Liang Chongyi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
 
Baris 9:
 
== Sebagai gubernur militer ==
Liang kini berkuasa atas jalur timur Shannan, wilayahnya merupakan daerah semi-independen dari pemerintah pusat. Ia bersekutu dengan lima gubernur militer lainnya yaitu [[Tian Chengsi]], [[Li Zhengji]], [[Li Baochen]], [[Li Huaixian]], dan [[Xue Song]] untuk menuntut hak waris jabatan sebagai gubernur militer terhadap keturunan mereka. Pemerintah pusat yang lemah tidak mampu berbuat banyak menghadapi mereka. Liang membawahi enam prefektur, namuntetapi wilayahnya dikelilingi oleh wilayah-wilayah yang setia pada pemerintah pusat, tentaranya pun paling lemah dibanding kelima gubernur militer sekutunya. Karena itulah ia cenderung lebih tunduk pada pemerintah dan secara rutin menuruti titah kaisar. Pada tahun [[779]], Kaisar Daizong mangkat, para kerabat Liang menyarankannya agar pergi ke ibu kota untuk memberi penghormatan pada Kaisar Dezong yang baru naik tahta, namun Liang malah berkata,
 
:''Tuan Lai telah berjasa besar bagi negara. Ketika periode Shangyuan (masa pemerintahan Kaisar Suzong) dia difitnah oleh para kasim jahat itu sehingga ragu untuk datang memberi penghormatan pada kaisar. Begitu Kaisar Daizong naik tahta, dia datang mengunjungi kaisar tanpa perintah, namuntetapi ia dan keluarganya malah dibantai. Bagaimana mungkin aku, yang telah menanggung banyak kesalahan ini, melakukan hal yang sama?''
 
== Kematian ==
Tahun [[781]], masalah menjadi semakin pelik setelah meninggalnya dua sekutu Liang, Li Zhengji dan Li Baochen. Kaisar Dezong menolak putra-putra mereka, [[Li Na]] dan [[Li Weiyue]], mewarisi jabatan gubernur militer ayah-ayah mereka. Penolakan itu itu menyebabkan keduanya, bersama dengan [[Tian Yue]] (penerus Tian Chengsi) angkat senjata melawan istana. Liang bergabung dengan mereka karena permusuhannya dengan Li Xilie, gubernur militer Huaixi, yang pernah beberapa kali meminta persetujuan istana untuk menyerangnya. Ketika seorang pejabat bernama Guo Xi, menuduh Liang memberontak, demi menenangkan Liang, kaisar menjatuhi Guo hukuman pukul dengan tongkat dan diasingkan, kemudian mengutus seorang pejabat bernama Li Zhou ke Xiangzhou untuk bernegosiasi dengan Liang. Kedatangan Li membuat Liang gelisah sebab dalam misi sebelumnya menghadapi Liu Wenxi, seorang jenderal pemberontak lainnya, Li berhasil memprovokasi pasukan Liu sehingga mereka berbalik melawan dan membunuhnya. Sejak itu muncul desas-desus bahwa Li memiliki kemampuan mengarahkan para bawahan melawan atasan mereka. Karena itu ketika Li tiba di berbatasan Shannan, Liang melarangnya masuk ke wilayahnya dan meminta istana mengutus pejabat lain. Saat itu kaisar sedang sibuk mempersiapkan perang melawan Li Na dan Li Weiyue sehingga tidak ingin membuka front baru dengan Shannan, karena itulah diutus seorang pejabat lain, Zhang Zhuo ke Shannan. Liang dianugerahi jabatan penasehat, istrinya mendapat gelar kehormatan, istana juga memberinya plakat besi yang menjamin dirinya bebas dari hukuman mati, serta mengundangnya ke Chang’an. Selain itu, kaisar juga menyetujui rekomendasi Liang atas pejabat kesayangannya, Lin Gao, untuk diangkat sebagai kepala daerah Dengzhou (sekarang Nanyang). Namun setelah Zhang tiba di Xiangzhou, Liang malah ragu apa yang harus dilakukannya, demikian pula Lin, yang tidak berani menerima jabatan itu tanpa persetujuan Liang. Setelah mempertimbangkannya, Liang memohon dan menangis di depan Zhang namun tetap menolak datang ke Chang’an
 
Menanggapi ketidakpatuhan Liang, Kaisar Dezong mengangkat Li Xilie sebagai Pangeran Nanping dan memberinya tanggung jawab penuh atas operasi militer melawan Liang. Sebelum Li bergerak, Liang telah melakukan serangan pendahuluan terhadap Jiangling dengan pertimbangan didudukinya kota itu akan membuka jalan ke selatan. Namun pasukannya mengalami kekalahan di Siwang (sekarang [[Hubei]]) sehingga terpaksa harus mundur kembali ke Xiangzhou. Liang mengkonsolidasi pasukannya dan mengkonsentrasikannya di Xiangzhou dan Dengzhou. Sementara itu, Li Xilie juga telah menghimpun pasukannya dan mengarahkannya ke utara menyeberangi Sungai Han menuju Xiangzhou. Liang menyerang pasukan Li yang ditempatkan di Linhan (dekat Xiangzhou), mengalahkan dan membantai mereka. Namun ketika pasukan inti Li tiba, Liang mengalami kekalahan berturut-turut di Sungai Man (yang mengalir di Xiangfan) dan Shukou (juga berada di wilayah Xiangfan). Dua jenderalnya, Zhai Hui dan Du Shaocheng, menyerah pada Li yang segera memerintahkan keduanya memimpin pasukan mereka ke Xiangyang (ibu kota Xiangzhou). Liang memerintahkan pasukannya untuk bertahan, namuntetapi mereka malah membuka gerbang kota dan berlarian ke luar. Merasa sudah tidak ada jalan keluar lagi, Liang bersama keluarganya melakukan bunuh diri dengan menceburkan diri ke sumur. Li Xilie mengeluarkan jasadnya dari sumur, memotong kepalanya, lalu membawanya ke Chang’an. Li juga membantai seluruh kerabat dan teman-teman Liang beserta 3000 prajurit yang terlibat dalam Pertempuran Linhan
 
== Referensi ==