Abdul Qadir al-Jailani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Raheinalfar (bicara | kontrib)
Tambahan deskripsi
Tag: VisualEditor Edit Check (references) activated Edit Check (references) declined (irrelevant) Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(117 revisi perantara oleh 50 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Multiple issues|{{Biografi tambah catatan kaki}}{{Tanpa kategori}}{{Berbunga-bunga}}}}
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}Syaikh 'Abdul Qodir Al-Jaelani
{{bedakan|Syaikh Abdul Qodir Jaelani}}
{{Infobox Ulama Muslim
|notability = Abdul Qadir al-Jilani
|honorific_prefix =
|above_end_special = Sulthonul Auliyā-ì (Rajanya Para Wali) Al-Imām Al-Quthubūl Aqthåb (Pemimpin dan Pusatnya Pusat Seluruh Wali Allah)
|above_end_special =Wali Quthb
<!-- --------- -->
|image = Berkas:Syaikh Abdul-Qadir Gilani's name in Arabic calligraphy.png
|caption = Kaligrafi Arabic nama Syekh Abdul Qadir al-JailaniJilani
|image_size =
|alt =
<!-- --------- -->
|tgl_lahir_h = 1
|tgl_lahir_m = 1824
|bln_lahir_h = RamadanRamadhan
|bln_lahir_m = Maret
|thn_lahir_h = 470
|thn_lahir_m = 1077
|tempat_lahir = AmolProvinsi Gīlān
|negara_dilahirkan = Iran
|nama_ayah = Abu SalihSholeh bin Musa Janaki Dhomti
|nama_ibu = UmmUmmul KhairKhoir FatimaUmmatul Jabbar Sayyidah Fatimah
|nama_lahir = Abdul Qadir
|hari_lahir = RabuSenin
<!-- --------- -->
|glr_islam_dpn = {{Sulthonul Auliyā}} {{Al-GhautsImām alAl-A'zhamQuthubūl Aqthåb}} {{Al-Quthub Ar-Råbbānī}}
|gelar_aka_dpn = {{Ghouts Al-ʿAdzom}}
|glr_tengah = {{M-SyekhSyeikh Muhyiddîn}}
|gelar_aka_akhir = Qaddasallahu Sirrāhu
|gelar_bangsawan =
|gelar_adat =
Baris 37 ⟶ 36:
|gelar_lainnya3 =
<!-- --------- -->
|kunya = Abu Muhammad
|name = SyaikhʿAbdul Abdul QadirQōdir Al-Jilānī
|nama_arabic =
|nisbah = alAl-JailaniGilānī (Al-Jilānī)
|nama_lainnya =
<!-- --------- -->
Baris 55 ⟶ 54:
|known =
|spouse =
|children =
|children = Shaikh Abdul-Wahab, Sheikh Abdul-Razzaq, Shaikh Abdul-Aziz, Shaikh Isa, Shaikh Musa, Sheikh Yahya, Sheikh Abdullah, Sheikh Muhammed dan 41 lainnya. Sheikh Ibrahim.
|relatives =
<!-- --------- -->
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat = tertular beberapa penyakit.
|tempat_wafat = BagdadBaghdad
|hari_wafat = Sabtu
|tgl_wafat_h = 911
|tgl_wafat_m = 1521
|bln_wafat_h = RabiulakhirRabiuts-Tsani
|bln_wafat_m = Januari
|thn_wafat_h = 561
|thn_wafat_m = 1166
|tempat_makam = Permakaman Abdul QadirQādir Shrine (Madrasah JailaniQōdiriyah)
|hari_dimakamkan =
|negara_makam = {{IRQBaghdad, Irak}}
<!-- --------- -->
}}
'''Syaikh Abdul Qadir Jaelani''' atau '''Abd al-Qadir al-GilaniJilani'''<ref name="Sufis 2002, p123">''Biographical encyclopaedia of Sufis: Central Asia and Middle East'' by N. Hanif, 2002, p123</ref><ref name="Syed Abdul Qadir Jilani 2000, p24">''The Sultan of the saints: mystical life and teaching of Shaikh Syed Abdul Qadir Jilani, Muhammad Riyāz Qādrī, 2000, p24</ref> ({{lang-ku|Evdilqadirê Geylanî}}, {{lang-fa|عبد القادر گیلانی}}, {{lang-ur|عبد القادر آملی گیلانی}} ''Abdolqāder Gilāni'') (470–5611 H)Ramadhan (1077–1166471– M)11 adalahRabi’ul seorangAkhir 571 [[ulamaKalender Hijriah|H]] [[fiqih]]14 yangMaret sangat1079 dihormati oleh4 November 1175 [[Islam SunniMasehi|SunniM]]])<ref>{{Cite danbook|first=الشيخ dianggapجَعْفَرُ بْنُ حَسَنِ بْنِ عَبْدِ الْكَرِيْمِ الْبَرْزَنْجِيِّ|url=https://quran.nu.or.id/doa/manaqib-syekh-abdul-qadir|title=مناقب الشيخ عبد القادر الجِيلاني - لجين الداني|pages=الباب الأول}}</ref> adalah seorang [[waliulama]] dalam dunia [[tarekatSufisme|sufi]] dan, [[sufismeFikih|fiqih]]., Ia adalahdan [[orang Kurdiaqidah]].<ref>{{Cite webbook|first=الشيخ جَعْفَرُ بْنُ حَسَنِ بْنِ عَبْدِ الْكَرِيْمِ الْبَرْزَنْجِيِّ|url=httphttps://wwwquran.angelfirenu.comor.id/azdoa/resconmanaqib-syekh-abdul-qadir|title=مناقب الشيخ عبد القادر الجيلاني - لجين الداني|pages=الباب السابع|url-status=live}}</mgckurdsref> Ia bermazhab [[Hambali]].html<ref>{{cite book|title=From the 12th century onward, Sufism spread amongst the Kurds. The main Sufi orders amongst them are the Qadiriya who trace their origin to the Kurdish Sufi 'Abd al-Qadir al-Jilani|url=http://www.angelfire.com/az/rescon/mgckurds.html |access-date=2012-11-19 |archive-date=2012-09-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120911232951/http://www.angelfire.com/az/rescon/mgckurds.html |dead-url=yes }}</ref> atau [[bangsa Persia|orang Persia]].<ref>Philip Khuri Hitti, "Islam, a way of life ", University of Minnesota Press (August 12, 1970). pg 64: "The earliest and most attractive Sufi order was al-Qadiri, named after its founder, the Persian ‘Abd al-Qadir al-Jili (al-Jilani 1077–1166)</ref> Syekh Abdul Qadir dianggap wali dan diadakan di penghormatan besar oleh kaum Muslim dariPengikut [[anakTarekat benua India(Islam)|Tarekat]].<ref>[http://www.inter-islam.org/Biographies/jilani.html A Great Saint: Sheikh Abdul Qadir Jilani[[Qodiriyah]]</ref> Disering antaramengadakan pengikut di Pakistan''manaqib'' dan India, ia juga dikenal sebagai ''haul'Ghaus-e-Azam'''. Beliauuntuk dikenalimenghormatinya.{{butuh sebagai seorang ulama Sunni bermadzhab [[Mazhab Hambali|Hambali]], seorang orator ulung dan bergelar sayyid dan faqīh, dikenal luas sebagai pendiri dari Thoriqot [[Tarekat Qodiriyah|Qadiriyyah]].rujukan}}
 
Beliau dikenal sebagai Sulthanul Auliya' dan Pendiri Thariqat terbesar sepanjang masa;Thariqat Qadiriyah.Beberapa peninggalannya diabadikan di museum Gilani Sacred Relics.Bahkan sebagian karya agung(masterpiece) miliknya masih menjadi misteri dan terus dicari.Disebabkan kemuliaan dan keluhurannya,namanya selalu disebut dalam pelbagai acara-acara dan event-event keagamaan.
== Nama & gelar ==
Nama Abdul Qadir Jaelani juga dilafalkan Abdul Qadir Gaylani, Abdel kader, Abdul Qadir, Abdul Khadir - Jilani, Jeelani, Gailani, Gillani, Gilani, Al Gilani, Keilany, Abdel Qader Gilany. Nama ''Muhiyudin'' mengartikan beliau sebagai "pembangkit agama". Gilani (Arabic ''al-Jilani'') menunjukkan kepada tempat kelahiran beliau yakni, Gilan. Namun, Ghilan juga membawa ciri ''Baghdadi,'' yang menandakan tempat tinggal dan kematian beliau di Baghdad. Beliau juga dipanggil sebagai ''al-Hasani wa'l-Husayni'', yang menandakan silsilah beliau baik dari Hasan ibn Ali maupun Husayn ibn Ali.
 
== KelahiranKarya-Karya ==
'''[[Syarif]] [[Sayyid]] [[Ulama|Syeikh]]''' Abdul Qadir al-Jilani memiliki beberapa karya yang tervalidasi dalam Islam:<ref>{{Cite web|title=Kitab-kitab Karya Syekh Abdul Qadir Jailani|url=https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/kitab-kitab-karya-syekh-abdul-qadir-jailani-M3Yg9|website=NU Online}}</ref>
Abdul Qadir lahir pada hari Rabu tanggal 1 Ramadan di 470 H, 1077 M.<ref>The works of Shaykh Umar Eli of Somalia of al-Tariqat al-Qadiriyyah 1260H</ref> di kota Na'if, Gilan-e Gharb, [[Provinsi Gīlān|Gilan]], yang terletak di selatan [[Laut Kaspia]] yang sekarang menjadi [[Provinsi Mazandaran]] di [[Iran]]. Ada dua riwayat sehubungan dengan tanggal kelahiran al-Ghauts al_A'zham Syekh Abdul Qodir al-Jilani Amoli. Riwayat pertama yaitu bahwa ia lahir pada 1 [[Ramadhan]] [[470]] H. Riwayat kedua menyatakan Ia lahir pada 2 [[Ramadhan]] [[470]] H. Tampaknya riwayat kedua lebih dipercaya oleh [[ulama]].<ref name="Syekh Abdul Qadir al Jailani Pemimpin Para Wali">MA Cassim Razvi dan Siddiq Osman NM: "Syekh Abdul Qadir al-Jailani Pemimpin Para Wali", halaman 1-4.Yogyakarta: Pustaka Sufi. ISBN: 979-97400-100-8</ref>
 
# Tafsir al-Jilani: merupakan sebuah tafsir lengkap 30 Juz yang terbagi kedalam 6 jilid dengan rincian sebagai berikut:
== Genealogi ==
#* Jilid 1 terdiri dari Muqaddimah, tafsir surah al-Fatihah sampai surah al-Maidah.
Ibnul Imad menyebutkan silsilah beliau dari garis ayah:
#* Jilid 2 terdiri dari tafsir surah al-An’am sampai surah Ibrahim
# [[Muhammad|Rasulullah]]
#* Jilid 3 terdiri dari tafsir surah al-Hijr sampai surah al-Nur
# [[Fatimah Az-Zahra|Fatimah]] dan [[Ali bin Abi Thalib|Ali]]
#* Jilid 4 terdiri dari tafsir surah al-Furqan sampai surah surah Yasin
# [[Hasan bin Ali|Hasan]]
#* Jilid 5 terdiri dari tafsir surah al-Saffat sampai surah al-Waqiah
# [[Hasan al-Mutsanna|Hasan]]
#* Jilid 6 terdiri dari tafsir surah al-Hadid sampai Surah al-Nas
# Abdullah as-Shaleh
# Risalah Al-Ghunyah Li Thalibi Thariq al-Haq
# Musa al-Jun
# Futuh al-Ghaib
# Abdullah ats-Tsani
# Al-Fath ar-Rabbani wa al-Faydh ar-Rahmani
# Musa ats-Tsani
# Jala' al-Khawathir
# Dawud
# MuhammadSirr al-AkbarAsrar
# YahyaAsror azAl-ZahidAsror
# Malfuzhat
# Abi Sholeh Musa Jankidausat ([[Bahasa Persia|Persia]]: جنكى دوست Jankidost)
# Khamsata ‘Asyara Maktuban
# [[Abdul Qadir al-Jailani|Abdul Qadir]]<ref>Syadzarat Adz-Dzahab (4/198) oleh Ibnul Imad Al-Hanbaly)</ref>
# Ar-Rasail
 
# Ad-Diwaan
Sedangkan silsilah garis ibu:
# Shalawat wal Aurod
# [[Muhammad|Rasulullah]]
# Yawaqitul Hikam
# [[Fatimah Az-Zahra|Fatimah]] dan [[Ali bin Abi Thalib|Ali]]
# Jalaa al-Khotir
# [[Husain bin Ali|Husain]]
# Amrul Muhkam
# [[Ali bin Husain|Ali]]
# Usul as-Sabaa
# [[Ja'far ash-Shadiq|Ja'far]]
# Mukhtasar Ulumiddin
# [[Musa al-Kadzim|Musa]]
# [[Ali ar-Ridha|Ali]]
# [[Muhammad al-Jawad|Muhammad]]
# Abdullah as-Sauma'i az-Zahid
# Abu Jamaluddin
# Kamaluddin 'Isa
# Ummul Khair Fatimah
# [[Abdul Qadir al-Jailani|Abdul Qadir]]
 
== Pendidikan ==
Dalam usia 18 tahun ia sudah meninggalkan Jilan menuju Baghdad pada tahun 488 H/[[1095]] M. Karena tidak diterima belajar di [[Madrasah Nizhamiyah]] Baghdad, yang waktu itu dipimpin [[Ahmad al Ghazali]], yang menggantikan saudaranya [[Al-Ghazali|Abu Hamid al Ghazali]]. Di Baghdad dia belajar kepada beberapa orang [[ulama]] seperti [[Ibnu Aqil]], [[Abul Khatthat]], [[Abul Husein al Farra']] dan juga [[Abu Sa'ad al Muharrimi]]seim. Dia menimba ilmu pada ulama-ulama tersebut hingga mampu menguasai [[ushuludin|ilmu-ilmu ushul]] dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama. Dengan kemampuan itu, Abu Sa'ad al Mukharrimi yang membangun sekolah kecil-kecilan di daerah Babul Azaj menyerahkan pengelolaan sekolah itu sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir al Jailani. Ia mengelola sekolah ini dengan sungguh-sungguh. Bermukim di sana sambil memberikan nasihat kepada orang-orang di sekitar sekolah tersebut. Banyak orang yang bertaubat setelah mendengar nasihat dia. Banyak pula orang yang bersimpati kepada dia, lalu datang menimba ilmu di sekolah dia hingga sekolah itu tidak mampu menampung lagi.
 
== Dakwah, ketokohan & pengaruh ==
=== Awal Kemasyhuran ===
Al-Jaba'i berkata bahwa Syeikh Abdul Qadir pernah berkata kepadanya, "Tidur dan bangunku sudah diatur. Pada suatu saat dalam dadaku timbul keinginan yang kuat untuk berbicara. Begitu kuatnya sampai aku merasa tercekik jika tidak berbicara. Dan ketika berbicara, aku tidak dapat menghentikannya. Pada saat itu ada dua atau tiga orang yang mendengarkan perkataanku. Kemudian mereka mengabarkan apa yang aku ucapkan kepada orang-orang, dan merekapun berduyun-duyun mendatangiku di [[masjid]] Bab Al-Halbah. Karena tidak memungkinkan lagi, aku dipindahkan ke tengah kota dan dikelilingi dengan lampu. Orang-orang tetap datang di [[malam]] hari dengan membawa [[lilin]] dan [[obor]] hingga memenuhi tempat tersebut. Kemudian, aku dibawa ke luar kota dan ditempatkan di sebuah [[mushola]]. Namun, orang-orang tetap datang kepadaku, dengan mengendarai [[kuda]], [[unta]] bahkan [[keledai]] dan menempati tempat di sekelilingku. Saat itu hadir sekitar 70 orang para wali radhiallahu 'anhum.
 
Dalam beberapa manuskrip didapatkan bahwa Syeikh Abdul Qadir berkata, "Sebuah suara berkata kepadaku saat aku berada di pengasingan diri, "kembali ke Baghdad dan ceramahilah orang-orang". Aku pun ke Baghdad dan menemukan para penduduknya dalam kondisi yang tidak aku sukai dan karena itulah aku tidak jadi mengikuti mereka". "Sesungguhnya" kata suara tersebut, "Mereka akan mendapatkan manfaat dari keberadaan dirimu". "Apa hubungan mereka dengan keselamatan agamaku/keyakinanku" tanyaku. "Kembali (ke [[Baghdad]]) dan engkau akan mendapatkan keselamatan agamamu" jawab suara itu.
 
Aku pun membuat 70 perjanjian dengan Allah. Di antaranya adalah tidak ada seorang pun yang menentangku dan tidak ada seorang muridku yang meninggal kecuali dalam keadaan bertaubat. Setelah itu, aku kembali ke Baghdad dan mulai berceramah.
 
=== Murid ===
Murid-muridnya banyak yang menjadi ulama terkenal, seperti al Hafidz Abdul Ghani yang menyusun kitab ''Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam'', Syeikh [[Ibnu Qudamah|Qudamah]], penyusun kitab fiqih
terkenal ''al Mughni''.
=== Karya tulis ===
Imam Ibnu Rajab juga berkata, "Syeikh Abdul Qadir al Jailani Rahimahullah memiliki pemahaman yang bagus dalam masalah tauhid, sifat-sifat [[Allah]], [[takdir]], dan [[ma'rifat|ilmu-ilmu ma'rifat]] yang sesuai dengan [[sunnah]]."
 
Karya karyanya:<ref name="Syekh Abdul Qadir al Jailani Pemimpin Para Wali"/>
# ''Tafsir Al Jilani''
# ''al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq'',
# ''Futuhul Ghaib''.
# ''Al-Fath ar-Rabbani''
# ''Jala' al-Khawathir''
# ''Sirr al-Asrar''
# ''Asror Al Asror''
# ''Malfuzhat''
# ''Khamsata "Asyara Maktuban''
# ''Ar Rasael''
# ''Ad Diwaan''
# ''Sholawat wal Aurod''
# ''Yawaqitul Hikam''
# ''Jalaa al khotir''
# ''Amrul muhkam''
# ''Usul as Sabaa''
# ''Mukhtasar ulumuddin''
 
Murid-muridnya mengumpulkan ihwal yang berkaitan dengan nasihat dari majelis-majelis dia. Dalam masalah-masalah sifat, takdir dan lainnya, ia berpegang dengan sunnah. Ia membantah dengan keras terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah.
 
=== Perkataan Ulama tentangnya ===
Syeikh [[Ibnu Qudamah]] sempat tinggal bersama dia selama satu [[bulan]] sembilan [[hari]]. Kesempatan ini digunakan untuk belajar kepada Syeikh Abdul Qadir al Jailani sampai dia meninggal dunia.<ref>''[[Siyar A'lamin Nubala]]'' XX/442.</ref>
Syeikh Ibnu Qudamah ketika ditanya tentang Syeikh Abdul Qadir menjawab, "Kami sempat berjumpa dengan dia di akhir masa kehidupannya. Ia menempatkan kami di sekolahnya. Ia sangat perhatian terhadap kami. Kadang dia mengutus putra dia yang bernama Yahya untuk menyalakan [[lampu]] buat kami. Ia senantiasa menjadi [[imam]] dalam [[salat]] [[fardhu]]."
 
=== Hubungan Guru & Murid ===
1) Syeikh Abdul Qadir berkata, "Seorang Syeikh tidak dapat dikatakan mencapai puncak spiritual kecuali apabila 14 karakter berikut ini telah mendarah daging dalam dirinya. 2) Dua karakter dari Allah yaitu dia menjadi seorang yang ''sattar'' (menutup aib) dan ''ghaffar'' (pemaaf). 3) Dua karakter dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam yaitu penyayang dan lembut. 4) Dua karakter dari [[Abu Bakar]] yaitu jujur dan dapat dipercaya. 5) Dua karakter dari Umar yaitu amar ma'ruf nahi munkar. 6) Dua karakter dari Utsman bin Affan Utsman yaitu dermawan dan bangun tahajjud pada waktu orang lain sedang tidur. 7) Dua karakter dari Ali yaitu alim cerdas intelek dan pemberani.
 
Masih berkenaan dengan pembicaraan di atas dalam bait [[syair]] yang dinisbatkan kepadanya dikatakan:
Bila lima perkara tidak terdapat dalam diri seorang syeikh maka ia adalah Dajjal yang mengajak kepada kesesatan.
 
Dia harus sangat mengetahui hukum-hukum [[syariat]] zhahir, mencari ilmu [[hakekat|hakikah]] dari sumbernya, hormat dan ramah kepada tamu, lemah lembut kepada si miskin, mengawasi para muridnya sedang ia selalu merasa diawasi oleh Allah.
 
Syeikh Abdul Qadir juga menyatakan bahwa Syeikh al Junaid mengajarkan standar [[Al Quran]] dan Sunnah kepada kita untuk menilai seorang syeikh. Apabila ia tidak hafal al Quran, tidak menulis dan menghafal Hadits, dia tidak pantas untuk diikuti.
 
Syeikh Abdul Qadir berkata, "Kalimat tauhid akan sulit hadir pada seorang individu yang belum di talqin dengan zikir bersilsilah kepada Rasullullah oleh [[mursyid]]nya saat menghadapi sakaratul maut".
 
Karena itulah Syeikh Abdul Qadir selalu mengulang-ulang syair yang berbunyi:
Wahai yang enak diulang dan diucapkan (kalimat tauhid) jangan engkau lupakan aku saat perpisahan (maut).
 
Pada tahun 521 H/[[1127]] M, dia mengajar dan berfatwa dalam semua madzhab pada masyarakat sampai dikenal masyarakat luas. Selama 25 tahun Syeikh Abdul Qadir menghabiskan waktunya sebagai pengembara [[sufi]] di [[Padang Pasir]] [[Iraq]] dan akhirnya dikenal oleh dunia sebagai tokoh sufi besar dunia [[Islam]]. Selain itu dia memimpin madrasah dan ribath di Baghdad yang didirikan sejak 521 H sampai wafatnya pada tahun 561 H. [[Madrasah]] itu tetap bertahan dengan dipimpin anaknya Abdul Wahab (552-593 H/1151-1196 M), diteruskan anaknya Abdul Salam (611 H/1214 M). Juga dipimpin anak kedua Syeikh Abdul Qadir, Abdul Razaq (528-603 H/1134-1206 M), sampai hancurnya [[Baghdad]] pada tahun 656 H/1258 M.
 
== Kontroversi ==
=== Al-Muqri' Abul Hasan asy-Syathnufi ===
Syeikh Abdul Qadir al Jailani adalah seorang yang diagungkan pada masanya. Diagungkan oleh para syeikh, ulama, dan ahli zuhud. Ia banyak memiliki keutamaan dan karamah. al-Muqri' Abul Hasan asy-Syathnufi al-Mishri (nama lengkapnya adalah Ali bin Yusuf bin Jarir al Lakhmi asy Syathnufi) yang mengumpulkan kisah-kisah dan keutamaan-keutamaan Syeikh Abdul Qadir al Jailani dalam tiga jilid kitab. Judul asli Kiab itu cukup panjang, yaitu ''Bahjatu Al-Asraar wa Ma’dinu Al-Anwar fi Ba’di Manaqib Al-Quthb Ar-Rabbani Abdul Qadir jailani''.
 
=== Imam Adz-Dzahabi ===
Al-Sam'ani berkata, "Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah penduduk kota Jailan. Ia seorang Imam [[Mazhab Hambali|bermadzhab Hambali]]. Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup dia." [[Imam Adz Dzahabi]] menyebutkan biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam ''Siyar A'lamin Nubala'', dan menukilkan perkataan Syeikh sebagai berikut, "Lebih dari lima ratus orang masuk Islam lewat tanganku, dan lebih dari seratus ribu orang telah bertaubat.
 
=== Ibnu Rajab Al-Hambali ===
Dalam mengomentari kitab kontroversial<!-- kitab apa? --> di atas, Ibnu Rajab Al-Hambali menegaskan: "Cukuplah seorang itu berdusta, jika dia menceritakan yang dia dengar", demikian kata Imam Ibnu Rajab. "Aku telah melihat sebagian kitab ini, tetapi hatiku tidak tentram untuk berpegang dengannya, sehingga aku tidak meriwayatkan apa yang ada di dalamnya. Kecuali kisah-kisah yang telah masyhur dan terkenal dari selain kitab ini. Karena kitab ini banyak berisi riwayat dari orang-orang yang tidak dikenal. Juga terdapat perkara-perkara yang jauh dari [[agama]] dan [[akal]], [[sesat|kesesatan-kesesatan]], [[dakwa|dakwaan-dakwaan]] dan perkataan yang [[batil]] tidak berbatas, seperti kisah Syeikh Abdul Qadir menghidupkan [[ayam]] yang telah mati, dan sebagainya. Semua itu tidak pantas [[nisbat|dinisbatkan]] kepada Syeikh Abdul Qadir al Jailani rahimahullah."<ref>Lihat Ibnu Rajab, Adz-DZail Ala Thabaqaat Al-Hanabilah, jilid 1 hal. 290.</ref>
Kemudian didapatkan pula bahwa al Kamal Ja'far al Adfwi (nama lengkapnya Ja'far bin Tsa'lab bin Ja'far bin Ali bin Muthahhar bin Naufal al Adfawi), seorang ulama [[mazhab|bermadzhab]] [[Syafi'i]]. Ia dilahirkan pada pertengahan bulan [[Sya'ban]] tahun 685 H dan wafat tahun 748 H di Kairo. Biografi dia dimuat oleh al Hafidz di dalam kitab ''Ad Durarul Kaminah'', biografi nomor 1452. al Kamal menyebutkan bahwa asy-Syathnufi sendiri tertuduh berdusta atas kisah-kisah yang diriwayatkannya dalam kitab ini. Subhanallah<ref name="At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, karya Syeikh Abdul Qadir bin Habibullah As Sindi">Kitab ''At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq'', hal. 509, karya Syeikh Abdul Qadir bin Habibullah As Sindi, Penerbit Darul Manar, Cet. II, 8 Dzulqa'dah 1415 H / 8 April 1995 M.</ref>
 
== Kewafatan ==
Ia wafat pada hari Sabtu malam, setelah magrib, pada tanggal 11 [[Rabiul akhir]] di daerah Babul Azaj wafat di [[Baghdad]] pada 561 H/[[1166]] M.
 
Festival Urs Syekh Jilani dirayakan sebagai Gyarvi Sharif di anak benua India dan luar negeri.<ref>{{Cite web|last=|first=|last2=|title=Gyarvi Sharif|url=https://www.qadrishattari.xyz/p/gyarvi-sharif.html|access-date=2021-04-15}}</ref>
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://al-aisar.com/en/sejarah-siroh-biografi/buku-putih-syaikh-abdul-qodir-al-jailani.html Buku Putih Syaikh Abdul Qodir Jaelani]
* [http://www.hidayatullah.com/read/27556/05/03/2013/abdul-qadir-jailani%3A-antara-akidah-dan-karamahnya.html Abdul Qadir Jailani: Antara Akidah dan Karamahnya di Hidayatullah.com]
* [http://al-atsariyyah.com/siapakah-abdul-qadir-al-jailani.html Siapakah Abdul Qadir al-Jailani di al-Atsariyyah.com]
* [http://www.kiosislami.com Toko Buku Terjemah Karya-Karya Syeh Abdul Qadir Al Jaelani]
* [http://www.algillani.org/saq/parentage.shtml Situs Tarekat Qadiriyah di Al-GIlani.org]
* Manakib Syekh Abdul Qodir Al Jailani, Perjalanan Spiritual Sulthanul Auliya, Pustaka Setia, Bandung, 2003
* Al Ghunyah, 2010
* [http://al-badar.net/manaqib-syekh-abdul-qadir-al-jailani/ Manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jailani]
 
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
{{Ulama-stub}}
{{lifetime|1077|1166|}}
{{DEFAULTSORT:Jaelani, Syekh Abdul Qadir}}
[[Kategori:Ulama sufi]]
[[Kategori:Hanabilah|Jaelani]]
[[Kategori:Ulama Hambali Abad ke-6 H]]