Bahasa Bali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(182 revisi perantara oleh 67 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{bukan|bahasa Pali}}{{kegunaan lain|Bahasa Bali (disambiguasi)}}
{{Infobox Bahasa
|name=Bahasa Bali
|nativename = {{script/Bali|ᬩᬲᬩᬮᬶ}}<br>Basa Bali
|
|region=[[Bali]], [[Jawa Timur]], [[Nusa Tenggara Barat]], [[Nusa Tenggara Timur]],
|ethnicity=[[Suku Bali|Bali]]
|speakers=3,3 juta
|date=2000
|familycolor=Austronesia
|fam2=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|
|fam3=[[Rumpun bahasa
|fam4=[[Rumpun bahasa Bali-Sasak-Sumbawa|Bali-Sasak-Sumbawa]]
|dia1=[[Bahasa Bali Dataran Rendah|Dataran Rendah]]
|dia2=[[Bahasa Bali Dataran Tinggi|Dataran Tinggi]]
|dia3=[[Bahasa Bali Nusa Penida|Nusa Penida]]
|script=[[Alfabet Latin]], [[aksara Bali]]
|agency=Balai Bahasa Provinsi Bali
|iso2=ban|iso3=ban
|map=File:Balinese language distribution.svg
|mapcaption={{Legend3 | #fbc6ad | Bahasa Bali merupakan [[bahasa ibu|bahasa pertama]] maupun bahasa mayoritas}}
{{Legend3 | #ffdecf | Bahasa Bali merupakan bahasa minoritas }}
{{Legend3 | #ffefe8 | Bahasa Bali dituturkan dalam jumlah sedikit dan hanya berupa [[bahasa kedua]]}}
|map2=File:Peta bahasa di Lombok.png
|mapcaption2=Penuturan bahasa Bali di Lombok bersama dengan [[bahasa Sasak]]
|contoh_berkas=WIKITONGUES - Ni Luh speaking Balinese.webm
|contoh_deskripsi=Seorang wanita berbicara menggunakan bahasa Bali
|status_konservasi=NE
|notice=IPA
|HAM=ya
|contoh_teks=<div style="line-height:2;">{{script/Bali|ᬲᬫᬶ ᬫᬦᬸᬲᬦᬾ ᬲᬦᬾ ᬜ᭄ᬭᬸᬯᬤᬶ ᬯᬦ᭄ᬢᬄ ᬫᬭ᭄ᬤᬾᬓ ᬢᬸᬃ ᬫᬤᬸᬯᬾ ᬓᬳᬸᬢ᭄ᬢᬫᬳᬦ᭄ᬮᬦ᭄ᬳᬓ᭄ᬳᬓ᭄ᬲᬦᬾ ᬧᬢᭂᬄ᭟ᬲᬫᬶ ᬓᬮᬸᬕ᭄ᬭᬵᬳᬶᬦ᭄ᬧᬧᬶᬦᭂᬄ ᬮᬦ᭄ᬳᬶᬤᭂᬧ᭄ᬢᬸᬃ ᬫᬗ᭄ᬤᬦᬾ ᬧᬟ ᬫᬲᬯᬶᬢ᭄ᬭ ᬫᭂᬮᬭᬧᬦ᭄ᬲᭂᬫᬗᬢ᭄ᬧᬓᬸᬮᬯᬭ᭄ᬕᬳᬦ᭄᭞}}</div>
|contoh_romanisasi=
|contoh_suara=Universal_Declaration_of_Human_Rights_-_bal_-_Article_1.wav
|pranala_HAM=https://www.ohchr.org/en/human-rights/universal-declaration/translations/balinese
|mapcode= Bali
}}
{{Contains special characters|Balinese}}
'''Bahasa Bali''' (Bahasa Bali:[[Aksara Bali]]: {{script/Bali|ᬩᬲᬩᬮᬶ}}, ''Basa Bali''<ref>{{Cite web|url=http://ladra-bali.blogspot.com/2016/02/sorsinggih-basa-bali-yeningselehin.html?m=1 |title=Sor Singgih Basa Bali |publisher= ladra-bali.blogspot.com |access-date= 10 May 2019}}</ref> atau {{script/Bali|ᬪᬵᬱᬵᬩᬮᬶ}}, ''Bhāṣā Bali'') merupakan bahasa yang termasuk dalam kelompok {{PRBahasa|Melayu-Polinesia}} dalam [[Rumpun bahasa Austronesia]] yang dituturkan oleh sekitar 3.3 juta jiwa ({{As of|2000|lc=on}}) yang utamanya terkonsentrasi di pulau [[Bali]] dan juga tersebar di [[Nusa Penida]], [[Lombok]] bagian barat, dan [[Jawa]] bagian timur,<ref>Ethnologue.</ref> hingga [[Sumatra]] bagian selatan dan [[Sulawesi]].<ref name="Clynes 1995">{{Cite thesis |last=Clynes |first=Adrian |title=Topics in the Phonology and Morphosyntax of Balinese |date=1995 |degree=PhD |publisher=Australian National University |doi=10.25911/5d77865d38e15 |doi-access=free |hdl=1885/10744 |hdl-access=free}}</ref> Kebanyakan penutur bahasa Bali dapat menuturkan [[bahasa Indonesia]]. Diperkirakan bahwa pada tahun 2011, terdapat kurang dari 1 juta orang yang masih menggunakan bahasa Bali sebagai [[bahasa pertama|bahasa utama]] mereka di [[Bali]].
Bahasa ini digolongkan sebagai bahasa yang "tidak terancam" oleh ''[[Glottolog]]''.<ref name=":0">{{Cite web|title=Glottolog 4.3 - Balinese|url=https://glottolog.org/resource/languoid/id/bali1278|access-date=2021-04-27|website=glottolog.org}}</ref>
Di Lombok, bahasa Bali terutama dipertuturkan di sekitar kota Mataram, sedangkan di pulau Jawa bahasa Bali terutama dipertuturkan di beberapa desa di kabupaten [[Banyuwangi]]. Selain itu bahasa Osing, yaitu bahasa asli orang Banyuwangi, juga menyerap banyak kata-kata Bali. Misalkan sebagai contoh kata ''osing'' yang berarti “tidak” diambil dari bahasa Bali ''tusing''. Bahasa Bali dipertuturkan oleh kurang lebih 3,3 juta jiwa berdasarkan data sensus tahun 2000.
== Tingkatkan bahasa ==
bahasa Bali seperti halnya [[Bahasa Jawa]] dan [[Bahasa Korea]] juga memiliki tingkatan penggunaannya, misalnya ada yang disebut Bali Alus, Bali Madya, dan Bali Kasar. Hal ini terjadi karena pengaruh [[bahasa Jawa]] menyebar ke Bali sejak zaman [[Majapahit]] menguasai Bali.
* '''Basa Alus'''. ''Bahasa Alus'' atau ''bahasa singgih'' merupakan bahasa yang digunakan untuk menghormati atau meninggikan. Bahasa Bali Halus memiliki beberapa jenis sebagai berikut:
**''Basa Bali Alus Singgih'' (a.si), digunakan ketika berbicara kepada sulinggih (brahman), penguasa dunia, pejabat tinggi, dan orang-orang penting.
** ''Basa Bali Alus Madia'' (a.ma), dipakai ketika berbicara dengan bahasa lembut, tetapi tidak diketahui apakah pembicara harus meninggikan atau merendahkan nada bicaranya.
** ''Basa Alus Mider'' (a. mi), merupakan bahasa halus yang menghiasi penggunaannya ketika berbicara kepada ras atas maupun ras bawah yang seharusnya dihormati.
** ''Basa Bali Alus Sor'' (a. so), dipakai oleh orang pada waktu bercerita atau menyebut dirinya apabila sedang berbicara dengan sanak saudara yang dihormati. Basa alus sor digunakan untuk merendahkan diri ketika berbicara kepada ras yang lebih tinggi atau seseorang yang seharusnya dihormati. Kata-kata yang digunakan untuk berbicara adalah kata-kata yang lembut.
* '''Bali Mider / Madia''', digunakan saat mengajar di banjar, sekolah, dan tempat lain yang banyak penduduknya. Bahasa ini bukan bahasa yang sombong atau kasar, akan tetapi digunakan untuk menghormati orang-orang yang patut dihormati dan orang-orang yang rendah hati (''jaba/kawula'') serta orang-orang yang tidak dikenal.
* '''Bali Rendah''' atau Kapara, digunakan saat berbicara dengan teman, saudara, dan orang yang sudah dikenal sejak zaman dahulu. Bahasa Bali Halus memiliki beberapa jenis sebagai berikut:
* '''Basa Bali Sor''', adalah bagian dari bahasa Bali rendah yang digunakan untuk berbicara kepada orang yang dipanggil; kelas bawah, sesama orang asing, atau persahabatan dekat atau saat sedang berkelahi/adu mulut dengan lawan bicara.
**''Basa kasamén/kapara'' (b.s), kata lingganipun dari ''sami'', mendapat awalan ka- diikuti akhiran -an menjadi ''kasamian'', berpasangan dengan ''kasamén''. Menjadi ''bahasa kasamén'' yang berarti bahasa rendah yang dapat digunakan oleh semua orang dan tidak bermaksud meninggikan atau merendahkan.
** ''Basa Bali Kasar'' (b.k), Bahasa kasar ini juga merupakan bentuk bahasa rendah, yang digunakan terhadap teman dekat yang sudah akrab, tingkatan bahasa ini sering digunakan ketika sedang berkelahi/adu mulut, tingkatkan ini tidak dianjurkan digunakan untuk orang yang belum/baru dikenal, tingkatkan ini sebisa mungkin dihindari penggunanya tapi masih banyak yang memakainya terutama oleh kalangan anak-anak muda, berbeda dengan bahasa Bali halus yang kosakatanya sama di setiap wilayah, pemakaian kosakata dalam bahasa kasar dapat berbeda-beda tergenang dialek di masing-masing daerah atau kabupaten/kota di Bali.<ref>{{Cite web|url=http://ladra-bali.blogspot.com/2016/02/sorsinggih-basa-bali-yeningselehin.html?m=1 |title=Sor Singgih Basa Bali |publisher= ladra-bali.blogspot.com |access-date= 10 May 2019}}</ref>
Bahasa Bali termasuk dalam cabang {{PRBahasa|Melayu-Polinesia}} dari rumpun bahasa {{PRBahasa|Austronesia}}. Dalam rumpun Melayu-Polinesia, bahasa Bali berada di subcabang {{PRBahasa|Bali-Sasak-Sumbawa}}.<ref>{{cite book |last=Adelaar |first=K. Alexander |year=2005 |chapter=The Austronesian languages of Asia and Madagascar: a historical perspective |editor1=Adelaar, K. Alexander |editor2=Himmelmann, Nikolaus |title=The Austronesian languages of Asia and Madagascar |location=London |publisher=Routledge |pages=1–42}}</ref> Terdapat tiga dialek utama dari bahasa Bali, yakni bahasa Bali yang dituturkan di pegunungan dan dataran tinggi, bahasa Bali dataran rendah, dan penuturan di [[Nusa Penida]].<ref name=":0" />
== Demografi ==
Menurut sensus tahun 2000, bahasa Bali dituturkan oleh sekitar 3,3 juta orang di Indonesia yang utamanya terkonsentrasi di pulau [[Bali]] dan area sekitarnya.
Pada 2011, diperkirakan hanya terdapat tidak lebih dari 1 juta orang yang menuturkan bahasa Bali. Hal ini dikarenakan masyarakat pada wilayah perkotaan hanya mengajarkan bahasa {{PBahasa|Indonesia}}, atau bahkan bahasa {{PBahasa|Inggris}} pada anak-anak mereka, serta penggunaan bahasa Bali dalam media massal terlah menghilang. Bentuk tertulis daribahasa Bali semakin asing bagi penutur bahasa itu sendiri dan sebagian besar masyarakat Bali menggunakan bahasa Bali hanya sebagai alat komunikasi lisan, seringkali mencampurkannya dengan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Namun di daerah transmigrasi di luar Pulau Bali, bahasa Bali banyak digunakan dan diyakini berperan penting dalam kelangsungan bahasa tersebut.<ref>{{Cite news|author=Ni Komang Erviani|date=30 Maret 2012|title=Balinese Language 'Will Never Die'|language=en|work=The Jakarta Post|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/03/30/balinese-language-will-never-die.html}}</ref>
== Fonologi ==
=== Vokal ===
Terdapat 6 [[vokal]] di dalam kotak fonem bahasa Bali
{| class="wikitable" style="text-align: center"
!
! [[Vokal depan|Depan]]
! [[Vokal madya|Madya]]
! [[Vokal belakang|Belakang]]
|-
! [[Vokal tertutup|Tertutup]]
| {{IPAslink|i}}
|
| {{IPAslink|u}}
|-
! [[Vokal tengah|Tengah]]
| {{IPAslink|e}}
|
| {{IPAslink|o}}
|-
! [[Vokal terbuka|Terbuka]]
|
| {{IPAslink|a}}
|
|}
Ejaan formal dari bahasa Bali membuat fonem {{IPA|/a/}} dan {{IPA|/ə/}} ditulis sebagai {{Grapheme|a}}. Walaupun demikian, {{Grapheme|a}} seringkali dilafalkan sebagai {{IPA|[ə]}} hanya saat terletak pada akhir kata, serta pada [[awalan]] ''ma-'', ''pa-'', dan ''da-''.<ref name="Spitzing">{{cite book |title=Practical Balinese: Phrasebook and Dictionary|last=Spitzing |first=Günter |year=2002|publisher=Tuttle Publishing|location=Rutland VT|page=22}}</ref>
=== Konsonan ===
Ada 18 [[konsonan]] di dalam kotak fonem Bahasa Bali:
{| class="wikitable"
|+Balinese consonants
|- style="font-size: 90%;"
!
! colspan="2"
! colspan="2" | [[Konsonan rongga-gigi|Rongga<br>gigi]]
! colspan="2"
! colspan="2" | [[konsonan langit-langit belakang|Lang.<br>belakang]]
! colspan="2"
|-
! <small>[[konsonan sengau|Sengau]]</small>
| width="20px" style="border-right: 0;" | || width="20px" style="border-left: 0;" |{{IPAlink|m}}
| width="20px" style="border-right: 0;" | || width="20px" style="border-left: 0;" |{{IPAlink|n}}
| width="20px" style="border-right: 0;" | || width="20px" style="border-left: 0;" |{{IPAlink|ɲ}}
| width="20px" style="border-right: 0;" | || width="20px" style="border-left: 0;" |{{IPAlink|ŋ}}
| colspan="2" |
|-
! <small>[[konsonan letup|Hentian]]/[[konsonan gesek|Gesek]]</small>
| style="border-right: 0;" |{{IPAlink|p}}|| style="border-left: 0;" |{{IPAlink|b}}
| style="border-right: 0;" |{{IPAlink|t}}|| style="border-left: 0;" |{{IPAlink|d}}
| style="border-right: 0;" |{{IPAlink|tʃ}}|| style="border-left: 0;" |{{IPAlink|dʒ}}
| style="border-right: 0;" |{{IPAlink|k}}|| style="border-left: 0;" |{{IPAlink|g}}
| colspan="2" |
|-
! <small>[[konsonan geser|Geseran]]</small>
| colspan="2"
| style="border-right: 0;" |{{IPAlink|s}}|| style="border-left: 0;" |
| colspan="2
| colspan="2
| style="border-right: 0;" |{{IPAlink|h}}|| style="border-left: 0;" |
|-
! <small>[[konsonan hampiran|Hampiran]]</small>
| style="border-right: 0;" | || style="border-left: 0;" |{{IPAlink|w}}
| style="border-right: 0;" | || style="border-left: 0;" |{{IPAlink|l}}
| style="border-right: 0;" | || style="border-left: 0;" |{{IPAlink|j}}
| colspan="2" |
| colspan="2" |
|-
! <small>[[konsonan getar|Getar]]</small>
| colspan="2" |
| style="border-right: 0;" | || style="border-left: 0;" |{{IPAlink|r}}
| colspan="2" |
| colspan="2" |
| colspan="2" |
|}
Tergantung dialeknya, fonem {{IPA|/t/}} dapat dilepaskan sebagai konsonan hentian [[konsonan rongga-gigi|rongga-gigi]] maupun [[konsonan tarik-belakang|tarik-belakang]]. Hal ini sangat berbeda ketimbang banyak [[bahasa di Indonesia]], termasuk [[bahasa Indonesia]], yang mempunyai konsonan dentalik {{IPA|/t/}} dengan alofoni rongga-gigi.<ref name="Clynes 1995" />
=== Alofon ===
Baris 120 ⟶ 162:
|}
== Kekerabatan
Bahasa Bali dalam keluarga bahasa Austronesia sering ditengarai paling dekat berkerabat dengan [[bahasa Jawa]]. Namun hal ini tidaklah demikian. Bahasa Bali paling dekat dengan bahasa Sasak dan beberapa bahasa di pulau [[Pulau Sumbawa|Sumbawa]] bagian barat. Kemiripannya dengan bahasa Jawa hanya karena pengaruh kosakata atas bahasa Jawa karena aktivitas
{| class="wikitable"
Baris 147 ⟶ 189:
|hidup||idup||hurip||urip
|-
|air, ayer||yèh,toye||wway||we, banyu
|-
|buah||buah, woh||wwah||woh
|-
|di||
|-
|telur||taluh||antiga||tigan, ĕndhog
Baris 165 ⟶ 207:
|}
*
{| class="wikitable"
|-
Baris 190 ⟶ 232:
|hidup||idup||hidup
|-
|dua||dua,kalih||dua
|}
Baris 234 ⟶ 276:
Kauh berarti Barat, dan kangin berarti Timur. Hal ini sama untuk masyarakat Bali Selatan dan Bali Utara.
Perbedaan tata-cara menyebut utara dan selatan ini sering menyebabkan kesalahpahaman jika orang Bali Selatan bertanya dalam Bahasa Bali kepada orang Bali Utara, karena perbedaan acuan. Acuan 'gunung' yang sering dipakai adalah titik pusat pulau Bali yaitu bagian pegunungan Batur dan Gunung Agung.
== Tata bahasa ==
Susunan kalimat dalam bahasa Bali mirip dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, serta [[infleksi]] [[morfologi (linguistik)|morfologi]] yang terjadi pada [[verba]] dan [[nominanya]] sangat sedikit dan serupa. Meskipun demikian, morfologi [[derivasi]]nya cukup luas dan imbuhan dapat ditambahkan untuk menunjukan [[artikel (linguistik)|artikel]] terhingga maupun tak terhingga, serta menunjukkan [[genitivus|kasus posesiva]].<ref name="Spitzing" />
[[File:Tingkat-tingkatan_bahasa_Bali.png|thumb|upright=3|Tingkat-tingkatan bahasa Bali]]
== Variasi/dialek ==
Bahasa Bali memiliki variasi sejarah (waktu) dan variasi geografis (ruang). Dari berbagai prasasti yang dikeluarkan pada masa sebelum pemerintahan Raja Anak Wungsu (abad ke-10) diketahui ada varian bahasa Bali yang biasa disebut sebagai [[bahasa Bali Kuno]]. Kajian mengenai bahasa Bali Kuno pertama kali dilakukan oleh [[Roelof Goris]] pada tahun 1950-an dan kemudian dilanjutkan pada tahun 1970-an. Kamus Bahasa Bali Kuno - bahasa Indonesia telah dirilis oleh Kemendikbud pada tahun 1975.<ref>{{Cite book|last=Granoka et al.|first=I.W.O|date=1975|title=Kamus Bali Kuno - Indonesia|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|url-status=live}}</ref>
Suatu dialek yang masih digunakan saat ini adalah bahasa [[suku Bali Aga]], dituturkan di beberapa desa di sekitar [[Danau Batur]] dan di wilayah lainnya.
Selain itu, bahasa masyarakat Bali umum (nonvariasi) adalah "bahasa Bali Kapara" atau Bali Lumbrah yang dipakai oleh mayoritas orang Bali sekarang.
==Sistem penulisan==
Bahasa Bali memiliki dua [[sistem penulisan]], yakni [[aksara Bali]] dan [[alfabet Latin]].
===Aksara Bali===
[[File:Hanacaraka-bali.svg|thumb|400px|Huruf-huruf dalam sistem penulisan aksara Bali<br><small>Catatan: huruf-huruf disini disusun sesuai dengan urutan [[Hanacaraka]].</small>]]{{Main|Aksara Bali}}
Aksara Bali ({{transl|ban|Aksara Bali}}, {{lang|ban|ᬅᬓ᭄ᬱᬭᬩᬮᬶ}}), yang juga disusun sesuai dengan {{transl|ban|[[aksara Bali|Hanacaraka]]}} ({{lang|ban|ᬳᬦᬘᬭᬓ}}), merupakan sistem penulisan sejenis [[abugida]] yang berasal dari [[aksara Brahmi]] di [[India]]. Bukti paling awal dari aksara ini berasal dari abad ke-9 Masehi.<ref>{{Cite thesis |last=Beratha |first=Ni Luh Sutjiati |title=Evolution of Verbal Morphology in Balinese |date=1992 |degree=PhD |publisher=Australian National University |doi=10.25911/5d7786429c1ff |doi-access=free |hdl=1885/109364 |hdl-access=free}}</ref> Pada masa sekarang, aksara Bali tidak digunakan secara massal dan hanya sedikit penutur bahasa Bali yang benar-benar paham cara menggunakannya.<ref>{{Cite web |title=Balinese (Basa Bali) |url=https://omniglot.com/writing/balinese.htm |access-date=2021-01-30 |website=Omniglot}}</ref>
===Alfabet bahasa Bali===
Sekolah-sekolah serta media komunikasi tertulis yang menggunakan bahasa Bali pada masa kini seringkali menggunakan sistem penulisan berbasis [[alfabet Latin]] yang disebut sebagai {{transl|ban|Tulisan Bali}}.<ref>{{Cite web |last=Eiseman | first=Fred B. Jr. |title=The Balinese Languages |url=http://www.balivision.com/Article_Resources/TheBaliniseLanguage.asp |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20100819174754/http://www.balivision.com/Article_Resources/TheBaliniseLanguage.asp |archive-date=2010-08-19 |website=Bali Vision}}</ref>
== Galeri ==
<gallery>
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Geschrift op lontarblad TMnr 1534-8b.jpg|Bahasa Bali yang ditulis dalam aksara Lontar
File:Pura Puseh 05153.jpg|Papan petunjuk di [[Pura Puseh]], [[Batuan, Bali]]
File:Bible printed with Balinese script.jpg|Salah satu halaman [[Injil]] yang ditulis dalam aksara Bali
File:JL DIPONEGORO 200507.jpg|Papan penunjuk jalan di wilayah [[Singaraja]] yang ditulis dalam [[aksara Bali]] dan [[alfabet Latin]]
File:Sign of Klungkung Regent's Office.JPG|Klungkung Regent's Office sign
File:Perawat bahasa ibu.jpg|Percobaan untuk menumbuhkan kembali aksara Lontar
</gallery>
== Rujukan ==
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
{{Interwiki|code=ban}}
{{WikisourceWiki|Bahasa Bali|code=ban}}
* [http://gramatika.kemdikbud.go.id/index.php/gramatika/article/view/135/100 Relasi Kekerabatan Bahasa Banjar dan Bahasa Bali: Tinjaunan Linguistik Historis Komparatif]
* [https://www.youtube.com/watch?v=KTdkxiPnjY8&ab_channel=ILoveLanguages%21 Ucapan dan contoh perkataan dalam bahasa Bali] — kanal ''I Love Languages'' di Youtube
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Bali}}
[[Kategori:Rumpun bahasa Austronesia]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa yang mempunyai aksara tersendiri]]
|