Suku Sumba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib)
k Etnik
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Graf en woonhuizen in een Sumbanees dorp TMnr 10028563.jpg|jmpl|200px|Rumah di perkampungan Sumba. Di sebelah kanan adalah kubur tradisional. Suku Sumba masih menerapkan elemen-elemen megalitik dalam adat-istiadatnya, meskipun banyak di antara mereka telah memeluk [[Kristen|agama Kristen]].]]
[[Pulau Sumba]] didiami oleh '''Suku Sumba''' dan terbagi atas empat kabupaten, [[Kabupaten Sumba Barat Daya|Sumba Barat Daya]], [[Kabupaten Sumba Barat|Sumba Barat]], [[Kabupaten Sumba Tengah|Sumba Tengah]] dan [[Kabupaten Sumba Timur|Sumba Timur]] adalah bagian dari Provinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Masyarakat Sumba secara rasial adalah campuran [[Melanesia|Ras Melanesia-Papua]], [[Ras Melayu]],dan [[Suku bangsa Austronesia|Ras Austronesia-Melayu]], [[Ras Mongoloid]] yang cukup mampu mempertahankan kebudayaan aslinya di tengah-tengah arus pengaruh asing yang telah singgah di kepulauan [[Nusa Tenggara Timur]] sejak dahulu kala. Kepercayaan khas daerah Marapu, setengah leluhur, setengah dewa, masih amat hidup di tengah-tengah masyarakat Sumba. Marapu menjadi falsafah dasar bagi berbagai ungkapan budaya Sumba mulai dari upacara-upacara adat, rumah-rumah ibadat (umaratu) rumah-rumah adat dan tata cara rancang bangunnya, ragam-ragam hias ukiran-ukiran dan tekstil sampai dengan pembuatan perangkat busana seperti kain-kain hinggi dan lau serta perlengkapan perhiasan dan senjata.
 
== Kebudayaan pulau Sumba ==
Baris 16:
Ragam-ragam hias yang terdapat pada hinggi dan tiara terutama berkaitan dengan alam lingkungan mahluk hidup seperti abstraksi manusia (tengkorak), udang, ayam, ular, naga, buaya, kuda, ikan, penyu, cumi-cumi, rusa, burung, kerbau sampai dengan corak-corak yang dipengaruhi oleh kebudayaan asing ([[Tionghoa]] dan [[Belanda]]) yakni naga, bendera tiga warna, mahkota dan singa. Ke semuanya memiliki arti serta perlambang yang berangkat dari mitologi, alam pikiran serta kepercayaan mendalam terhadap marapu. Warna hinggi juga mencerminkan nilai estetis dan status sosial. Hinggi terbaik adalah hinggi kombu kemudian hinggi kawuru lalu hinggi raukadana dan terakhir adalah hinggi panda paingu.
 
Selanjutnya busana pria Sumba dilengkapi dengan sebilah kabiala yang disisipkan pada sebelah kiri ikat pinggang. Sedangkan pergelangan tangan kiri dipakai kanatar dan mutisalak. Secara tradisional busana pria tidak menggunakan alas kaki, namun dewasa ini perlengkapan tersebut semakin banyak digunakan khususnya didearahdi daerah perkotaan. Kabiala adalah lambang kejantanan, muti salak menyatakan kemampuan ekonomi serta tingkat sosial. Demikian pula halnya perhiasan-perhiasan lainnya. Secara menyeluruh hiasan dan penunjang busana ini merupakan simbol kearifan, keperkasaan serta budi baik seseorang.
 
== Busana Adat Wanita ==
Baris 28:
 
{{DEFAULTSORT:Sumba}}
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Indonesia|Sumba]]
[[Kategori:Suku bangsa di Nusa Tenggara Timur]]