Polisi wanita: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(38 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox military unit
[[Berkas:Polisi Muslimah Padang jilbab crop.jpg|jmpl|250px|Polwan dalam seragam dengan jilbab.]]
| unit_name = Polisi Wanita <br>(Polwan)
 
| image = [[Berkas:Logo-polwan.png|200px]]
'''Polisi wanita''' (disingkat '''polwan''') adalah satuan [[polisi]] khusus yang berjenis kelamin [[wanita]].
| caption =
| start_date = '''[[1 September]] [[1948]]'''
| country = [[Indonesia]]
| allegiance =
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian National Police.svg|25px]] [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]]
| type =
| role =
| size =
| command_structure = [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]]
| garrison =
| garrison_label =
| nickname =
| patron =
| motto =
| colors =
| colors_label =
| march =
| mascot =
| equipment =
| equipment_label =
| battles =
| anniversaries =
| decorations =
| battle_honours =
| battle_honours_label =
| disbanded =
| flying_hours =
| website = [http://polri.go.id www.polri.go.id]
}}
'''Polisi wanita''' (disingkat '''Polwan''') adalah satuan [[polisi]] khusus yang berjenis kelamin [[wanita]].
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Monumen Polisi Wanita Indonesia.jpg|250px|jmpl|[[Monumen Polisi Wanita Indonesia]] dibangun di Bukittinggi, tempat pertama kali terbentuknya polwan Indonesia pada 1948.]]
Polwan di Indonesia lahir pada [[1 September]] [[1948]], berawal dari [[Kota Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]], tatkala [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]] (PDRI) menghadapi [[Agresi Militer Belanda II]], di saat terjadinya pengungsian besar-besaran meliputi pria, wanita, dan anak-anak meninggalkan rumah mereka untuk menjauhi titik-titik peperangan. Untuk mencegah terjadinya penyusupan, para pengungsi harus diperiksa oleh polisi, namun para pengungsi wanita tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik oleh polisi pria.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509354/Begini-Sejarah-Polwan-di-Indonesia ''Begini Sejarah Polwan di Indonesia''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131030052803/http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509354/Begini-Sejarah-Polwan-di-Indonesia |date=2013-10-30 }} TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 8 September 2013.</ref>
Sejarah kelahiran Polisi Wanita (Polwan) di [[Indonesia]] tak jauh berbeda dengan proses kelahiran Polisi Wanita di negara lain, yang bertugas dalam penanganan dan penyidikan terhadap kasus kejahatan yang melibatkan kaum wanita baik korban maupun pelaku kejahatan.
 
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukittinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita. Setelah melalui seleksi terpilihlah 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya berdarah [[Orang Minang|Minangkabau]] dan juga berasal dari [[Ranah Minang]],<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509355/6-Polwan-Pertama-Indonesia-Berdarah-Minang ''6 Polwan Pertama Indonesia Berdarah Minang''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131030050843/http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509355/6-Polwan-Pertama-Indonesia-Berdarah-Minang |date=2013-10-30 }} TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 8 September 2013.</ref> yaitu:
Polwan di Indonesia lahir pada [[1 September]] [[1948]], berawal dari kota [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Sumatra Barat]], tatkala [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]] (PDRI) menghadapi [[Agresi Militer Belanda II]], dimana terjadinya pengungsian besar-besaran pria, wanita, dan anak-anak meninggalkan rumah mereka untuk menjauhi titik-titik peperangan. Untuk mencegah terjadinya penyusupan, para pengungsi harus diperiksa oleh polisi, namun para pengungsi wanita tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik oleh polisi pria.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509354/Begini-Sejarah-Polwan-di-Indonesia ''Begini Sejarah Polwan di Indonesia''] TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 8 September 2013.</ref>
 
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukittinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita. Setelah melalui seleksi terpilihlah 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya berdarah [[Orang Minang|Minangkabau]] dan juga berasal dari [[Ranah Minang]],<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509355/6-Polwan-Pertama-Indonesia-Berdarah-Minang ''6 Polwan Pertama Indonesia Berdarah Minang''] TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 8 September 2013.</ref> yaitu:
* [[Mariana Saanin Mufti]]
Baris 18 ⟶ 46:
* [[Rosnalia Taher]]
 
Ke enamKeenam gadis remaja tersebut secara resmi tanggal 1 September 1948 mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukittinggi. Sejak saat itu dinyatakan lahirlah Polisi Wanita yang akrab dipanggil Polwan. Keenam Polwan angkatan pertama tersebut juga tercatat sebagai wanita [[ABRI]] pertama di tanah air yang kini kesemuanya sudah pensiun dengan rata-rata berpangkat [[Kolonel]] Polisi ([[Komisaris Besar Polisi|Kombes]]).
 
Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, [[Narkoba|narkotika]] dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas polisi prianya. Bahkan di penghujung tahun 1998, sudah lima orang Polwan dipromosikan menduduki jabatan komando (sebagai Kapolsek). Hingga tahun 1998 sudah 4 orang Polwan dinaikkan pangkatnya menjadi Perwira Tinggi berbintang satu.
 
Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas polisi prianya. Bahkan di penghujung tahun 1998, sudah lima orang Polwan dipromosikan menduduki jabatan komando (sebagai Kapolsek). Hingga tahun 1998 sudah 4 orang Polwan dinaikkan pangkatnya menjadi Perwira Tinggi berbintang satu.
 
Kenakalan anak-anak dan remaja, kasus perkelahian antar pelajar yang terus meningkat dan kasus kejahatan wanita yang memprihatinkan dewasa ini adalah tantangan amat serius Korps Polisi Wanita untuk lebih berperan dan membuktikan eksistensinya di tubuh Polri. Hingga saat ini juga sudah ada Polwan yang memegang jabatan sebagai Kapolres.
 
Untuk menjadi Polwan ada beberapa [https://www.biayatarif.com/biaya-masuk-polwan/amp/ syarat masuk Polwan]{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} yang umum dan wajib untuk diketahui. Di antaranya sebagai berikut:
== Perwira Tinggi Polwan ==
 
# Inspektur Jenderal Polisi (Purn) [[Basaria Panjaitan]], SH, MH (Jabatan terakhir: Sahlisospol Kapolri Mabes Polri)
=== Syarat Umum Masuk Polwan ===
# Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Dra. [[Sri Handayani (Polisi)|Sri Handayani]] (Lemdiklat Polri)
[[Berkas:Female police officer from behind.jpg|jmpl|Polisi wanita wajib memiliki [[rambut]] pendek.]]
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) [[Jeanne Mandagi]], SH (Jabatan terakhir : Kadivhumas Mabes Polri)
* Warga Negara Indonesia (WNI).
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) [[Dra. Roekmini Koesoema Astoeti]] (Jabatan terakhir : - )
* Calon polwan harus beriman & bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Paula Maria Renyaan Bataona (Jabatan terakhir : Wakil Gubernur Provinsi Maluku 1998-2003)
* Sudah berusia minimal 18 tahun & maksimal 21 tahun.
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Dra. Sri Kusmaryati (Jabatan terakhir : Lemdiklat Polri)
* Sehat jasmani & rohani.
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Dra. Noldy Rata (Jabatan terakhir : Konsultan Ahli Tim Asistensi Bidang Pencegahan BNN (sekarang) )
* Menyertakan surat bebas narkoba.
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Hj. [[Rumiah Kartoredjo]], S.Pd (Jabatan terakhir : Kapolda Banten 2008-2010)
* Taat terhadap hukum pancasila & UUD Negara Republik Indonesia.
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Soepartiwi, M.Pd (Jabatan terakhir : Kadiklatsus Jatrans Lemdik Polri)
* Tidak bertato, tindik dan lain sebagainya.
# Brigadir Jenderal Polisi Dra. [[Ida Oetari Poernamasasi]] Poernamasasi, S.AP, M.A. (Wakapolda Kalteng)
* Tidak pernah melakukan tindak kejahatan atau pidana.
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Dra. Hj. [[Nur Afiah]], MH (Jabatan terakhir : Widyaiswara Madya Sespim Polri)
* Memiliki integritas, berkelakuan baik, jujur serta adil.
# Brigadir Jenderal Polisi Dr. [[Juansih]], SH, M.Hum (Analis Kebijakan Utama bidang Bindiklat Lemdiklat Polri)
* Melewati tes fisik & mental.
# Brigadir Jenderal Polisi [[Apriastini Bakti Bugiansri]], S.IK (Kapusjarah Polri)
* Minimal pendidikan SMA/SMK sederajat.
* Lulusan SMA/SMK sederajat menyertakan ijazah serta nilai gabungan rata-rata (minimal 70.00).
* Calon polwan pemilik ijazah luar negeri harus mendapatkan penyetaraan dari Kemendikbud.
* Belum pernah menikah atau hamil.
* Bersedia menjalani ikatan dinas selama 10 tahun dan sudah memperoleh persetujuan dari orang tua.
* Berdomisili minimal 2 tahun sesuai KTP atau KK.
* Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
 
=== Biaya Masuk Polwan ===
Selain harus mengetahui persyaratan utama masuk polwan, kalian juga harus mengerti berapa besar biaya administrasi pendaftarannya. Perlu diingat, ketika seseorang ingin mendaftarkan diri menjadi polwan, mereka tidak akan dikenai biaya administrasi sepeserpun alias '''gratis'''.
 
== Perwira Tinggi ==
{| {{prettytable}}
|+'''Daftar Perwira Tinggi Polisi Wanita'''
|- style="background-color: #f99; color: black;"
!No.
!Nama
! Jabatan
! Satuan
!Keterangan
|-
| 1. || [[Inspektur Jenderal Polisi|Inspektur Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Basaria Panjaitan|Basaria Panjaitan, S.H., M.H.]] || Sahlisospol Kapolri Mabes Polri || Korps Reserse ||<center>[[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|25px]]
Irjen Pol
</center>
|-
| 2. || [[Inspektur Jenderal Polisi|Inspektur Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Sri Handayani|Dra. Sri Handayani, M.H.]] || Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri || Korps || <center>[[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|25px]]
Irjen Pol
</center>
|-
| 3. || [[Inspektur Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Apriastini Bakti Bugiansri|Apriastini Bakti Bugiansri, S.I.K.]]|| Kapusjarah Polri ||Korps || <center>[[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|25px]]
Irjen Pol
</center>
|-
| 4. || [[Inspektur Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Ida Oetari Poernamasasi|Dra. Ida Oetari Poernamasasi, S.A.P., M.A.]]|| Wakapolda Kalteng ||Korps || <center>[[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|25px]]
Irjen Pol
</center>
|-
| 5. || [[Inspektur Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Juansih|Dr. Dra. Juansih, S.H., M.Hum.]]|| Karojianbang Lemdiklat Polri ||Korps|| <center>[[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|25px]]
Irjen Pol
</center>
|-
| 6. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Jeanne Mandagi|Jeanne Mandagi, S.H.]]|| Kadiv Humas Polri || Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 7. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Roekmini Koesoema Astoeti|Dra. Roekmini Koesoema Astoeti]]|| Staf Kasospol ABRI || Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 8. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Paula Bataona Renyaan|Dra. Paula Maria Renyaan Bataona]]|| || Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 9. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Sri Kusmaryati|Dra. Sri Kusmaryati]]|| || Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 10. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Noldy Rata|Dra. Noldy Rata]]|| Konsultan Ahli Tim Asistensi Bidang Pencegahan BNN || Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 11. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Rumiah Kartoredjo|Hj. Rumiah Kartoredjo, S.Pd.]]|| Kapolda Banten || Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 12. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Soepartiwi|Soepartiwi, M.Pd.]]|| Kadiklatsus Jatrans Lemdik Polri ||Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 13. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Nur Afiah|Dra. Hj. Nur Afiah, M.H.]]|| Analis Kebijakan Utama Bid. Sespimma Sespim Lemdikpol ||Korps|| <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 14. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Agnes Supraptiningsih|Dra. Agnes Supraptiningsih]]|| Irbidjemen SDM II Itwil II Itwasum Polri || Korps|| <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 15. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Desy Andriani|Dra. Desy Andriani]]|| Psikolog Kepolisian Utama Tingkat II SSDM Polri || Korps||
</center>
|-
| 16. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Nurul Azizah|Dr. Nurul Azizah, S.I.K., M.Si.]]|| Dirprog Sarjana STIK Lemdiklat Polri || Korps ||
</center>
|-
|}
 
== Seragam ==
[[Berkas:Polwan seragam.jpg|jmpl|al=Seragam Polisi Wanita|Seragam Polwan]]
Berbeda dengan seragam Polisi Laki-Laki (ataupun dipanggil sebagai Polki) yang memakai kemeja lengan panjang dan celana panjang, Polwan akan menggunakan blaus seragam lengan pendek dan rok di atas paras lutut. Mereka juga akan memakai sepatu setinggi sekitar 4 sampai 5 cm dan topi seragam Polisi. Seragam Polwan juga dibagi dua jenis, satu untuk dinas lalu lintas dan satu lagi selain lalu lintas. Bedanya, Polwan lalu lintas akan memakai sabuk dan topi berwarna putih sedangkan Polwan dari bagian lain akan memakai sabuk dan topi berwarna coklat gelap.
== Lihat pula ==
* [[Korps Wanita Angkatan Darat]]
* [[Korps Wanita Angkatan Laut]]
* [[Wanita Angkatan Udara]]
* [[Sekolah Polisi Wanita]]
 
== Rujukan ==
Baris 49 ⟶ 166:
 
[[Kategori:Kepolisian]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1948 di Indonesia]]