Ahmad Syathibi al-Qonturi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(49 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
{{hatnote|"Syekh Syathibi" beralih ke halaman ini. Artikel ini membahas mengenai biografi [[Ulama]] besar [[Mazhab Syafi'i]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Untuk [[Ulama]] besar [[Mazhab Maliki]] berkebangsaan [[Spanyol]], lihat [[Asy-Syathibi|Imam Syathibi]].}}
{{Infobox Ulama Muslim
|notability = Syekh Ahmad Syathibi al-Qonturi
|image =
|caption =
|glr_islam_dpn = Al-'
|kunya =
|name = Ahmad Syathibi
|nama_arabic = احمد
|jalur_ayah = Bin Mama Hajji Muhammad Sa'id (Gentur, [[Warungkondang, Cianjur]]) Bin Mama Hajji Abdul Qodir (Ciawi, [[Ciawi, Tasikmalaya]]) Bin Syekh Nur Hajid (Pamijahan, [[Bantarkalong, Tasikmalaya]]) Bin Syekh Nur Katim (Seulakopi, [[Cianjur]]) Bin Syekh Dalem Bojong (Pamijahan, [[Bantarkalong, Tasikmalaya]]) Bin [[Syekh Abdul Muhyi]] (Pamijahan, [[Bantarkalong, Tasikmalaya]]).<ref name="Qoidatul Muhtaj Nyariosken Sapalihna Riwayat Mama Sepuh Gentur, Sareng Para Masyaikhil Kirom Anu Sanesna Waktos Nyuprih Ilmu_01">''Qoidatul Muhtaj Nyariosken Sapalihna Riwayat Mama Sepuh Gentur, Sareng Para Masyaikhil Kirom Anu Sanesna Waktos Nyuprih Ilmu'' halaman 01</ref>
|nisbah = Al-Qonturi [[Cianjur|Asy-Syanjuri]] [[Jawa|Al-Jawi]] [[Mazhab Syafi'i|Asy-Syafi'i]]
|parents = * Mama Hajji Muhammad Sa'id
* Ibu Hajjah Siti Khodijah |relatives =
* Ibu Hajjah Ruqiyah - Pengajar Pondok Pesantren Cipadang, Cianjur (kakak)
Baris 21 ⟶ 24:
* Mama Hajji Hidayatullah (Aang Baden) - Pengajar Pondok Pesantren Picung, Gekbrong, Cianjur
* Mama Hajji Rohmatullah (Aang Eyeh) - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur
* Mama Hajji
* Mama Hajji Abdul Haq Nuh (Aang Nuh) - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur▼
* Ibu Hajjah Siti Aminah (Ibu Hajjah Mas Noneh) - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur
▲*
* Ibu Hajjah Mas Ucu Qoni'ah - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur
<!-- --------- -->
Baris 34 ⟶ 37:
|tempat_lahir =
|negara_dilahirkan = [[Cianjur]], [[Jawa Barat]] {{negara|Hindia Belanda}}
|nama_ayah = Muhammad Sa'id<br>Muhammad As-Sa'id<br>Muhammad Sa'id Al-Kabir
|nama_ibu = Siti Khodijah
|nama_lahir =Adun
|hari_lahir =
<!-- --------- -->
|death_date = {{Death year and age|1946|1837}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Warungkondang, Cianjur|Gentur, Warungkondang, Cianjur]], [[Jawa Barat]]
|death_cause =
|resting_place = Gentur
Baris 46 ⟶ 49:
|nationality = [[Indonesia]]
|ethnicity =
|negara1 = {{
|era = 13 [[Hijriyah]]
|region =
|occupation = * Pengajar di [[Pesantren Gentur]]
* Pengajar di [[Masjid Agung Cianjur]]
|mazhab_fiqih_sunni_1 = [[Mazhab Syafi'i]]
|movemet =
|main_interests =
Baris 59 ⟶ 63:
* Syekh Muhammad Adzro'i (Mama Bojong) Kabupaten Garut, Jawa Barat
* Syekh Muhammad Shoheh (Mama Bunikasih) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
* [[Muhammad Suja'i al-Kudani|Syekh
* [[Ahmad Syathibi al-Qonturi#Menempuh pendidikan|Dan Guru-guru lainnya]]
|awards =
Baris 69 ⟶ 73:
|sebab_wafat =
|tempat_wafat = Gentur
|hari_wafat = [[Rabu]]
|tgl_wafat_h = 14
|tgl_wafat_m = 15
|bln_wafat_h = [[Jumadil Akhir]]
|bln_wafat_m = [[Mei]]
|thn_wafat_h = 1365
|thn_wafat_m = 1946
|tempat_makam = Gentur
|hari_dimakamkan =
|negara_makam = {{IDN|Indonesia}}
}}
'''Al-'
== Sejarah ==
Baris 111 ⟶ 115:
Kabar dari [[Syekh Ahmad Eumed]] (alias ''Mama Cimasuk'', [[Garut]]) bin [[Syekh Muhammad Rusdi]] (alias ''Mama Haurkoneng'', [[Garut]]), "Waktu saya mengunjungi [[Mama Gentur]], dia mengisahkan, "Bahwa dulu Mama ketika sangat menginginkan punya ilmu yang besar tapi Mama merasa bingung memilih guru untuk ngaji kemana?"
Akhirnya Mama berangkat [[ziarah]] kubur ke [[Habib Husain bin Abu Bakar Alaydrus]] alias Wali Luar Batang, [[Jakarta]].<ref name="Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi_01">''Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi'' halaman 01</ref><ref name="Qoidatul Muhtaj Nyariosken Sapalihna Riwayat Mama Sepuh Gentur, Sareng Para Masyaikhil Kirom Anu Sanesna Waktos Nyuprih Ilmu_0304">''Qoidatul Muhtaj Nyariosken Sapalihna Riwayat Mama Sepuh Gentur, Sareng Para Masyaikhil Kirom Anu Sanesna Waktos Nyuprih Ilmu'' halaman 03 sampai dengan halaman 04</ref> Di situ Mama membaca ''Shalawat Nariyah'' sebanyak 4444 kali dan tamat sebanyak 44 kali dalam waktu delapan bulan. Kemudian, setelah itu Mama bermimpi bertemu dengan Wali Luar Batang. Wali tersebut berkata, "Kalau kamu benar-benar mau punya ilmu yang besar, segeralah pergi ke daerah [[Garut]].<ref name="Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi_01"
== Menempuh pendidikan ==
=== Pesantren Keresek ===
Maka kemudian Mama mulai berangkat ke [[Pesantren Keresek]]. Kata Mama Keresek, "Kalau Ananda mau punya ilmu yang besar, besok mama antar ke paman mama yaitu Pangersa Mama Ajengan Muhammad Adzro'i di Bojong, sebab dalam waktu sekarang ini para sepuh yang punya ilmu yang besar di tiap kabupaten juga kebanyakan adalah yang nyantri ke paman mama tersebut, yaitu Syekh Muhammad Adzro'i, Bojong, [[Garut]]".<ref name="Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi_01"
[[Mama Gentur]] menginap semalam di [[Keresek, Cibatu, Garut|Keresek]], besoknya kemudian diantarkan ke Pesantren Bojong.<ref name="Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi_02">''Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi'' halaman 02</ref><ref name="Qoidatul Muhtaj Nyariosken Sapalihna Riwayat Mama Sepuh Gentur, Sareng Para Masyaikhil Kirom Anu Sanesna Waktos Nyuprih Ilmu_05">''Qoidatul Muhtaj Nyariosken Sapalihna Riwayat Mama Sepuh Gentur, Sareng Para Masyaikhil Kirom Anu Sanesna Waktos Nyuprih Ilmu'' halaman 05</ref>
Baris 122 ⟶ 126:
Diceritakan waktu pertama masuk ke [[Pesantren]], oleh guru di pesantren disumpah jikalau tidak mempunyai ilmu sihir. Kemudian dia melaksanakan sumpahnya tanda tidak memiliki ilmu sihir. Kemudian barulah dia diterima sebagai murid di [[Pesantren]].<ref name="Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi_0304">''Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi'' halaman 03 sampai dengan halaman 04</ref> Makanan yang biasa dia makan selama di pesantren cukup dengan talas yang dicuilkan ke dalam sambal ''roay'', tidak pernah makan yang enak dengan rupa-rupa makanan.<ref name="Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi_03">''Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi'' halaman 03</ref>
Ketika mendapati masalah kitab yang susah dipaham, dia langsung menghadiahi mualifnya dengan makanan dan aurod [[shalawat]].<ref name="Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi_04">''Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi'' halaman 04</ref><ref>{{cite news|url=http://sayyidularwah.blogspot.com/|work=Majlis Ta`lim Sayyidul Arwaah|archiveurl=
Hanya dalam waktu 40 hari mondok di Bojong [[Mama Syathibi]] sudah hafal kitab ''Yaqulu (Nazom Maqsud, dalam ilmu ''shorof''), ''Kailany'' (ilmu ''shorof''), ''Amrithy'' (ilmu ''nahwu''), ''Alfiyah'' (ilmu ''nahwu'' dan ''shorof''), ''Samarqondy'' (ilmu ''bayan''), dan ''Jauhar Maknun'' (ilmu ''ma'ani'', ''bayan'' dan ''badi'').<ref name="Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi_02"
Keunggulan Pesantren Bojong - [[Garut]] adalah para santri yang belajar di pesantren tersebut jika sudah belajar selama dua tahun biasanya akan jadi ''Al-'Alim Al-'Allamah''.<ref name="Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi_03">''Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi'' halaman 03</ref><ref name="Qoidatul Muhtaj Nyariosken Sapalihna Riwayat Mama Sepuh Gentur, Sareng Para Masyaikhil Kirom Anu Sanesna Waktos Nyuprih Ilmu_0708">''Qoidatul Muhtaj Nyariosken Sapalihna Riwayat Mama Sepuh Gentur, Sareng Para Masyaikhil Kirom Anu Sanesna Waktos Nyuprih Ilmu'' halaman 07 sampai dengan halaman 08</ref>
[[Mama Gentur]] menetap di Pesantren Bojong hanya selama satu tahun hingga akhir bulan [[Sya'ban]],<ref name="Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi_02"
Kiyai Rusdi merupakan salah satu santri Bojong, di saat [[Mama Gentur]] mulai mondok di Pesantren Bojong tersebut Kiyai Rusdi sudah genap tiga tahun. Ketika Ajengan Muhammad Rusdi sudah genap dua tahun di Bojong juga oleh gurunya yaitu Syekh Muhammad Adzro'i sudah disuruh ''muqim'' sebab sudah ''Allamah'', hanya saja ayahnya dan kakeknya belum mengizinkan.
Baris 149 ⟶ 153:
Selesai makan, dia bertanya kepada kuncen, "Mang, malem tadi ada hujan kesini gak?" Jawab kuncen, "Ah, gak ada. Memangnya ada apa Ajengan?" Kuncen agak heran. "Waktu saya di makam sedang ziarah tiba-tiba ada hujan yang besar sekali, petir menyambar-nyambar disertai angin yang sangat kencang. Saya melihat pohon kayu yang amat besar merunduk-runduk ke tanah seperti mau runtuh, tumbang." Kuncen bertanya, "Terus ada apa lagi?" Jawab Mama Gentur, "Ah rahasia, saya gak sanggup menceritakannya."
Di malam itu kata penduduk kampung ada suara ayam berkokok yang terdengar jelas oleh semuanya, sedangkan di kampung tersebut tidak ada yang punya ayam yang suaranya seperti itu. Semuanya kaget akan suara ayam tersebut, kemudian diselidiki dari mana sumbernya suara. Ternyata yakin bahwa suara ayam tersebut berasal dari atas [[bukit|pasir]] (bahasa indonesia: bukit), tempat makam yang diziarahi oleh Pangersa Mama Gentur.<ref name="Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi_0608">''Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi'' halaman 06 sampai dengan halaman 08</ref> Kata [[Mama Gentur]], "Setelah 9 tahun di Gudang kemudian Mama berangkat ke [[Mekkah]] ngaji ke Syekh Hasbullah.<ref name="Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi_09"
=== Pesantren di Mekkah ===
Baris 164 ⟶ 168:
Setelah sekian lama di [[Mekkah]], kemudian dia berangkat ke [[Mesir]] dengan maksud mau melanjutkan ''thalab'' ilmunya. Namun, [[Ulama]] [[Mesir]] sama berkata, "Sudah tidak ada guru buat [[Ahmad Syathibi]]". Hanya ada satu ulama ahli ''qiro'at'' Qur'an yang berasal dari [[Indonesia]] juga yang bermuqim di [[Mekkah]], yaitu dari [[Pulau Bawean]]. Selanjutnya mereka saling menggurui. [[Mama Gentur]] mengajar ilmu ''Mantiq'', ulama [[Bawean]] mengajar ilmu ''Qiro'at''.<ref name="Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi_1718">''Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi'' halaman 17 sampai dengan halaman 18</ref>
Sesudah [[Mama Gentur]] mukim di [[Mekkah]] selama tiga tahun, kata satu riwayat kemudian ada utusan dari Syekh Muhammad Shoheh, [[Bunikasih, Warungkondang, Cianjur|Bunikasih]], [[Cianjur]]. Amanatnya, "Katakan kepada Syatibi segeralah pulang kemudian mukim di [[Cianjur]], sebab di daerah [[Jawa Barat|Tatar Pasundan]] sudah tidak ada lagi yang kuat untuk jadi pemimpin dan tauladan dari pengamalan ilmu yang sebenarnya.<ref>{{cite news|url=http://sayyidularwah.blogspot.com/|work=Majlis Ta`lim Sayyidul Arwaah|archiveurl=
=== Pesantren Bunikasih ===
Kemudian Mama Gentur pulang ke Cianjur melanjutkan mengaji ke Syeikh Shoheh Bunikasih, kemudian mukim di Gentur.<ref name="Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi_11"
== Mendirikan Pesantren ==
Sebelum muqim, [[Mama Syathibi]] membaca ''Shalawat Nariyyah'' terlebih dahulu sebanyak 4444 kali dengan maksud supaya mukimnya ditambah-tambah ilmu dan tambah-tambah manfaatnya.<ref name="Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi_11"
Cara [[Mama Gentur]] dalam menyebarkan ilmunya yaitu dia tidak pernah mengajarkan suatu ilmu kepada murid-muridnya kecuali telah ia amalkan terlebih dahulu. Seperti dia ''mengijazahkan'' [[shalawat]] untuk umum sesudah diamalkan terlebih dahulu selama 40 tahun.<ref name="Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi_1213">''Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi'' halaman 12 sampai dengan halaman 13</ref>
Baris 195 ⟶ 199:
== Murid-muridnya ==
[[Mama Gentur]] memiliki banyak murid, kurang lebih tiga ribu muridnya yang menjadi ulama besar,<ref name="Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi_12">''Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi'' halaman 12</ref> yang tersebar di berbagai daerah, antara lain dari:
{{col|3}}
=== Bandung ===
* Syekh [[Tubagus Ahmad Bakri as-Sampuri]] (Mama Sempur), [[Plered, Purwakarta|Plered]], [[Kabupaten Purwakarta]]▼
*
* Mama Muhammad Burhan (Mama Cijawura), [[Buahbatu, Bandung|Buahbatu]], [[Kota Bandung]]
* Syekh Zinal 'Alim (Mama Haur Kuning)▼
*
*
*
=== Bogor ===
* Syekh Muhammad Hasbullah (Mama Babakan Bandung), [[Sukaraja, Sukabumi|Sukaraja]], [[Kabupaten Sukabumi]]▼
*
* Papah Asep Dimyathi (Papah Madang), [[Babakan Madang, Babakan Madang, Bogor|Babakan Madang]], [[Kabupaten Bogor]]
* Syekh Abdusshobur (Mama Gunung Sumping), [[Palabuhanratu, Sukabumi|Palabuhanratu]], [[Kota Palabuhanratu]]▼
*
*
*
*
*
*
*
*
* Syekh Fakhruddin (Mama Sungapan), [[Cibeureum, Sukabumi|Cibeureum]], [[Kota Sukabumi]]▼
=== Cianjur ===
* Syekh Ahmad Jajang Jubaidi (Mama Cijambu), [[Cigombong, Bogor|Cigombong]], [[Kabupaten Bogor]]▼
*
* Mama 'Abdul Qodir (Abuya Qodir Gentur), [[Warungkondang, Cianjur|Warungkondang]], [[Kabupaten Cianjur]]
*
*
*
*
*
*
*
* Mama Bandaniji (Mama Sadamaya),
* Syekh 'Izzuddin (Mama Cijambe Fauzan), [[Warudoyong, Sukabumi|Warudoyong]], [[Kota Sukabumi]]▼
[[Cibeber, Cianjur|Cibeber]], [[Kabupaten Cianjur]]
* Syekh Hasan Bolang (Mama Cijambe), [[Bantargadung, Sukabumi|Bantargadung]], [[Kota Palabuhanratu]]▼
*
*
* Mama Harun (Apih Harun Kabandungan) [[
* Syekh Yasin (Mama Cikadu), [[Palabuhanratu, Sukabumi|Palabuhanratu]], [[Kota Palabuhanratu]]▼
*
*
*
*
*
*
*
* Mama Rohmatullah (Aang Eyeh Gentur, [[Warungkondang, Cianjur|Warungkondang]], [[Kabupaten Cianjur]] (Putra beliau)
▲* Apih Harun Kabandungan [[Kp.Kabandungan Padaluyu Cugenang]],
*
* Mama Zakaria (Mama Pajaratan Balengbeng), [[Cibeber, Cianjur|Cibeber]], [[Kabupaten Cianjur]]
=== Garut ===
* Mama Ahmad Eumed (Mama Cimasuk), [[Karangpawitan, Garut|Karangpawitan]], [[Kabupaten Garut]]
* Mama Muhammad 'Umar Bashri (Ceng Eumon Fauzan), [[Sukaresmi, Garut|Sukaresmi]], [[Kabupaten Garut]]
=== Karawang ===
* Mama Hasan Bashri (Abah Obay Kampungsawah), [[Jayakerta, Karawang|Jayakerta]], [[Kabupaten Karawang]]
=== Pandeglang ===
* Mama Sanja (Abuya Sanja Kadukaweng), [[Kaduhejo, Pandeglang|Kaduhejo]], [[Kabupaten Pandeglang]]
=== Purwakarta ===
▲*
=== Sukabumi ===
* Mama 'Abdulhaq (Apo Bandang)
* Mama 'Abdullah (Aa Seupuh Jeungjing), [[Sukaraja, Sukabumi|Sukaraja]], [[Kabupaten Sukabumi]]
* Mama 'Abdullah Mahfudz (Mama Babakan Tipar), [[Cicantayan, Sukabumi|Cicantayan]], [[Kabupaten Sukabumi]]
* Mama 'Abdullah Sanusi (Mama Sukamantri), [[Cisaat, Sukabumi|Cisaat]], [[Kabupaten Sukabumi]]
▲*
* Mama Ahmad 'Inayatullah (Aah Bakang/Aa Seupuh Warudoyong), [[Sukaraja, Sukabumi|Sukaraja]], [[Kabupaten Sukabumi]]
▲*
* Mama Ahmad Sanusi (Mama Gunungpuyuh), [[Cisaat, Sukabumi|Cisaat]], [[Kabupaten Sukabumi]]
▲*
* Mama Fudholi (Mama Gentong), [[Cisaat, Sukabumi|Cisaat]], [[Kabupaten Sukabumi]]
* Mama Hasan Bashri (Aa Seupuh Kekenceng), [[Sukaraja, Sukabumi|Sukaraja]], [[Kabupaten Sukabumi]]
* Mama Hasan Bashri (Mama Bintang), [[Cicurug, Cicurug, Sukabumi|Cicurug]], [[Kabupaten Sukabumi]]
* Mama Hasan Hariri (Aa Seupuh Cipriangan), [[Sukalarang, Sukabumi|Sukalarang]], [[Kabupaten Sukabumi]]
▲*
▲*
* Mama Mahmud Zamahsyari (Mama Cibeureum Pasir), [[Sukaraja, Sukabumi|Goalpara]], [[Kabupaten Sukabumi]]
▲*
* Mama Muhammad Tijanul 'Arifin (Aah Tanjungpura), [[Sukalarang, Sukabumi|Sukalarang]], [[Kabupaten Sukabumi]]
* Mama Muhtar (Apih Cikarembi), [[Sukaraja, Sukabumi|Sukaraja]], [[Kabupaten Sukabumi]]
* Mama Sayuthi (Mama Pawenang), [[Nagrak, Sukabumi|Nagrak]], [[Kabupaten Sukabumi]]
* Mama Syamsiyah (Abah Cece Cimanggu), [[Sukalarang, Sukabumi|Sukalarang]], [[Kabupaten Sukabumi]]
* Mama Zarnuji (Mama Pamuruyan), [[Cibadak, Sukabumi|Cibadak]], [[Kabupaten Sukabumi]]
* Mama KH. Ma'shum (Mama Begeg),
[[Begeg, Lembursitu, Sukabumi|Lembursitu]]
[[Kota Sukabumi]]
=== Tasikmalaya ===
* Mama [[Abah Anom|Ahmad Shohibul Wafa]] (Abah Anom), [[Pagerageung, Tasikmalaya|Suryalaya]], [[Kabupaten Tasikmalaya]]
* Mama Muhammad Zarnuji (Mama Pasirbokor), [[Mangkubumi, Tasikmalaya|Mangkubumi]], [[Kota Tasikmalaya]]
* Dan lain sebagainya
{{EndDiv}}
== Penghargaan ==
=== Penghargaan dari Belanda ===
Suatu hari, ketika [[Mama Gentur]] sedang
=== Penghargaan dari Jepang ===
Di zaman pemerintahan [[Jepang|Kolonial Jepang]], [[Mama Gentur]] mendapat hadiah dari [[Hirohito|Tenno Heika (dilafalkan ejaan Sunda menjadi Kaisar Tenoheka)]] dikarenakan ideologinya yang murni hanya mengamalkan ajaran agama, tanpa ada maksud mencampuradukan politik dan agama.<ref name="Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi_12"
== Rujukan ==
Baris 253 ⟶ 301:
* {{lang-ar|الرسالة القنتوريه فى مناقب الشيخ العالم العلامة الكامل الورع، الحاج احمد الشاطبى القنتورى السنجورى الجاوى|translit=Ar-Risalatul Qonturiyah Fi Manaqibisy Syaikhil 'Alimil 'Allamatil Kamilil Waro'i, Al-Hajji Ahmad Syathibi Al-Qonturi As-Sanjuri Al-Jawi}}
* {{lang-ar|تسهيل الهلالى فى مناقب مام احمد شاطبى|translit=Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi}}
== Catatan ==▼
{{reflist|group=note|2}}▼
== Referensi ==
▲=== Catatan Kaki ===
{{Portal bar|Islam|Biografi|Indonesia}}
{{lifetime|1837|1946}}
Ahmad Syathibi al-Qonturi
<!--anda dapat berkontribusi dalam pelacakan artikel biografi tokoh muslim di wikipedia dengan menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam kategori pelacakan --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort =
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
Baris 290 ⟶ 334:
}}
[[Kategori:Cendekiawan Muslim|Ahmad Syathibi al-Qonturi]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia|Ahmad Syathibi al-Qonturi]]
|