Ikasuma Hamid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sabil segaf (bicara | kontrib) ←Membuat halaman berisi '{{Infobox Officeholder |name = {{PAGENAME}} |image = |imagesize = |caption = |birthname = |othername = |office = Bupati Kepulauan Riau |order...' Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Dirga udara (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(78 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|name = {{PAGENAME}}
|image = Ikasuma Hamid.jpg
|imagesize =
|caption =
|birthname =
|othername =
|office = Anggota [[DPRD Sumatera Barat]] Fraksi [[PBR]]
|order
|term_start = 28 Agustus 2004
|term_end = 28 Agustus 2009
|governor = {{unbulleted list|[[Zainal Bakar]]|Thamrin (Pj.)|[[Gamawan Fauzi]]}}
|predecessor =
|successor =
|majority = 12.515 suara
|office2 = Bupati Tanah Datar
|order2 = ke-7
|president2 = [[Soeharto]]
|governor2 = {{unbulleted list|[[Azwar Anas]]|[[Hasan Basri Durin]]}}
|term_start2 = 26 September 1985
|term_end2 = 1995
|predecessor2 = Mohammad Nalis
|successor2 = [[Masdar Saisa]]
|religion = [[Islam]]
|nationality =
|birth_date = {{birth date|1944|2|3}}
|birth_place = Kubang Landai, [[Saruaso, Tanjung Emas, Tanah Datar]], [[Sumatera Barat]]
|death_date = {{death date and age|2011|3|16|1944|2|3}}
|death_place = [[Jakarta]]
|alma_mater = [[Akademi Militer Nasional]] (1968)
|allegiance ={{flag|Indonesia}}
|party = {{Parpolicon|PBR}}
|spouse = Mientarsih
|children = {{unbulleted list|Riani |Andre |Fitri }}
|parents = {{unbulleted list|Abdul Hamid (''Alm.'') (ayah)|Malun (ibu)}}
|serviceyears = 1968–19...
|rank = [[Berkas:Pdu brigjendtni staf.png|25px]] [[Brigadir Jenderal]] [[TNI]]
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|unit = [[Infanteri]]
|battles =
|signature =
}}
[[Brigadir Jenderal|Brigjen]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Haji (gelar)|H.]] '''Ikasuma Hamid''' gelar '''Datuak Gadang Batuah''' ({{lahirmati|Kubang Landai, [[Saruaso, Tanjung Emas, Tanah Datar]], [[Sumatera Barat]]|3|2|1944|[[Jakarta]]|16|3|2011}}) adalah tokoh militer [[Indonesia]]. Ia merupakan [[Bupati Tanah Datar]] dua periode yakni 1985–1990 dan 1990–1995.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=qNZwAAAAMAAJ&q=ikasuma+hamid+Februari+1944&dq=ikasuma+hamid+Februari+1944&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi31OTM9rzwAhXm7XMBHelNBksQ6AEwAHoECAAQAw |title=Salinan arsip |access-date=2021-05-09 |archive-date=2021-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210509160837/https://books.google.co.id/books?id=qNZwAAAAMAAJ&q=ikasuma+hamid+Februari+1944&dq=ikasuma+hamid+Februari+1944&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi31OTM9rzwAhXm7XMBHelNBksQ6AEwAHoECAAQAw |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=-aRxAAAAMAAJ&q=ikasuma+hamid&dq=ikasuma+hamid&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjuu5W597zwAhXl_XMBHXKWBFU4ChDoATACegQIBBAD |title=Salinan arsip |access-date=2021-05-09 |archive-date=2021-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210509160837/https://books.google.co.id/books?id=-aRxAAAAMAAJ&q=ikasuma+hamid&dq=ikasuma+hamid&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjuu5W597zwAhXl_XMBHXKWBFU4ChDoATACegQIBBAD |dead-url=no }}</ref> Ia pernah menjadi calon wakil gubernur mendampingi [[Irwan Prayitno]] dalam [[pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2005]].
== Kehidupan awal ==
Ikasuma Hamid lahir dari pasangan suami istri Abdul Hamid dan Malun sebagai anak bungsu dari dua bersaudara. Ia mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat Kubang Landai dan lulus tahun 1955. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan ke SMP Batusangkar dan lulus tahun 1961. Ia menamatkan pendidikan di SMA Batusangkar tahun 1964. Setiap hari selama sekolah menengah ia berjalan kaki pulang pergi sejauh 12 kilometer.<ref name=bio>{{Cite book|date=1995|url=https://books.google.com/books?id=5IhwAAAAMAAJ&pg=PA226|title=Profil Tokoh, Aktivis, dan Pemuka Masyarakat Minang|publisher=Permo Promotion|isbn=978-979-8931-00-0|pages=226–228|language=id|access-date=25 Agustus 2021|url-status=live|dead-url=no}}</ref>
Setamat SMA, Ikasuma berkuliah di Jurusan Biologi [[IKIP Padang]] tahun 1964 hingga 1965. Kemudian, ia lolos mendaftar masuk [[Akademi Militer Nasional]] tahun 1965 dan lulus tahun 1968 dengan pangkat [[letnan]] [[infantri]].<ref name=bio/><ref>https://books.google.co.id/books?id=OkaJ1vhh5wQC&pg=PP113&dq=ikasuma+hamid+akabri+1968&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiJ8ZHx9sryAhWN4XMBHRNiCNIQ6AF6BAgCEAM#v=onepage&q=ikasuma%20hamid%20akabri%201968&f=false</ref>
== Karier militer ==
Setamat Akmil, pada 1969 Ikasuma ditempatkan sebagai Komandan Pleton [[Batalyon Infanteri 134|Batalyon Infanteri 134/Yudha Sakti]] [[Pekanbaru]] hingga 1972. Pada 1972, pangkatnya naik menjadi [[letnan satu]] dan menjadi komandan kompi di batalyon yang sama. Pada 1973, ia menjadi Pasi-2 Yonif 134/Yudha Sakti. Pada 1974 ia berpangkat kapten dan ditugaskan menjadi Pasie I/Intel Komando Distrik Militer 0312 [[Rengat]], [[Riau]]. Pada 1976, ia dipindahkan menjadi Kepala Seksi Intel Komando Distrik Militer 0301 [[Pekanbaru]].<ref name=bio/>
Pada 1977, Ikasuma dipromosikan menjadi Kepala Seksi Intel [[Komando Resor Militer 032|Komando Resor Militer 032/Wirabraja]] dengan komandan Kolonel CZI [[Ali Geno]] yang bermarkas di [[Bukittinggi]]. Ia lalu naik pangkat menjadi [[mayor]] ketika masih di Korem. Pada 1980, ia menjadi Wakil Komandan [[Batalyon Infanteri 131|Batalyon Infanteri 131/Braja Sakti]] di Payakumbuh. Pada 1982, ia menjadi komandan di batalyon itu. Pada 1983, ia berpangkat [[kolonel]].<ref name=bio/>
Pada 1983, Ikasuma mengikuti [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat]] (Seskoad) dan lulus 1984. Ia ditugaskan menjadi Staf Irdalah lalu menjadi Inspektur Muda Umum (Irdaum) di [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi]], [[Bandung]].<ref name=bio/>
Ikasuma diminta Aspers Kodam III Siliwangi Kolonel Prastio untuk mengikuti Kursus Kekaryawanan karena Ikasuma diminta untuk menjadi [[Bupati Tanah Datar]]. Prastio meyakinkan Ikasuma untuk mendaftar agar rakyat lebih merasakan pengabdiannya dan bisa mendapatkan banyak pahala.<ref name=bio/>
== Karier politik ==
=== Bupati Tanah Datar periode pertama ===
Pada September 1985, Ikasuma terpilih dan pada 26 September 1985 ia dilantik oleh [[Gubernur Sumatera Barat]] [[Azwar Anas]] menjadi [[Bupati Tanah Datar|Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tanah Datar]]. Pada 1 April 1989, Ikasuma dinobatkan oleh sukunya menjadi [[ninik mamak]] dengan gelar adat [[Datuk|Datuak]] Gadang Batuah. Ia diperhelatkan bersama dengan [[Aminuzal Amin|Aminuzal Amin Datuak Rajo Batuah]].<ref name=bio/>
Mengawali tugas sebagai bupati, Ikasuma dihadapkan pada tugas berat. Kabupaten Tanah Datar saat itu berada di peringkat terbawah dari 13 kabupaten/kota di Sumatera Barat. Saat pelantikan, Gubernur Azwar Anas menantang Ikasuma untuk mengangkat kualitas daerah Tanah Datar sehingga dapat merebut kembali [[Parasamya Purnakarya Nugraha]] yang pernah diraih pada Pembangunan Lima Tahun (Pelita) I. Pada 1989, Kabupaten Tanah Datar berhasil meraih kembali penghargaan tersebut. Penyerahan Pataka Parasamya Purnakarya Nugraha Pelita IV dilakukan oleh Azwar Anas yang menjadi [[Menteri Perhubungan Indonesia|Menteri Perhubungan]] saat itu mewakili [[Presiden Republik Indonesia]].<ref name=bio/>
[[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tanah Datar]] mengadakan Sidang Pleno Istimewa untuk menyambut penghargaan Parasamya Purnakraha Nugraha. Saat berpidato dalam sidang, Ikasuma menangis dan selama sepuluh menit berpidato ia tidak menyentuh naskah pidatonya. Ia mengaku hanya ingin bersama rakyat melihat daerah itu maju dan masyarakatnya hidup lebih baik dan sejahtera. Ia merasa belum cukup hanya meraih penghargaan saja walaupun sudah mampu mengangkat nama dan harga diri kabupatennya.<ref name=bio/>
Di antara tugas berat lain Ikasuma adalah kas uang pemerintah daerah nyaris kosong dan pasar ternak yang hanya terletak 25 meter dari ruang kerjanya. Ia lalu merelokasi pedagang ternak ke daerah pasar ternak yang lebih baik.<ref name=bio/>
Di masa pemerintahannya Ikasuma berhasil mengadakan acara besar yaitu sebagai tuan rumah Pekan Budaya IV Sumatera Barat dan Pekan Olahraga Daerah III Sumatera Barat. Untuk melaksanakan acara itu, ia bersama masyarakat dan [[ABRI]] berhasil membangun [[Gelanggang Olahraga Dang Tuanku]]. Dengan modal Rp10 juta, mereka berhasil membangun gedung bernilai 10 miliar yang diresmikan oleh Menteri Perhubungan [[Akbar Tanjung]].<ref name=bio/>
Dalam buku biografi ''Azwar Anas: Teladan dari Ranah Minang'', [[Abrar Yusra]] menulis bahwa Pekan Budaya IV Sumatera Barat tahun 1984 adalah pekan budaya paling meriah.<ref>https://books.google.co.id/books?id=s3m3YARcG_wC&pg=PA296&dq=pekan+budaya+iv+Sumatera+barat&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi028a5gMvyAhUk7XMBHQ6GBnwQ6AF6BAgFEAM#v=onepage&q=pekan%20budaya%20iv%20Sumatera%20barat&f=false</ref>
Wartawan [[Hasril Chaniago]] mengenang Ikasuma Hamid sebagai sosok yang bersemangat dalam membangun daerahnya. Menurutnya, Ikasuma yang akrab dipanggil Pak Ika adalah orang yang kalem, agak pendiam, sedikit bicara, tetapi lebih banyak bekerja.<ref name=haluan>{{Cite web |url=https://issuu.com/haluan/docs/hln170311 |title=Salinan arsip |access-date=2021-05-09 |archive-date=2021-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210509160907/https://issuu.com/haluan/docs/hln170311 |dead-url=no }}</ref>
Seusai sukses melaksanakan pekan budaya, Ikasuma mencanangkan Tanah Datar sebagai kabupaten Pertiwi atau singkatan dari pertanian, industri (kecil), dan pariwisata. Karena memiliki nilai ekonomi tinggi, ia menggalakkan penanaman [[kayu manis]] atau ''cassiavera'' dan budi daya enau (aren). Ikasuma menggagas program "Talam Tantano Batuah" atau singkatan dari Lintas Alam Hutan Wisata Istano Bukit Patah. Selama bertahun-tahun, acara tersebut sangat populer oleh pemuda pecinta alam di Sumatera Barat.<ref name=haluan/>
Ikasuma mencanangkan pembangunan berbasis budaya. Untuk menguatkan kesatuan masyarakat yang tercabik-cabik sebagai akibat perubahan dari [[nagari]] menjadi [[desa]], ia membentuk Yayasan Pembangunan Nagari di seluruh kabupaten. Yayasan ini dibentuknya untuk memotivasi masyarakat meningkatkan solidaritas menjaga adat dan budaya dengan menggerakkan pembangunan surau suku di setiap desa. Ikasuma juga berhasil menggerakkan kekuatan masyarakat sendiri untuk membangun dan memperbaiki ratusan rumah dalam rangka program Inpres Desa Tertinggal (IDT).<ref name=haluan/>
=== Bupati Tanah Datar periode kedua ===
Setelah sukses pada periode pertama, Ikasuma kembali terpilih sebagai Bupati Tanah Datar dan dilantik oleh Gubernur [[Hasan Basri Durin]] pada 29 September 1990.<ref name=bio/>
Pada periode kedua menjabat, Ikasuma berhasil mengantarkan [[Batusangkar|Kota Batusangkar]] meraih dua kali piala [[Adipura]] sebagai kota kecil terbersih di Indonesia. Pada 1994, kota ini meraih penghargaan [[Wahana Tata Nugraha]] di bidang ketertiban lalu lintas dari presiden.<ref name=bio/>
Sepanjang Pelita IV dan V, Kabupaten Tanah Datar di bawah kepemimpinan Ikasuma Hamid berhasil meraih 500 lebih penghargaan di tingkat provinsi dan nasional. Pemerintahannya juga berhasil meningkatkan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. Hal ini ditandai dengan peningkatan [[pendapatan asli daerah]] (PAD) kabupaten setiap tahun. Kabupaten Tanah Datar berhasil menjadi kabupaten pertama dari delapan kabupaten di Sumatera Barat yang mendapatkan PAD Rp1 miliar. Pada 1994/1995, PAD Tanah Datar menjadi Rp1,1 miliar.<ref name=bio/>
Kabupaten Tanah Datar mewakili Sumatera Barat bersama 25 kabupaten/kota lainnya di Indonesia ditetapkan menjadi ''pilot project'' percontohan ekonomi daerah. Kabupaten ini dinilai paling memenuhi kriteria yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.<ref name=bio/>
Hasril Chaniago mengamati bahwa selama Ikasuma Hamid menjabat bupati, Ikasuma tidak pernah sekalipun diberitakan kabar miring. Ikasuma hidup bersahaja dan tidak banyak kehendak kepada stafnya. Menurut kepala bagian keuangannya, untuk perjalanan dinas ke [[Jakarta]], Ikasuma hanya meminta uang Rp2,5 juta sesuai haknya dan tidak lebih.<ref name=bio/>
Selama menjabat, Ikasuma tidak pernah membawa orang luar menjadi ajudannya, kecuali seorang ajudan yang ia temukan di Kodim Tanah Datar ketika ia baru jadi bupati. Ajudan itu adalah bekas ajudannya ketika ia menjadi Komandan [[Batalyon Infanteri 131]] Payakumbuh. Ikasuma mengorbitkan beberapa stafnya ke luar daerah seperti Sekretaris Daerah [[Muchtiar Muchtar]] menjadi [[Wali Kota Payakumbuh]], Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah [[Lukman Gindo]] menjadi [[Wali Kota Padang Panjang]] dan mantan Sekretaris Daerah [[Nasrul Syahrun]] menjadi [[Bupati Padang Pariaman]].<ref name=bio/>
Setelah selesai menjabat, Ikasuma menetap di kediamannya di Jalan Tanjung, Dangau Teduh, [[Lubuk Begalung, Padang]]. Setelah [[Reformasi Indonesia|reformasi]], ia diangkat sebagai Staf Ahli [[Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi]] [[Fahmi Idris]]. Ia bertempat tinggal di [[Jatiwaringin]], Jakarta.<ref name=bio/>
=== Anggota DPRD Sumatera Barat ===
Setelah pensiun dari kemiliteran dengan pangkat terakhir [[brigadir jenderal]], Ikasuma terjun ke politik sebagai Ketua [[Partai Bintang Reformasi]] (PBR) Sumatera Barat.<ref name=haluan/>
Pada [[Pemilu 2004]], Ikasuma mengikuti kontestasi sebagai calon anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat]] mewakili daerah pemilihan Sumatera Barat III melalui [[Partai Bintang Reformasi]] (PBR). Ia berhasil terpilih menduduki kursi jabatan setelah meraih 12.515 suara sah.<ref name="terbanyak">{{Cite web |url=https://issuu.com/indosiana/docs/anggota_dprd_sumbar_terpilih_2004 |title=Salinan arsip |access-date=2020-11-19 |archive-date=2021-05-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210508090832/https://issuu.com/indosiana/docs/anggota_dprd_sumbar_terpilih_2004 |dead-url=no }}</ref> Ia bersama para anggota dewan lainnya dilantik pada 28 Agustus 2004.<ref>https://www.liputan6.com/news/read/85022/enam-anggota-dprd-sumbar-terpidana-korupsi-dilantik</ref> Ia pernah menjabat Ketua Komisi D yang membidangi kesejahteraan rakyat.<ref name=haluan/>
=== Pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2005 ===
Ikasuma Hamid hampir berhasil dipasangkan [[Hasril Chaniago]] dengan [[Bupati Solok]] petahana [[Gamawan Fauzi]] untuk mengikuti kontestasi [[Pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2005]]. Setelah beberapa kali pertemuan, kongsi ini tidak dilanjutkan karena kurangnya jumlah kursi partai pengusung yaitu [[Partai Bulan Bintang]] dan [[Partai Bintang Reformasi]]. Ikasuma Hamid kemudian digandeng oleh Anggota DPR RI petahana [[Irwan Prayitno]]. Pemilihan umum dilaksanakan pada 27 Juni 2005 diikuti oleh lima pasang calon dan dimenangkan oleh pasangan [[Gamawan Fauzi]]–[[Marlis Rahman]]. Pasangan [[Irwan Prayitno]]–Ikasuma Hamid menduduki posisi kedua dengan perolehan 446.996 suara sah atau 24,5%.<ref name=mer>{{cite news|archive-url=https://web.archive.org/web/20190809030617/https://m.merdeka.com/politik/jeffrie-geovanie-tolak-bicara-soal-pencalonannya.html|url=https://m.merdeka.com/politik/jeffrie-geovanie-tolak-bicara-soal-pencalonannya.html|title=Jeffrie Geovanie Tolak Bicara Soal Pencalonannya|publisher=[[Merdeka.com]]|date=26 September 2009|archive-date=9 Agustus 2019}}</ref> Pasangan ini meraih suara tertinggi di Kabupaten Tanah Datar yang pernah dua periode dipimpin Ikasuma Hamid.<ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=BCZ0DwAAQBAJ&pg=PA675&lpg=PA675&dq=kapitra+ampera+rusdi+lubis&source=bl&ots=YOwHkSXDtK&sig=ACfU3U1Zsez5JHJ6kLLW6nG9O0v9h76l2w&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjExbC46fTjAhWWfisKHQaRBX4Q6AEwAnoECAYQAQ|title=Mengeluarkan Pemilu dari Lorong Gelap: Mengenang Husni Kamil Manik 1975-2016|first=Nur Hidayat|last=Sarbini|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|year=2017|isbn=9786024335014}}</ref> Hasril Chaniago menilai kemenangan di daerah itu disebabkan Ikasuma disukai rakyat di sana.<ref name=haluan/>
Ikasuma Hamid ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye [[Susilo Bambang Yudhoyono]]–[[Boediono]] daerah Sumatera Barat untuk [[pemilihan umum presiden Indonesia 2009]].<ref name=haluan/>
== Meninggal dunia ==
Ikasuma Hamid meninggal dunia di Rumah Sakit Harum Kalimalang, [[Jakarta]], 16 Maret 2011 dalam usia 67 tahun.<ref name=haluan/>
== Kehidupan pribadi ==
Ikasuma Hamid menikahi Mientarsih dan memperoleh tiga anak bernama Riani, Andre, dan Fitri.<ref name=bio/>
== Tanda jasa ==
* Satya Lencana Kesetiaan VIII Tahun
* Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
* Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun
* [[Satyalancana Kesetiaan]] XXXII Tahun (1991)
* [[Satyalancana Pembangunan]] Bidang Koperasi dari Presiden RI Tahun 1994
* Satya Lencana Pembangunan Bidang Pertanian dari Presiden RI Tahun 1995<ref name="bio" />
* [[Satyalancana Wira Karya]] dari Presiden RI Tahun 1991
* Satya Lencana Dharma Bhakti dari Kwarnas Pramuka Tahun 1987
* [[Adipura]] dari Presiden RI Tahun 1993, Tahun 1994 dan Tahun 1995
* Wahana Tata Nugraha dari Presiden RI Tahun 1994 dan Tahun 1995
* Manggala Karya Kencana Kelas IIA dari Menteri BKKBN Tahun 1989
* Tanda Penghargaan Lencana Keluarga Berencana dari Presiden RI Tahun 1989
* Tanda Penghargaan Anugerah Aksara dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 1992
* Jasa Bhakti Koperasi dari Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Tahun 1993
* [[Bintang Kartika Eka Paksi]] Nararya, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 054/TK/Tahun 1997 Tanggal 10 Juli 1997
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh militer Minangkabau]]
[[Kategori:Politikus Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Sumatera Barat]]
[[Kategori:Tokoh dari Tanah Datar]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Bintang Reformasi]]
[[Kategori:Bupati Tanah Datar]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Pembangunan]]
|