Parafrasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yasanugroho (bicara | kontrib)
Pemberian contoh parafrasa
Tag: Dikembalikan VisualEditor
k ~cite
 
(65 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Parafrasa''' berasal dari [[Bahasa Latin|bahasa latin]] “''paraphrasis''“ dan [[Bahasa Yunani|bahasa yunani]] ''παράφρασις (Paraphrasein)'' yang sama-sama memiliki arti, yaitu "Cara Ekspresi Tambahan".<ref>{{Cite web|last=Mauludin|first=Septiana|date=2016-01-01|title=Pembelajaran Mengonversi Teks Negosiasi ke Dalam Bentuk Monolog dengan Menggunakan Model Inquiry Learning pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Bandung Tahun Pelajaran 2015/2016|url=http://repository.unpas.ac.id/11488/5/BAB%20II.pdf|website=Repository UNPAS|page=41|access-date=2021-12-10}}</ref> Secara umum parafrasa adalah bentuk pengungkapan kembali suatu tata bahasa, kalimat, atau pernyataan dengan menggunakan diksi yang lebih sederhana tanpa mengubah makna dari bahasa tersebut.<ref>{{Cite web|last=Monte|first=David|date=11 September|title=Pengertian Parafrasa, Jenis & Ciri-Ciri Parafrasa|url=https://artikelsiana.com/pengertian-parafrasa-adalah-jenis-ciri-ciri-parafrasa/|website=Artikelsiana|access-date=2 Desember 2021}}</ref> Parafrasa biasanya digunakan oleh para [[penulis]] untuk terhindar dari tindakan [[plagiarisme]] dengan cara memberikan [[kutipan]] tidak langsung dari [[teks]] aslinya. Hal yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan teknik parafrasa merupakan sesuatu yang tidak melanggar [[hukum]], karena penulis hanya menulis ulang [[ide]] tersebut dengan [[Kalimat|kalimatnya]] sendiri. Cara untuk membuat parafrasa bisa memulainya dengan cara menemukan inti dari isi teks yang sudah dibaca serta menemukan permasalahan dari teks tersebut. Teks yang bisa diparafrasakan di antaranya: [[teks]] [[berita]], [[narasi]], [[Iklan|teks iklan]], hingga [[puisi]].<ref>{{Cite book|last=Darmayanti|first=Nani|date=2007-01-01|url=https://books.google.co.id/books?id=FNkx-etKAO4C&pg=PA54&dq=parafrasa+adalah&hl=jv&sa=X&ved=2ahUKEwjX_duSucX0AhXSjdgFHaNrAqMQ6AF6BAgCEAI#v=onepage&q=parafrasa%20adalah&f=false|title=Bahasa Indonesia|location=Bandung|publisher=PT Grafindo Media Pratama|isbn=978-979-758-706-2|pages=54|language=id|url-status=live}}</ref>
'''Parafrasa''' adalah pengungkapan kembali suatu [[konsep]] dengan cara lain tanpa mengubah [[makna]]nya. Parafrasa dipakai oleh penulis untuk memberi penekanan yang agak berlainan dari penulis asli. Pada puisi, parafrasa biasanya digunakan untuk mengungkapkan kembali makna yang tersembunyi supaya lebih mudah dipahami oleh pembaca.<ref>{{Cite web|title=Xerpihan {{!}} Your Personal Writing Assistant|url=https://xerpihan.id/blog/217/contoh-parafrasa-puisi-dan-panduan-cara-membuat-parafrasa-puisi|website=xerpihan.id|language=Bahasa Indonesia|access-date=2021-04-08}}</ref>
 
== Tujuan ==
Istilah parafrasa berasal dari [[bahasa Inggris]] ''paraphrase'', dari [[bahasa Latin]] ''paraphrasis'', dari [[bahasa Yunani]] παράφρασις ''paráphrasis'' yang berarti 'cara pengungkapan tambahan'.
 
=== CaraMenghindari memarafrasakanplagiarisme ===
Parafrasa bisa menghindarkan penulis dari praktik [[plagiarisme]]. Plagiarisme adalah aktivitas menjiplak yang melanggar [[hak cipta]]. Aktivitas tersebut bisa dikategorikan pencurian dan pemalsuan [[karya]] dari orang lain.<ref>{{Cite web|last=adminwebs1iip|date=2021-02-19|title=Plagiarisme: Sebuah Kejahatan Intelektual yang Tak Kasat Mata di dunia Pendidikan|url=http://dip.fisip.unair.ac.id/id_ID/plagiarisme-sebuah-kejahatan-intelektual-yang-tak-kasat-mata-di-dunia-pendidikan/|website=Fisip UNAIR|language=id-ID|access-date=2021-12-02}}</ref> Dengan menyajikan ide pencipta karya dengan [[bahasa]] sendiri bisa terbebas dari plagiarisme. Namun, tidak mengubah isi dan makna dari tulisan sumber. Penulis juga harus tetap menuliskan sumber utama gagasan yang dituliskan dalam [[daftar pustaka]], meskipun teks tersebut direka ulang dengan kalimat sendiri.<ref>{{Cite web|last=Istiana|first=Purwani|date=2017-01-01|title=Panduan Anti Plagiarism – Perpustakaan|url=http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=327|website=Digilib UGM|language=id-ID|access-date=2021-12-02}}</ref> Oleh karena itu, penulis harus menguasai teknik parafrasa dengan cara memahami konsep dan memperkaya padanan [[kata]] serta memperluas [[pengetahuan umum]] agar tulisan bisa dikembangkan isinya.<ref>{{Cite web|last=Madani|first=Mursalati Urva|date=2020-01-01|title=Teknik Parafrase dalam Keterampilan Menulis untuk Menghindari Plagiarisme|url=http://digilib.unimed.ac.id/41259/1/Fulltext.pdf|website=Digilib Unimed|page=344|access-date=2021-02-12}}</ref>
Untuk melakukan parafrasa, teks yang akan diparafrasa harus dibaca secara keseluruhan. Pembaca perlu untuk memahami [[topik]] atau [[tema]] dari teks tersebut. Untuk teks yang berbentuk [[narasi]], pembaca perlu memahami pula alur atau jalan ceritanya. Selanjutnya, pembaca harus menemukan gagasan atau ide pokok yang terdapat pada kalimat utama setiap paragraf. Dari kalimat penjelas, hanya bagian yang penting saja yang diambil. Bagian yang berupa [[ilustrasi]], seperti permisalan dan sebagainya, dapat diabaikan. Untuk menceritakan kembali teks tersebut, diperlukan kata atau kalimat yang sepadan, efektif, dan mudah dipahami. Agar lebih singkat, kalimat langsung dapat diubah menjadi kalimat tidak langsung. Dalam melakukan parafrasa, perlu digunakan bahasa yang ringkas dan mudah dipahami.
 
=== Gagasan lebih mudah dimengerti ===
== Contoh Parafrasa ==
[[Menulis]] dengan menggunakan teknik parafrasa mampu membantu menyebarluaskan kembali informasi sumber dengan bahasa yang mudah agar bisa dimengerti oleh banyak [[Orang Indo|orang.]] Sebagai contoh, format [[puisi]] yang banyak menyajikan [[diksi]] yang rumit mampu digubah menjadi [[narasi]] dengan teknik parafrasa agar diketahui maknanya. Selain puisi, contoh lainnya, yaitu [[novel]] yang bisa diubah menjadi bentuk [[drama]], atau sebuah [[Cerita rakyat Indonesia|cerita]] [[film]] yang digubah menjadi novel.<ref>{{Cite web|last=Sunarsih|date=2011-06-01|title=Peningkatan Keterampilan Menulis Parafrase melalui Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas VI SDN Bulu 01 Semarang|url=http://lib.unnes.ac.id/11680/1/12296.pdf|website=Digilib Unnes|page=29|access-date=2021-12-10}}</ref> Namun, harus tetap relevan sesuai dengan informasi aslinya. Dengan menggunakan teknik prafrasa [[ide]] dan gagasan bisa dengan [[Sopan santun|sopan]] disampaikan bahkan dalam kegiatan [[rapat]], [[percakapan]], atau [[Persentase|persentasi]].<ref>{{Cite web|last=Sistem Informasi dan Kerjasama LLDIKTI XII|date=2021-03-05|title=3 Teknik + 1 Struktur Yang Dapat Anda Gunakan Untuk Memasukan Ide Anda Dalam Presentasi, Rapat Atau Percakapan {{!}} LLDIKTI WILAYAH XII|url=https://lldikti12.ristekdikti.go.id/2021/05/03/3-teknik-1-struktur-yang-dapat-anda-gunakan-untuk-memasukan-ide-anda-dalam-presentasi-rapat-atau-percakapan.html|website=Ristekdikti|language=en-US|access-date=2021-12-02|archive-date=2021-12-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20211202165332/https://lldikti12.ristekdikti.go.id/2021/05/03/3-teknik-1-struktur-yang-dapat-anda-gunakan-untuk-memasukan-ide-anda-dalam-presentasi-rapat-atau-percakapan.html|dead-url=yes}}</ref>
Berikut adalah contoh parafrasa dari suatu paragraf. Parafrasa yang dicontohkan adalah parafrasa bebas.
 
=== Menulis Ulang dengan susunan kalimat baru, namun memiliki artian yang sama ===
Mobilitas keseharian masyarakat di kota Medan saat ini ditopang oleh sektor jalan raya. Data ''Medan dalam Angka'' (2016) menyatakan bahwa sekitar 3.000 km dalam kondisi baik dan 191 km butuh perbaikan signifikan. Data sebaran kendaraan menunjukkan bahwa dari total jumlah kendaraan penumpang sebesar 408.877 unit, hanya 1% teralokasi untuk angkutan umum dan sisanya merupakan kendaraan pribadi. Jumlah ini di luar jumlah sepeda motor yang mencapai 4.523.956 unit dan becak bermotor berkontribusi sebanyak 26.960 unit.
Ungkapan ini sering digunakan dalam konteks ini untuk menyiratkan bahwa penulis telah menulis ulang teks dengan gaya penulisan mereka sendiri – bagaimana mereka akan menulisnya jika mereka yang menciptakan ide tersebut. Saat ini, ada beberapa model untuk mempelajari dan mengenali parafrase pada teks bahasa alami. Kalimat juga dapat diparafrasekan secara otomatis menggunakan perangkat lunak penyederhanaan teks.<ref>{{Cite web|title=Paraphrase Tool Bahasa Indonesia|url=https://tools.gooo.blog/|website=Aplikasi Parafrase Indonesia}}</ref>
 
== Jenis ==
''(Sumber: Pemerintah Kota Medan)''
 
=== Parafrasa: ekuivalen ===
Parafrasa ekuivalen sering disebut juga parafrasa [[leksikal]]. Parafrasa ekuivalen merupakan parafrasa antar satuan [[Lingua|lingual]] yang memiliki kemiripan [[Makna|arti]] sangat dekat.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Kesuma|first=Tri Mastoyo Jati|date=2013-06-21|title=Ihwal (Teknik) Parafrasa|url=https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/2057|journal=Humaniora|language=id|issue=9|pages=44|doi=10.22146/jh.2057|issn=2302-9269}}</ref> [[Istilah]] ekuivalen juga erat kaitannya dengan teknik yang digunakan oleh [[Terjemahan|penerjemah]]. Dalam aktivitasnya, penerjemah mencari kesamaan arti dan makna yang sangat dekat dengan teks asli [[bahasa]] pertama. Penerjemah melakukannya tidak melihat [[kata]] demi kata atau [[kalimat]], melainkan keseluruhan isi dan makna dari [[Terjemahan|teks terjemahan]] tersebut.<ref>{{Cite web|last=Masduki|date=2011-01-07|title=Jenis dan Makna Terjemahan: Ditinjau dari Kelebihan dan Kekurangannya|url=https://journal.trunojoyo.ac.id/prosodi/article/download/69/91|website=Journal Trunojoyo|page=5|access-date=2021-02-12}}</ref>
 
=== Parafrasa keantoniman ingkaran ===
Di Medan, saat ini jalan raya menjadi tumpuan untuk mendukung pergerakan masyarakat untuk aktivitas sehari-hari. Berdasarkan ''Medan dalam Angka'' (2016), terdapat 3.000 km jalan raya yang bagus dan 191 km jalan yang memerlukan banyak perbaikan. Di Medan terdapat 408.877 unit kendaraan berpenumpang, namun 99% di antaranya adalah kendaraan pribadi dan 1% adalah kendaraan umum. Jumlah ini belum termasuk 4.523.956 unit sepeda motor dan 26.960 unit becak bermotor.<ref>{{Cite web|title=Apa Itu Parafrasa? Pelajari Arti, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Parafrasa di Sini|url=https://xerpihan.id/blog/267/apa-itu-parafrasa-pelajari-arti-ciri-ciri-dan-jenis-jenis-parafrasa-di-sini|website=xerpihan.id|access-date=2021-04-17}}</ref>
Parafrasa keantoniman ingkaran merupakan bentuk lingual yang memiliki sifat [[ingkar]].<ref name=":0" /> [[Antonim|Keantoniman]] sendiri memiliki arti dua kata yang memiliki arti berlainan. Namun, dalam parafrasa keantoniman tersebut memiliki sifat berlawanan bertingkat dan berlawanan berkebalikan.<ref>{{Cite web|last=Dr.Wildan, M.Pd|date=2017-01-04|title=Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi|url=https://bpmku.unila.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/Buku-Ajar-Bersama-BKS-PTN-Barat-MK-Pendidikan-Bhs-Indonesia.pdf|website=UNILA|page=81|access-date=2021-02-12}}</ref>
 
=== Parafrasa Generik-Spesifik ===
== Referensi ==
Parafrasa generik-spesifik merupakan kegiatan memarafrasakan satuan lingual dengan cara mengganti padanan [[kata]] yang masih memiliki [[sinonim]] yang sama.<ref name=":0" /> Hal ini dapat terjadi karena sebuah [[kata]] yang memiliki makna bisa [[Simbol|dilambangkan]] dengan lebih dari satu lambang yang berbeda-beda. Sebagai contoh, kata ''teman'' memiliki kemiripan makna dengan ''kawan, kolega'', atau ''partner''. Meskipun memiliki kata yang berbeda namun kata-kata tersebut memiliki kemiripan [[Makna|arti]] yang sama.<ref>{{Cite web|last=Lubis|first=Syahron|date=2009-04-21|title=Penerjemahan Teks Mangupa dari Bahasa Mandailing ke dalam Bahasa Inggris|url=https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42758/058107017.pdf?sequence=1&isAllowed=y|website=Repositori Universitas Sumatera Utara|page=172|access-date=2021-02-12}}</ref>
* {{KLHK}}
* {{cite journal |last=Kesuma |first=Tri Mastoyo Jati |year=1998 |title=Ihwal (Teknik) Parafrasa |journal=Humaniora |volume=9 |issn=0852-0801 |url=https://journal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/2057}}
 
=== Parafrasa amplifikasi ===
{{linguistik-stub}}
Parafrasa amplifikasi adalah pengulangan lingual serta memberikan [[informasi]] tambahan dalam satuan lingual dalam parafrasa tersebut.<ref name=":0" /> Penambahan informasi tersebut dilakuan dengan cara memberikan detail informasi dari [[kalimat]] atau yang akan diparafrasakan.<ref>{{Cite web|last=Kendenan|first=Esriaty|date=2018-07-11|title=Analisis Penerapan Teknik Amplifikasi dalam Terjemahan “Gadis Pantai” Karya Pramoedya Ananta Toer ke dalam Bahasa Inggris|url=http://prosiding.upgris.ac.id/index.php/fpbs2018/pbs018/paper/viewFile/3131/3083|website=SEMINAR NASIONAL BULAN BAHASA 1: “MENDUNIAKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA”|page=84|access-date=2021-02-12}}</ref>
 
=== Parafrasa kontraksi ===
Parafrasa kontraksi adalah jenis parafrasa yang dilakukan dengan cara mengurangi [[informasi]] dalam satuan lingual.<ref name=":0" /> Pengurangan lingual tersebut bisa dengan cara menyingkat satuan [[kata]] tanpa mengubah makna atau [[frasa]] tersebut. Contohnya kata ''tidak ada'' mengalami kontraksi menjadi kata ''tiada.'' Contoh lainnya, kalimat ''bagai itu'' mengalami kontraksi menjadi ''begitu.''<ref>{{Cite web|last=Adam|first=Lenny Nofriyani|date=2019-03-12|title=Pola Singkatan Kata dan Gender|url=https://jurnal.unimor.ac.id/JBI/article/download/355/231|website=Jurnal Unimor|page=113|access-date=2021-02-12}}</ref>
 
=== Parafrasa rangkuman ===
Parafrasa rangkuman merupakan jenis parafrasa dengan cara merangkum satuan lingual dengan lingual lainnya. Parafrasa berbeda dengan kegiatan merangkum. Hal ini dikarenakan kegiatan parafrasa merupakan teknik penyajian [[gagasan]] sumber dengan kata-kata sendiri, sedangkan merangkum merupakan meringkas fokus [[penulis]] dengan susunan kalimat sesuai dengan [[ide]] penulis pertama.<ref name=":0" />
 
== Ciri-Ciri ==
Hasil dari parafrasa harus memiliki bentuk tutur bahasa yang berbeda dari aslinya namun tetap memiliki makna dan maksud yang sama, dengan struktur bahasa dan cara penyampaian yang berbeda dari sumber asli.<ref>{{Cite web|last=Kurniawan|first=Aris|date=6 November 2021|title=Cara Membuat Parafrasa|url=https://www.gurupendidikan.co.id/cara-membuat-parafrasa/|website=Guru Pendidikan|access-date=2 Desember 2021}}</ref> Parafrasa bisa dilakukan dengan cara lisan dan tulisan. Parafrasa lisan merupakan proses mengungkapkan isi tuturan secara lisan. Teknik parafrasa secara [[Bahasa lisan|lisan]] dilakukan untuk melatih keterampilan [[Berbicara di depan umum|berbicara]] dengan cara menceritakan kembali dengan bahasa sendiri. Sedangkan parafrasa tulisan merupakan proses mengungkapkan isi tuturan secara [[Menulis|tertulis]]. Teknik parafrasa secara tertulis dilakukan untuk melatih keterampilan [[menulis]].<ref name=":1" />
 
Ciri dari kegiatan parafrasa, yaitu:
 
* Parafrasa memiliki tuturan [[bahasa]] yang berbeda dengan teks asli sebelum diparafrasakan.<ref name=":1">{{Cite web|last=Irmayanti|date=2020-01-08|title=Analisis Kesulitan Siswa dalam Memparafrasekan Puisi ke Prosa Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 UNISMUH Makasar|url=https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/11449-Full_Text.pdf|website=Digilib Admin Unismuh|page=20|access-date=2021-02-12}}</ref>
* Memiliki teknik penyampaian [[bahasa]] yang berbeda dengan sumber asli.<ref name=":1" />
* Makna dan isi [[Wicara|tuturan]] tidak berubah dari sumber asli.<ref name=":1" />
 
== Langkah-Langkah ==
Untuk melakukan parafrasa, teks yang akan diparafrasa harus dibaca secara keseluruhan.<ref>{{Cite web|last=Salmiati|date=2015-12-01|title=Peningkatan Keterampilan Menulis Parafrase Menggunakan Metode Mind Mapping|url=http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi/article/download/375/562|website=E-Journal STKIP|page=92|access-date=2021-12-10}}</ref> Pembaca perlu untuk memahami [[topik]] atau [[tema]] dari teks tersebut. Untuk teks yang berbentuk [[narasi]], pembaca perlu memahami pula alur atau jalan ceritanya. Selanjutnya, pembaca harus menemukan gagasan atau ide pokok yang terdapat pada kalimat utama setiap paragraf. Dari kalimat penjelas, hanya bagian yang penting saja yang diambil. Bagian yang berupa [[ilustrasi]], seperti permisalan dan sebagainya, dapat diabaikan. Untuk menceritakan kembali teks tersebut, diperlukan kata atau kalimat yang sepadan, efektif, dan mudah dipahami. Agar lebih singkat, kalimat langsung dapat diubah menjadi kalimat tidak langsung. Dalam melakukan parafrasa, perlu digunakan bahasa yang ringkas dan mudah dipahami.<ref name=":2" />
 
Kegiatan memparafasakan memiliki langkah-langkah, yaitu:
 
# [[Membaca]] atau mendengarkan teks secara seksama.<ref name=":2">{{Cite web|last=Usman|first=Raja|date=2015-01-10|title=Penggunaan Metode Parafrase untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Parafrase Puisi ke Prosa terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II SMP Al-Ittihat Pekanbaru|url=https://media.neliti.com/media/publications/235091-penggunaan-metode-parafrase-untuk-mening-769231cf.pdf|website=Media Neliti|page=172|access-date=2021-02-12}}</ref>
# Memberi tanda dan mencari arti dari kata-kata yang sulit.<ref name=":2" />
# Mecari arti kata yang dihilangkan atau [[kiasan]] oleh penulis.<ref name=":2" />
# Mencari ide pokok dari tulisan tersebut.<ref name=":2" />
# Membubuhkan [[tanda baca]].<ref name=":2" />
# Membuat susunan [[kalimat]] dalam bentuk [[paragraf]].<ref name=":2" />
# Membaca ulang teks yang sudah diparafrasakan.<ref name=":2" />
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Linguistik terapan]]
[[Kategori:Retorikretorika]]