Srengat, Blitar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Thetrisatria (bicara | kontrib)
k interlinking Gunung Pegat
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Blitar
|peta=[[Berkas:Peta-srengat.png|200px|pus]]|luas=53,98 km²
|luas=53,98 km²
|penduduk=64.905 jiwa
|kelurahan=16
|nama camat=Eko SupriyadiDarmadi, S.Sos, MMMSi
|kepadatan=1.202 jiwa/km²²
|provinsi=Jawa Timur
|kode pos=66152
|website=https://kec-srengat.blitarkab.go.id}}
}}
'''Srengat''' ([[aksara Jawa|Hanacaraka]]: {{jav|ꦏꦼꦕꦩꦠꦤ꧀ꦱꦉꦔꦠ꧀}}, [[Pegon]]: کٚچَامَتَنْ سرٚڠَتْ) adalah satu dari 22 [[kecamatan]] di [[Kabupaten Blitar]], [[Provinsi]] [[Jawa Timur]]. Lokasinya berada di sisi barat daya berbatasan langsung dengan Kabupaten Tulungagung di sisi selatan. Kecamatan ini terdiri dari 4 kelurahan dan 12 desa dengan luas 53,98&nbsp;km² atau menyumbang 3,4% total wilayah Kabupaten Blitar.<ref name=":2">{{Cite web |url=https://blitarkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Daerah--Kecamatan-Srengat--2016.pdf |title=BPS Kabupaten Blitar. 2016. Statistik Daerah Kecamatan Srengat 2016. |access-date=2016-12-12 |archive-date=2016-12-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161220121043/https://blitarkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Daerah--Kecamatan-Srengat--2016.pdf |dead-url=yes }}</ref>.
 
== Sejarah ==
Sejarah Srengat sudah tercatat sejak [[Kerajaan Kadiri]], hal ini dibuktikan dengan keberadaan Pertapan [[Sanggramawijaya Tunggadewi|Dewi Kili Suci]] yang terletak di puncak Gunung Pegat. Menurut ''Oud Javaansche Oorkonden'',<ref>''[[iarchive:verhandelingenv601913bata|Brandes, J. L. A. 1913. Oud Javaansche Oorkonden. Batavia: Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap der Kunsten en Wetenschappen.]]''</ref>, keberadaan Pertapan Dewi Kili Suci tercatat dalam prasasti bertahun 1120 [[Kalender Saka|Saka]] (1198 M), pada masa pemerintahan Raja Srengga yang memerintah Kadiri pada kala itu.<ref>[https://travellersblitar.com/candi-pertapan-gunung-pegat-blitar/ Kisah Dewi Kilisuci hingga Maling Aguno dari Candi Pertapan Gunung Pegat Blitar]
</ref>.
 
Jejak sejarah lain bisa dilacak dari Candi Mleri/Wleri. Candi yang terletak di kaki [[Gunung Pegat]], Desa [[Bagelenan, Srengat, Blitar|Bagelenan]] ini menyimpan sebagian abu dari Ranggawuni, Raja [[Kerajaan Singhasari|Singosari]] yang bergelar [[Wisnuwardhana]] dan memerintah pada tahun 1248-1268. Sebagian abu Wisnuwardhana lainnya disemayamkan di [[Candi Jago]], [[Tumpang, Malang|Tumpang]], [[Kabupaten Malang]].
 
Dalam buku ''The History of Java'' karya [[Thomas Stamford Raffles|Sir Thomas Stamford Raffles]], Srengat (ditulis ''Sríngat'') dan Blitar merupakan salah satu ''native province'' di bawah [[Kesunanan Surakarta Hadiningrat|Kesunanan Surakarta]] sebagai hasil perjanjian dengan [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Kesultanan Yogyakarta]] pada tahun 1754<ref>{{Cite web|last=Raffles|first=Thomas Stamford|title=The History of Java, v. 1-2|url=https://www.gutenberg.org/ebooks/49843/pg49843-images.html.utf8|website=https://www.gutenberg.org/files/49843/49843-h/49843-h.htm|language=en|access-date=2022-11-23}}</ref>.
Jejak sejarah lain bisa dilacak dari Candi Mleri/Wleri. Candi yang terletak di kaki Gunung Pegat, Desa [[Bagelenan, Srengat, Blitar|Bagelenan]] ini menyimpan sebagian abu dari Ranggawuni, Raja [[Kerajaan Singhasari|Singosari]] yang bergelar [[Wisnuwardhana]] dan memerintah pada tahun 1248-1268. Sebagian abu Wisnuwardhana lainnya disemayamkan di [[Candi Jago]], [[Tumpang, Malang|Tumpang]], [[Kabupaten Malang]].
 
Pasca [[Perang Diponegoro]], sebagian orang-orang [[Kesultanan Mataram|Mataram Islam]] pengikut [[Diponegoro|Pangeran Diponegoro]] melakukan eksodus dengan membuka hutan dan mendirikan desa di Bang Wetan (Jawa Timur). Salah satunya di wilayah Srengat, hal ini dibuktikan dengan nama desa [[Karanggayam, Srengat, Blitar|Karanggayam]] dan [[Ngaglik, Srengat, Blitar|Ngaglik]], yang merupakan nama-nama wilayah di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] yang kala itu merupakan pusat Kerajaan Mataram Islam.<ref>[https://travellersblitar.com/situs-danyangan-karanggayam-blitar/ Menyibak Peninggalan Sejarah di Karanggayam, Srengat, Blitar]
</ref>. Bukti lain adalah keberadaan makam Cokro Manggolo Yudho yang merupakan salah satu [[Senapati|senopati]] Pangeran Diponegoro.<ref name=":0">[https://srengat.wordpress.com/2009/10/26/srengat-dalam-perkembangannya-pendopo-kawedanan-menjadi-kantor-imigrasi-2003/ Srengat Dalam Perkembangannya]</ref>. Makamnya bisa ditemukan di Gunung Pegat bagian barat.
 
Pada masa pemerintahan Belanda, Srengat berbentuk [[kawedanan]] dengan cakupan wilayah Kecamatan Srengat, [[Ponggok, Blitar|Kecamatan Ponggok]], dan [[Udanawu, Blitar|Kecamatan Udanawu]]. Wedana pertama Srengat adalah Raden Sutedja yang berasal dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]].<ref name=":0" />. Pusat pemerintahan Kawedanan Srengat kini telah beralih fungsi menjadi Kantor Imigrasi Kelas 2 Blitar yang terletak di Jalan Raya Mastrip.
 
== Geografi ==
Baris 28 ⟶ 29:
 
=== Luas Wilayah ===
Luas wilayah Kecamatan Srengat adalah 53,98&nbsp;km² yang terdiri dari 4 kelurahan dan 12 desa. [[Purwokerto, Srengat, Blitar|Desa Purwokerto]] merupakan wilayah desa/kelurahan terluas (5,08&nbsp;km²), sedangkan [[Dandong, Srengat, Blitar|Kelurahan Dandong]] memiliki luas wilayah tersempit (1,73&nbsp;km²).<ref name=":1" />.
 
=== Batas Wilayah ===
Baris 42 ⟶ 43:
 
=== Iklim ===
Pada 2015, Kecamatan Srengat memiliki 87 hari [[hujan]] dengan rata-rata [[Presipitasi (meteorologi)|curah hujan]] 14,78&nbsp;mm. Bulan April merupakan bulan terbasah dengan curah hujan 21,42&nbsp;mm dan jumlah hujan 19 hari. Sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni dengan jumlah 1 hari hujan dan curah 8,00&nbsp;mm. Bulan Juli, Agustus, September, dan Oktober merupakan [[Musim kemarau|musim kering]] ditandai dengan tidak turunnya hujan sama sekali.<ref name=":2" />.
 
== Penduduk ==
 
=== Jumlah Penduduk ===
Menurut proyeksi sementara BPS, pada tahun 2015 jumlah penduduk Kecamatan Srengat sebesar 64.905 jiwa atau mengalami kenaikan 0,72% dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut 32.338 berjenis kelamin laki-laki dan 32.567 berjenis kelamin perempuan, dengan sex ratio sebesar 99,30.<ref name=":1" />.
 
=== Kepadatan Penduduk ===
Kepadatan penduduk Srengat secara keseluruhan sebesar 1.202 jiwa/km². Kelurahan Dandong merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi, yakni pada angka 2.129 jiwa/km². Sedangkan Desa Kerjen menempati urutan terendah dengan kepadatan penduduk hanya 839 jiwa/km². Kelurahan Srengat yang merupakan ibu kota kecamatan dihuni paling banyak penduduk dengan jumlah 6.533 jiwa.<ref name=":1" />.
 
=== Agama ===
Mayoritas penduduk Kecamatan Srengat memeluk [[Agama]] [[Islam]].<ref name=":2" />.
 
== Pendidikan ==
Fasilitas pendidikan di Srengat tersedia dari jenjang [[Taman kanak-kanak|TK]] hingga [[Sekolah menengah atas|SMA]],<ref name=":1">[{{Cite web |url=https://blitarkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Kecamatan-Srengat-Dalam-Angka-2016.pdf |title=BPS Kabupaten Blitar. 2016. Kecamatan Srengat Dalam Angka 2016.] |access-date=2016-12-12 |archive-date=2016-12-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161220120955/https://blitarkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Kecamatan-Srengat-Dalam-Angka-2016.pdf |dead-url=yes }}</ref>, dengan rincian jumlah sekolah sebagai berikut:
* TK: 47 sekolah
* SD: 49 sekolah