Rio Martil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kububuku (bicara | kontrib)
Jungan Pratama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox murderer|name=Rio Martil|image=Rio Martil.jpg|birth_name=Antonius Rio Alex Bulo|death_date={{Death date and age|2008|8|8|19781975|5|2}}<ref>{{cite web|url=https://koran.tempo.co/read/nasional/139176/rio-martil-dieksekusi|title=Rio "Martil" Dieksekusi}}</ref>|birth_date={{Birth date|19781975|5|2}}<ref>{{cite web|url=https://nasional.tempo.co/read/129512/terpidana-rio-dieksekusi-minggu|title=Terpidana Rio Dieksekusi Minggu|access-date=1 Agustus 2008}}</ref>|religion=|penalty=[[Hukuman mati]]|death_place=[[Karangtengah, Cilongok, Banyumas]], [[Indonesia]]|country=[[Indonesia]]|victims=5 orang|weapons=[[Martil]]|birth_place=[[Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|DI Yogyakarta]], [[Indonesia]]|date=Sejak 1997 hingga {{Start date and age|2001|1|12|}}}}
 
'''Antonius Rio Alex Bulo''' atau lebih dikenal dengan nama '''Rio Martil''' ({{lahirmati|[[Sleman, Sleman|Sleman]]|2|5|19781975|[[Karangtengah, Cilongok, Banyumas|Karangtengah]], [[Kabupaten Banyumas|Banyumas]]|8|8|2008}}) adalah [[pembunuh berantai]] yang menghabisi korbannya menggunakan senjata berupa [[Palu (alat)|martil]].<ref name=":1">{{Cite book|date=2010|url=https://www.worldcat.org/oclc/740828498|title=Senjatanya dua martil : kasus Rio Martil|location=Jakarta|publisher=Intisari|isbn=979-3590-99-8|others=Lily Wibisono|oclc=740828498}}</ref>. Ia divonis hukuman mati oleh [[Pengadilan negeri|PN]] [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]] pada14 Mei 2001.
 
== Biografi ==
Tidak banyak hal yang diketahui perihal masa kecil Rio. Namun, sejumlah sumber menyebut sedari kecilbocah ia memang dikenal nakal. Tingkahnya membuat sang orang tua memindahkan Rio kecil dari [[Sleman, Sleman|Sleman]] ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], untuk diasuh kakak sulungnya yang bertaut 12 tahun.
 
Namun, di Jakarta, Rio malah semakin tak terkendali. Terlebih setelah ayahnya tidak lagi mau mengakuinya sebagai anak karena Rio menolak pindah agama mengikuti sang ayah. Rio kemudian banyak bergaul dengan preman [[Senen, Jakarta Pusat|Senen]]. Dari sini ia mulai kerap bolos sekolah, sebelum kemudian mengenal [[alkohol]] dan [[ganja]]. Kekerasan dan kejahatan menjadi karibnya.
 
Beranjak dewasa, Rio menghidupi diri dengan berjualan surat-surat kendaraan palsu. Namun, setelahSetelah menikah, dia malah ganti profesi jadi pencuri mobil. Dengan bisa menggasak tiga3 mobil dalam tiga3 hari, hidupnya jadi makmur. Kepada istrinya, Rio mengaku jadi pedagang pakaian di Jakarta.
 
Rio sempat dipenjara karena melarikan mobil orang yang juga penadah barang curiannya. Meski begitu, ia tidak kapok mencuri. Keluar dari penjara, ia menekuni kembali profesi lamanya karena kadung menerima persekot dari penadah. Bedanya, ia tidak lagi beroperasi di Jakarta karena namanya sudah dikenal sebagai penjahat kambuhan. Selain itu, Rio juga bergantimengganti [[Modus operandi|modus operandi.]]. Ia membekali dirinyadiri dengan [[Palu (alat)|martil]] untuk menghabisi korbannya jika diperlukan. Mulanya satu1 buah martil sajsaja, namun kemudian jadi dua2 buah untuk mempersigap aksinya. Sasaran utama kejahatan Rio adalah pengusaha [[Penyewaan mobil|rental mobil]].
 
Antara 1997 hingga 2001, Rio diketahui membunuh setidaknya 4 orang. Tiga korban tewas digetok martil dalam dua2 peristiwa berlainan di [[Kota Bandung|Bandung]] dan [[Kota Semarang|Semarang]]. Seorang korban di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] bagaimanapun dapat menyelamatkan diri. Takut perbuatannya terbongkar, Rio lalu beralih ke [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]].
 
Pada hari [[Jumat]] tanggal [[12 Januari]] 2001, Rio menghabisi Jeje Suraji di kamar no.nomor 135 hotel Rosenda, [[Baturraden, Banyumas|BaturadenBaturraden]], Purwokerto]]. Ia mengincar mobil [[Timor (mobil)|Timor]] milik penguasahapengusaha rental sekaligus [[pengacara]] ini. Namun, petugas hotel terlebih dulu mencurigai gerak-gerik Rio. Begitu Rio keluar, kamarnya diperiksa dan ditemukan punuhpenuh bercak darah di dinding dan langit-langit. Sementara di tempat tidur, jasad Jeje ditutup dengan selimut.
 
Inilah akhir petualangan kriminal Rio. Ia yang saat itu masih berada di halaman parkir berhasil diamankan petugas hotel sebelum kemudiandan diserahkan pada polisi.<ref name=":1" /><ref>{{Cite web|date=2008-08-09|title=Rio Martil tak Pernah Akui Orangtuanya|url=https://regional.kompas.com/read/2008/08/10/04514230/~Regional~Jawa|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2021-05-18}}</ref><ref>{{Cite book|last=Aksan|first=Hermawan|date=2008|url=https://www.worldcat.org/oclc/277180026|title=Jejak pembunuh berantai : kasus-kasus pembunuhan berantai di Indonesia dan dunia|location=Jakarta|publisher=Grafidia|isbn=978-602-8357-04-3|edition=Cet. 1|oclc=277180026}}</ref>
 
== Proses hukum dan eksekusi ==
Pada hari [[Senin]] tanggal [[14 Mei]] 2001, [[Pengadilan Negeri|PN]] Purwokerto menjatuhkan [[hukuman mati]] kepada Rio. Dalam persidangan inilah aksi kejahatan Rio terbongkar dan mulailah ia dikenali sebagai Rio Martil oleh khalayak umum. Dilansir dari laporan [[Kompas (surat kabar)|Kompas]], [[Minggu]]-[[3 Juni]] 2001, Rio menyatakan menyesal dan bertekatbertekad untuk bertobat, "Saya bersyukur karena tidak mati pada saat sedang melakukan kejahatan. Akan tetapi, mati dalam hukuman, mati ketika dalam proses pertobatan."
 
Selama menunggu eksekusi Rio mula-mula mendekam di LP [[Kedungpane, Mijen, Semarang|Kedungpane, Semarang]] sebelumlalu dipindahkandipindah ke [[Nusakambangan]] pada [[Agustus 2004]]. Di tahananrumah barunya inilah Rio membunuh korban kelimake-5, tahanan [[Korupsi|koruptor]] Iwan Zulkarnaen. Ia dan Iwan sebenarnya dilaporkan berkawan akrab, bahkan Iwan mengajarinyamengajari Rio mengaji. Namun pada hari Senin tanggal [[2 Mei]] 2005, Rioyang menghabisi Iwanbertepatan dengan menonjokperingatan dan[[Hari membenturkanPendidikan kepalanyaNasional]], keRio temboktersinggung seldengan setelahledekan korbanIwan meledekyang Riomenyebutnya sudah tidak punya nyali. Ia menghabisi Iwan dengan meninju dan membenturkan kepalanya ke tembok sel.<ref name=":0">{{Cite web|last=|date=2005-05-17|title=Koruptor Dieksekusi Jagal Nusakambangan|url=https://www.liputan6.com/news/read/101688/koruptor-dieksekusi-jagal-nusakambangan|website=liputan6.com|language=id|access-date=2021-05-18}}</ref>.
 
Segala prosedur hukum sudah dicoba untuk mencegah eksekusi Rio, sedari [[banding]] hingga upaya memohon [[grasi]] dan [[peninjauan kembali]]. Namun semuanya kandas.Tanggal Hari Jumat tanggal [[8 Agustus]] [[2008]] dini hari, hari pelaksanaan [[Upacara pembukaan Olimpiade Musim Panas 2008]], Rio Martil menjalani hukuman matinya di [[Karangtengah, Cilongok, Banyumas]]. Jasadnya dimakamkan di TPU Sipoh di [[Kejawar, Banyumas, Banyumas|Kejawar, Banyumas]].<ref>{{Cite web|last=Nusrat|first=Madina|date=2008-08-07|title=Rio Alex Bullo Dinyatakan Tewas Pukul 00.10|url=https://nasional.kompas.com/read/2008/08/08/0231493/alex.rio.bullo.dinyatakan.tewas.pukul.00.10|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2021-05-18}}</ref><ref>{{Cite web|date=2008-11-07|title=Tanda Merah di Jantung Jadi Sasaran Tembak|url=https://www.viva.co.id/berita/nasional/7819-tanda-merah-di-jantung-jadi-sasaran-tembak|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2021-05-18}}</ref>.
 
Rio meninggalkan seorang istri bernama Tuti Alawiyah dan tiga3 orang anak,: Jerry, Jessica, dan Jenny. Diwakili istri dan juga lewat pengacaranya, Pranoto, Rio meminta maaf kepada keluarga para korban.<ref>{{Cite web|date=2008-08-06|title=Isteri Rio Alex Bullo Minta Maaf|url=https://regional.kompas.com/read/2008/08/07/00400863/Isteri.Rio.Alex.Bullo.Minta.Maaf.|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2021-05-18}}</ref>.
 
== Referensi ==
 
<references />{{indo-bio-stub}}
 
{{DEFAULTSORT:Bulo, Antonius Rio Alex}}
[[Kategori:Pembunuh Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia yang dieksekusi]]
[[Kategori:Kelahiran 1975]]
<references />{{indo-bio-stub}}
[[Kategori:Kematian 2008]]