Vihara Mahacetya Dhanagun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Eriza Yulianti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ciben tangerang (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(32 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
'''Vihara Mahacetya Dhanagun''' atau yang lebih dikenal dengan nama kelenteng Hok Tek Bio adalah sebuah tempat peribadatan etnis tiongkok bagi 3 aliran kepercayaan yaitu, Tao, Budha dan Konghucu. Vihara Hok Tek Bio berada di Jalan Surya Kencana No.1, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Timur. <ref>{{Cite web|title=Vihara Mahacetya Dhanagun-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat|url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=135&lang=id|website=www.disparbud.jabarprov.go.id|access-date=2021-04-21}}</ref>Vihara Hok Tek Bio juga menjadi sebuah cagar budaya di kota Bogor. Vihara Hok Tek Bio ini memiliki arti nama “Tempat Kebijakan Dewa” dengan kata Hok yang memiliki arti dewa, Tek adalah kebijakan, dan Bio adalah tempat.<ref>{{Cite web|url=https://lovelybogor.com/vihara-dhanagun-bogor/|website=lovelybogor.com|access-date=2021-04-21}}</ref>
{{Infobox religious building
| name = Kelenteng Hok Tek Bio
| native_name = 福德庙 (Fúdé Miào)
| native_name_lang = Mandarin
| image = COLLECTIE TROPENMUSEUM Chinese tempel Buitenzorg TMnr 60016633.jpg
| image_size = 250px
| alt =
| caption = Foto Hok Tek Bio antara tahun 1920-1930.
| map_type =
| map_size =
| map_alt =
| map_relief =
| map_caption =
| location = Jalan Suryakencana No.1, [[Bogor Timur, Bogor|Kec. Bogor Timur, Kota Bogor]].<ref>{{Cite web|title=Vihara Mahacetya Dhanagun-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat|url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=135&lang=id|website=www.disparbud.jabarprov.go.id|access-date=2021-04-21|archive-date=2021-04-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20210421161221/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=135&lang=id|dead-url=yes}}</ref>
| latitude =
| longitude =
| coordinates_region =
| coordinates_format =
| coordinates_display =
| coordinates_footnotes =
| religious_affiliation = [[Taoisme]], [[Buddhisme]], [[Konfusianisme]] ([[Tridharma]])
| deity = [[Fu De Zheng Shen]]
| rite =
| sect =
| tradition =
| festival = <!-- or | festivals = -->
| cercle =
| sector =
| municipality =
| district =
| territory =
| prefecture =
| state =
| province = [[Jawa Barat]]
| region =
| country = [[Indonesia]]
| architecture_style = Tionghoa
}}
[[Berkas:Dhanagun Temple outside and court.jpg|thumb|Masuk Vihara Dhanagun.]]
'''Vihara Mahacetya Dhanagun''' atau yang lebih dikenal dengan nama kelenteng Hok Tek Bio adalah sebuah [[wihara]] tempat peribadatan etnis tiongkok [[Tionghoa]] bagi 3 aliran kepercayaan yaitu, [[Taoisme|Tao]], Budha[[Buddha]] dan [[Konghucu]]. Vihara Hok Tek Bio berada di Jalan Surya Kencana No.1, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Timur. <ref>{{Cite web|title=Vihara Mahacetya Dhanagun-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat|url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=135&lang=id|website=www.disparbud.jabarprov.go.id|access-date=2021-04-21}}</ref>Vihara Hok Tek Bio juga menjadi sebuah cagar budaya di kota [[Kota Bogor|Bogor]]. Vihara Hok Tek Bio ini memiliki arti nama “Tempat Kebijakan Dewa” dengan kata Hok yang memiliki arti [[dewa]], Tek adalah kebijakan, dan Bio adalah tempat.<ref>{{Cite web|url=https://lovelybogor.com/vihara-dhanagun-bogor/|website=lovelybogor.com|access-date=2021-04-21}}</ref>
 
== Sejarah ==
Dibangunnya vihara Hok Tek Bio ini tak lepas dari keberadaan etnis Tionghoa ke Indonesia khususnya Bogor. Zaman dahulu, para pedagang dari Belanda dan Tiongkok datang ke [[Batavia]] dan  terjadi suatu persaingan yang kemudian pecah perang pada tahun 1740. Ketika itu, pedagang Belanda didukung oleh pemerintahan kolonial Belanda. Dan untuk mengendalikan situasi, Pemerintahan Belanda mendirikan kampung-kampung etnis agar mudah diawasi.
 
Pada tahun 1853, Gubernur[[Jean JendralChrétien Baud|JC Baud]] mengatur zona atau wilayah permukiman yang dinamakandiberi nama Wijkenstelsel yang, membagi zona atau wilayah permukiman berdasarkan kelompok etnis tertentu. Tujuannya untuk memudahkan pemerintah kolonial Belanda mengontrol masyarakat agar tidak bercampur dengan masyarakat lain. KebijakanPada kebijakan ini juga pemerintah kolonial Belanda melarang kelompok etnis Tionghoa tinggal di tengah kota.<ref>{{Cite news|title=Menyusuri Sejarah Pecinan Bogor di Jalan Suryakencana|url=https://travel.detik.com/destination/d-2237210/menyusuri-sejarah-pecinan-bogor-di-jalan-suryakencana|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2021-04-23}}</ref>
 
Oleh Belanda, semua etnis itu dikotak-kotakan untuk mencapai tujuan mereka, politik adu domba agar satu sama yang lain tidak ada kerukunan. Selain itu pemerintah kolonial [[Belanda]] memberlakukan aturan pemisahan agar etnis tionghoaTionghoa tidak menikah dengan [[pribumi]]. Akhirnya etnis Tionghoa tersebut pindah ke kota Bogor dan membangun perkampungan kecil untuk keluarga semua etnis yang saat ini dikenal dengan daerah pecinan Bogor. Dari perkumpulan itulah akhirnya orang-orang Tionghoa mendirikan sebuah [[kuil]]. Berdasarkan peristiwa perpindahan etnis Tionghoa tersebut diperkirakanVihara kelentengDhanagun ini diperkirakan dibangun pada awal abad 18 M
 
== Bangunan ==
Baris 14 ⟶ 54:
Bangunan dasar Vihara ini adalah berbentuk Miao. Miao merupakan bentuk bangunan vihara yang dimana seluruh bagian bangunannya tertutup kecuali di bagian tengah-tengah bangunan yang terdapat atap terbuka. Di tempat yang terbuka ini terdapat sebuah ruang untuk melakukan sembahyang yang menghadap ke Thian, dan altar utama terdapat di tengah-tengah dinding belakang.
 
Vihara Dhanagun ini memiliki luas bangunanarea 6351.241,5034 m2 dandengan luas areabangunan 1.241635,2550 m² yang terdiri dari beberapa bagian yakni, halaman, bangunan utama, dan bangunan tambahan. Pada bagian atas Vihara, yaitu atap hubungan, terdapat dua ekor naga yang saling berhadapan, dengan masing-masing naga menghadap ke cu (mustika) yang berada di tengah bubungan. Di kedua bagian ujung bubungan terdapat sebuah hiasan dengan bentuk ikan dan sulur-suluran motif teratai. Bangunan utama Vihara ini dibagi dalammenjadi 3tiga bagian yakni, bagian teras, ruang tengah dan ruang suci utama. Ruang tengah adalah bangunan untuk tempat meletakkan altar bagi Thian. Pada ruang suci utama terdapat tiga altar dari kayu dengan patung-beberapa patung. Ruang suci utama ini juga letaknya lebih tinggi daripada ruang tengah.<ref>{{Cite journal|last=Burhanudin|first=Dede|date=2018|title=Vihara Dhanagun dan Komunikasi Budaya di Kota Bogor|journal=Jurnal Lektur Keagamaan|volume=16|issue=1|pages=159-194|doi=10.32191/jlk.v.16i.485}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Burhanudin|first=Dede|date=2018|title=Vihara Dhanagun dan Komunikasi Budaya di Kota Bogor|journal=Jurnal Lektur Keagamaan|volume=16|issue=1|pages=159-194|doi=10.31291/jlk.v16i.485}}</ref>
 
<ref>{{Cite journal|last=Burhanudin|first=Dede|date=2018|title=Vihara Dhanagun dan Komunikasi Budaya di Kota Bogor|journal=Jurnal Lektur Keagamaan|volume=16|issue=1|pages=159-194|doi=10.31291/jlk.v16i.485}}</ref>
 
== Perayaan Imlek ==
Ada beberapa ritual yang biasanya dilakukan Sebagaisebagai rangkaian perayaan [[Cap Go Meh]] Jemaat Vihara Dhanagun akan melakukan ritual ViaCia Gwee Cap Air (mandi rupang) yaitu, arca dewa-dewi dibersihkan kemudian para ruphang (patung) dewa Dewi-dewi dinaikkan ke joli. Joli adalah sebuah tandu yang dihias dengan hiasan khas perayaan Cap Go Meh. Selain itu ada juga upacara pelestarian budaya tang sin atau sayat lidah. Setelah ritual tangsin biasanya akan digelar karnaval budaya pesta rakyat Bogor Street Fest CGM.
Cap Go Meh adalah perayaan tahun baru China, yang jatuh pada hari ke 15 Imlek. Dalam kalender Lunar, hari ke 15 merupakan puncak bulan purnama yang diyakini membawa keberkahan bagi umat. Cap Go Meh sendiri dapat dikatakan sebagai puncak dari perayaan Imlek.
 
Ada beberapa ritual yang biasanya dilakukan Sebagai rangkaian perayaan Cap Go Meh Jemaat Vihara Dhanagun akan melakukan ritual Via Gwee Cap Air (mandi rupang) yaitu, arca dewa-dewi dibersihkan kemudian para ruphang (patung) dewa Dewi dinaikkan ke joli. Joli adalah sebuah tandu yang dihias dengan hiasan khas perayaan Cap Go Meh. Selain itu ada juga upacara pelestarian budaya tang sin atau sayat lidah. Setelah ritual tangsin biasanya akan digelar karnaval budaya pesta rakyat Bogor Street Fest CGM.
 
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Wihara di Indonesia]]
[[Kategori:Kelenteng di Indonesia]]