Masjidilaqsa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
MinangCarito (bicara | kontrib)
k Merapikan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(37 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{about|keseluruhan kompleks|artikel khusus masjid berkubah biru|Jami' Al-Aqsha}}{{current related||Bentrokan Yerusalem 2021|date=Mei 2021}}{{Infobox mountain
| name = MasjidilaqsaMasjidil Aqsa<br>Bukit Bait
| other_name = المسجد الاقصى, Al-Masjid Al-Aqsha<br>הַר הַבַּיִת, Har haBáyith
| photo = Israel-2013(2)-Aerial-Jerusalem-Temple Mount-Temple Mount (south exposure).jpg
Baris 6:
| elevation_m = 740
| elevation_ref =
| location = [[YerusalemPalestine]]
| map = Old JerusalemPalestine
| map_alt =
| map_caption =
Baris 20:
}}
 
'''Masjidilaqsa''' atau '''Masjid Al-Aqsa''' ({{lang-ar|المسجد الاقصى}}, {{Audio|ArAqsaMosque.ogg|''Al-Masjid Al-Aqsha''}}, arti harfiah: "masjid terjauh"), juga disebut dengan '''[[Baitulmaqdis]]''' atau '''Bait Suci''' ({{lang-ar|بيت المقدس}}, {{lang-he|בֵּית־הַמִּקְדָּשׁ}}, ''Beit HaMikdash''), '''Al Haram Asy Syarif''' ({{lang-ar|الحرم الشريف}}, ''al-Ḥaram asy-Syarīf'', "Tanah Suci yang Mulia", atau {{lang|la|الحرم القدسي الشريف}}, ''al-Ḥaram [[al-Quds]]ī asy-Syarīf'', "Tanah Suci Yerusalem yang Mulia"), '''Bukit Bait (Suci)''' ({{lang-he|הַר הַבַּיִת}}, ''Har HaBáyit''), adalah nama sebuah kompleks seluas 144.000 meter persegi yang berada di [[Kota Lama Yerusalem]], [[Palestina]]. Kompleks ini menjadi tempat yang disucikan oleh umat [[Islam]], [[Yahudi]], dan [[Kekristenan|Kristen]]. Tempat ini sering dikelirukan dengan [[Jami' Al-Aqsha]] atau Masjid Al-Qibli. Jami' Al-Aqsha adalah masjid berkubah biru yang menjadi bagian dari kompleks Masjidilaqsa sebelah selatan, sedangkan Masjidilaqsa sendiri adalah nama dari kompleks tersebut, yang di dalamnya tidak hanya terdiri dari Jami' Al-Aqsha (bangunan berkubah biru) itu sendiri, tetapi juga Kubah Shakhrah (bangunan berkubah emas) dan berbagai situs lainnya.
 
Dalam sudut pandang umat Muslim, [[Muhammad|Nabi Muhammad]] diangkat ke Sidratulmuntaha dalam peristiwa [[Isra Mikraj]] dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari [[Masjidil Haram|Masjidilharam]] di [[Makkah]]. Masjidilaqsa juga menjadi kiblat umat Islam generasi awal hingga tujuh belas bulan setelah hijrah sampai kemudian dialihkan ke [[Ka'bah|Ka’bah]] di Masjidilharam.
 
Sedangkan menurut kepercayaan Yahudi, tempat yang sekarang menjadi Masjidilaqsa juga dipercaya menjadi tempat berdirinya Bait Suci pada masa lalu.<ref name="BBC - Science & Nature - Horizon">{{cite web|url=http://www.bbc.co.uk/sn/tvradio/programmes/horizon/solomon_qa.shtml|title=BBC - Science & Nature - Horizon|work=bbc.co.uk}}</ref> Berdasarkan sumber Yahudi, Bait Suci pertama dibangun oleh [[Sulaiman]] (Salomo) putra [[Daud dalam Islam|Daud]] (Daud) pada tahun 957 SM dan dihancurkan [[Babilonia]] pada 586 SM. Bait Suci kedua dibangun pada tahun 516 SM dan dihancurkan oleh Kekaisaran [[Romawi Kuno|Romawi]] pada tahun 70 M. Umat [[Yahudi (agama)|Yahudi]] dan [[Kekristenan|Kristen]] juga percaya bahwa peristiwa [[Ibrahim]] (Abraham) yang hendak menyembelih putranya, Isma'ilIshak, juga dilakukan di tempat ini. Masjidilaqsa juga memiliki kaitan erat dengan para nabi dan tokoh Bani Israel yang juga disucikan dan dihormati dalam ketiga agama.
 
Pada masa kepemimpinan [[Kekhalifahan Umayyah|Dinasti Umayah]], para khalifah memerintahkan berbagai pembangunan di kompleks Masjidilaqsa yang kemudian menghasilkan berbagai bangunan yang masih bertahan hingga saat ini, di antaranya adalah Jami' Al-Aqsa dan Kubah Shakhrah.<ref>Nicolle, David (1994). Yarmuk AD 636: The Muslim Conquest of Syria. Osprey Publishing.</ref> [[Kubah Shakhrah]] sendiri diselesaikan pada tahun 692 M, menjadikannya sebagai salah satu bangunan Islam tertua di dunia.
 
Saat kemenangan umat Kristen pada Perang Salib Pertama pada tahun 1099, pengelolaan Masjidilaqsa lepas dari tangan umat Islam. Jami' Al-Aqsha diubah menjadi istana dan dinamakan ''Templum Solomonis'' atau Kuil Sulaiman (Salomo), sedangkan Kubah Shakhrah diubah menjadi gereja dan dinamakan ''Templum Domini'' atau Kuil Tuhan.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.ve/books?id=HPBQpYBXepoC&pg=PA132&dq=Templum+Domini+Jerusalem&hl=es&sa=X&ved=0ahUKEwiNl9mJ9-LQAhUBSiYKHWfYDsEQ6AEIKTAC#v=onepage&q=Templum%20Domini%20Jerusalem&f=false|title=A Brief Description of the Holy Sepulchre Jerusalem and Other Christian Churches in the Holy City: With Some Account of the Mediaeval Copies of the Holy Sepulchre Surviving in Europe|last=Jeffery|first=George|date=2010-10-31|publisher=Cambridge University Press|isbn=9781108016049|language=en}}</ref> Masjidilaqsa menjadi salah satu lambang penting di Yerusalem dan gambar Kubah Batu tercetak dalam koin yang dikeluarkan oleh Kerajaan Kristen Yerusalem. Masjidilaqsa dikembalikan fungsinya, seperti semula setelah umat Islam berhasil mengambil alih kepemimpinan kompleks ini pada masa [[Shalahuddin Al-Ayyubi]]. Setelah itu, umat Islam mengelola Masjidilaqsa sebagai wakaf tanpa gangguan hingga pendudukan [[Israel]] atas [[Yerusalem]] pada 1967.<ref name=Archnet>[http://archnet.org/library/sites/one-site.jsp?site_id=8180 Haram al-Sharif] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110924112717/http://archnet.org/library/sites/one-site.jsp?site_id=8180 |date=2011-09-24 }}, ArchNet</ref>
 
Sebagai bagian dari Kota Lama Yerusalem, pihak [[Israel]] dan [[Palestina]] masing-masing menyatakan sebagai pihak yang lebih berhak dalam mengelola Masjidilaqsa, dan ini menjadi salah satu titik permasalahan utama Konflik Arab-Israel.<ref>[http://www.voanews.com/english/2009-10-25-voa6.cfm Israeli Police Storm Disputed Jerusalem Holy Site] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091031040808/http://www.voanews.com/english/2009-10-25-voa6.cfm |date=2009-10-31 }}</ref> Untuk menjaga kompleks ini berada dalam ''status quo'', pemerintah Israel menetapkan larangan untuk ibadah bagi umat non-Islam di tempat ini.<ref>{{Cite web|url = http://www.hudson.org/research/11686-the-temple-mount-outrageous-lies-and-escalating-dangers|title = The Temple Mount – Outrageous Lies and Escalating Dangers|date = 21 September 2015|access-date = 4 November 2015|publisher = [[Hudson Institute]]|last = Gilbert|first = Lela}}</ref><ref>{{Cite news|url = http://www.israelnationalnews.com/News/News.aspx/202602|title = Watch: Waqf bans 'Religious Christians' from Temple Mount|last = Yashar|first = Ari|date = 28 October 2015|work = Arutz Sheva|access-date = 4 November 2015}}</ref><ref>{{Cite web|url = https://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Society_&_Culture/geo/Mount.html|title = The Temple Mount|access-date = 4 November 2015|website = Jewish Virtual Library}}</ref>
 
== Etimologi ==
Baris 78:
=== Masa Kekhalifahan dan Israel ===
 
Kepemimpinan Yerusalem beralih kembali ke tangan umat Islam pada 1187 setelah kemenangan [[Shalahuddin Al-Ayyubi]]. Semua jejak dan bekas peribadahan Kristen di Masjidilaqsa dihilangkan dan kompleks tersebut kembali kepada kegunaan asalnya. Kewenangan umat Islam terhadap Masjidilaqsa cenderung tanpa gangguan hingga lepasnya wilayahnya Palestina dari Usmaniah. Setelah Perang Enam Hari, pemerintah Israel mengambil alih kepemimpinan Kota Lama Yerusalem, termasuk di dalamnya Masjidilaqsa. Kepala Rabi dari Pasukan Pertahanan Israel, [[Shlomo Goren]], memimpin pasukan melaukan perayaan keagamaan di Masjidilaqsa dan Tembok Barat dan mengeluarkan maklumat untuk menjadikan hari tersebut sebagai hari raya “Yom Yerushalayim” (Hari Yerusalem). Beberapa hari setelah itu, 200.000 umat Yahudi berbondong-bondong mendatangi Tembok Barat dan ini adalah ziarah massal pertama umat Yahudi ke kompleks ini sejak tahun 70 M. Awalnya pihak berwenang Muslim tidak menghalangi Goren ketika dia beribadah di Masjidilaqsa, hingga pada hari [[Tisha B'Av|Tisha B’Av]] dia membawa lima puluh pengikutnya sembari membawa dan mengenalkan ''[[shofar|]]''shofar'']] (trompet Yahudi) dan tabut portabel saat ibadah, membuat ini dipandang sebagai peringatan keras bagi Lembaga Wakaf Yerusalem yang menggiring kepada buruknya hubungan antara pemerintah Israel dan pihak berwenang Muslim.<ref name=Gonen>{{cite book|last1=Gonen|first1=Rivka|title=Contested holiness : Jewish, Muslim, and Christian perspectives on the Temple Mount in Jerusalem|date=2003|publisher=KTAV|location=Jersey City (N. J.)|isbn=9780881257984|pages=149–155|url=https://books.google.com/books?id=xfxABPA2q0cC&pg=PA149}}</ref>
 
Pada bulan Juni 1969, seorang Australia berusaha membakar Jami' Al-Aqsha. Pada 11 April 1982, seorang Yahudi bersembunyi di Kubah Shakhrah dan melepaskan tembakan, membunuh dua orang Palestina dan 44 terluka. Pada 1974, 1977, dan 1983, kelompok yang dipimpin Yoel Lerner merancang makar untuk meledakkan Kubah Shakhrah dan Jami' Al-Aqsha. Pada 26 Januari 1984, penjaga menemukan anggota B’nei Yehuda mencoba menyusup ke dalam kawasan Masjidilaqsa dan meledakkannya. Pada 8 Oktober 1990, pasukan Israel yang berpatroli di daerah tersebut memblokir jemaah untuk masuk ke Al-Aqsa. Gas air mata ditembakkan kepada jamaah wanita yang menyebabkan ketegangan meningkat. Pada tanggal 12 Oktober 1990, umat Islam Palestina memprotes keras niat beberapa orang Yahudi untuk meletakkan batu penjuru di lokasi Kuil Baru sebagai awal penghancuran masjid-masjid Muslim. Upaya tersebut dihambat oleh pihak berwenang Israel, tetapi para pengunjuk rasa dilaporkan secara luas karena telah melempari batu kepada umat Yahudi di Tembk Barat. Menurut sejarawan Palestina Rasyid Khalidi, jurnalisme investigatif menunjukkan bahwa tuduhan ini salah. Batu-batu akhirnya dilempar sementara pasukan keamanan melepaskan tembakan yang menewaskan 21 orang dan melukai 150 lainnya. Pada bulan Desember 1997, Badan Keamanan Israel mendahului upaya ekstrimis Yahudi untuk melempar kepala babi yang terbungkus halaman Al Qur’an ke daerah tersebut untuk menyulut kerusuhan dan mempermalukan pemerintah.
Baris 88:
Pada 28 September 2000, pemimpin oposisi Israel [[Ariel Sharon]] mengunjungi Masjidilaqsa bersama dengan utusan Partai Likud dan sejumlah polisi antihuru-hara Israel. Kunjungan itu dipandang sebagai isyarat provokatif bagi rakyat Palestina yang kemudian berkumpul di tempat tersebut. Unjuk rasa dengan cepat berubah menjadi kerusuhan dan ini menjadi pemicu terjadinya Intifadah Kedua.
 
Keadaan kembali memanas saat tiga pria keturunan Arab melakukan tembakan terhadap dua polisi Israel pada Jumat, 14 Juli 2017. Sebagai tanggapan atas peristiwa tersebut, dua pria itu ditembak mati setelah sebelumnya mencoba melarikan diri dan melakukan penutupan atas Masjidilaqsa dan melarang Muslim Palestina untuk salat di sana. Mufti Agung Yerusalem, Syekh Muhammad Ahmad Husain mengecam penutupan tersebut dan kemudian ditahan oleh polisi Israel setelah memimpin doa terbuka di dekat tempat kejadian perkara, meskipun kemudian dibebaskan dengan sejumlah jaminan.<ref>{{Cite webnews|url=https://international.sindonews.com%2015%20Juli%202017|title=SINDOnews {{!}} Berita Internasional|websitework=international.sindonews[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2017-08-06}}</ref>
 
== Nilai penting ==
Baris 97:
Keterikatan umat Yahudi atas kompleks ini bisa dikatakan lantaran keberadaan Batu Fondasi yang, menurut para rabi, merupakan tempat asal dunia diciptakan dan berkembang hingga menjadi seperti sekarang. Beberapa tradisi Yahudi juga menyatakan bahwa tempat itu merupakan tempat beberapa kejadian penting terjadi yang diterangkan dalam Alkitab, seperti penyembelihan Ishak, mimpi Yakub, dan doa Ishak dan Ribka.<ref>[[Toledot]] 25:21</ref>
 
Umat Yahudi percaya bahwa Bait Suci pertama dan kedua berdiri di tempat yang sekarang menjadi kompleks Masjidilaqsa modern, meskipun bukti-bukti arkeologi hanya mengungkapkan keberadaan Bait Suci kedua.<ref>{{cite web|url=http://www.bbc.co.uk/sn/tvradio/programmes/horizon/solomon_qa.shtml|titlename="BBC - Science & Nature - Horizon|work=bbc.co.uk}}<"/ref> Umat Yahudi meyakini bahwa Bait Suci ketiga kelak akan dibangun di kompleks Masjidilaqsa oleh Mesias. Namun, sejumlah kelompok Yahudi menganjurkan pembangunan Bait Suci ketiga tanpa penundaan lagi demi mewujudkan “rencana kenabian akhir zaman Israel dan seluruh dunia.” <ref>[[Todd Gitlin]], [http://tabletmag.com/jewish-news-and-politics/186741/apocalypse-soonest 'Apocalypse Soonest,'] [[Tablet (magazine)|Tablet]] 11 November 2014.</ref>
 
=== Kristen ===
Baris 134:
==== Status keagamaan ====
[[Berkas:DecorInterieurDharihSidiAliElMekki.JPG|jmpl|ka|Gambar di dinding sebuah rumah di Tunisia, menampilkan tiga tempat suci Islam.]]
Yerusalem oleh banyak kalangan umat Islam dianggap sebagai tempat yang suci, sesuai penafsiran mereka atas ayat-ayat suci Al-Qur'an dan berbagai hadis. Abdallah El Khatib berpendapat bahwa kira-kira terdapat tujuh puluh tempat di dalam Al-Qur'an di mana Yerusalem disebutkan secara tersirat.<ref name = "Khatib">{{cite journal |last=el-Khatib |first=Abdallah |date=1 May 2001 |title=Jerusalem in the Qur'ān |journal=British Journal of Middle Eastern Studies |volume=28 |issue=1 |pages=25–53 |doi=10.1080/13530190120034549 |url=http://taylorandfrancis.metapress.com/openurl.asp?genre=article&issn=1353-0194&volume=28&issue=1&spage=25 |format=Abstract |accessdate=17 November 2006 |archive-date=2012-12-09 |archive-url=https://archive.today/20121209133352/http://taylorandfrancis.metapress.com/openurl.asp?genre=article&issn=1353-0194&volume=28&issue=1&spage=25 |dead-url=yes }}</ref> Yerusalem juga sering disebut-sebut di dalam kitab-kitab hadis. Beberapa akademisi berpendapat bahwa status kesucian Yerusalem mungkin dipengaruhi oleh meningkatnya penyebarnya sejenis genre sastra tertentu, yaitu ''Al-Fadhail'' (sejarah kota-kota); sehingga kaum Muslim yang terinspirasi, khususnya selama periode Umayyah, mengangkat status kesucian kota itu melebihi statusnya menurut kitab suci.<ref>{{cite web | url = http://www.mepc.org/journal_vol7/0002_talhami.asp | title = The Modern History of Islamic Jerusalem: Academic Myths and Propaganda | last = Talhami | first = Ghada Hashem | month = February | year = 2000 | work = Middle East Policy Journal | volume = VII | issue = 14 | publisher = Blackwell Publishing | id = ISSN 1061-1924 | accessdate = 17 November 2006 | quote = <!--The holiness of Jerusalem was related to the rise and expansion of a certain type of literary genre, known as al-Fadhail or history of cities. The Fadhail of Jerusalem preserved the traditions of the Prophet regarding Jerusalem, the statements of various holy personages, and the city's popular lore. All of these inspired Muslims to ''embellish the sanctity of the city beyond its status in the holy texts''. The greatest source of information for al-Fadhail was the hadith, the Prophet's traditions, which were beginning to be quoted extensively in the last third of the first Muslim century (the seventh century of the Christian era). The traditions were used to enumerate the values of visiting the city and al-Aqsa Mosque. Circulating widely during the Umayyad period, these traditions were often a reflection of the ''Umayyad policy of enhancing the religious status of Jerusalem''.--> | archive-date = 2006-11-16 | archive-url = https://web.archive.org/web/20061116144218/http://www.mepc.org/journal_vol7/0002_talhami.asp | dead-url = yes }}</ref> Akademisi-akademisi lainnya mempertanyakan keberadaan motif-motif politik Dinasti Umayah, sehingga Yerusalem kemudian dianggap suci bagi umat Islam.<ref>{{cite web | url = http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3095122,00.html | title = The opposite of holiness | last = Silverman | first = Jonathan | date = May 6, 2005 | accessdate = 17 November 2006 | quote = <!--After the prophet died in June 632 a series of successors, or caliphs, assumed authority as Islam's leaders. Between 661 and 750 the Umayyad Dynasty held the Caliphate and ruled from Damascus. ''During the time they ruled, on account of various internal and external pressures, the Umayyads exerted enormous effort to elevate Jerusalem's status'', perhaps even to the level of Mecca ... the Palestinian historian A.L. Tibawi writes, that building an actual Al Aqsa Mosque "gave reality to the figurative name used in the Koran ..." As Pipes points out, moreover, "it had the hugely important effect of giving Jerusalem a place in the Koran post hoc which naturally imbued the city with a higher status in Islam." Which is another way of saying, before the Umayyads built Dome of the Rock and Al Aksa, Jerusalem had no status at all in Islam. Israeli scholar Izhak Hasson says: "construction of the Dome of the Rock and al-Aqsa mosque, the rituals instituted by the Umayyads on the Temple Mount and the dissemination of Islamic-oriented Traditions regarding sanctity of the site, ''all point to the political motives which underlay the glorification of Jerusalem among the Muslims''." In other words the sanctification of Jerusalem in Islam is based on the Umayyad building program.--> }}</ref>
 
Naskah-naskah abad pertengahan, sebagaimana pula tulisan-tulisan politis era modern ini, cenderung menempatkan Masjidilaqsa sebagai tempat suci ketiga bagi umat Islam.<ref name=Webster>{{cite book|first=Wendy|last=Doninger|title=Merriam-Webster's Encyclopedia of World Religions|date=1 September 1999|publisher=[[Merriam-Webster]]|isbn=0-877-79044-2|page=70}}</ref> Sebagai contoh, kitab [[Sahih Bukhari]] mengutip [[Abu Hurairah]] dari Nabi Muhammad SAW, yang mengatakan, "Janganlah perjalanan itu memberatkan (kamu) kecuali ke tiga masjid yaitu [[Masjidilharam|Masjid Al-Haram]], [[Masjid Nabawi|Masjid Rasulullah saw.]], dan Masjid Al-Aqsa."<ref>Baiquni, Umairul Ahbab, Achmad Sunarto (1996). Terjemah Hadits Shahih Bukhari, Penerbit Husaini, Bandung. Hlm. 590.</ref> Selain itu, [[Organisasi Konferensi Islam]] (yang alasan pendiriannya adalah "untuk membebaskan Al-Aqsa dari pendudukan Zionis [[Israel]]") menyebut Masjid Al-Aqsa dalam sebuah resolusi yang mengutuk tindakan-tindakan Israel pada kota itu, sebagai tempat tersuci ketiga bagi umat Islam.<ref>{{cite web |url=http://www.oic-oci.org/english/conf/is/2/2nd-is-sum.htm#2 |title=Resolution No. 2/2-IS |accessdate=17 November 2006 |date=24 February 1974 |work=Second Islamic Summit Conference |publisher=[[Organisation of the Islamic Conference]] |archive-date=2018-12-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181226032640/https://www.oic-oci.org/english/conf/is/2/2nd-is-sum.htm#2 |dead-url=yes }}</ref>
Baris 162:
=== Musala Al-Marwani ===
 
Musala Al-Marwani ([[bahasa Arab]]:<big>المصلى المرواني‎‎المرواني</big>) adalah ruang bawah tanah seluas 500 meter persegi yang digunakan sebagai tempat salat. Letaknya berada di Masjidilaqsa bagian tenggara. Tempat ini mulai digunakan sebagai tempat salat pada Desember 1996 dengan menambahkan penerangan dan ubin. Musala Al-Marwani menjadi tempat salat terluas di Masjidilaqsa, bahkan melebihi Jami' Al-Aqsha sendiri, dengan daya tampung mencapai 10.000 jemaah.
 
Pada masa pendudukan Tentara Salib, tempat ini dinamakan “Kandang Kuda Salomo (Sulaiman).” Nama Salomo mengacu pada Bait Suci yang diyakini dibangun oleh Sulaiman (Salomo) di kompleks tersebut, sedangkan ‘kandang kuda’ mengacu pada fungsinya sebagai kandang kuda oleh Tentara Salib pada masa Baldwin, Raja Yerusalem yang berkuasa pada 1118-1131 M.<ref>Linquist, J.M., The Temple of Jerusalem, Praeger, London, 2008, p.207</ref> Menurut peneliti Yordania, Raef Yusuf Najm, Mushala Al Marwani dulunya adalah penampungan air yang dibangun pada masa Hadrianus, Kaisar Romawi, pada abad kedua.<ref>Raef Yusuf Najm, [https://web.archive.org/web/20120317010358/http://www.isesco.org.ma/english/publications/Protection%20of%20islamic%20and%20chrestian%20holy%20sites%20in%20Palestine/p9.php Jordan’s Role in ensuring the protection of Islamic and Christian Holy Sites in Al Quds Al Sharif], [[Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization]] (ISESCO) conference, Amman, November 2004</ref>
Baris 176:
=== Kubah Nabi ===
 
Kubah Nabi ({{lang-ar|فبة النبي}}) atau Kubah Jibril adalah kubah mandiri yang berada di Masjidilaqsa sebelah utara dan lebih digunakan sebagai monumen simbolis daripada bangunan keagamaan. Kubah ini didirikan pada tahun 1538 oleh Muhammad Bey, Gubernur Yerusalem pada masa Usmaniah.<ref>[http://www.noblesanctuary.com/prophet.html Dome of the Prophet] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191218192550/http://www.noblesanctuary.com/prophet.html |date=2019-12-18 }} Noble Sanctuary Online Guide.</ref><ref name="KET">[http://www.dl.ket.org/humanities/connections/class/religions/dome.htm Visit the Dome of the Rock] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160125103731/http://www.dl.ket.org/humanities/connections/class/religions/dome.htm |date=2016-01-25 }} Kentucky Educational Television.</ref> Sebagian menyatakan bahwa Kubah Nabi adalah tempat Nabi Muhammad berdiri mengimami para Nabi dalam salat jamaah pada peristiwa Isra Mikraj.
 
=== Al-Mawazin ===
Baris 201:
* Gerbang Pengampunan (Bab Al-Huttah) berada di bagian utara Masjidilaqsa.
* Gerbang Kegelapan (Bab Al-Atim) berada di bagian utara Masjidilaqsa.
* Gerbang Bani Ghanim (Bab Al-Ghawanima‎‎Ghawanima) berada di bagian barat laut Masjidilaqsa.
* Gerbang Istana (Bab As-Saray) berada di bagian utara tembok barat.
* Gerbang Majelis (Bab Al-Majlis), dikenal juga dengan Gerbang Pemeriksa (Bab An-Nazir), berada di bagian utara tembok barat.
Baris 225:
== Keadaan saat ini ==
=== Administrasi ===
Kementerian Wakaf [[Yordania]] memegang kontrol atas Masjidilaqsa hingga [[Perang Enam Hari]] tahun 1967. Setelah memenangkan perang, Israel menyerahkan kekuasaan masjid dan Bukit Bait Suci kepada lembaga [[wakaf]] Islam yang mandiri dari pemerintahan Israel. Namun, [[Angkatan Pertahanan Israel]] diperbolehkan berpatroli dan melakukan pencarian di wilayah masjid. Setelah pembakaran tahun 1969, lembaga wakaf tersebut mempekerjakan arsitek, teknisi, dan perajin dalam sebuah komite untuk melakukan perawatan. Untuk mengimbangi berbagai kebijakan Israel dan semakin meningkatnya kehadiran pasukan keamanan Israel di sekitar lokasi ini sejak [[Intifadhah al-Aqsha]], [[Gerakan Islam di Israel|Gerakan Islam]] bekerja sama dengan lembaga wakaf telah berusaha untuk meningkatkan kendali Muslim di dalam lingkungan Masjidilaqsa. Beberapa kegiatannya termasuk memperbarui dan merenovasi kembali bangunan-bangunan yang terbengkalai.<ref>[http://www.passia.org/jerusalem/publications/khaled_khatib_Conservation_Jerusalem/chapter1.htm Social Structure and Geography] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20000525002731/http://www.passia.org/jerusalem/publications/khaled_khatib_Conservation_Jerusalem/chapter1.htm |date=2000-05-25 }} [[Palestinian Academic Society for the Study of International Affairs]].</ref>
 
Saat ini, [[imam]] utama dan pengurus Masjidilaqsa adalah [[Muhammad Ahmad Hussein]]. Ia diangkat menjadi Mufti Besar Yerusalem pada tahun 2006 oleh [[Presiden Palestina]] [[Mahmud Abbas]].<ref>Yaniv Berman, [http://www.spme.net/cgi-bin/articles.cgi?ID=1280 "Top Palestinian Muslim Cleric Okays Suicide Bombings"], ''Media Line'', 23 October 2006.</ref> Imam-imam lainnya termasuk Syekh Yusuf Abu Sneina, Mufti Palestina sebelumnya Syaikh Ikrimah Sa'id Sabri, serta mantan Imam Al-Aqsa Syekh Muhammad Abu Shusha yang sekarang tinggal di [[Amman]], [[Yordania]].
 
Kepemilikan Masjidilaqsa merupakan salah satu isu dalam [[konflik Israel-Palestina]]. Israel mengeklaim kekuasaan atas masjid tersebut dan juga seluruh Bukit Bait Suci, tetapi [[Palestina]] memegang perwalian secara tak resmi melalui lembaga wakaf. Selama perundingan di [[Pertemuan Camp David 2000]], Palestina meminta kepemilikan penuh masjid ini serta situs-situs suci Islam lainnya yang berada di [[Yerusalem Timur]].<ref>[http://www.passia.org/publications/bookmaps/page2.htm#_edn8 Camp David Projections] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120111230312/http://www.passia.org/publications/bookmaps/page2.htm#_edn8 |date=2012-01-11 }} [[Palestinian Academic Society for the Study of International Affairs]]. Juli 2000.</ref>
 
=== Akses ===
Baris 236:
Sementara semua warga negara Israel yang muslim diperbolehkan untuk masuk dan beribadah di Masjidilaqsa, Israel pada waktu-waktu tertentu menetapkan pembatasan ketat akses masuk ke masjid untuk [[orang Yahudi]], [[Muslim]] [[Palestina]] yang tinggal di [[Tepi Barat]] atau [[Jalur Gaza]], atau pembatasan berdasarkan usia untuk warga Palestina dan warga negara Israel keturunan [[Bangsa Arab|Arab]], seperti memberi izin masuk hanya untuk pria yang telah menikah dan setidaknya berusia 40 atau 50 tahun. Wanita Arab kadang-kadang juga dibatasi sehubungan dengan status perkawinan dan usia mereka. Alasan Israel untuk pembatasan tersebut adalah bahwa pria Palestina yang berusia tua dan telah menikah cenderung "tidak menyebabkan masalah",<ref>[http://news.bbc.co.uk/2/shared/spl/hi/picture_gallery/08/middle_east_ramadan_prayers_at_al_aqsa_mosque/html/3.stm Ramadan prayers at al-Aqsa mosque] ''[[BBC News]]''. 5 September 2008.</ref> yaitu bahwa secara keamanan mereka lebih tidak berisiko.
 
Banyak [[rabi]], termasuk para ketua rabi Israel sejak tahun 1967, telah memutuskan bahwa orang Yahudi tidak boleh berjalan di [[Bait Allah (Yerusalem)|Bukit Bait Suci]] karena terdapat kemungkinan mereka menginjak ''Kodesh Hakodashim'', yaitu lokasi yang dianggap tersuci oleh orang Yahudi.<ref>Cohen, Yoel. ''[http://www.jcpa.org/jpsr/s99-yc.htm The Political Role of The Israeli Chief Rabbinate in The Temple Mount Question]'', Jewish Political Studies Review, Volume 11:1-2 (Spring 1999), di situs web [http://www.jcpa.org/index.htm Jerusalem Center for Public Affairs] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120306105152/http://www.jcpa.org/index.htm |date=2012-03-06 }}. Diakses 16 Agustus 2010.</ref> Pembatasan dari pemerintah Israel hanya melarang dilakukannya doa Yahudi di Bukit Bait Suci, tetapi tetap mengizinkan orang Yahudi maupun nonmuslim lainnya untuk berkunjung pada berjam-jam tertentu selama hari-hari tertentu dalam seminggu. Beberapa rabbi dan para pemimpin [[zionis]] telah mengajukan tuntutan agar orang-orang Yahudi diperbolehkan untuk berdoa di tempat itu pada hari-hari raya Yahudi.<ref>Klein, Aaron. [http://www.templeinstitute.org/archive/25-12-07a.htm Jews Demand Right to Pray on the Temple Mount] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170708092408/https://www.templeinstitute.org/archive/25-12-07a.htm |date=2017-07-08 }} The Temple Institute.</ref> Meskipun [[Mahkamah Agung Israel]] telah mendukung hak berdoa perorangan (bukan secara berkelompok), tetapi dalam praktiknya [[polisi Israel]] melarang orang Yahudi untuk berdoa "secara terang-terangan dalam bentuk apapun juga di Bukit Bait Suci, meskipun apabila hanya menggerak-gerakkan bibirnya saja ketika berdoa".<ref>Public Security Minister Avi Dichter, {{cite news|title=No moving Jewish lips in prayer on Temple Mount, says Dichter|work=[[Haaretz]]|date=1 March 2008|url=http://www.haaretz.com/hasen/spages/940710.html|accessdate=18 May 2009|archive-date=2008-09-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20080917080555/http://www.haaretz.com/hasen/spages/940710.html|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Intifadah Al-Aqsha ===
Baris 243:
 
=== Penggalian ===
Beberapa penggalian di wilayah Masjidilaqsa terjadi sepanjang tahun 1970-an. Tahun 1970, pemerintah Israel memulai penggalian intensif langsung di bawah masjid pada sisi selatan dan baratnya. Pada tahun 1977, penggalian berlanjut dan sebuah terowongan besar dibuka di bawah ruangan ibadah wanita, serta sebuah terowongan baru digali di bawah masjid, mengarah dari timur ke barat pada tahun 1979. Selain itu, Departemen Arkeologi yang berada di bawah Kementerian Agama Israel, juga menggali sebuah terowongan di dekat sisi barat masjid pada tahun 1984.<ref name="Ahram">Amayreh, Khaled. [http://weekly.ahram.org.eg/2007/832/re63.htm Catalogue of provocations: Israel's encroachments upon the Al-Aqsa Mosque have not been sporadic, but, rather, a systematic endeavor] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081115224345/http://weekly.ahram.org.eg/2007/832/re63.htm |date=2008-11-15 }} ''[[Al-Ahram Weekly]]''. February 2007.</ref>
 
Pada bulan Februari 2007, Departemen tersebut memulai situs penggalian untuk mencari peninggalan arkeologi di sebuah lokasi tempat pemerintah ingin membangun kembali sebuah jembatan penyeberangan yang runtuh. Situs ini berjarak 60 meter dari masjid.<ref>{{cite news|last=Lis|first=Jonathan|title=Majadele: Jerusalem mayor knew Mugrabi dig was illegal|work=[[Haaretz]]|publisher=Haaretz|date=2 December 2007|url=http://www.haaretz.com/hasen/spages/824624.html|archiveurl=https://web.archive.org/web/20080612123943/http://www.haaretz.com/hasen/spages/824624.html|archivedate=2008-06-12|accessdate=1 July 2008|dead-url=no}}</ref> Penggalian memicu kemarahan di banyak negara dunia Islam, dan Israel dituduh telah mencoba menghancurkan fondasi masjid. [[Ismail Haniya]], saat itu [[Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina]] dan pemimpin [[Hamas]],<ref>{{cite news|title=Profile: Hamas PM Ismail Haniya|work=[[BBC News]]|publisher=BBC MMVIII|date=14 December 2006|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/4655146.stm|accessdate=1 July 2008}}</ref> menyerukan Palestina untuk bersatu dalam menentang penggalian, sedangkan [[Fatah]] menyatakan bahwa mereka akan mengakhiri gencatan senjata mereka dengan Israel.<ref>{{cite news|last=Rabinovich|first=Abraham|title=Palestinians unite to fight Temple Mount dig|publisher=[[The Australian]]|date=8 February 2007|url=http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,20867,21189993-2703,00.html|accessdate=1 July 2008|archive-date=2009-01-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20090116030551/http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,20867,21189993-2703,00.html|dead-url=yes}}</ref> Israel membantah semua tuduhan tersebut, dan menyebutnya sebagai hal yang menggelikan.<ref>{{cite news|last=Friedman|first=Matti|title=Israel to resume dig near Temple Mount|publisher=USA Today|date=14 October 2007|url=http://www.usatoday.com/news/world/2007-10-14-2466485405_x.htm|accessdate=1 July 2008}}</ref>
Baris 282:
 
[[Kategori:Gunung di Yerusalem]]
[[Kategori:Masjid di IsraelYerusalem]]
[[Kategori:Yerusalem]]
[[Kategori:Masjid bersejarah]]