Paguyuban Pasundan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
→Pranala luar: kategorisasi |
||
(16 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info organisasi
|image = Pasundan.jpg
|image_border =
|size = <!-- default 200 -->
|alt = <!-- alt teks; lihat [[WP:ALT]] -->
|caption = Logo Paguyuban Pasundan
|abbreviation =
|motto =
|formation = {{Start date and years ago|1913|7|20}}
|extinction = <!-- tanggal dibubarkan, opsional -->
|type = [[Organisasi kemasyarakatan]]
|status = Aktif
|purpose =
|leader_title = Ketua Umum
|location =
|region_served = [[Indonesia]] dan [[Amerika Serikat]]<ref name="detik"/>
|membership =
|language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] dan [[Bahasa Sunda|Sunda]]
|main_organ =
|leader_name = [[Didi Turmudzi]]
|headquarters = [[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]]
|parent_organization = <!-- jika satu -->
|affiliations = <!-- jika ada -->
|num_staff =
|num_volunteers =
|budget =
|website = {{website|https://www.paguyubanpasundan.org}}
|remarks =
}}
'''Paguyuban Pasundan''' (ejaan aslinya '''Pagoejoeban Pasoendan''') adalah
Terdapat juga anggota organisasi Paguyuban Pasundan yang bermukim di [[Amerika Serikat]] bersama [[diaspora Indonesia]] lainnya. Di negara ini, komunitas mereka berpusat di ibu kota [[Washington DC]].<ref name="detik">[http://news.detik.com/wawancara/2995530/presiden-indonesian-diaspora-network-diaspora-tuntut-kewarganegaraan-ganda "Presiden Indonesian Diaspora Network: Diaspora Tuntut Kewarganegaraan Ganda"] ''[[Detik.com|Detik]]'', 19 Agustus 2015. Diakses 22 November 2015.</ref>
▲<BIG>'''Paguyuban Pasundan'''</BIG>
== Sejarah ==
Secara tidak langsung, kelahiran Paguyuban Pasundan dipengaruhi oleh pendirian [[Budi Utomo]] pada hari
▲'''Paguyuban Pasundan''' (ejaan aslinya '''Pagoejoeban Pasoendan''') adalah organisasi [[budaya]] [[Sunda]] yang berdiri sejak tanggal [[20 Juli]] [[1913]], sehingga menjadi salah satu organisasi tertua yang masih eksis sampai saat ini. Selama keberadaannya, organisasi ini telah bergerak dalam bidang [[pendidikan]], [[sosial]]-[[budaya]], [[politik]], [[ekonomi]], [[pemuda|kepemudaan]], dan [[perempuan|pemberdayaan perempuan]]. Paguyuban ini berupaya untuk melestarikan budaya Sunda dengan melibatkan bukan hanya orang Sunda tetapi semua yang mempunyai kepedulian terhadap budaya Sunda.
▲=== Awal Berdiri ===
▲Secara tidak langsung, kelahiran Paguyuban Pasundan dipengaruhi oleh pendirian [[Budi Utomo]] pada hari [[Rabu]] tanggal [[20 Mei]] [[1908]], yang dianggap sebagai tonggak awal kebangkitan bangsa [[Indonesia]] menggapai kemerdekaan. Pada awalnya, cukup banyak orang Sunda yang bergabung. Cabang-cabang Budi Utomo juga banyak bermunculan di Jawa Barat, seperti di [[Bandung]] dan [[Bogor]]. Namun beberapa tahun kemudian, keanggotaan orang Sunda dalam Budi Utomo menurun drastis. Hal ini disebabkan karena menurut mereka, dari segi sosial-budaya, organisasi tersebut hanya memuaskan penduduk [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]] saja.
Atas inisiatif siswa-siswa Sunda di [[STOVIA|STOVIA (''School Tot Opleiding voor Indlandsche Artsen'')]] – sekolah [[dokter|kedokteran]] zaman [[Belanda]] di [[Batavia]] ([[Jakarta]]), diupayakan pembuatan organisasi untuk orang-orang Sunda. Selanjutnya, para siswa yang berusia sekitar 22 tahun itu, berkunjung ke rumah [[Daeng Kanduruan Ardiwinata]], yang saat itu sudah dianggap sebagai sesepuh orang Sunda. Dalam kunjungan tersebut, dinyatakan maksud pendirian perkumpulan orang Sunda sekaligus meminta D. K. Ardiwinata untuk menjadi ketua organisasi.
Baris 36 ⟶ 44:
Pada tanggal [[22 September]] [[1914]], pengurus paguyuban meminta izin kepada pemerintah untuk dapat melakukan kegiatannya secara sah. Dengan surat keputusan nomor 46 tanggal [[9 Desember]] [[1914]], izin tersebut diberikan. Selanjutnya, sampai tahun [[1918]], organisasi ini lebih sebagai perkumpulan sosial-budaya.
=== Kiprah
Seiring dengan keinginan untuk mengadakan perbaikan dalam bidang sosial dan [[ekonomi]], Paguyuban Pasundan merasa perlu untuk turut berkecimpung dalam bidang politik untuk mencapai tujuan-tujuannya. Untuk itu, sejak tahun [[1919]], seiring dengan dibentuknya ''[[Volksraad]]'', dilakukan upaya untuk mendudukkan wakilnya di lembaga tersebut. Selanjutnya dengan surat keputusan nomor 72, tanggal
Sejak
Kegiatan dalam bidang politik semakin kuat saat kepemimpinan [[Oto Iskandar di Nata]], yang dijuluki “[[Si Jalak Harupat]]”, seorang kelahiran [[Bojongsoang, Bandung]] tanggal
=== Bidang
Sesuai dengan yang tercantum dalam anggaran dasarnya, salah satu jalan yang ditempuh Paguyuban Pasundan dalam mencapai cita-citanya adalah melalui jalur pendidikan dan pengajaran. Upaya pendirian [[sekolah]] dimulai dengan mendirikan [[Hollandsch-Inlandsche School|''Hollandsch-Inlandsche School'' (HIS)]] Pasoendan di [[Tasikmalaya]] pada tahun [[1922]], diikuti pendirian [[MULO|''Meer Uitgebreid Lager Onderwijs'' (MULO)]] Pasoendan, juga di Tasikmalaya, yang medapat bantuan dari pemerintah. Sekolah-sekolah lain terus didirikan, hingga tahun [[1941]] telah ada 51 sekolah dengan 296 orang [[guru]]. Kebanyakan ada di Bandung dan Tasikmalaya, yaitu masing-masing tujuh buah. Sisanya tersebar di 34 tempat lainnya di seantero Jawa Barat.
Baris 50 ⟶ 58:
Pendidikan bagi masyarakat umum, diwujudkan dengan diterbitkannya sembilan [[media massa]] selama periode [[1914]]-[[1942]]. Salah satunya yang terbesar adalah [[suratkabar]] ''[[Sipatahoenan]]'' yang menjadi corong Paguyuban Pasundan. Semula suratkabar ini diterbitkan Paguyuban Pasundan di Tasikmalaya mulai tahun [[1923]]. Pimpinan redaksi pertamanya adalah [[Soetisna Sendjaya]]. Awalnya suratkabar ini terbit seminggu sekali. Namun setelah kepengurusannya diambil alih oleh Pengurus Besar Paguyuban Pasundan tahun [[1931]], ''Sipatahoenan'' bisa terbit harian. Kantornya dipindahkan ke Bandung, tepatnya di Kaca-kaca Wetan, sebelum kemudian pindah ke Banceuy, dan akhirnya di Dalem Kaum.
=== Bidang
Dalam bidang ekonomi, Paguyuban Pasundan dalam kongresnya yang ke
Kehidupan perkoperasian di lingkungan Paguyuban Pasundan juga cukup marak. Setiap cabangnya mendirikan [[koperasi]] yang kebanyakan disebut Koperasi Pasundan. Koperasi-koperasi tersebut bergerak dalam bidang [[uang|keuangan]], [[perdagangan]], ada juga yang khusus menyediakan perabotan untuk para [[petani]]. Garapan bidang ekonomi lainnya yang cukup menonjol adalah pendirian [[lumbung]] [[padi]] (''[[leuit]] pare''). Pemantauannya dilakukan oleh Puseur Lumbung Pasundan.
Dalam Kongres Paguyuban Pasundan ke
=== Kepemudaan dan
Untuk mengurus masalah pemberdayaan perempuan, di dalam Paguyuban Pasundan didirikan Pasundan Istri (PASI). Sedangkan dalam kepemudaan, pada bulan
Saat suhu politik memanas menjelang [[Perang Pasifik]], didirikan “JOP Brigade” untuk menangkal kejadian-kejadian yang tidak dikehendaki. Beberapa tokoh, diantaranya [[Abdul Haris Nasution|Jenderal A.
=== Masa
Dari tahun [[1943]] sampai dengan [[1945]], kegiatan politik berbagai perkumpulan di Indonesia, termasuk Paguyuban Pasundan dibekukan oleh penjajah dari [[Jepang]]. ''Sipatahoenan'' juga turut dibredel dan sebagai gantinya diterbitkan suratkabar [[Tjahaja]] yang dikendalikan Jepang. Namun kegiatan paguyuban dalam bidang lainnya seperti pendidikan, [[kesenian]], dan sosial masih diperbolehkan dan bisa terus berjalan.
===
Setelah pendudukan Jepang berakhir, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan [[Maklumat 3 November 1945]] Nomor X tentang pembentukan [[partai politik|partai-partai politik]]. Berdirinya partai-partai politik oleh Pemerintah Republik Indonesia dipandang sebagai partisipasi aktif dari kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara serta dapat memperkuat perjuangan bangsa mempertahankan [[Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan]]. Keluarnya maklumat tersebut menyebabkan partai-partai di Indonesia hidup kembali seperti [[Partai Nasional Indonesia|Partai Nasional Indonesia (PNI)]], [[Masyumi|Partai Islam Masyumi]], [[Partai Buruh Indonesia]], [[Partai Rakyat Sosialis]], dan sebagainya. Paguyuban Pasundan saat itu tidak langsung aktif kembali. Hal ini terutama disebabkan karena R. [[Oto Iskandar di Nata]], yang dianggap sebagai figur yang dapat memimpin kembali Paguyuban Pasundan, hilang secara misterius bersama beberapa tokoh kemerdekaan lainnya.
Namun kemudian muncul sebuah partai yang konon didalangi Belanda dengan nama [[Partai Rakyat Pasundan]] (PRP) yang mempunyai visi yang tidak sejalan dengan Paguyuban Pasundan. Hal tersebut memicu para anggota Paguyuban Pasundan untuk menghidupkan kembali organisasinya. Maka berdirilah kembali Paguyuban Pasundan di Bandung, [[Yogyakarta]], dan Jakarta dalam waktu hampir bersamaan. Selanjutnya Bandung ditetapkan sebagai pusat Pengurus Besar Paguyuban Pasundan dengan ketuanya [[R.
Dalam kongres Paguyuban Pasundan tanggal
===
[[Berkas:KampusUnpas1.jpg|jmpl|150px|Gedung Universitas Pasundan di Jalan Tamansari 6-8]]
Setelah kekalahan dalam pemilu tersebut, kegiatan Paguyuban Pasundan lebih didominasi oleh aktivitas dalam bidang pendidikan dan sosial-budaya. Salah satu tonggak perjuangannya dalam bidang pendidikan adalah dengan didirikannya [[Universitas Pasundan]] di Bandung pada hari
Sekolah-sekolah Pasundan dalam [[pendidikan#jenjang pendidikan|jenjang]] pendidikan dasar dan menengah bertebaran di wilayah [[Jawa Barat]] dan [[Banten]]. Sedang dalam jenjang pendidikan tinggi, Paguyuban Pasundan memiliki empat [[perguruan tinggi]], yaitu:
* [[Universitas Pasundan]], didirikan tanggal
* [[STH Pasundan|Sekolah Tinggi Hukum (STH) Pasundan]], didirikan tanggal
* [[STKIP Pasundan|Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan]], didirikan tanggal
* [[STIE Pasundan|Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pasundan]], didirikan tanggal
[[Berkas:A_Sapei.jpg|jmpl|150px|H. A. Syafe'i Ketua PB Paguyuban Pasundan (2000-2010)]]
Dalam kepengurusan, Kongres Paguyuban Pasundan tanggal
{| class=prettytable
|-
Baris 106 ⟶ 112:
||[[Rochmin Dahuri]] || Pakar lingkungan
|-
||[[R.
|-
||[[Sutedja]] || Pakar kesehatan
Baris 134 ⟶ 140:
== Referensi ==
{{Reflist}}
== Daftar pustaka ==
* [[Edi Suhardi Ekajati|Ekajati, E. S]]. 2004. ''Kebangkitan Kembali Orang Sunda: Kasus Paguyuban Pasundan, 1913-1918''. Bandung: Pusat Studi Sunda bekerja sama dengan Kiblat.
* Suharto. 2002. ''Pagoejoeban Pasoendan 1927-1942: Profil Pergerakan Etno-Nasionalis''. Bandung: Satya Historika.
Baris 141 ⟶ 149:
* {{id}} [http://www.paguyubanpasundan.or.id/ Situs Resmi Paguyuban Pasundan]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.ypt-pasundan.org/ Situs Resmi Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080901213005/http://www.ypt-pasundan.org/ |date=2008-09-01 }}
* {{id}} [https://archive.
* {{id}} [https://web.archive.org/web/20071224204129/http://www.kompas.com/kompas-cetak/0703/13/Jabar/11136.htm Paguyuban Pasundan Bukan Etnik, Tetapi Kultural].
* {{id}} [https://web.archive.org/web/20070929142554/http://www.kompas.com/kompas-cetak/0703/13/Jabar/11137.htm Ketokohan Daerah: "Lemah Dewasasana" Intelektual Sunda].
* {{id}} [https://web.archive.org/web/20070929121117/http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/062006/20/1101.htm Orang Sunda Mencari Jati Diri (Andreas Bintoro)]
[[Kategori:Organisasi kebudayaan di Indonesia]]
[[Kategori:Organisasi politik di Indonesia]]
[[Kategori:Partai politik yang sudah bubar di Indonesia]]
[[Kategori:Organisasi di Hindia Belanda]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1927 di Hindia Belanda]]
[[Kategori:Budaya Sunda]]
[[Kategori:Organisasi Sunda]]
|