merupakan bukit-bukit dengan lapangan yang bergelombang dari ringan sampai berat dan kemiringan 20 % sampai dengan 60 %.
== Tanah dan Geologi ==
Baris 26 ⟶ 27:
Aluvial hidromof dengan batuan induk endapan lempung, merupakan jenis tanah yang terdapat di dataran sekitar aliran sungai. Regosol kelabu dan coklat dengan batuan induk endapan pasir, merupakan jenis tanah yang terdapat di sepanjang pantai. Latosol yang berkembang dari batuan induk tuf volkan intermediet, merupakan jenis tanah yang terdapat di bagian perbukitan
Berdasarkan data geologi, TWA Gunung Selok termasuk dalam Formasi Gabon. Berdasarkan kajian geomorfologi,TWA Gunung Selok termasuk dalam Satuan Dataran Alluvial : Satuan
== Tipe Iklim ==
[[Berkas:Buberel Lonchura oryzivora 3.jpg|jmpl|Gelatik (''Padda oryzivora'')]]
TWA Gunung Selok berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Fergusson mempunyai tipe iklim C dengan udara sedang sampai agak panas dengan rata-rata curah hujan sekitar 546
== Flora ==
Baris 37 ⟶ 38:
== Fauna ==
Potensi fauna secara umum di kawasan TWA Gunung Selok antara lain Monyet ekor panjang ''(Macaca fascicularis),'' Kepodang''(Oriolus chinensis),'' Kutilang ''(Pycnonotus),'' Trocokan (''Pycnonotus goaivier),'' Kuntul ''(Egretta'' sp), Derkuku ''(Streptopelia chinensis),'' Gelatik ''(Padda oryzivota)'' dan Ayam Hutan ''(Gallus sp).''{{Taman nasional di Indonesia}}
[[Kategori:Taman wisata alam|gunung]]
[[Kategori:Adipala, Cilacap]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1975 di Indonesia]]
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Tengah]]
|