Cagar Alam Nusakambangan Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Datin KSDAE (bicara | kontrib)
Informasi kawasan tentang Cagar Alam Nusakambangan Timur
 
k fix
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox protected area|area=210.90 Ha|location=[[Cilacap]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]|map_width=250|map=Topografi Jawa|long_s=32.56|long_m=2|long_d=109|long_EW=E|lat_s=11.13|established=2014|lat_m=46|lat_d=7|lat_NS=S|label_position=left|label=CA Nusakambangan Timur|governing_body=[[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|Balai KSDA Jawa Tengah]]|name=CA Nusakambangan Timur}}
 
Kawasan tersebut secara geografis terletak antara  7°46’11,13” LS dan 109°2’32,56” BT. Berdasarkan administrasi pemerintahan, Cagar Alam (CA) Nusakambangan Timur termasuk dalam Desa Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap dengan kawasan seluas ± 210,9 Ha. Penunjukan kawasan ini adalah perlindungan hidupan liar, perlindungan contoh hutan mangrove dalam kondisi baik, perlindungan tumbuhan, estetika, perlindungan daerah tangkapan air, merupakan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah kaya flora yang tidak sama dengan Pulau Jawa.
 
== Sejarah ==
Kawasan CA Nusakambangan Timur ditunjuk sebagai cagar alam berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 26 Staatblad Nomor 382 tanggal 24 Juli 1923 bersama dengan Karangbolong dan Wijayakusuma serta Nusakambangan Utara (Nusakambangan Utara dicabut penunjukkannya sebagai monumen alam dan ditetapkan menjadi monumen alam Nusakambangan Barat melalui Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 34 Staatsblad Nomor 369 Tanggal 04 Juni 1937).
 
Pada tahun 2004, status kawasan ini diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.359/Menhut-II/2004 tanggal 1 Oktober 2004 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 435/KPTS-II/1999 Tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2014 kawasan CA Nusakambangan Timur ditetapkan menjadi cagar alam melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.2997/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 17 April 2014 dengan luas 210,9 hektar.
 
== Topografi ==
CA Nusakambangan Timur mempunyai topografi yang berbukit-bukit dengan ketinggian tempat dari 0 – 175 meter di atas permukaan laut (gambar 9). Ketinggian tempat tertinggi berada pada sisi Barat kawasan cagar alam ini. Kelerengan CA Nusakambangan Timur bervariasi dari datar hingga sangat curam. Sebagian besar kawasan CA Nusakambangan Timur mempunyai kelerengan  curam (25 – 45 %) dengan luas 80,17 Ha dan agak curam (15 – 25 %) dengan luas 69,3 Ha. Hanya sedikit kawasan yang mempunyai kelerengan datar (0 – 8 %), lokasinya pada umumnya pada daerah pantai, pada aliran sungai dan sebagian Utara CA Nusakambangan Timur.
 
== Tanah dan Geologi ==
Baris 18:
 
== Tipe Iklim ==
Iklim di wilayah pulau Nusakambangan tergolong tropis kering dan termasuk iklim kering tipe D/E berdasarkan zona agroklimat. Musim kemarau berlangsung selama ± 3 bulan (Juni – Agustus) dengan curah hujan kurang dari 200  mm/bulan dan musim penghujan selama 5 bulan (November – Maret) dengan curah hujan lebih dari 200  mm/bulan. Suhu udara terdingin di Pulau Nusakambangan adalah 22 ° C, terpanas sekitar 33 ° C dengan suhu rata-rata sekitar 28 ° C.
 
== Tipe Ekosistem ==
[[Berkas:Centropus nigrorufus at mangrove surabaya.jpg|jmpl|''Centropus nigrorufus'']]
[[Berkas:Antidesma bunius LeavesFruits BotGardBln0906.JPG|jmpl|''Antidesma bunius'']]
Kawasan CA Nusakambangan Timur mempunyai tipe ekosistem Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah (Lowland Tropical/Rain Forest) dengan hutan hujan yang selalu hijau (evergreen rain forest).  CA Nusakambangan Timur memiliki tingkat keanekaragaman vegetasi yang baik dan menjadi habitat dari puluhan jenis vegetasi. Berdasarkan hasil kajian lapang dan informasi terdahulu, menunjukkan bahwa CA Nusakambangan Timur cukup kaya akan keanekagaraman hayati termasuk kekayaan jenis vegetasi dan satwa liar penyusun ekosistem hutannya, beberapa jenis diantaranya tercatat sebagai jenis langka, dan dilindungi.
 
== Flora & Fauna ==
Baris 29:
* '''Flora'''
 
Beberapa flora yang terdapat di kawasan ini diantaranya adalah Pulai (''Alstonia angustifoli),'' Buni (''Antidesma bunius),'' Keben (''Barringtonia asiatica),'' Beringin ''(Ficus benjamina),'' Beringin bunut (F''icus sp.1)'', Rambatan hutan (''Nephelium Sp.),'' Hantap daun besar (''Sterculia Sp''.), Hantap elang (''Sterculia macrophyla)'', Rotan cacing (''Calamus Sp)'', Soka merah (''Ixora javanica)''  
 
* '''Fauna'''
 
Kawasan ini juga menjadi habitat bagi fauna yang dilindungi dan terancam punah baik dalam status perlindungan nasional maupun internasional. Beberapa satwa yang memiliki status keterancaman tinggi adalah ''Panthera pardus melas, Trachipeithecus auratus, Prionailurus viverinus, Ophiopagus hanah, Naja sputatrix, Phyton reticulatus, Varanus salvator'', dan lain-lain. Jenis aves yang ada di kawasan ini adalah Burung Elang Laut Perut Putih (''Haliaeetus leucogaster''), Burung Julang Emas (''Aceros undulates''), Burung Kangkareng Perut Putih (''Anthracoceros albirostris''), Burung Bubut Jawa (''Centropus nigrorufus''), selain itu juga ada primata yaitu Lutun Jawa (''Trachipeithecus auratus''),  dan jenis reptil ular kobra (''Naja sputatrix).''
 
== Referensi ==